Anda di halaman 1dari 45

Reumathologi

NAILA ZULVA
30101407263

Pembimbing
dr. Edy Marsono, Sp.PD
G O U T A R TH RITIS
Gout/Hiperuresemia adalah radang
sendi yang diakibatkan deposisi kristal
monosodium urat pada jaringan sekitar
sendi.
pada pria > 7,0 mg/dl
kadar asam urat
dalam darah

pada wanita > 6 mg/dl


Gejala
Bengkak pada sendi
Nyeri sendi mendadak, biasanta timbul
pada malam hari
Bengkak disertai rasa panas +
kemerahan
Demam, menggigil, nyeri badan

Apabila serangan pertama, 90% kejadian


hanya pada 1 sendi dan keluhan dapat
menghilang dalam 3-10 hari walau tanpa
pengobatan
Tanda

- biasanya melibatkan sendi


metatarsophalang 1 atau sendi tarsal
lainnya.
- Sendi yang mengalami inflamasi tampak
kemerahan dan bengkak
Faktor Risiko
1. Usia dan jenis kelamin
2. Obesitas
3. Alkohol
4. Hipertensi
5. Gangguan fungsi ginjal
6. Penyakit-penyakit metabolik
7. Pola diet
8. Obat: aspirin dosis rendah, diuretik, obat-
obat TBC
Pemeriksaan Penunjang
1. X ray: Tampak pembengkakan asimetris
pada sendi dan kista subkortikal tanpa
erosi
2. Kadar asam urat dalam darah > 7 mg/dl.
Penatalaksanaan
1. Mengatasi serangan akut dengan segera
Obat: analgetik, kolkisin, kortikosteroid
a. Kolkisin (efektif pada 24 jam pertama setelah serangan nyeri sendi
timbul. Dosis oral 0,5-0.6 mg per hari dengan dosis maksimal 6 mg.
b. Kortikosteroid sistemik jangka pendek (bila NSAID dan kolkisin tidak
berespon baik) seperti prednisone 2-3x5 mg/hari selama 3 hari
c. NSAID seperti natrium diklofenak 25-50 mg selama 3-5 hari
2. Program pengobatan untuk mencegah serangan berulang
Obat: analgetik, kolkisin dosis rendah
3. Mengelola hiperurisemia (menurunkan kadar asam urat) dan
mencegah komplikasi lain
a. Obat-obat penurun asam urat
(tidak digunakan selama serangan akut). Allupurinol dari
dosis terendah 100 mg, kemudian bertahap dinaikkan bila
diperlukan, dengan dosis maksimal 800 mg/hari. Target terapi adalah
kadar asam urat < 6 mg/dl.
b. Modifikasi gaya hidup
Minum cukup (8-10 gelas/hari).
Mengelola obesitas dan menjaga berat badan ideal.
Hindari konsumsi alkohol
Pola diet sehat (rendah purin)
OSTEOARTHRITIS
DEFINISI
• Penyakit degenerasi sendi akibat proses mekanik
dan biologik sehinga terjadi ketidakseimbangan
antara proses degradasi dan sintesis rawan sendi,
Kehilangan rawan sendi progresif dan
pembentukan tulang subkondral dan osteofit

• Dapat mengenai semua sendi


•  Paling sering sendi panggul, lutut, pergelangan
kaki dan tulang belakang
*Penyebabnya tidak diketahui
OA Primer *Tidak ada hubungan dg penyakit
sistemik maupun proses perubahan
lokal pada sendi

OA
OA yg didasari oleh
adanya kelainan endokrin,
OA Sekunder
inflamasi, metabolik,
pertumbuhan, herediter,
RISK FACTORS

P R I M A RY OA S E C O N DA RY OA
 Age  Trauma
 Sex  Previous joint disorders;
 Obesity  Congenital hip dislocation
 Genetics  Infection: Septic arthritis, Brucella, Tb
 Inflammatory: RA, AS
 Metabolic: Gout
 Hematologic: Hemophilia
 Endocrine: DM
PATOGENESIS

Bone Remodelling
Joint cartilago degradation

Increasing Bone on bone


contact
Decrease cartilage between
two bones  joint space
narrowing Synovial fluid is forced into defects Inflammation induced
in articular bone imbalance between osteoclast
and osteoblast activity

Subchondral Bone resorption Bone deposition


cyst

Osteophytes Subchondral
sclerosis
Sendi Normal dan Perubahannya Pada OA

Tulang subkhondral
Tekstur tulang menebal dan ireguler,
subkhondral normal
tampak sklerostik dan
pembentukan kista

Rawan sendi Kapsul mengalami


normal, tebal dan fibrosis, distorsi dan
rata penebalan

Ujung tulang rata kerusakan dan


berkurangnya volume
rawan sendi
Sinovium normal
dengan selapis sel Sinovitis kronik
tunggal

Pertumbuhan osteofit,
Kapsul sendi tebal dan penebalan jaringan
ikat lunak
15
TANDA DAN GEJALA

GEJALA TA N DA
 Nyeri sendi, diperberat bila aktifitas,  Pembesaran tulang
berkurang bila istirahat  Lingkup gerak sendi menurun
 Kaku pagi hari kurang dari 30 menit  Krepitasi

 Sendi tidak stabil  Nyeri tekan

 Fungsi sendi berkurang  Nyeri gerak


 Efusi sendi
 Deformitas sendi: Genu varus dan genu valgus
PEMERIKSAAN
RADIOLOGI
Penyempitan celah sendi yang seringkali asimetris

Osteofit pada pinggir sendi

Peningkatan densitas (sclerosis) tulang subkondral

Kista tulang

Perubahan struktur anatomi sendi


TYPICAL RADIOGRAPHIC
TERAPI OSTEOARTRITIS
Tujuan :
1. Mengurangi keluhan nyeri
2. Mencegah disabilitas
3. Memperlambat perubahan struktur sendi
Cara :
1. Farmakologi
2. Non Farmakologi
Terapi Farmakologi

Analgesik Topikal
Gel Na Diclofenac 1%

OAINS
Ibuprofen, Naproksen, Salisiat

Chondroprotective Agent
Tetrasiklin, asam hialuronat, kondroitin sulfat,
glikosaminoglikan,Vit C, superoxide dismutase dsb
As hialuronat
memperbaiki viskositas cairan sinovial
Berperan dlm pembentukan matriks tl
rawan mll agregasi dg proteoglikan

Glikosaminoglikan
Menghambat sejumlah enzim yg berperan
dalam proses degradasi tulang (protease,
elastase, hialuronidase)

Penelitian  pemakaian selama 5 th


memberikan perbaikan rasa sakit
INDICATIONS OF
SURGICAL
INTERVENTION

 Severe joint pain  resistant to


conservative treatment methods
 Limitation of daily living activities
 Deformity, angular deviations, instability
TERAPI NON-
FARMAKOLOGIS
 Fisioterapi dan Rehabilitasi  Menjaga agar berat badan tidak
untuk melatih persendian ditumpu sepenuhnya oleh sendi
dan mengurangi rasa sakit dengan menggunakan splint atau
 Mengurangi aktivitas yang tongkat
melibatkan sendi secara  Koreksi malalignment dengan fitted
berlebihan brace
 Menjaga Berat badan ideal
RHEUMATOID
ARTHRITIS
Definisi:
Penyakit autoimun yang ditandai
oleh inflamasi sistemik kronik
dan progresif yang terutama
mengenai sendi, seringkali juga
melibatkan organ tubuh lainnya.
ETIOLOGI

1. Faktor genetik : HLA DR4


2. Hormon sex : wanita > pria, remisi selama gravid
3. Infeksi virus : perubahan respon sel T
4. Protein heat shock: antibodi dan sel T mengenali hsp sehinga terjadi reaksi
imunologis
Reaksi Autoimun/ infeksi
P
a Proliferasi makrofag dan fibroblas
sinovial
t
o Proliferasi sel-sel endotel
g
e Pertumbuhan ireguler pada jaringan
sinovial
n
e Terbentuk Pannus
s
i Kerusakan rawan sendi dan tulang
s
MANIFESTASI KLINIS ARTRITIS
REUMATOID Gejala spesifik pada banyak
• Gejala prodromal: lelah (malaise),
sendi (poliartrikular) secara
anoreksia, seluruh tubuh terasa lemah
simetris, dapat mengenai seluruh
yang berlangsung berminggu-minggu sendi terutama sendi PIP
atau berbulan-bulan. (proximal interphalangeal), sendi
• Bengkak/efusi sendi, nyeri tekan sendi, MCP (metacarpophalangeal) atau
sendi teraba hangat, deformotas (swan MTP (metatarsophalangeal),
neck, boutonniere, deviasi ulnar) Gejala pergelangan tangan, bahu, lutut,
pada awal onset dan kaki
AR cenderung mengenai sendi tangan / pergelangan tangan
Tanda Klinik lokal:
o Nyeri tekan sendi
o Pembengkakan sendi
o Panas, kemerahan
o Gerak sendi terbatas
o Nodul sub kutan
o Kronik : deformitas, atrofi otot
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• 1. Faktor reumatoid (RF) serum.
• 2. Radiologi tangan dan kaki. Gambaran
dini berupa pembengkakan jaringan lunak,
diikuti oleh osteoporosis juxta-articular
dan erosi pada bare area tulang. Keadaan
lanjut terlihat penyempitan celah sendi,
osteoporosis difus, erosi meluas sampai
daerah subkondral.
• 3. ACPA (anti-cyclic citrullinated peptide
antibody) / anti-CCP
• 4. CRP
• 5. Analisis cairan sendi
• 6. Biopsi sinovium/ nodul rheumatoid

(National Institute of Arthritis and Musculoskeletal and Skin Diseases, 2012)


INFLAMMATORY MARKERS: ESR AND CRP
TEST

ESR rates for men: 0-15mm/hr


ESR rates for women: 0-20mm/hr
(Day et al., 2010)
ANTIBODY TESTS:
RHEUMATOID FACTOR TEST AND CCP

Other blood tests check for the presence of antibodies that are not
normally present in the human body
(National Rheumatoid Arthritis Society, 2012; Day et al., 2010)
MEDICATIONS

• 1. Pasien diberikan informasi untuk memproteksi sendi, terutama pada stadium


akut dengan menggunakan decker.
• 2. Pemberian obat anti inflamasi non-steroid, seperti: diklofenak 50-100 mg
2x/hari, meloksikam 7,5–15 mg/hari, celecoxib 200-400 mg/sehari.
• 3. Pemberian golongan steroid, seperti: prednison atau metil prednisolon dosis
rendah (sebagai bridging therapy).
• 4. Fisioterapi, tatalaksana okupasi, bila perlu dapat diberikan ortosis.

(Arthritis Foundation, 2012; Gulanick & Myers 2011)


NON-STEROIDAL ANTI-
INFLAMMATORY DRUGS
(NSAIDS)
Examples General Use Side Effects

Aspirin, ibuprofen, naproxen, COX-2 • anti-inflammatory: •Nausea


inhibitors, propionic acid, phenylacetic Used in the management •Vomiting
acid inflammatory conditions •Diarrhea
•Antipyretic: used to •Constipation
control fever •Dizziness
•Analgesic: •Drowsiness
Control mild to moderate •Edema
pain •Kidney failure
•Liver failure
•Prolonged bleeding
•Ulcers

(The Arthritis Society, 2011; Day et al., 2010)


CORTICOSTEROIDS
Examples General Use Side Effects
Cortisone, hydrocortisone, prednisone, • Used in the management •Increased appetite
betamethasone,dexa-methasone inflammatory conditions •Weight gain
•When NSAIDS may be •Water/salt retention
contraindicated •Increased blood pressure
•Promptly improve •Thinning of skin
symptoms of RA •Depression
•Mood swings
•Muscle weakness
•Osteoporosis
•Delayed wound healing
•Onset/worsening of diabetes

(The Arthritis Society, 2011; Day et al., 2010)


DISEASE-MODIFYING ANTI-
RHEUMATIC DRUGS(DMARDS)
Examples General Use Side Effects
Methotrexate (the gold •immunosuppressive activity •Dizziness, drowsiness, headache
standard), gold salts, •Reduce inflammation of rheumatoid •Pulmonary fibrosis
cyclosporine, sulfasalazine, arthritis •Anorexia
azathioprine •Slows down joint destruction •Nausea
•Preserves joint function •Hepatotoxicity
•Stomatitis
•Infertility
•Alopecia
•Skin ulceration
•Aplastic anemia
•Thrombocytopenia
•Leukopenia
•Nephropathy
•fever
•photosensitivity

(The Arthritis Society, 2011; Day et al., 2010)


TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai