Erliana Mandasari 1610711074 • krepitasi (suara keretak-keretak), dapat terjadi jika bagian tulang yang patah bergesekan dengan tulang yang lainnya. Dalam kondisi ini jangan pernah berusaha untuk mengubah posisi karena hanya akan menyebabkan nyeri dan trauma lebih lanjut. Gas dalam kapsul sendi lutut juga dapat menghasilkan suara retak yang berasal dari gelembung yang meletup akibat tekanan yang terdapat di dalam sendi yang dikarenakan aktivitas fisik tertentu. • Krepitasi atau rasa gemeretak yang timbul pada sendi yang sakit. Gejala ini umum dijumpai pada pasien osteoerthtritis lutut. Pada awalnya hanya berupa perasaan akan adanya sesuatu yang patah atau remuk oleh pasien atau dokter yang memeriksa. Seiring dengan perkembangan penyakit, krepitasi dapat terdengar hingga jarak tertentu. (soeroso dkk, 2006). Beberapa penyebab yang sering, antara lain: • Ankle sprain: cedera akibat teregangnya ligamen melampaui batasan normal gerak mereka sehingga menimbulkan robekan. Hal ini dapat membutuhkan beberapa minggu hingga beberapa bulan agar bisa sembuh dengan baik. • Ankle strain: cedera otot dan tendon akibat ditarik atau diregangkan terlalu jauh. Tegang ringan sampai moderat dapat membutuhkan waktu beberapa minggu untuk penyembuhan, sementara tekanan berat (di mana tendon robek) dapat membutuhkan beberapa bulan. • Fraktur/patah tulang: (hanya dapat dilihat pada foto rontgen) pada cedera ankle yang berat sering menyebabkan patah tulang mata kaki sisi dalam, atau patah tulang mata kaki sisi luar atau kedua-duanya, hal ini menyebabkan juga sendi ankle bergeser (subluksasi) atau bahkan lepas (luksasi). Membutuhkan waktu pemulihan 6 sampai 8 minggu. Gejala-gejala yang ditimbulkan seperti muncul nyeri yang hebat/ mati rasa, perdarahan dalam (memar)/ perdarahan luar, deformitas anggota tubuh, keterbatasan ruang gerak sendi, atau terdengar suara krepitasi (bunyi retakan seperti "keretek-keretek" yang keras, karena gesekan 2 ujung tulang yang patah).