Apendicitis in Pregnancy
OLEH: IGAM ADITYA PRASADA
PEMBIMBING: DR. A. A. GEDE RAKA BUDAYASA, SP. OG(K)
PREVIEW
KESIMPULAN
ACTION PLAN - SISI POSITIF
- SISI NEGATIF
RESUME
SRI, perempuan, 29 tahun, samlangan gianyar, datang dengan keluhan nyeri perut bagian bawah hilang
timbul sampai menjalar ke punggung sejak tanggal 26 Mart 2019. nyeri perut dirasakan pada bagian bawah
perut. Nyeri dirasakan timbul mendadak tanpa provokasi. Nyeri dirasakan kurang lebih satu menit, tidak ada
faktor mamperberat maupun memeperingan keluhan. Keluhan keluar air pervaginam disangkal. Gerak anak
dirasakan baik. Pasien mengeluh mual, muntah, dan nafsu makan menurun setelah keluhan nyeri perut.
BAB, dan BAK dalam batas normal. Riwayat HPHT : 23/8/2018, TP : 30/5/2019. Anak pertama pasien
perempuan lahir pada tahun 2016 Aterm BBL 2700. Dari pemeriksaan fisik didapatkan status present
BB: 50 kg, TB: 162 cm, IMT: 18.5 kg/m2, TD: 110/70 mmHg, HR: 84x/menit, Txa: 36.7°c, RR: 22x/menit.
Status obstetri abdomen HIS (+) 3-4x/ 10’ – 20”-35” dan DJJ: 128x/menit, pemeriksaan vagina ditemukan PØ
2cm dan effacement 25% Ketuban (+), teraba bokong, denominator belum jelas, Hodge I, tidak teraba
bagian kecil/tali pusat. Dilakukan Pemeriksaan penunjang USG, NST, DL, UL, BT-CT. Pasien di diagnosis
G2P1001 31 minggu 6 hari T/H, Letsu, PK I (keluar air) + susp appendicitis acute dengan Penatalaksanaan
pasien terdiri dari non operatif (IVFD NaCl 0,9% ~ 20 tpm, Metronidazole 3 x 500mg flash (iv), Ondancentron
3 x 8mg (iv), Dexametason 12mg (im), Nifedipin 2x10mg, Sulfa ferosus 1 x 300mg (io) ) dan operatif
(laporotomi eksplorasi + SC Appendicitis + ahesion
Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan USG TAH(28/03/2019)
Kesan :
•Hydroneprosis ringan kanan
•Gravid Tunggal Hidup 30W5D
•Tidak tevisualisasi appendik
•Bowel tampak distensi
Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan NST (2/4/19)
Reactif
Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan darah lengkap (02/04/2019)
pH 5,5 6.0-6.5 L
Alasan saya mengambil topik PPI dengan susp. Apendiksitis dikarenakan tingginya tingkat kelahiran
prematur setiap pada tahun 2014 diperkirakan 15 juta bayi. Selain itu Komplikasi dari persalinan preterm
adalah penyebab tunggal langsung terbesar dari kematian neonatal, yang bertanggungjawab pada 35%
dari 3,1 juta kematian pertahun dan kematian bayi pada kasus infeksi (36%) yang disebabkan oleh
apendiksitis perforasi
Apendisitis akut dapat terjadi kapan saja selama kehamilan, terjadi paling sering selama trimester
kedua (45%) dan 30% trimester pertama dan 25% pada trimester ketiga.
Kematian ibu jarang terjadi tetapi meningkat 2% padakehamilan lanjut dan perforasi. kematian janin
berkisar antara 0-1,5% hingga 20-35% pada pendicitis perforasi
Kesimpulan: kasus sebagian besarsesuai dengan evidence base, ekcuali pada hasil pemeriksaan UL