Anda di halaman 1dari 7

Manifestasi Klinis

HIV
Ziya Daturrahmah 1610711013
Erliana Mandasari 1610711074
Gejala dini yang sering dijumpai berupa eksantem, malaise, demam
yang menyerupai flu biasa sebelum tes serologi positif. Gejala dini
lainnya berupa penurunan berat badan lebih dari 10% dari berat badan
semula, berkeringat malam, diare kronik, kelelahan,
limfadenopati. Beberapa ahli klinik telah membagi beberapa fase infeksi
HIV yaitu :
1.Infeksi HIV Stadium Pertama
Pada fase pertama terjadi pembentukan antibodi dan memungkinkan juga terjadi
gejala-gejala yang mirip influenza atau terjadi pembengkakan kelenjar getah
bening.Pada fase ini dimana tubuh sudah terinfeksi HIV, gejala dan tanda belum
terlihat jelas, kadang kala timbul dalam bentuk influenza, tetapi sudah dapat
menulari orang lain. Fase ini dikenal dengan periode jendela (window period)

2.Persistent Generalized Limfadenopati


Terjadi pembengkakan kelenjar limfe di leher, ketiak, inguinal, keringat pada
waktu malam atau kehilangan berat badan tanpa penyebab yang jelas dan sariawan
oleh jamur kandida di mulut. Berlangsung sampai 2-10 tahun setelah terinfeksi HIV.
Hasil tes darah terhadap HIV sudah positif tetapi belum menunjukkan gejala-gejala
sakit. Orang ini dapat menularkan HIV kepada orang lain.
3.AIDS Relative Complex (ARC)
Virus sudah menimbulkan kemunduran pada sistem kekebalan sehingga mulai
terjadi berbagai jenis infeksi yang seharusnya dapat dicegah oleh kekebalan tubuh.
Disini penderita menunjukkan gejala lemah, lesu, demam, diare, yang tidak dapat
dijelaskan penyebabnya dan berlangsung lama, kadang-kadang lebih dari satu tahun,
ditambah dengan gejala yang sudah timbul pada fase kedua. Mulai muncul gejala-
gejala penyakit terkait dengan HIV seperti:
• Keringat dingin berlebihan pada waktu malam
• Diare terus menerus
• Antigen/ antibody HIV +
• Flu tidak sembuh-sembuh
• Nafsu makan berkurang
• Berat badan turun > 10%
• Trombosipenia
4.Full Blown AIDS.
Pada fase ini sistem kekebalan tubuh sudah rusak, penderita sangat rentan
terhadap infeksi sehingga dapat meninggal sewaktu-waktu. Sering terjadi radang
paru pneumocytik, sarcoma kaposi, herpes yang meluas, tuberculosis oleh kuman
opportunistik, gangguan pada sistem saraf pusat, sehingga penderita pikun sebelum
saatnya. Jarang penderita bertahan lebih dari 3-4 tahun, biasanya meninggal sebelum
waktunya.
Pada fase ini kekebalan tubuh berkurang dan timbul penyakit tertentu yang
disebut infeksi oportunistik sepeti:
1. Kanker kulit yang disebut dengan sarcoma kaposi
2. Infeksi paru-paru (TBC)
3. Infeksi usus yang menyebabkan diare terus-menerus
4. Infeksi otak yang menyebabkan kekacauan mental, sakit kepala, dan sariawan.
Gejala klinis khas HIV adalah sebagai berikut :

• HIV Stadium 1 : Asimtomatis atau terjadi PGL (Persistent Generalized


lymphadenopathy)

• HIV Stadium 2 : Berat badan menurun > 10% , ulkus atau jamur dimulut,
menderita herpes zooster 5 tahun terakhir , sinusitis rekuren

• HIV Stadium 3 : berat badan menurun > 10%, diare kronis dengan sebab tak jelas
lebih dari 1 bulan.

• HIV Stadium 4 : berat badan menurun > 10% gejala-gejala pneumosistosis, TBC,
kriptokokosis, herpes zoster dan infeksi lainnya sebagai komplikasi turunnya
sistem imun (AIDS)
Menurut kriteria WHO gejala klinis AIDS untuk penderita dewasa meliputi
minimum 2 gejala mayor dan 1 gejala minor :

Gejala Mayor adalah :


• Berat badan menurun >10%
• Diare kronis > 1 bulan
• Demam > 1 bulan
Gejala Minor adalah :
• Batuk > 1 bulan
• Pruritus dermatitis menyeluruh, infeksi umum rekuren misalnya herpes zooster
atau herpes simpleks
• Limfadenopati generalisata
• Kandidiasis mulut dan orofaring

Anda mungkin juga menyukai