Anda di halaman 1dari 19

PENDIDIKAN PROFESI NERS

PROGRAM STUDI ILMU


KEPERAWATAN
Nama Anggota :
1. Mahmud Fauzi, S.Kep.
2. Septyana Dewi Pramitasari, S.Kep.
3. Sri Damayanti, S.Kep.
4. Ruby Susmawati, S.Kep.
5. Septiana Ika Mawarni, S.Kep.
6. Tri Hardiansyah, S.Kep.
7. Bayu Alfian Argi, S.Kep.
8. Istianah, S.Kep.
9. Nurvitasari Inayati, S.Kep.
10. Niken Hartiningtyas, S.Kep.
11. Nanang Azhari, S.Kep.
12. Rian Iswardana, S.Kep.
PENDAHULUAN

Istirahat dan tidur merupakan kebutuhan dasar yang harus dipenuhi oleh
semua orang. Tidur yang normal melibatkan dua fase yaitu gerakan bola
mata cepat atau rapid eye movement (REM) dan tidur dengan gerakan
bola mata lambat atau non–rapid eye movement (NREM). (Potter&Perry,
2005; Martono, 2009).

Perubahan tidur yang mempengaruhi kualitas tidur yang berhubungan


dengan proses penuaan pada seperti meningkatkan latensi tidur, efisiensi
tidur berkurang, bangun lebih awal, mengurangi tahapan tidur nyenyak
dan gangguan irama sirkardian, peningkatan tidur siang. Jumlah waktu
yang dihabiskan untuk tidur lebih dalam menurun. Lansia melaporkan
sering tidur siang dan mengalami kesulitan jatuh tertidur dan tetap tidur
(Stanley, 2006; Oliveira, 2010).
PENGKAJIAN KASUS
Identitas Klien
• Nama : Tn. A
• Umur : 79 tahun
• Jenis kelamin : laki-laki
• Alamat : Yogyakarta
• Status perkawinan : Cerai mati
• Agama : Islam
• Suku : Jawa
• Pendidikan : SMK
• Tanggal masuk : 04-10-08
• Status kesehatan saat ini
Tn. A mengatakan susah tidur, sering terbangun tengah malam
dan tidak bisa tidur lagi.
• Riwayat kesehatan dahulu
Penyakit : Tn. A memiliki penyakit Hipertensi sejak beberapa
tahun yang lalu.
Alergi :Tn. A mengatakan tidak memiliki alergi makanan dan obat.
Kebiasaan :
Tn. A Tidak minum kopi
Tn. A kadang minum teh
• Riwayat kesehatan keluarga
Tn. A mengatakan keluarganya ada keluarga yang mengalami
hipertensi
Tinjauan sistem
Keadaan Umum Composmetis
Integumen Kulit terlihat agak keriput
Sistem hemopietik Tidak ada tanda-tanda memar dan wajah tidak tampak
pucat
Kepala Rambut hitam putih, kulit kepala dan area wajah terdapat
bekas luka gatal.
Mata Tn. A dapat melihat jelas, mata bersih.
Telinga Pendengaran tidak terganggu.
Mulut dan Teng-gorokan Masih memiliki gigi, tidak ada bau mulut
Leher dan bagian Tidak terdapat benjolan.
payudara
Sistem pernafasan Pernafasan dada normal, tidak ada suara tambahan
Sistem kardiovaskuler Tidak ada edema
Tinjauan sistem
Sistem gastrointestinal Pola makan 3 kali sehari dengan lauk dan sayuran yang
telah disediakan, frekuensi BAB lancar. Setiap pagi
bangun tidur

Sistem perkemihan BAK lancar minimal 3-4 kali sehari dan tidak ada keluhan
nyeri saat BAK

Sistem Genetoreproduksi Tidak ada keluhan


Sistem musculoskeletal Tidak ada keluhan
Sistem saraf pusat Tidak ada riwayat cedera kepala
Sistem endokrin Tidak ada tanda-tanda pembesaran goiter
Pengkajian inkotinensia
urine akut :
• Tn. A mengatakan bahwa ia buang air kecil sekitar 3-5 jam
• Tn. A mengatakan pada malam hari biasanya ia bisa buang
air kecil 1- 2 kali.
• Tn. A mengatakan bila merasa ingin kencing ia bisa
menahannya sampai kamar mandi dan mengeluarkannya di
kamar mandi.
• Tn A mengatakan Tidak ada masalah ketika buang air kecil
dan Tn. A mampu melakukannya sendiri tanpa bantuan
orang lain
• Tn A mengatakan BAB setiap pagi
Pengkajian inkotinensia urine persisten :
• Tn. A mengatakan tidak pernah mengeluarkan urine jika
tidak kebelet kencing
Psikososial
• Kemampuan sosialisasi Tn. A dengan
teman- temannya baik, dan bisa
bersosialisasi dengan Teman satu wisma
lainnya, tetapi cenderung di dalam kamar.
Identifikasi masalah
emosional
Pertanyaan tahap 1
• Apakah klien mengalami sukar tidur? Ya. Tn. A sering tiba-tiba
bangun pada malam hari karena ingin BAK yang menyebabkan
Tn. A kesulitan untuk tidur kembali. Tn. A mengatakan juga
biasanya jam 03.00 sudah bangun dan tidak bisa tidur kembali.
Tn. A mengtakan tidur malam paling cepat jam 22.00 WIB. Tn. A
tidak pernah tidur siang karena sulit untuk tidur siang. Tn. A
mengatakan tidak bisa memulai tidur. Terganggu dengan teman-
temannya setiap tidur siang, saat bangun dari tidur badan terasa
lemas, pusing.
• Apakah klien sering mengalami gelisah? Tidak
• Ada gangguan / masalah atau banyak pikiran? ya
• Apakah klien sering mengalami was-was atau kuatir? Tidak
Pertanyaan tahap 2
• Keluhan lebih dari 3 bulan atau lebih dari satu kali dalam sebulan?
Tidak
• Ada masalah / banyak pikiran? ya
• Ada gangguan / masalah dengan keluarga lain? Tidak
• Menggunakan obat tidur/ penenang atas anjuran dokter? ya
• Cenderung mengurung diri? ya

Dapat disimpulkan Tn. A masalah emosional positif


Pengkajian Fungsional
Klien:

KATZ Indeks Tn. A termasuk dalam kategori


mandiri.

Tn. A termasuk dalam kategori


Bartel Indeks mandiri skor 120 .
Skor yang didapatkan dari hasil pengkajian
Pengkajian Status yaitu Benar semua sehingga dapat
Mental Gerontik disimpulkan Tn. A mengalami fungsi
intelektual utuh

Mini Mental Fungsi mental tn. A mendapat skor 25 (>23) jadi


Status Exam dapat disimpulkan tn. A terdapat fungsi mental
baik

Pengkajian Depresi Tn. A tidak mengalami


Geriatrik DEPRESI
Pengkajian resiko
jatuh

Postural hipotensi

Fungional reach test Tn. A tidak mengalami


(FR Test) resiko jatuh

The timep up and


Go (TUG test )
Analisa data
No Data Fokus Etiologi Problem
1 DS: Kurang kontrol tidur Gangguan pola tidur
- Tn. A sering tiba-tiba bangun pada malam hari karena
ingin BAK yang menyebabkan Tn. A kesulitan untuk
tidur kembali.
- Tn. A mengatakan juga biasanya jam 03.00 sudah
bangun dan tidak bisa tidur kembali.
- Tn. A mengtakan tidur malam paling cepat jam 22.00
WIB.
- Tn. A tidak pernah tidur siang karena sulit untuk tidur
siang.
- Tn. A mengatakan tidak bisa memulai tidur. Terganggu
dengan teman-temannya setiap tidur siang, saat bangun
dari tidur badan terasa lemas, pusing.
DO:
Pasien tampak lesu dan tidak terlihat bersemangat setiap kali
bangun tidur.
TD: 140/100 mmHg, Nadi: 88x/menit, RR : 28x/menit.
PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN

Gangguan pola tidur b.d Kurang kontrol


tidur pada kualitas tidur lansia
• INTERVENSI KEPERAWATAN
• IMPLEMENTASI & EVALUASI
DAFTAR PUSTAKA
• Doengoes, Marilynn E, Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman
untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan pasien,
Jakarta, Penerbit Buku Kedokteran, EGC, 2000
• Martono, H. (2009). Geriatri (Ilmu Kesehatan Lanjut Usia).
Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
• Oliveira, A. (2010). Sleep Quality of Elders Living in Long-Term
Care Institutions. Diperoleh dari:
http://www.scielo.br/pdf/reeusp/v44n3/en_10.pdf.
• Potter, P.A.,& Perry, A.G. (2005). Buku Ajar Fundamental
Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktik(Volume 2) (Edisi 4).
Jakarta: EGC.
• Potter, P.A. & Perry, A.G. (2009). Buku Ajar Fundamental
Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktik (Volume 1) (Edisi 7).
Jakarta: EGC
• Stanley, M.& Beare, P. (2006). Buku Ajar Keperawatan Gerontik
(Edisi 2). Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai