DOSEN PENGAMPU:
Dr. MEIRIZA DJOHARI, M. KES., APT
Kelompok 3
• Ainun nurain nurdin • 1801122
• Elsa etavianti • 1601098
• Elsa natia rindiana • 1601099
• Sri raudoh rezki MR • 1601121
• Intan purmala tiwi • 1601105
• Liza elvira • 1601133
SUB BAHASAN
VAKSIN
REAGEN VAKSIN
KONJUGASI
KONJUGASI KONJUGASI
REAGEN
Imunisasi
Definisi
Imunisasi
2.2.Imunisasi
Imunisasi memberikan imunoglobulin (kekebalan yang
sudah jadi) kepada tubuh seseorang sehingga
Pasif
Pasif dapat memberikan perlindungan dengan
segera dan cepat yang seringkali dapat
terhindar dari kematian (Abbas et al, 2001
dan Grabenstein, 2006).
Jenis-jenis imunisasi aktif buatan
• Imunisasi BCG • Imunisasi MMR
• Imunisasi DPT • Imunisasi tifoid
(Difteri, Pertusis, • Imunisasi Hib
Tetanus). • Imunisasi hepatitis A
• Imunisasi polio • Imunisasi cacar air
• Imunisasi campak • Imunisasi influenza
• Imunisasi hepatitis B
Jenis-jenis imunisasi pasif buatan
Imunisasi pasif secara alamiah
dapat terjadi melalui : Imunisasi pasif buatan
• Imunisasi maternal melalui menyuntikan antibodi
plasenta tertentu kedalam tubuh
• Imunisasi maternal melalui seseorang yang memerlukan
colostrum antibodi segera untuk
mengatasi keadaan defisiensi
antibodi didalam tubuhnya.
5. Relative murah
Jenis-Jenis Vaksin
Berdasarkan cara pembuatan
Berdasarkan sumber vaksin
dan pengembangannya
d. Anti-idiotipe
Idiotipe ini terdapat pada daerah Fab .
Apabila idiotipe ini membangkitkan respons humoral,
maka antibodi yang terbentuk, anti-idiotipe, akan
mempunyai struktur Fab yang mirip dengan antigen
semula.
Jenis – jenis Vaksin Berdasarkan cara pembuatan dan pengembangannya
Kelebihan Kekurangan
1. Dapat memberikan respon 1. Kadangkala vaksin tidak dapat
imun humoral jika diberikan merangsang kekebalan
vaksinasi ulang(booster) 2. Memerlukan pengulangan
2. Tidak terjadi mutasi atau vaksinasi (booster)
reverse menjadi virulen 3. Kurang baik dalam
kembali meningkatkan respon imun
3. Dapat digunakan untuk lokal (IgA)
penderita imunodefisiensi 4. Biaya produksi vaksin mahal
4. Dapat digunakan dengan baik
pada daerah tropis
Jenis – jenis Vaksin Berdasarkan cara pembuatan dan pengembangannya
3. Vaksin Subunit
Vaksin subunit adalah vaksin yang terdiri atas makromolekul spesifik asal
patogen yang dimurnikan.
Ada 3 bentuk umum vaksin yang digunakan :
Vaksin polisakarida adalah sub-unit yang inactiveted
1. Vaksin dengan bentuknya yang unik terdiri dari atas rantai
polisakarida panjang molekul-molekul gula yang membentuk
permukaan kapsul bakteri tertentu
2. Vaksin Vaksin yang dibuat dari beberapa jenis bakteri yang
eksotoksin
atau toksoid menimbulkan penyakit dengan memasukkan racun
dilemahkan ke dalam aliran darah.
3. Vaksin
Peptida Peptida sintetik adalah vaksin subunit yang hanya
mengandung epitop dari antigen protektif.
4. Vaksin Konjugat
Vaksin ini dibuat untuk meningkatkan efektifitas vaksin yang terbuat dari komponen
polisakarida selubung mikroorganisme.
Biasanya vaksin ini di kombinasi dengan toxoid difteri sehingga menghasilkan vaksin
yang bersifat polivalen,di mana dalam satu kemasan vaksin terdapat dua atau tiga
jenis fragmen antigenik.
Contoh vaksin konjugasi adalah vaksin DPT dan vaksin MMR.
5. Vaksin Rekombinan.
Susunan vaksin ini (misal hepatitis B) memerlukan epitoporganisme yang patogen. Sintesis
dari antigen vaksin tersebut melalui isolasi dan penentuan kode gen epitop bagi sel penerima
vaksin.
7. Vaksin Idiotipe
Vaksin yang dibuat berdasarkan sifat bahwa Fab (fragment antigen
binding) dari antibodi yang dihasilkan oleh tiap klon sel B mengandung
asam amino yang disebut sebagai idiotipe atau determinan idiotipe yang
dapat bertindak sebagai antigen.
(sumber : vaccine fact book,2012)
(sumber : vaccine fact book,2012)
Konjugasi
Konjugasi (Crosslinking) merupakan suatu proses
kimia untuk menggabungkan dua atau lebih
molekul dengan suatu ikatan kovalen (Hayworth,
2014.).
antigen
(polisakarida atau
oligosakarida)
Vaksin
konjugasi
pembawa protein
(PC)
Mekanisme vaksin konjugasi
Kopling dari sakarida ke protein mengubah polisakarida menjadi antigen T-
dependent, yang menghasilkan respon kekebalan yang kuat pada bayi dan
orang dewasa.
Vaksin "glikokonjugat" ini menghasilkan bantuan sel T untuk sel B yang
menghasilkan antibodi IgG pada polisakarida terkonjugasi.
Glycoconjugates menginduksi pengalihan IgM-to-IgG PS-spesifik,
pengembangan sel B memori, pematangan afinitas, dan memori sel T lama.
Vaksin glycoconjugate telah memainkan peran besar dalam mencegah
penyakit menular yang disebabkan oleh patogen jahat seperti H. influenzae,
Streptococcus pneumoniae, dan Neisseria meningitidis.
sakarida
Kopling Polisaka
protein rida antigen T-
dependent respon
kekebalan yang
kuat pada bayi
dan orang
Vaksin dewasa
"glikokonjugat”
antibodi IgG
pada sel B sel T
polisakarida
terkonjugasi