Karbohidrat
Analisis
kualitatif Analisis
A. Menggunakan pereaksi kimia kuantitatif
1. Uji Molisch
2. Uji Benedict A. Secara fisika
3. Uji Fehling 1. Berdasarkan indeks bias
4. Uji Barfoeds 2. Berdasarkan rotasi optik
5. Uji Bial
6. Uji Iodine B. Secara Kimia
7. Uji Osazone 1. Spektrofotometri
8. Uji Seliwanoff 2. Metode Somogyi-Nelson
3. Metode Dinitrosalsilat (DNS)
B. Menggunakan instrument
1. Gas Chromatography (GC) C. Enzimatik
2. High pressure liquid
chromatography (HPLC)
1. Uji Molisch
1.Ambil 2 ml larutan karbohidrat dalam tabung reaksi yang bersih dan kering.
2. Tambahkan 2 tetes etanol Naphthol (pereaksi Molisch) dan aduk.
3. Miringkan tabung reaksi dan tambahkan dengan hati-hati 2 ml asam sulfat pekat di
sepanjang sisi tabung reaksi sehingga membentuk 2 lapisan
Tes Benedict adalah tes semi kuantitatif. Warna yang terbentuk tergantung pada jumlah
gula reduksi yang ada dalam campuran
Prinsip :
Prinsip dari metode fehling yaitu menggunakan gugus aldehid pada gula untuk
mereduksi senyawa Cu2SO4 menjadi Cu2O (endapan berwarna merah bata) setelah
dipanaskan pada suasana basa (Benedict dan Fehling) atau asam (Barfoed) dengan
ditambahkan agen pengikat (chelating agent) seperti Na-sitrat dan K-Na-tatrat.
3. Uji Fehling
Reagan :
Fehling A : tembaga (II) sulfat
Prosedur : Fehling B : NaOH dan KNa-tartrat (garam Rochelle)
sumber: chemdemos.uoregon.edu
4. Uji Barfoed
(Sumber: http://www.medbiochemistry.com)
5. Uji Bial
Prinsip :
Gula pentosa dipanaskan bersama HCl akan terhidrolisis menghasilkan furfural,
lalu terkondensasi dengan orsinol (3,5-dihidroksitoluena) menghasilkan senyawa
kompleks berwarna biru kehijauan.
5. Uji Bial
Reagan :
Larutan orcinol di dalam HCl terkonsentrasi dengan
tambahan ferri-klorida
Prosedur :
1. Masukkan 2 mL larutan uji
2. Tambahkan 2 mL pereaksi Bial
3. Panaskan menggunakan water bath atau bunsen
(Sumber: http://www.medbiochemistry.com)
6. Uji Iodine
Tujuan : untuk mengetahui adanya Polisakarida
Prinsip :
Kondensasi iodin dengan polisakarida pada uji iodin, dapat menghasilkan warna
yang khas. Hal ini disebabkan karena dalam polisakarida, terdapat unit-unit
glukosa yang membentuk rantai heliks karena adanya ikatan dengan konfigurasi
pada tiap unit glukosanya. Bentuk ini menyebabkan polisakarida dapat
membentuk senyawa kompleks dengan molekul iodium yang dapat masuk ke
dalam spiralnya, sehingga menyebabkan warna biru tua pada kompleks tersebut
(Sumber: http://chemistry.elmhurst.edu/)
6. Uji Iodine
Reagan :
Iodida (I2) yang dilarutkan di dalam KI membentuk
kompleks ion triiodida (I3-)
Prosedur :
1. Masukkan 1 mL larutan pati 1 %
2. Tambahkan 2 tetes larutan iod
Warna yang diperoleh tergantung pada
panjang rantai tidak bercabang atau linier
yang tersedia untuk pembentukan kompleks
Prinsip :
karbohidrat dengan gugus aldehida atau keton bebas membentuk hidrazon
atau osazon bila dipanaskan bersama fenilhidrazin berlebih
7. Uji Osazon
Prosedur :
• Campurkan fenil hidrazin Na asetat kering dengan 5 ml larutan percobaan.
• Kocok dan panaskan di dalam penangas air, kemudian didinginkan
• Periksa endapan dibawah mikroskop.
(Sumber: slideshare.net)
8. Uji Seliwanoff
Tujuan : mengetahhui adanya gula ketosa
Prinsip :
Dehidrasi ketosa oleh HCl pada reagen menjadi 4-hidroksi metal furfural, lalu
terkondensasi dengan resorcinol membentuk senyawa kompleks berwarna
merah ceri
8. Uji Seliwanoff
Reagan :
Resorsinol dan HCl pekat
Prosedur :
1. Masukkan 1 mL larutan uji lalu tambahkan 3 ml Reagan seliwanoff
2. Panaskan selama 30 detik
3. Lalu dinginkan
(Sumber: seilnacht.info)
GCMS dan HPLC
Menggunakan Rumus :
X = [(A+B)C - BD)]
Dimana :
X = % sukrosa atau gula yang diperoleh
A = berat larutan sampel (g)
B = berat larutan pengencer (g)
C = % sukrosa dalam camp A dan B dalam tabel
D = % sukrosa dalam pengencer B –ut batas antara
cairan dan alas.
2. Rotasi Optis
• Menggunakan polarimeter.
• Didasarkan prinsip bahwa gula memiliki struktur asimetri yang
dapat memutar bidang optik.
• Hukum Biot “Besarnya rotasi optis tiap individu gula sebanding
dengan konsentrasi larutan dan tebal cairan.”
Persamaan Hukum Biot untuk
polarimeter
B. Secara kimia
1. Spektrofotometri