Angiotensinogen
Renin
Angiotensin I
Angiotensin
Converting
Enzyme Angiotensin II
AT I receptor
Renin-Angiotensin-Aldosterone
( renal perfusion)
Central baroreceptors
-
P T
Q
S
Definisi, Etiologi, FR
Aritmia
KENI
DEFINISI
• Kelainan dalam kecepatan, irama, tempat asal dari impuls, atau gangguan
konduksi yang menyebabkan perubahan dalam urutan normal aktivasi atrium
sampai ventrikel
• Dapat diketahui dari gambaran EKG
ETIOLOGI
• Penyebab aritmia dibagi menjadi 2 kelompok, yakni :
1. Gangguan pembentukan impuls
2. Gangguan hantaran impuls
Gangguan Pembetukan Impuls
Gangguan pembentukan impuls di sinus Gangguan pembentukan impuls di atrium
nodes : :
1. Takikardia sinus 1. Ekstrasistol atrial
2. Bradikardia sinus 2. Takikardia atrial
3. Aritmia sinus 3. Fluter (Gelepar) atrial
4. Henti sinus 4. Fibrilasi atrial
Gangguan Pembentukan Impuls di Nodus Pembentukan impuls di ventrikel ( aritmia
AV (aritmia ventrikular ) :
penghubung/ Junctional) : 1. Ventrikular Ekstrasistol
2. Ventrikular Takikardi
1. Ekstrasistol penghubung AV 3. Ventrikular Fibrilasi
2. Takikardia penghubung AV 4. Henti Ventrikular (Asistol)
3. Irama lolos penghubung AV
Gangguan Hantaran Impuls
• Block sinus – atrial
• Block atrial – ventrikuler
• Block intra ventrikuler
FAKTOR RESIKO
1. Konsumsi alkohol berlebihan 7. Hipertiroidisme (kelenjar tiroid
2. Diabetes yang terlalu aktif)
3. Penggunaan obat-obatan 8. Tekanan mental
terlarang 9. Kondisi jaringan parut pada
4. Mengonsumsi kopi secara jantung
berlebihan 10. Merokok, dan
5. Mengidap penyakit jantung 11. Konsumsi suplemen diet
6. Hipertensi (tekanan darah
tinggi)
Patofisiologi Aritmia
LYDIA
Aritmia
Kelainan dalam kecepatan, irama, tempat asal dari impuls, atau gangguan konduksi
yang menyebabkan perubahan dalam urutan normal aktivasi atrium sampai ventrikel
Penyebab aritmia ini bisa satu atau gabungan dari kelainan dalam system irama-
konduksi jantung, seperti
Irama picu jantung abnormal
Pergeseran picu jantung dari nodus sinus ke tempat lain
Blok pada daerah penyebaran impuls di jantung
Jalur penjalaran impuls abnormal
Pembentukan impuls palsu spontan pada hampir semua bagian jantung
Patofisiologi
Patofisiologi aritmia berkaitan
1. Abnormalitas Pembentukan Impuls
• Perubahan automatisitas nodus SA (sinoatrial) di sepanjang jalur konduksi atau abnormalitas
automatisitas atrial atau ventrikel. Ketika nodus SA mengalami penekanan atau potensial aksi
gagal mencapai pacu jantung sekunder, mekanisme overdrive suppression menurun sehingga sel pacu
jantung sekunder mengambil alih pacu jantung, disebut fokus ektopik.
• Aktivitas pemicu.
2. Abnormalitas Konduksi
• Konduksi blok pada area nodus AV atau sistem His-Purkinje mencegah penyebaran impuls ke
bagian distal. Akibatnya mekanisme overdrive suppression menghilang. Fungsi pacu jantung diambil
alih oleh area lebih distal sehingga timbul escape beat.
• Bradiaritmia timbul ketika impuls mengalami blokade diikuti escape rhythm lambat atau asistol. Jika
blokade memicu eksitasi reentrant, maka terjadi takiaritmia.
Blok unidirectional dan reentry
• Normalnya aliran impuls berasal dari SA node dialirkan hingga ke seluruh miosit
jantung. Pada periode ini sel mengalami periode refrakter dan tidak dapat tereksitasi
hingga menerima impuls baru dari nodus SA. Akan tetapi ada sekelompok serabut
yang tidak teraktivasi saat depolarisasi pertama sehingga dapat tereksitasi sebelum
impuls habis. Serat tersebut yang berperan untuk mengeksitasi area lainnya yang
sudah tidak mengalami periode refrakter.
• Aktivasi abnormal pada serat tersebut disebabkan perlambatan kondisi akibat
kelainan anatomi maupun fungsional. Reentry anatomi diakibatkan kelainan anatomi
seperti fibrosis. Reentry fungsional terkait kelistrikan.
Reentry perambatan sirkular dari suatu impuls antara 2 jalur yang berhubungan tetapi memiliki
perbedaan konduksi dan periode refrakter
Kondisi pemicu,1. Pemendekkan jaringan refraktori
2. Pemanjangan jalur konduksi
3. Konduksi impuls yang lambat
• Aritmia bradyarrhythmia, penurunan fungsi pacemaker intrinsic atau adanya blok pada
konduksi
tachyarrhythmia, reentry, peningkatan normal automaticity atau abnormal automaticity
Defenisi , Etiologi dan
Faktor Risiko Ventrikel
takikardia
AHMAD
Defenisi Ventrikel Takikardia
• Ventricular tachycardia atau takikardia ventrikel adalah suatu kondisi ketika bilik jantung (ventrikel) berdetak sangat
cepat, yaitu lebih dari 100 kali per menit, dengan minimal 3 detak abnormal berturut-turut. Kondisi ini
disebabkan oleh gangguan pada kelistrikan jantung, biasanya terjadi pada kelainan jantung, seperti kardiomiopati
dan penyakit jantung koroner. Takikardia ventrikel yang tidak segera ditangani karena dapat berkembang menjadi
fibrilasi ventrikel. Kondisi ini berbahaya dan merupakan penyebab utama henti jantung yang bisa menyebabkan
kematian mendadak.
• Jenis takikardia ventrikel berdasarkan lamanya serangan, irama jantung, dan kemampuan jantung untuk
memompa darah, adalah sebagai berikut:
• Nonsustained atau tidak berkelanjutan, di mana takikardia langsung berhenti dan kembali normal tanpa
menyebabkan gangguan aliran darah yang berarti.
• Sustained atau berkelanjutan, yaitu takikardia yang berlangsung lebih dari 30 detik, menyebabkan menurunnya
aliran darah.
• Monomorphic yaitu masing-masing denyut jantung memiliki pola yang sama dengan denyut selanjutnya.
• Polymorphic yaitu pola denyut jantung yang berubah-ubah.
Etiologi Ventrikel Takikardia
• Etiologi
• Ketika terjadi gangguan dalam proses hantaran listrik, di mana sinyal listrik dikirimkan terlalu cepat dari yang seharusnya, jantung akan berkontraksi lebih
cepat dari normal. Kondisi inilah yang disebut dengan takikardia ventrikel.
• Kontraksi yang terlalu cepat ini akan menyebabkan ventrikel jantung tidak memiliki cukup waktu untuk terisi oleh darah untuk dipompa keluar dari jantung.
Akibatnya, darah yang dipompa pun menurun jumlahnya dan kebutuhan darah di seluruh bagian tubuh tidak dapat terpenuhi.
• Penyebab takikardia ventrikel tidak selalu dapat diidentifikasi. Namun, pada hampir sebagian besar kasus, takikardia ventrikel ini disebabkan oleh gangguan
jantung yang sudah ada atau pernah terjadi sebelumnya. Gangguan jantung yang dimaksud antara lain:
• Kardiomiopati, yaitu melemahnya otot jantung.
• Penyakit jantung iskemik atau penyakit jantung koroner, yaitu kondisi yang dipicu oleh kurangnya aliran darah ke pembuluh darah koroner
• Kelainan struktur jantung, akibat serangan jantung.
• Gagal jantung, yaitu kondisi di mana jantung sangat lemah sehingga tidak bisa memompa darah yang cukup ke seluruh tubuh.
• Cacat jantung bawaan.
• Miokarditis.
• Obat-obatan tertentu, seperti dekongestan, obat diet, narkoba, dan obat-obat antiaritmia.
• Konsumsi kafein dan alkohol yang berlebihan.
• Olahraga yang terlalu intensif.
• Selain faktor pemicu di atas, terdapat beberapa jenis takikardia ventrikel yang diturunkan secara genetik, yaitu:
• Arrhythmogenic right ventricular tachycardia, yaitu takikardia yang disebabkan oleh adanya gangguan irama pada bilik kanan jantaung.
• Catecholaminergic polymorphic ventricular tachycardia, yaitu takikardia yang disebabkan oleh aritmia ventrikel, dipicu oleh stres fisik maupun emosional,
tanpa ditemukan adanya kelainan pada struktur jantung.
Faktor Risiko Ventrikel Takikardi
• Pasien dengan penyakit jantung koroner
• Kelainan struktur jantung (seperti Hypertrophic cardiomyopathy HCM) atau NSVT.
• Pernyataan konsensus American College of Cardiology/European Society of Cardiology (ACC/ESC) tahun 2003 terhadap
penanganan HCM mengidentifikasi 7 faktor risiko utama untuk SCD pada pasien HCM:
• Riwayat dari
• VT spontan yang terus berlangsung
• Sejarah keluarga terhadap SCD prematur
• Syncope tanpa penyebab jelas
• Ketebalan LV ≥30 mm
• Respon tekanan darah abnormal terhadap olahraga
• NSVT
Patofisiologi Ventrikular
Takikardi
CYGAN
Secara umum terdapat 3 mekanisme
• Automaticity
• Reentry
• Triggered activity
A. Automaticity
Terjadi karena adanya percepatan aktivitas fase 4 potensial aksi jantung. Gangguan
automaticity biasanya terjadi pada keadaan akut seperti MI akut, gangguan elektrolit
dan gangguan keseimbangan asam basa
Fase 0 : natrium channels open
Fase 1 : natrium channels close
Fase 2 : calcium channels open ; fast kalium channels close
Fase 3 : calcium channels close ; fast kalium channels open
Fase 4 : resting potential
B. Reentry
Merupakan mekanisme yang sering terjadi disebabkan oleh kelainan kronis
seperti MI lama, kardiopati dilatasi.
Jaringan parut yang terbentuk akibat MI yang berbatasan dengan jaringan sehat
bisa memacu terbentuknya reentry circuit. Bila sirkuit ini terbentuk maka
aritmia reentrant dapat timbul setiap saat dan menimbulkan sudden death
C. Triggered Activity
Memiliki gambaran campuran dari kedua mekanisme diatas.
Mekanismenya adalah kebocoran ion positif ke dalam sel sehingga terjadi
lonjakan pada akhir fase 3 atau awal fase 4 potensial aksi jantung. Bila terjadi
lonjakan cukup bermakna akan tercetus aksi potensial baru. Keadaan ini disebut
after depolarization
Tidak sinkronnya denyut atrium dan ventrikel + ritme ventrikel yang cepat ->
menurunnya jumlah aliran darah ke ventrikel selama diastol -> cadiac output
menurun -> terganggunya hemodinamik -> symptoms of syncope , MI ,
angina
GEJALA DAN TANDA KLINIS
VENTRICULAR TACHYCARDIA
TIFFANY
Gejala dan Tanda
• Palpitation
• Light-headedness
• Syncope(common)
• Chest pain
• Anxiety
NNF
Ventricular Tachycardia ECG
Ventricular Fibrillation
• Pre-terminal event
• QRS complex sejati (-)
• Cardiac output (-)
Premature Ventricular Contractions
• Bentuk paling umum dari ventricular arrhythmia
• QRS complex dari PVC lebar dan berbentuk abnormal karena depolarisasi
dari ventrikel tidak mengikuti alur konduksi
• PVC umum terjadi pada pada jantung normal. Tapi PVC yang terjadi pada
MI dapat berisiko menimbulkan ventricular tachycardi atau ventricular
fibrillation
Accelerated Idioventricular Rhytm
• Terjadi pada fase infark akut
• Regular rhytm (50-100 bpm)
• P wave (-),QRS complex lebar
Torsades de Pointes
• Twisting of the points
• Bentuk unik dari ventrikular takikardi
• QT interval umumnya 40% dari complete cardiac cycle
• Pemanjangan dari QT interval dapat disebabkan oleh obat-obatan (anti-
arrhythmic,tricyclic anti-depressants ,kongenital,atau saat MI)
Torsades de Pointes ECG
Sinus Tachicardia
• Laju yang dibuat SA node lebih dari 100 bpm
• Gelombang P & QRS normal
• Disebabkan peningkatan tonus vagus simpatis atau menurunnya tonus vagal
(multifaktorial)
• Sebagai respon fisiologis saat berolahraga,patologi saat terjadinya kondisi
seperti demam
Sinus Tachycardia ECG
Supra Ventricular Tachycardia
• Onset yang akut
• Laju atrium antara 140-250 bpm
• QRS sempit/normal
• Menyerupai VT monomorfik
• Terdapat pengecualian pada SVT tipe “aberrant”
• SVT aberrant dapat timbul pada beberapa kasus seperti salah satunya yaitu pada
pasien yang memiliki kelainan konduksi (blok berkas cabang) sehingga kompleks
QRS melebar (seperti VT)
SVT ECG
Atrial Flutter
• Dapat terjadi pada jantung normal walaupun lebih sering pada pasien dengan
penyakit jantung sebelumnya
• P wave terjadi sekitar 250-300 bpm
• AV node tidak dapat mengkompensasi banyaknya impuls dari atrium yang
diberikan (tidak memiliki waktu untuk berrepolarisasi)
• Fenomena ini disebut AV block (2:1 paling sering)
• R-R normal
Atrial Fibrillation
• Aktivitas dari atrium “chaotic” kacau
• Impuls dari atrium sekitar 500 bpm
• R-R tidak sama (ireguler)
• Tidak ada gelombang P sejati yang dapat dilihat
Diagnosa Banding Lainnya
• Atrial and Junctional Premature Beats
• Multifocal Atrial Tachycardia
• Paroxysmal Atrial Tachycardia
FARMAKOLOGI DAN
NON FARMAKO VT
AYU
Anti aritmia (Sodium channel Blocker)
1.KELAS 1A
A. Quinidine--Atrial fibrilasi/ flutter
B. Procainamide --ve.trikel ekstra sistol atrial fibrilasi atau
C.Dysopiramide --SVT akut dan berulang
2. KELAS 1B
A.lignocain --Aritmia ventrikel akibat iskemik miocard, VT
3. KELAS 1C
A.Flecainide-- ventrikel ektopik atau takikardi
Anti aritmia kelas 2 (beta adregenik blocker)
Cnth : Atenolol, metanolol, propanolol-- indikasi aritmia jantung,
angina pectoris dan hipertensi
Antiaritmia kelas 3 ( prolonged repolarisasi)
Amiodaron--VT dan SVT beulang
Aritmia kelas 4 (calsium chanell blocker)
Verapamil --- Indikasi supraventrikular takikardi
A. Farmakologi
1. Tatalaksana pada fase akut.
A. Amiodaron, lidocain,procainamid ( IV)
Dosis pembebanan : Amiodaron (15 mg/menit) dalam 10 menit + infus continiu 1mg/menit
selama 6 jam
Dosis pemeliharaan : Amiodaron 0,5mg/menit selama 18 jam.
Bila gagalll?
Lakukan cardioversi elektrik
B. Tatalaksana Jangka Panjang
Tujuan : mencegah kematian mendadak
1. VT non sustained --> Beta bloker, jika tidak efektif beri amiodaron atau
sotalol
2. VT pada ps. Miocard / Fraksi Ejeksi <35% --> ICD
Implantable cardioverter defibrillators ( ICDs )
Digunakan untuk mendeteksi detak jantung yang
berbahaya dan memberikan kejutan yang
menyelamatkan jiwa untuk memperbaiki irama
jantung.