Anda di halaman 1dari 22

RETARDASI MENTAL

Oleh
Dewa Gede Angga A
Faizah Nawali11
Ilsa Wulan
Mira Belladona
Ade Dwirisha Putra
Qonita Yunita
Claudia Herda
PENDAHULUAN

Retardasi mental merupakan keterbatasan dalam memfungsikan dirinya


sehingga akan menggangu adaptasi terhadap lingkungan, perkembangan
mental, dan intelegensi yang terbelakang.

SMF ILMU KEDOKTERAN JIWA 2


PREVALENSI

• Studi Isle of Wight (1970), 30% anak retardasi mental menunjukkan


gangguan emosi atau perilaku.
• Anak-anak retardasi mental pada usia < 18 tahun di negara maju 0,5-2,5%
dan negara berkembang 4,6%.
a. RM ringan 0,37 – 0,59%
b. RM sedang, berat dan sangat berat 0,3 – 0,4%
• Insidensi tertinggi anak usia sekolah, pada puncak usia 10-14 tahun.
• 1,5 kali lebih sering pada laki – laki dibandingkan wanita.

SMF ILMU KEDOKTERAN JIWA 3


DEFINISI

Kelainan atau kelemahan jiwa dengan inteligensi yang


kurang (subnormal) sejak masa perkembangan (sejak lahir
atau sejak masa anak).
(W.F. Maramis, 2005: 386)

SMF ILMU KEDOKTERAN JIWA 4


ETIOLOGI

Pranatal

Biologis
Perinatal
(Klinis)
Penyebab
Psikososial
Postnatal
(Sosiokultural)
SMF ILMU KEDOKTERAN JIWA 5
Perbedaan Biologis dan Psikososial

Retardasi mental sedang Retardasi mental ringan

Psikososial
Biologis
sampai sangat berat Pada usia sekolah
Sejak lahir atau usia dini Tidak terdapat kelainan fisik
Fisik tampak maupun laboratorium
berkelainan/aneh Latar belakang kekurangan
Latar belakang biomedis stimulasi mental (asah)
pranatal, perinatal, atau Ada hubungan dengan kelas
postnatal sosial
Tidak berhubungan dengan
kelas sosial

SMF ILMU KEDOKTERAN JIWA 6


Penyebab Biologis

Biologis

Pranatal Perinatal Postnatal

Ggn. Metabolisme Prematuritas Infeksi (meningitis, ensefalitis)


Kelainan Kromosom
Asfiksia Trauma fisik
Infeksi Maternal
Kernikterus Kejang lama
Komplikasi
Kehamilan Hipoglikemia Intoksikasi (timah hitam, merkuri)

SMF ILMU KEDOKTERAN JIWA 7


Klasifikasi Retardasi Mental

F70 Retardasi Mental Ringan (IQ 55-69)

F71 Retardasi Mental Sedang (IQ 35-49)

F72 Retardasi Mental Berat (IQ 20-34)

F73 Retardasi Mental Sangat Berat (IQ <20)

F78 Retardasi Mental Lainnya


SMF ILMU KEDOKTERAN JIWA 8
F70 Retardasi Mental Ringan
(IQ 55-69)

a. Mulai tampak gejala pada usia sekolah sadar


b. 80% dari anak RM termasuk pada golongan ini
c. Dapat menempuh pendidikan Sekolah Dasar kelas VI
hingga tamat SMA
d. Tampak lamban dan membutuhkan bantuan tentang
masalah kehidupannya

SMF ILMU KEDOKTERAN JIWA 9


F71 Retardasi Mental Sedang
(IQ 35-49)

a. Sudah tampak sejak anak masih kecil


b. Angka kejadian 12% dari seluruh kasus RM
c. Hanya mampu dilatih merawat dirinya sendiri
d. Golongan ini membutuhkan pelayanan pendidikan yang
khusus dan dukungan pelayanan

SMF ILMU KEDOKTERAN JIWA 10


F72 Retardasi Mental Berat
(IQ 20-34)

a. Tampak sejak lahir


b. Angka kejadian 8% dari seluruh kasus RM
c. Hanya mampu dilatih belajar bicara dan keterampilan
d. Memiliki lebih dari 1 gangguan organik yang menyebabkan
keterlambatannya

SMF ILMU KEDOKTERAN JIWA 11


F73 Retardasi Mental Sangat Berat
(IQ <20)

a. Sudah tampak sejak lahir


b. Mengalami gangguan fungsi motorik dan sensorik
c. Individu memerlukan latihan ekstensif untuk melakukan
“self care” yang mendasar seperti makan, BAB, BAK.
d. Memerlukan supervisi total dan perawatan sepanjang
hidupnya

SMF ILMU KEDOKTERAN JIWA 12


F78 Retardasi Mental Lainnya

• Hanya digunakan bila penilaian dari tingkat retardasi mental


intelektual dengan memakai prosedur biasa sangat sulit
• Tidak mungkin dilakukan karena adanya hendaya sensorik
atau fisik, seperti buta, bisu, tuli
dan penyandang yang perilakunya terganggu berat atau
fisiknya tidak mampu.

SMF ILMU KEDOKTERAN JIWA 13


Diagnosis RM dapat dibuat :

Riwayat Wawancara Pemeriksaan


penyakit psikiatrik Fisik

Pemeriksaan Tes Pemeriksaan


Neurologis Laboratorium Psikologis

SMF ILMU KEDOKTERAN JIWA 14


Kriteria diagnostik RM menurut DSM IV – TR

Fungsi intelektual dibawah rata – rata (IQ 70 atau kurang) yang


telah diperiksa secara individual.

Kekurangan atau gangguan dalam perilaku

Awitan terjadi sebelum usia 18 tahun

SMF ILMU KEDOKTERAN JIWA 15


Mood dan Afek

Mood
• “nada” perasaan menyenangkan atau tidak (seperti kebanggaan, kekecewaan, dan
kasih sayang) yang menyertai suatu pikiran dan biasanya berlangsung lama serta
kurang disertai komponen fisiologis.

Afek
• manifestasi mood atau perasaan yang dirasakan didalam ke luar dan disertai oleh
banyak komponen fisiologis, lagi pula biasanya berlangsung relatif tidak lama
(misalnya: ketakutan, kecemasan, depresi dan kegembiraan). Kadang-kadang
istilah afek dan emosi itu dipakai secara bergantian seakan-akan sama.

SMF ILMU KEDOKTERAN JIWA 16


Mood dan afek yang timbul karena eksistensi
manusia (mood dan afek eksistensial) adalah normal
dan merupakan dorongan baginya. Bilamana mood
dan afek itu menjadi begitu sangat tinggi atau
sangat berkurang intensitasnya, sehingga fungsi
individu terganggu, maka sudah dikatakan sudah
patologis, telah terjadi gangguan mood dan afek.
Gangguan mood dan afek dinilai keserasiannya
antara mood dan afek.

SMF ILMU KEDOKTERAN JIWA 17


Masalah Perilaku Sosial Anak Retardasi Mental

Teori perkembangan psikososial menurut Erik H Erickson:


• fase perkembangan manusia terdiri dari bayi sampai usia tua dan fase itu
secara biologi dan psikologik individu mempunyai potensi kesiapan untuk
maju ke taraf fungsional berikutnya yang lebih tinggi, bila dasar-dasar
organic biologic tidak defektif dan mempunyai bawaan (genetic
endownment) yang normal.

SMF ILMU KEDOKTERAN JIWA 18


Tahap perkembangan psikososial

Anak normal Retardasi mental


• melewati tahap • selalu mengalami kendala
perkembangan sosialnya sehingga seringkali tampak
dapat berjalan seiring sikap dan perilaku anak
dengan tingkat usianya. retardasi mental berada di
bawah usia kalendernya dan
ketika usia 5-6 tahun mereka
belum mencapai kematangan
untuk belajar di sekolah

SMF ILMU KEDOKTERAN JIWA 19


Tingkah laku anak retardasi mental
menurut Kemis dan Rosnawati (2013), yaitu:

Hiperaktivitas

Mengganggu teman (anak lain)

Beralih perhatian

Mudah frustasi

Sering menangis

Merusak benda/barang

Melukai diri

Meledak-ledak (impulsive)

Menarik diri SMF ILMU KEDOKTERAN JIWA 20


Kesimpulan Mc Iver menggunakan menggunakan
Children’s Personality Quastionare :

anak retardasi mental laki-laki emosinya tidak matang, depresi, bersikap dingin,
menyendiri, tidak dapat dipercaya, impulsive, lancang, dan merusak.

Anak retardasi mental perempuan mudah dipengaruhi, kurang tabah, ceroboh, kurang
dapat menahan diri dan cenderung melanggar ketentuan.

Anak retardasi mental cenderung berteman dengan anak yang lebih muda usianya,
ketergantungan terhadap orangtua sangat besar, tidak mampu memikul tanggung
jawab sosial sehingga harus selalu dibimbing dan diawasi.

SMF ILMU KEDOKTERAN JIWA 21


KESIMPULAN

Retardasi mental adalah kelainan atau kelemahan jiwa dengan inteligensi yang kurang (subnormal) sejak masa
perkembangan (sejak lahir atau sejak masa anak).

Penyebab retardasi mental dapat digolongkan atas penyebab biologis dan psikososial.

Klasifikasi retardasi mental berdasarkan PPDGJ III yaitu retardasi mental ringan, retardasi mental sedang,
retardasi mental berat, retardasi mental sangat berat dan retardasi mental lainnya

Kriteria diagnostik untuk retardasi mental menurut DSM IV – TR adalah IQ 70 atau kurang, kekurangan atau
gangguan dalam perilaku adaptif sedikitnya 2 hal, dan awitan terjadi sebelum usia 18 tahun

Diagnosis retardasi mental dibuat setelah riwayat penyakit, pemeriksaan intelektual, dan pengukuran fungsi
adaptif yang menyatakan bahwa perilaku anak sekarang secara bermakna di bawah tingkat yang diharapakan.

SMF ILMU KEDOKTERAN JIWA 22

Anda mungkin juga menyukai