Oleh
Dewa Gede Angga A
Faizah Nawali11
Ilsa Wulan
Mira Belladona
Ade Dwirisha Putra
Qonita Yunita
Claudia Herda
PENDAHULUAN
Pranatal
Biologis
Perinatal
(Klinis)
Penyebab
Psikososial
Postnatal
(Sosiokultural)
SMF ILMU KEDOKTERAN JIWA 5
Perbedaan Biologis dan Psikososial
Psikososial
Biologis
sampai sangat berat Pada usia sekolah
Sejak lahir atau usia dini Tidak terdapat kelainan fisik
Fisik tampak maupun laboratorium
berkelainan/aneh Latar belakang kekurangan
Latar belakang biomedis stimulasi mental (asah)
pranatal, perinatal, atau Ada hubungan dengan kelas
postnatal sosial
Tidak berhubungan dengan
kelas sosial
Biologis
Mood
• “nada” perasaan menyenangkan atau tidak (seperti kebanggaan, kekecewaan, dan
kasih sayang) yang menyertai suatu pikiran dan biasanya berlangsung lama serta
kurang disertai komponen fisiologis.
Afek
• manifestasi mood atau perasaan yang dirasakan didalam ke luar dan disertai oleh
banyak komponen fisiologis, lagi pula biasanya berlangsung relatif tidak lama
(misalnya: ketakutan, kecemasan, depresi dan kegembiraan). Kadang-kadang
istilah afek dan emosi itu dipakai secara bergantian seakan-akan sama.
Hiperaktivitas
Beralih perhatian
Mudah frustasi
Sering menangis
Merusak benda/barang
Melukai diri
Meledak-ledak (impulsive)
anak retardasi mental laki-laki emosinya tidak matang, depresi, bersikap dingin,
menyendiri, tidak dapat dipercaya, impulsive, lancang, dan merusak.
Anak retardasi mental perempuan mudah dipengaruhi, kurang tabah, ceroboh, kurang
dapat menahan diri dan cenderung melanggar ketentuan.
Anak retardasi mental cenderung berteman dengan anak yang lebih muda usianya,
ketergantungan terhadap orangtua sangat besar, tidak mampu memikul tanggung
jawab sosial sehingga harus selalu dibimbing dan diawasi.
Retardasi mental adalah kelainan atau kelemahan jiwa dengan inteligensi yang kurang (subnormal) sejak masa
perkembangan (sejak lahir atau sejak masa anak).
Penyebab retardasi mental dapat digolongkan atas penyebab biologis dan psikososial.
Klasifikasi retardasi mental berdasarkan PPDGJ III yaitu retardasi mental ringan, retardasi mental sedang,
retardasi mental berat, retardasi mental sangat berat dan retardasi mental lainnya
Kriteria diagnostik untuk retardasi mental menurut DSM IV – TR adalah IQ 70 atau kurang, kekurangan atau
gangguan dalam perilaku adaptif sedikitnya 2 hal, dan awitan terjadi sebelum usia 18 tahun
Diagnosis retardasi mental dibuat setelah riwayat penyakit, pemeriksaan intelektual, dan pengukuran fungsi
adaptif yang menyatakan bahwa perilaku anak sekarang secara bermakna di bawah tingkat yang diharapakan.