Disusun oleh:
Fadli akbar
Friska tambunan
Hosiana maharani br. Bangun
Kelas A Reguler
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
Mengapa dilakukan?
1. Menilai kondisi keuangan dan hasil usaha perusahaan
masa lalu masa sekarang, dan prediksi yang akan
datang
2. Menilai kekuatan dan kelemahan keuangan perusahaan
EVALUASI KINERJA
PERUSAHAAN
a. Pengertian
Evaluasi kinerja adalah suatu metode atau proses
penilaian dan pelaksanaan tugas seseorang atau
sekelompok orang atau unitunit kerja dalam satu
perusahaan sesuai dengan standar kinerja atau
tujuan yang ditetapkan terlebih dahulu.
b. Tujuan
Mengetahui tingkat likuiditas
Mengetahui tingkat solvabilitas
Mengetahui tingkat rentabilitas
Mengetahui tingkat stabilitas
NET WORKING CAPITAL
Net Working Capital adalah selisih current
asset dengan current liabilities dan disebut
juga rasio modal kerja bersih. Menurut
Syamsuddin (2011:43) jumlah NWC yang
semakin besar menunjukkan tingkat likuiditas
yang tinggi.
Aktiva lancar – hutang lancar
MANAJEMEN AKTIVA
Manajemen aktiva dan investasi adalah manajemen yang
berhubungan dengan aloksi dana perusahaan kedalam investasi
investasi yang ada. Tujuannya ialah untuk mengukur seberapa
efektif perusahaan memanfaatkan investasi dari sumber daya
ekonomisnya.
3. Perputaran aktiva tetap
Perputaran aktiva tetap = penjualan / total aktiva
tetap
4. Perputaran totalo aktiva
Perputaran totalo aktiva = penjualan / total aktiva
TREN ANALISIS
Analisis tren dengan cara membuat plot atau rasio keuangan
dari waktu ke waktu penting dilakukan untuk mengetahui
apakah kondisi perusahaan telah membaik atau memburuk
dari waktu ke waktu.
Dua teknik lain yang bisa digunakan untuk
mengidentifikasikan tren dalam laporan keuangan adalah
analisis common size dan analisis perubahan persentase
Dalam analisis common size semua akun laporan laba rugi
dibagi dengan penjualan dan semua akun neraca dibagi dengan
total aset
Keuntungan dari analisis common size adalah dapat
membandingkan neraca dan laporan laba/rugi dari waktu ke
waktu antara beberapa perusahaan
Dalam analisis persentase perubahan, tingkat pertumbuhan
dihitung untuk semua akun dalam laporan laba/rugi dan
neraca
RASIO MANAJEMEN UTANG
Sejauh mana sebuah perusahaan menggunakan pembiayaan
utang atau financial leverage, memilki 3 implikasi penting
(1) Para pemegang saham dapat mempertahankan kendali
mereka atas perusahaan tersebut dengan sekaligus membatasi
investasi yang mereka berikan.
(2) Kreditor akan melihat pada ekuitas, atau dana yang diperoleh
sendiri, sebagai suatu batasan kemanan sehingga semakin
tinggi proporsi dari julah modal yang diberikan oleh pemegang
saham maka semakin kecil resiko yang harus dihadapi oleh
kreditor.
(3) Jika perusahaan mendapatkan hasil dari investasi yang
didanai dengan hasil pinjaman lebih besar daripada bunga
yang dibayarkan, maka pengembalian dari modal pemilik akan
diperbesar atau diungkit (leveraged). Rasio utang (debt ratio),
akan mengukur presentase dari dana yang diberikan oleh para
kreditor:
LANJUTAN........
1. Rasio utang
2. Rasio kelipatan pembayaran bunga (times
interestearnedTIE)
3. Rasio cakupan EBITDA
RASIO PROFITABILITAS
Rasio ini mengukur pendapatan atau keberhasilan operasi untuk
periode waktu tertentu
Rasio yang digunakan pada klasifikasi ini adalah
1. Margin laba (Profit Margin)
Pengukuran persentase setiap nilai penjualan yang menghasilkan
laba bersih
Laba Bersih X 100%
Penjualan Bersih
2. Perputaran Asset (Asset Turnover)
Mengukur seberapa efisien perusahan menggunakan assetnya untuk
memperoleh penjualan
Penjualan Bersih X 100%
Asset Ratarata
3. Pengembalian atas Asset (Return on Asset)
Pengukuran secara keseluruhan atas profitabilitas saham
Laba Bersih X 100%
Asset Ratarata
4. Rasio Pembayaran (Payout Ratio)
Mengukur pendapatan yang didistribusikan dalam bentuk deviden kas
(tunai)
Deviden Kas X 100%
Laba Bersih
5 Pengembalian atas Ekuitas Pemegang Saham Biasa (Return on
Common Stockholder’s Equity)
Mengukur profitabilitas dari sudut pandang pemegang saham biasa
Laba Bersih X 100%
Ekuitas Pemegang Saham Biasa rata2
6. Laba Per saham (Earning per Share)
Pengukuran laba bersih yang diperoleh atas tiap lembar saham biasa
Laba bersih X 100%
Rata2 tertimbang saham
7. Rasio HargaLaba (Price Earning RatioPE)
Pengukuran yang sering dijadikan acuan atas rasio harga pasar setiap
lembar saham biasa terhadap laba
Harga pasar per lembar saham X 100%
Laba per saham
RASIO LIKUIDITAS
Rasio ini mengukur kemampuan jangka pendek perusahaan untuk membayar kewajibannya
yang telah jatuh tempo dan memenuhi kebutuhan kas yang tidak terprediksi. Rasio yang
digunakan pada klasifikasi Rasio Likuiditas adalah:
1. Rasio Lancar (Current Ratio)
Kemampuan membayar utang jangka pendek
Aktiva lancar X 100%
Hutang lancar
2. Rasio Cepat (Quick Ratio)
Pengukuran likuiditas jangka pendek segera perusahaan
Aktiva lancar – persediaan X 100%
Hutang lancar
3. Perputaran Piutang (Receivable Turnover)
Seberapa cepat aset tertentu dapat diubah menjadi kas
Penjualan Kredit Bersih
Piutang Bersih Ratarata
4. Perputaran Persediaan (Inventory Turnover)
Mengukur berapa kali ratarata persedian terjual dalam 1 periode
Harga Pokok Penjualan
Penjualan Bersih
RASIO SOLVABILITAS
Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan untuk
bertahan selama periode waktu yang panjang. Rasio
yang digunakan pada klasifikasi ini adalah
1. Rasio utang terhadap Total asset (Debt to total
asset ratio), Mengukur persentase total asset yang
diberikan oleh para kreditur
Total Utang X 100%
Total asset
2. Kelipatan bunga yang dapat dibayarkan (Time
interest Earned), Mengukur kemampuan perusahaan
untuk melunasi pembayaran bunga ketika jatuh tempo
EBIT X 100%
Beban Bunga
SISTEM DU/PONT
Sistem DU/PONT dirancang untuk menunjukkan bagaimana margin laba
atas penjualan , rasio perputaran aktiva serta penggunaan utang berinteraksi
dalam menentukan tingkat pengembalian atas ekuitas (ROE)
Persamaan DU/PONT
ROA = (Laba bersih / penjualan) x (penjualan / total aset)
ROE = (Laba bersih / total aset) x (total aset / ekuitas saham biasa)