Anda di halaman 1dari 15

PEMBERANTASAN

PENYAKIT MENULAR

Aris Winandar,SKM,M.Kes
BAB I PENGERTIAN
 Memberantas penyakit menular itu sebenarnya menghilangkan atau
merobah cara berpindahnya penyakit menular dan/atau infeksi.
Pemindahan penyakit atau penularan itu suatu cara bagaimana orang yang
rawan dapat memperoleh penyakit atau infeksi dari orang lain atau hewan
yang sakit.
Lanjutan …

Cara-cara itu ialah:


 1.Penularan langsung dari manusia ke manusia. Ini dapat terjadi
karenatetesan-tetesan halus yang terhambur dari batuk, berludah, atau
bersin, misalnya tuberkulose ; bersentuh (persetubuhan), misalnya
pada penyakit kelamin
Lanjutan ….

2. Penularan tidak langsung:


a) dengan perantara benda atau barang yang kotor (ada
kumannya), biasanya.air, makanan dan susu segar. Sebagai contoh adalah
perjalanan kuman ke mulut. Manusia makan bahan makanan dan minum air
yang telah dikotori dengan kuman penyebab penyakit. Penyakit-penyakit yang
ditularkan dengan cara ini antara lain ialah kolera dan disentri
b)dengan perantara serangga atau gigitan binatang.
Lanjutan ….
 Orang digigit serangga atau binatang yang membawa kuman penyakit
dalam saluran pencernaannya atau dalam ludahnya. Sebagai contoh:
Malaria, Filariasis, Dengue demam berdarah dan Rabies. Jika diketahui
cara bagaimana penyakit itu menular, maka dapat dilakukan usaha-usaha
untuk menghilangkan sumber infeksi, dan memutuskan rantai penularan
penyakit.
Lanjutan ….
 Didalam pembatasan penyakit sering dipakai istilah wabah dan kejadian
luar biasa(KLB) yang artinya sebagai berikut:
 Wabah adalah suatu peningkatan kejadian kesakitan/kematian yang telah
meluas secara cepat baik jumlah kasus maupun luas daerah terjangkit.
 Kejadian Luar Biasa
1)KLB adalah:Timbulnya suatu kejadian 'kesakitan/kematian dan atau
meningkatnya suatu kejadian kesakitan/kematian yang bermakna secara
epidemiologis pada suatu kelompok penduduk dalam kurun waktu tertentu
Lanjutan ….

 Kriteria KLB (kriteria kerja) antara lain:


a)Timbulnya suatu penyakit menular yang sebelumnya tidak ada/tidak dikenal
di suatu daerah.
b)Adanya peningkatan kejadian kesakitan/'kematian yang dua kali atau lebih
dibandingkan dengan jumlah kesakitan/kematian yang biasa terjadi pada
kurun waktu sebelumnya (jam, hari, minggu)tergantung dari jenis
penyakitnya.
c)Adanya peningkatan kejadian kesakitan terus menerus selama 3kurun waktu
(jam, hari, minggu) berturut-turut menurut jenis penyakitnya.
Lanjutan ….
3)Penyakit-penyakit menular yang dilaporkan adalah penyakit-penyakit yang
memerlukan kewaspadaan ketat yaitu penyakit-penyakit wabah atau yang
berpotensi wabah/atau yang dapat menimbulkan kejadianluar biasa
(KLB).Penyakit-penyakit menular dikelompokkan sebagai berikut:
1)Penyakit karantina atau penyakit wabah penting: Kholera,Poliomylitis,
Pes, Difteri.
2)Penyakit potensial wabah/KLB yang menjalar dalam waktu cepat atau
mempunyai mortalitas tinggi, dan memerlukan tindakan segera: DHF,
Campak, Rabies, Diare, Pertusis.
Lanjutan ….
3)Penyakit potensial wabah/KLB lainnya dan beberapa penyakit penting:
Malaria, Hepatitis, Encephalitis, Frambosia, Typhus abdominalis,Tetanus,
Influenza, Meningitis, Tetanus Neonatorum, Antrax,Keracunan.
4)Penyakit-penyakit menular yang tidak berpotensi wabah,tetapi
diprogramkan, di tingkat kecamatan dilaporkan secara bulanan melalui RR
Terpadu Puskesmas ke Kabupaten, dan seterusnya.Penyakit-penyakit
tersebut meliputi: Cacing, Lepra, Tuberculosa, Syphilis, Gonorhoea dan
Filariasis, dan lain-lain.
Lanjutan ….
 Dari penyakit-penyakit di atas, pada keadaan tidak ada wabah secara
rutin hanya yang termasuk kelompok 1 dan kelompok 2 yang perlu
dilaporkan secara mingguan. Bagi penyakit kelompok 3 dan 4, secara rutin
dilaporkan bulanan dan di tingkat Puskesmas dilaporkan secara terpadu
pada formulir KLB. Sistim pelaporan terpadu Puskesmas. Khusus bagi
penyakit kelompok 3, jika ada wabah atau KLB,untuk pertama kalinya
dilaporkan dalam waktu 24 jam dengan menggunakan Formulir W.1, sistim
laporan KLB dan Wabah
Lanjutan ….

 Kemudian selama KLB atau wabah berlangsung, penyakit tersebut dilaporkan


secara mingguan dengan menggunakan formulir W.2,sistim pelaporan KLB dan
Wabah (yaitu diisikan pada salah satu kolom yang kosong). Jika peristiwa KLB
atau wabah dari penyakit yang bersangkutan sudah berhenti (insiden penyakit
sudah kembali pada keadaan normal), maka penyakit tersebut tidak perlu
dilaporkan secara mingguan lagi.
Lanjutan ….

 Sementara itu, laporan penyakit melalui form LB.1 Sistem Pencatatan Terpadu
Puskesmas berjalan terus. Formulir W.1, dapat juga digunakan jika terjadi
KLB atau Wabah pada transmigrasi, asrama transit, di perjalanan maupun di
lokasi pemukiman.

Anda mungkin juga menyukai