Anda di halaman 1dari 36

KEGAWATDARURATAN

PADA LUKA BAKAR

Ns. RIZKA ERLITA


Definisi Luka bakar
• Luka bakar adalah cedera yang terjadi akibat
adanya pemindahan energi dari sumber panas ke
tubuh

• Dapat menyebabkan cedera yang ringan sampai


berat

• Merupakan suatu jenis trauma dengan


morbiditas dan mortalitas tinggi yang
memerlukan penatalaksanaan khusus sejak awal
(fase syok) sampai fase lanjut
Etiologi
• Paparan api
• Scalds (air panas)
• Uap panas
• Gas panas
• Aliran listrik
• Zat kimia
• Radiasi
• Sunburn
Patofisiologi
1. Fase awal / fase akut / fase syok
gangguan saluran pernafasan/edema
gangguan sirkulasi cairan/elektrolit
2. Fase sub akut
kehilangan epitel  penguapan cairan &
elektrolit, protein dan inflamasi  sindrom
disfungsi organ multipel  sepsis
3. Fase lanjut
parut hipertropik dan kontraktur sebagai penyulit
penyembuhan < 10 hari timbul parut <4%
penyembuhan > 21 hari resiko timbul parut 75%
Indikator kemungkinan kerusakan paru
(Trauma inhalasi)
• Riwayat LB didaerah yang tertutup
• LB pada wajah dan leher
• Rambut hidung gosong
• Suara parau, perubahan suara, batuk kering, stridor,
sputum yang penuh jelaga, sputum berdarah
• Pernafasan yang berat atau takipneu dan tanda2
penurunan kadar oksigen
• Eritema dan pembentukan lepuh pada mukosa oral
atau faring
KLASIFIKASI LUKA BAKAR
• Berdasarkan penyebab  panas
kering, panas basah, tersengat listrik,
bahan kimia dan radiasi

• Berdasarkan kedalaman luka

• Berdasarkan tingkat keparahan


(American Burn Association
Clasification)
KLASIFIKASI LUKA BAKAR BERDASAR
KEDALAMAN LUKA

DERAJAT I
• Kerusakan epitel
minimal
• Biasa akibat sunburn
• Kering, eritema, tidak
ada bulla
• Akan sembuh dalam 3-
6 hari
• Nyeri
DERAJAT II
• Kerusakan pada
epidermis dan
sebagian dermis
• Ada bula
• Luka basah, berwarna
pink/merah, sebagian
memutih
• Nyeri
DERAJAT III
• Kerusakan meliputi
seluruh dermis,
epidermis & bagian
lemak subkutan
• Dapat mengenai
jaringan ikat otot dan
tulang
• Tidak ada bulla
• Kulit berwarna abu2 dan
pucat
• Tidak nyeri
Klasifikasi luka bakar berdasar tingkat keparahan
luka
Luka bakar berat (Major Burn)
• Luka bakar pada wajah, mata, telinga, tangan,
kaki dan perineum
• Luka bakar listrik tegangan tinggi
• Adanya cedera pada jalan nafas (cedera inhalasi)
tanpa memperhitungkan luas luka bakar
• Derajat II > 25% TBSA pd pasien dewasa
• Derajat II > 20% pd pasien < 10 tahun / > 40 thun
• Derajat III > 10% TBSA
Luka bakar sedang (moderate burn)
• Derajat II ; 15-25% TBSA pd pasien dewasa
• Derajat II ; 10-20% pd pasien < 10 tahun / > 40
tahun
• Derajat III ; < 10% pada anak maupun dewasa
yang tidak mengenai mata, telinga, tangan,
kaki dan perineum
Luka bakar ringan ( Minor Burn)

• Derajat II ; <15% TBSA pd pasien dewasa


• Derajat II ; <10% pd pasien anak dan usia
lanjut
• Derajat III ; < 2% pada segala usia yang tidak
mengenai mata, telinga, tangan, kaki dan
perineum
Komplikasi yang mungkin terjadi
• Syok hipovolemik/neurogenik
• Distress pernafasan
• Gangguan irama jantung, gagal jantung
• Gagal ginjal akut
• Sindrom kompartement ( LB derajat III daerah
ekstremitas)
METODE PENENTUAN LUAS
LUKA BAKAR
Beberapa metode yang digunakan untuk menentukan
luas luka bakar ( Total Body Surface Area / TBSA) :
1.Rule of Nine
2.Rule of Palm. Luas telapak tangan pasien = 1% luas
permukaan tubuh
3.Lund & Browder
metode yang lebih tepat
penentuannya berdasar usia pasien
1. Rule of Nine
• Rumus 9 atau rule of nine
biasa dipakai untuk orang
dewasa
• Luas kepala dan leher, dada,
punggung, pinggang dan
bokong, ekstremitas atas
kanan, ekstremitas atas kiri,
paha kanan, paha kiri,
tungkai dan kaki kanan,
serta tungkai dan kaki kiri
masing-masing 9%.
• Daerah genitalia = 1%.
2. Rule of Palm
3. Lund and Browder
MANAJEMEN LUKA BAKAR
FASE RESUSITASI / DARURAT
Perawatan Di Tempat Kejadian
• Mematikan Api.
• Siram dengan air bersih, gulingkan penderita
• Melepaskan benda Penghalang.
• Menutup LB.
• Mengirigasi LB kimia.
• Airway, breathing dan circulation manajemen.
• Survei sekunder
PENATALAKSANAAN EMERGENCY
• Prioritas Utama tetap ABC.
• Sesudah Respirasi dan sirkulasi adekuat,
perhatikan luka bakarnya.
• Tentukan luas Luka Bakar.
• Pasang kateter urine
• Rehidrasi
• Jika LB luas pasang NGT.
• Analgesik
• Propolaksis A/Biotik & Anti Tetanus.
• Pantau GCS, TTV dan urine output.
PENGGANTIAN CAIRAN
• Kebutuhan cairan yg diproyeksikan dalam 24 jam
pertama dihitung berdasarkan luas luka bakar.
• Rumus konsensus (Parkland-Baxter Formula):

4 ml X kg berat badan X % TBSA

• ½ cairan diberikan 8 jam pertama


• ½ cairan diberikan 16 jam berikutnya
• Maintanance cairan stl 24 jam (trgtng kondisi klien)
• Kombinasi cairan :
1. Kristaloid/elektrolit: NaCl, RL
2. Koloid: whole blood, plasma, dll.
Contoh soal :
• Berat badan pasien 50kg, luas luka bakar 40%,
maka kebutuhan cairan pasien adalah :

• 4 x 50 x 40 = 8000 ml

• Rehidrasi :
• 8 jam I diberikan = 4000ml
• 16 jam diberikan = 4000ml
• Rumus diatas hanya sebagai panduan, determinan
yg utama adalah respon pasien yaitu :

Frekuensi jantung, tekanan darah dan haluaran


urine.

Tujuan pemberian cairan


• Tekanan sistolik melebihi 100 mmHg.
• Frekuensi nadi kurang dari 110 x/mnt.
• Haluaran urine: 30-50 ml/jam.
• Indikator lain nilai hematokrit, Hb, dan kadar
Natrium serum.
PERAWATAN LUKA DAN TERAPI
• Cuci luka dengan cairan deterjen yang
mengandung desinfektan, kemudian di cuci
ulang dengan NaCl 0,9% agar tidak tersisa
residu antiseptik
• Biarkan bullae (lepuh) utuh, jangan dipecah
kecuali terdapat pada daerah sendi dan dapat
mengganggu pergerakan
• Selimuti pasien dengan selimut steril,
usahakan pasien tidak kedinginan, suhu kamar
disesuaikan agar suhu tubuh pasien 36-37 c.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
• Kerusakan pertukaran gas dan bersihan jalan
nafas b/d keracunan karbondioksida, inhalasi
asap, obstruksi saluran nafas
• Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d edema
dan efek inhalasi asap
• Kurang volume cairan b/d peningkatan
permeabilitas kapiler dan kehilangan akibat
evaporasi
Perencanaan keperawatan akut
1. Meningkatkan pertukaran gas dan bersihan jalan
nafas
2. Memulihkan keseimbangan cairan dan elektrolit
3. Mempertahankan suhu tubuh normal
4. Mengurangi nyeri dan ansietas
5. Pemantauan dan penatalaksanaan komplikasi
- gagal nafas akut
- syok sirkulasi
-Gagal Ginjal Akut
- sindrom kompartmen
- ileus paralitik
Perencanaan keperawatan lanjut
1. Memulihkan keseimbangan cairan, cegah
terjadi kelebihan cairan, pantau ketat intake
dan output cairan
2. Mendeteksi dan mencegah infeksi, penerapan
tehnik aseptik dalam prosedur perawatan
luka, pemerian terapi antibiotik topikal.
3. Mempertahankan nutrisi adekuat
4. Memperbaiki integritas kulit dengan
perawatan luka. Perawatan luka terbuka dan
tertutup, debridement, perawatan skin graft.
Lanjutan…..
5. Mengurangi nyeri dan ketidaknyamanan,
gunakan analgetik sebelum mengganti
balutan, lakukan tehnik manajemen nyeri.
6. Meningkatkan mobilitas fisik untuk mencegah
komplikasi akibat immobilisasi
7. Memperkuat strategi koping
8. Mendukung pasien dan keluarga
Pemeriksaan penunjang
• Pemeriksaan darah rutin dan kimia darah
• Urinalisis
• Keseimbangan elektrolit
• Analisis gas darah
• Radiologi jika ada indikasi distress pernafasan
Komplikasi potensial
• Gagal ginjal kronis
• Penyakit jantung kongestif dan udema paru
• Sepsis
• Gagal nafas akut
• Kerusakan organ viseral
THANK YOU……
SOAL 1
Seorang laki-laki berumur 45 tahun masuk UGD
karena manderita luka bakar,berat badan pasien
66kg setelah dilakukan pengkajian TBSA 55%.
Segera dilakukan pemasangan IV line.

Berapakah total kebutuhan cairan yang harus


diberikan pada 8 jam 1???
Soal 2
Seorang anak berusia 8 tahun dibawa orang
tuanya ke UGD karena tersiram air panas.
Perawat melakukan pengkajian TBSA dan
didapatkan luka bakar pada : wajah depan,
punggung, dada&perut, dan kaki kanan depan.

Berapa TBSA anak tersebut???


Soal 3
Remaja umur 20 tahun masuk UGD diantar oleh
temannya dengan luka bakar pada daerah
tangan kanan, kaki kiri, dan area genital,
diketahui berat badan pasien 40kg.

Berapa mL kebutuhan cairan yang diberikan


pada 8 jam pertama pada setiap jamnya..???

Anda mungkin juga menyukai