INFEKSI
Flora Normal/ Flora mikroba normal/
Mikrobiota Normal
Populasi mikroorganisme penghuni kulit dan membrane
mukosa manusia normal yang sehat
Berbagai macam organisme yang terdapat di permukaan dalam dan luar tubuh manusia,
dan terdapat dalam keadaan sehat disebut Flora normal/ Indigenous microflora
FLORA NORMAL
Berperan dalam:
■ Lini pertahanan pertama terhadap pathogen mikroba
■ Membantu pencernaan
■ Degradasi toksin
■ Pematangan system imun
Interaksi Manusia dengan Flora Normal
■ Jika manusia (Host) dengan bakteri sama-sama memperoleh keuntungan satu sama lain
disebut mutualistik.
■ Flora normal memperoleh pasokan nutrisi yang terus menerus dari host, lingkungan
yang stabil, perlindungan serta transport.
■ Host memperoleh nutrisi dari flora normal, keuntungan di pencernaan, rangsangan
perkembangan dan aktifitas dari sistem imun, serta perlindungan dari koloni dan infeksi
karena mikroba pathogen.
Interaksi Manusia dengan Flora Normal
■ Hubungan dimana tidak terdapat keuntungan ataupun kerugian dari interaksi manusia
dengan flora normal disebut Commensal relationship.
■ Flora normal yang terdapat dalam jumlah sedikit serta tidak menonjol di habitatnya
disebut Commensal bacteria.
Flora Normal pada Manusia
Ex: bakteriodes sp. (organisme residen usus besar) jika masuk ke rongga
peritoneum atau ke dalam jaringan pelvis bersama dengan bakteri lain
sbg akibat trauma, organisme ini akan menimbulkan supurasi dan
bakterimia
Flora Normal pada Kulit
■ Kulit terpapar terus menerus dan berkontak dengan lingkungan, kulit cendrung
mengandung mikroorganisme transien.
■ Flora residen pada area anatomi tertentu dapat berbeda menurut secret,
kebiasaan memakai pakaian, atau berdekatannya dengan membran mukosa
(mulut, hidung, dan area perineum)
……..Flora Normal pada Kulit
Perkiraan Flora kulit dgn teknik molekukar sequencing (16S gen RNA sequence):
■ Staphylococcus epidermidis & Staphylococcus aureus hanya ditemukan
sekitar 5 %.
Harvey RA, Cornelissen CN, Fisher BD. Microbiology. 3th Ed. Lippincott Williams & Wilkins, a Wolters Kluwer business.
Philadelphia. 2007
……..Flora Normal pada Kulit
Bakteri aerob dan aerob sering membentuk infeksi sinergis pada kulit (gangrene, fasitis
nekrotikans, selulitis)
Flora Normal pada Mulut dan Saluran
Pernafasan Atas
■ Membran mukosa mulut dan faring saat lahir = steril, tapi terkontaminasi saat melalui
jalan lahir. Flora residen yang menonjol Streptococcus viridans
■ Pada awal kehidupan, ada penambahan stafilokokus aerob dan anaerob, diplokokus
gram-negative (Neisseria, Moraxella catarrhalis), difteroid dan terkadang laktobasilus
■ Ketika gigi mulai tumbuh Prevotella sp khususnya Provotela melaninogenica,
Fisobacterium sp., Rothia sp., dan Capnocytophaga sp.
■ Pada Tonsil dan Gusi orang dewasa terdapat Actinomyces sp. Dan protozoa
■ Pada mulut terdapat Candida sp.
….Flora Normal pada Mulut dan Saluran Pernafasan
Atas
■ Terdapatnya nutrisi, epithelial debris dan sekresi saliva menjadikan mulut sebagai
tempat yang nyaman untuk berbagai macam bakteri.
■ Oral flora mengambil keuntungan dari hostnya yang menyediakan nutrisi dan habitat.
INFEKSI PADA MULUT DAN SALURAN
PERNAFASAN ATAS
■ Infeksi pada mulut dan saluran pernapasan disebabkan oleh flora oronasal
campuran
■ Infeksi periodontal, abses perioral dan sinusitis dan mastoiditis paling
umum melibatkan p. melaninogenica, fusobacterium, dan
Peptostreptococci
PERANAN FLORA NORMAL RONGGA
MULUT DALAM KARIES GIGI
■ Mikroba berkumpul dalam suatu biofilm/plak karena menguntungkan bagi mikroba
(sebagai perlindungan habitat lingkungan antimokroba dan peningkatan efektivitas
pengaturan ruang yang memaksimalkan energy melalui pergerakan zat gizi)
■ Plak/biofilm terdiri dari deposit glukan dengan berat molekul tinggi berbentuk
gelatin tempat bakteri penghasil asam melekat pada email. Polimer karbohidrat
(glukan) dihasilkan oleh Streptococcus mutans dan Peptostreptococcus yang
bekerja sama dengan actinomycetes.
PERANAN FLORA NORMAL RONGGA
MULUT DALAM KARIES GIGI
■ Pembentukan sejumlah besar asam dan karbohidrat oleh Streptococcus dan
Lactobcillus di dalam plak. Kadar asam tinggi akan menginisiasi karies oleh
akumulasi mikroba di dalam matrix (biofilm)
■ Pengendalian karies meliputi pengangkatan plak secara fisik, pembatasan asupan
sukrosa, nutrisi yang baik dengan asupan protein yang adekuat serta pengurangan
produksi asam di mulut (dengan mengurangi ketersediaan karbohidrat dan
pembersihan yang sering)
FLORA NORMAL PADA SALURAN CERNA
■ Pada kolon dewasa normal 96-99% flora bakteri residen terdiri dari anaerob
Bacteriodes flagilis, Fusobacterium sp., Clostridum perfringens dan
Peptostreptococcus sp.
■ Escherichia coli, merupakan bakteri fakultatif anaerob yang kurang dari 0,1% dari
total populasi bakteri pada saluran cerna yang dapat menyebabkan kebanyakan
kasus infeksi saluran kencing
Fungsi Penting Flora Usus
■ Fungsi metabolic (bakteri usus menghasilkan asam lemak rantai pendek yang
mengkontrol diferensiasi sel epitel usus . Bakteri usus mensistesis vitamin K, biotin
dan folat dan meningkatkan absorpsi ion. Bakteri tertentu memetabolisme diet
karsinogen dan membantu dengan fermentasi residu diet yang tidak dapat dicerna.
Bakteri usus dapat memengaruhi deposisi lemak pada host yang mengarah ke
obesitas)
…FLORA NORMAL PADA SALURAN
CERNA
■ Flora anaerob kolon (B. fragilis, Klostridium, peptosteptococcus sp.) berperan
utama dalam pembentukkan abses yang berasal dari perforasi usus
■ Prevotella bivia dan Prevotella dapat menyebabkan abses pelvis yang berasal
dari organ genitalia wanita.
■ Flora usus dapat merupakan asset bagi host tetapi pada individu yang rentan
secara genetis beberapa komponen flora dapat menimbulkan penyakit. Ex:
inflamasi usus akibat hilangnya toleransi imun terhadap antigen bakteri sehingga
mengakibatkan inflamasi intens yang idsebabkan respon imun berlebihan.
…FLORA NORMAL PADA SALURAN
CERNA
■ Flora usus dapat merupakan asset bagi host tetapi pada individu
yang rentan secara genetis beberapa komponen flora dapat
menimbulkan penyakit. Ex: inflamasi usus akibat hilangnya
toleransi imun terhadap antigen bakteri sehingga
mengakibatkan inflamasi intens yang idsebabkan respon imun
berlebihan.
FLORA NORMAL PADA URETRA (Saluran
Urogenital)
■ Lactobacillus sp. pada vagina dewasa dengan ph rendah (asam) dapat hidup
sebagai flora normal. Jika populasi Lactobacillus sp. pada vagina menurun akibat
terapi antibiotic, pH akan meningkat, dan pathogen potensial dapat meningkat,
seperti yeast-like fungi (Candida albicans)
■ Urine pda ginjal dan kantung kemih sebenarnya steril, tapi menjadi terkontaminasi
pada uretra bagian bawah oleh organisme yang sama yang tumbuh pada pada kulit
dan perineum
FLORA NORMAL PADA KONJUNGTIVA
■ Bakteri tidak berbahaya pada usus bagian bawah dan mulut membuatnya tidak seperti pada
orang sehat, pathogen yang menyerang dapat bersaing untuk nutrisi dan reseptor
■ Beberapa bakteri pada usus memproduksi substansi antibakteri yang bakteri sendiri tidak
rentan
■ Kolonisasi bakteri pada bayi baru lahir dapat beraksi sebagai stimulus untuk perkembangan
system imun
■ Bakteri pada usus menyediakan nutrisi penting seperti vitamin K dan membantu mencerna
dan me-absorpsi nutrisi (meskipun manusia dapat memenuki kebutuhan vitamin K dari
sumber makanan, bakteri dapat menjadi sumber suplemen penting jika nutrisi tidak
terpenuhi)
Fungsi dan Manfaat Flora Normal
■ Oral flora menambah nutrisi host melalui sintesis vitamin. Mengeluarkan antibody yang dapat
bereaksi silang dengan pathogen. Menggunakan antagonis mikroba untuk melawan
nonindigenous species dengan memproduksi substansi penghambat seperti fatty acids, peroxides
dan bacteriocins
EFEK BURUK FLORA NORMAL
■ Bahan makanan yang ditelan diubah menjadi menjadi derivate karsinogenik oleh
bakteri usus. Sebagaimana diketahui ex pengubahan oleh bakteri sulfatase dari
pemanis cyclamate menjadi kandung kemih cyclohexamine karsinogen
■ Ketika seseorang mengalami imunokompromise, flora normal dapat bertumbuh dan
menjadi menjadi pathogen
■ Masuk ke jaringan yang lebih dalam dapat menyebabkan terjadinya abses pada tulang
alveolar, paru, otak ataupun extremities (Flora Oral)
EFEK BURUK FLORA NORMAL
■ Jika Oral Streptococci terkontaminasi pada luka saat dental manipulasi ataupun
perawatan dental, mereka dapat melekat pada katup jantung dan dapat menjadi initiate
subacute bacterial endocarditis
INFEKSI
Lokal
Virulensi
Humoral
Quantity
Celullar
TAHAP PENTING PROSES INFEKSI
BAKTERI
PATOGENESIS VIRUS SECARA SELULER
REFERENSI
■ Brooks GF, Carroll KC, Butel JS, Morse SA, Mietzner TA. Jawetz, Melnick & Adelberg’s
Medical Microbiology, 26th Edition. McGraw-Hill. California, USA, 2010.
■ Harvey RA, Cornelissen CN, Fisher BD. Microbiology. 3th Ed. Lippincott Williams &
Wilkins, a Wolters Kluwer business. Philadelphia. 2007
■ Topazian RG, Hupp JR, Goldberg MH. Oral and Maxillofacial Infections. 4th Ed.
Saunders. Philadelphia 2002
Streptococcus