Feed shell
Booms
Pneumatic-Tired Undercarriage
3. APLIKASI JUMBO DRILL
Shaft: diameter sekitar 2 m, diawali dengan pilot raise yang dilanjutkan dengan
shaft jumbo.
Development: drift mungkin sempit, menengah, lebar, relatif lurus dan datar,
sedikit miring, menikung tajam, membentuk jalur spiral. Maka
dikembangkan 3 tipe jumbo (1) lebar 1,5 m untuk tambang sempit, belokan
tajam dan crosscut, (2) lebar 2,0 m digunakan pada sublevel, (3) lebar 2,4
m paling umum digunakan untuk development, room-and-pillar
Room-and-pillar: permuka kerja lebar 8 m dengan burned-cut, atau V-cut
Cut-and-fill: yang harus dipertimbangkan adalah kekuatan filling, tinggi back,
lebar stope, sarana jalan masuk ke permuka kerja, ukuran dan panjang
lubang, dan pola pemboran.
Ring drilling: pneumatic-tired undercarriage (pembawa alat berban karet) lebih
disukai daripada crawler karena cutting pemboran cenderung masuk ke
celah-celah crawler dan akan menghambat gerakannya.
Sublevel caving: dikenal sebagai fan drill yang menghasilkan fan-shaped
pattern
Roof bolting: untuk headroom yang tinggi 3 sd. 6 m, sedangkan headroom
rendah lebih praktis dengan hand-held stpers.
Sublevel Stoping
Jumbo drill untuk membuat
Ring drilling
Pemuatan dengan rail tipe
overhead loader
Sublevel Stoping
(1) Mucking pada draw point memakai overhead loader, (2) Ring drilling
Jumbo Drill pada Sub-level Caving
(1). Jumbo Drill, (2). LHD, (3). Ore pass
Backfilling
Backfilling
Broken ore
Sublevel Stoping
(1) Mucking pada draw point memakai LHD remote control, (2) Pneumatic-
Tired Undercarriage Jumbo Drill Parallel drilling
Sublevel Stoping
(1). Alat muat pada draw point
memakai overhead loader
atau rocker shovel
(2). Ring drilling
Stope and Pillar
(1). Pneumatic-Tired Undercarriage, (2) Crawler Undercarriage, (3) Dump Truck, (3)
Front-end Loader, (4) Alat mekanis ber-ban karet.
Cut and fill
(1). Memakai chute di F/W, (2) Mekanisasi jumbo drill
4. RAISE CLIMBER
Metode “Alimak” maupun “raise climber” (untuk rasise yang
pendek, air-driven climber) paling sering digunakan untuk pembuatan
raise karena fleksibel.
Raise climber merayap sepanjang “guide rail” yang dilekatkan
pada dinding rase. Guide rail terdiri dari rel sepanjang 1 atau 2 meter
yang dapat diperpanjang seiring kemajuan penggalian raise tersebut.
Pekerja menuju permuka kerja menaiki cage (bukan tangga)
secara aman dan nyaman.
Penampang normal secara full face dengan ukuran 9 m2. Raise
terbesar yang dibuat mempunyai penampang 35 m2 dengan panjang
210 m dan kemiringan 42o.
Raise climber dapat dibuat pada kondisi batuan yang jelek, dan
pada mesin diesel/hidraulik panjang raise hampir tak terbatas.
Kopi hal 34
• Kopi hal 35
5. BAGIAN-BAGIAN RAISE CLIMBER
Unit Penggerak
Dirancang oleh 3 macam: penggerak udara, penggerak, listrik dan
diesel/hidraulik. Pertimbangan: ketersediaan sumber enerji, ventilasi,
kondisi batuan, penggunaan raise climber dikemudian hari, tipe platform
dan safety roof
• Penggerak udara: melalui selang udara yang dapat diperpanjang melalui
penggulung pipa, diaplikasikan untuk panjang raise 200 m.
• Penggerak listrik: melalui kabel listrik rancangan khusus yang mampu
menahan beban 1-1,6 ton per 1.000 m, diaplikasikan pada panjang 1.000 m
• Penggerak diesel/hidraulik: diaplikasikan untuk panjang 100 m, pasok udara
70 cfm sehingga mengurangi gas beracun.
Platforms: sebagai tempat berpijak pekerja berukuran 2 m x 2 m
Perlengkapan Keamanan
Dilengkapi safety roof, bila bergerak melebihi kecepatan 1 m/detik
maka secara otomatis raise climber akan terkunci pada guide rail
Ignition, Telepon, dan Sistim Remote Control
Menggunakan remote control untuk menggurangi kabel, memakai steel wire
untuk alarm, komunikasi telepon.
Spesifikasi: dimensi stope, bentuk raise, panjang raise, kemiringan,
tipe penggerak, jumlah alat bor pada platform
6. APLIKASI RAISE CLIMBER