Anda di halaman 1dari 53

TOKSIKOLOGI

LINGKUNGAN
1. Ayugita Fitriani (165090307111010)
2. Janssen Wongkalanujaya (165090307111011)
3. Yulianti Muji Lestari (165090307111012)
4. Zakaria Itaka (165090307111017)
5. Farid Khoriyanto (175090300111007)
o Menurut para ahli kimia
Merupakan ilmu
yang bersangkut
paut dengan o Menurut para ahli
berbagai macam efek farmakologi
dan mekanisme kerja Merupakan cabang
Apa itu yang dapat ilmu dari
toksikologi? merugikan
agen
dari
kimia
farmakologi yang
berhubungan
terhadap binatang dengan efek
dan manusia. samping zat kimia
di dalam sistem
biologik.
Toksikologi merupakan ilmu atau pemahaman
tentang pengaruh berbagai macam zat-zat kimia
yang merugikan bagi kelangsungan hidup
makhluk hidup.
o Toksikologi juga didefinisikan sebagai ilmu yang
mempelajari efek-efek merugikan dari suatu zat
(Nelwan, 2010).
o Ilmu yang mempelajari tentang efek negative atau
efek racun dari bahan kimia dan material lain hasil
kegiatan manusia terhadap organisme termasuk
bagaimana bahan tersebut masuk kedalam organisme
(Rand, GM and Petrocelli, S.R. 1985. Fundamentals of
Aquatic Toxicity : Methods and Aplication,
Apa itu Hempsphere Public Corporation).
toksikologi? o Ilmu yang mempelajari racun, berikut asal, efek,
deteksi dan metode pengolahannya (Dictionary of
Stientific and Technical Terms, McGraw Hill, 1984).
o Ilmu yang mempelajari tentang efek membahayakan
dari suatu persenyawaan terhadap organisme hidup,
terutama manusia.
o Toksikologi adalah disiplin ilmu yang berkaitan
dengan pemahaman mekanisme efek beracun yang
dihasilkan bahan kimia pada jaringan hidup
atau organisme; studi tentang kondisi (termasuk
dosis) di mana paparan bahan kimia pada makhluk
Meliputi :
 Kondisi efek toksik

Asas Umum  Mekanisme efek


Toksikologi toksik

 Wujud efek toksik

 Sifat efek toksik


Apabila zat kimia dikatakan beracun (toksik), maka diartikan sebagai
zat yang berpotensial memberikan efek berbahaya terhadap
mekanisme biologi tertentu pada suatu organisme.

Sifat toksik dari suatu senyawa ditentukan oleh:


• Dosis
• Konsentrasi racun di reseptor “tempat kerja”
• Sifat zat tersebut
Toksik • Kondisi bioorganisme atau sistem bioorganisme
• Paparan terhadap organisme
(racun) • Bentuk efek yang ditimbulkan

Efek berbahaya / efek farmakologik timbul apabila terjadi interaksi


antara zat kimia (tokson atau zat aktif biologis) dengan reseptor.
Terdapat dua aspek yang harus diperhatikan dalam mempelajari
interakasi antara zat kimia dengan organisme hidup, yaitu kerja
farmakon pada suatu organisme (aspek farmakodinamik /
toksodinamik) dan pengaruh organisme terhadap zat aktif (aspek
farmakokinetik / toksokinetik).
Kondisi paparan zat kimia

 Jalur paparan
Kondisi efek  Lama/kekerapan paparan
toksik
meliputi  Saat /waktu paparan

 Dosis/takaran paparan

 Jenis paparan (akut/kronis)


Telah dipostulatkan oleh Paracelcius, bahwa sifat toksik
suatu tokson sangat ditentukan oleh dosis (konsentrasi
tokson pada reseptornya). Artinya kehadiran suatu zat
yang berpotensial toksik di dalam suatu organisme belum
tentu menghasilkan juga keracunan. Misal insektisida
rumah tangga (DDT) dalam dosis tertentu tidak akan
menimbulkan efek yang berbahaya bagi manusia, namun
pada dosis tersebut memberikan efek yang mematikan
bagi serangga
Keberadaan zat kimia dalam tubuh
menimbulkan efek toksik melalui 2 cara :

 Toksik intrasel (toksisitas yang diawali dengan


Mekanisme interaksi secara langsung antara zat kimia atau
Aksi Efek
Toksik metabolitnya dengan reseptornya)

 Toksik ekstrasel (toksisitas secara tidak langsung


dengan mempengaruhi lingkungan sel sasaran tetapi
dapat berpengaruh pada sel sasaran).
Ada 2 jenis yaitu

 Reversible
Sifat Efek (terbalikkan)
Toksik
 Ireversible (tak
terbalikkan)
 Bila zat toksik dalam tempat kerjanya atau reseptornya
habis, maka reseptor akan kembali ke kedudukan
Ciri-ciri efek semula.
toksik
terbalikkan  Efek toksik akan cepat kembali normal.

 Ketoksikan sangat bergantung pada dosis, kecepatan


absorbsi, distribusi dan eliminasi zat racun.
 Kerusakan bersifat permanen

 Paparan berikutnya akan sebabkan kerusakan yg sifatnya


sama memungkinkan terjadinya akumulasi efek toksik
Ciri-ciri efek
toksik  Paparan dgn dosis yg sangat kecil dlm jangka panjang akan
takterbalikkan
menimbulkan efek toksik yg sama efektifnya dgn paparan
dosis besar jangka pendek. Ini berarti zat racun sangat sulit
dieliminasi.
Toksikologi lingkungan didefinisikan sebagai telaah
dinamika bahan toksik di lingkungan, yaitu
mempelajari proses degradasi zat kimia, perubahan
kimia yang dialami oleh toksikan di lingkungan serta
Toksikologi transport zat kimia tersebut dari satu tempat ke
Lingkungan tempat lain di alam ini, disamping itu toksikologi
lingkungan adalah pengetahuan yang mempelajari
efek toksik yang timbulkan, dampak atau resiko
keberadaan zat kimia tersebut terhadap makhluk
organisem hidup
Toksikologi lingkungan umumnya dapat dikelompokkan
ke dalam dua kelompok kajian, yaitu toksikologi kesehatan
lingkungan dan ekotoksikologi. Toksikologi kesehatan
Toksikologi lingkungan adalah melakukan telaah tentang efek samping
Lingkungan zat kimia di lingkungan terhadap kesehatan manusia.
Sedangkan ekotoksikologi memfokuskan diri pada telaah
tentang efek pencemaran lingkungan pada ekosistem dan
konstituennya (seperti ikan, dan satwa liar).
 Toksikologi perairan adalah studi kualitatif dan
TOKSIKOLOGI kuantitatif untuk mengetahui untuk mengetahui
PERAIRAN dampak buruk (adverse effect) atau efek toksik dari
bahan kimia dan bahan – bahan lain sebagai hasil
aktifitas manusia terhadap organisme perairan.

 Toksikologi perairan juga menelaah konsentrasi


atau kuantitas bahan kimia yang diperkirakan
terdapat dalam lingkungan perairan, baik dalam
badan perairan, sedimen, atau makanan
1. Bahan Toksik berupa senyawa kimia
organik
• Protein
• Karbohidrat
• Lemak dan Minyak
• Pewarna
• Asam – asam organik
Sumber • Fenol
Toksisitas • Detergen
(Toksikan) • Pestisida organik
2. Bahan Toksik berupa senyawa kimia
anorganik
• Asam dan Alkali
• Logam dan garam – garam logam
• Postrat dan nitrat
• Sianida dan Sianat
• Kromat
• Mineral (lempung dan tanah)
 Efek Akut, terjadi secara cepat sebagai hasil
pemaparan jangka pendek.
Contoh : Efek akut biasanya berdampak parah dan
mematikan yang umumnya diukur melalui bentuk kematian.
Suatu bahan kimia dianggap bersifat akut toksisitasnya jika
aksi langsungnya mampu membunuh paling sedikit 50% dari
populasi uji dalam jangka waktu singkat, yaitu 96 jam hingga
EFEK 14 hari.

 Efek Kronik, dapat bersifat lethal dan sub lethal.


1. Lethal, kegagalan organisme yang mengalami pemaparan
kronik untuk menghasilkan telur atau keturunan.
2. Sub lethal, perubahan tingkah laku, perubahan fisiologis,
perubahan biokimiawi, serta perubahan histologis.
Contoh
Kasus
 Perlunya mencari substansi yang aman

Upaya  Mencegah terjadinya efek yang tidak dikehendaki dari


Penanggulangan
Toksikologi racun terhadap organisme
Lingkungan
 Dapat membuat kriteria dasar untuk standarisasi
kualitas lingkungan, menentukan konsentrasi yang aman
 Menciptakan jalur hijau untuk mempertahankan area
resapan air

Penanggulangan pencemaran air yang pertama adalah dengan melakukan upaya


untuk mempertahankan area resapan air tanah. Untuk mencapai tujuan tersebut,
salah satu hal yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan penghijauan atau
Penanggulangan reboisasi. Dengan solusi tersebut, akan tercipta jalur hijau yang nantinya
pencemaran air bermanfaat menjaga pola resapan air. Akhirnya, resiko bencana seperti banjir bisa
dihindari.

 Mengelola penggunaan detergen dengan baik

Detergen merupakan salah satu produk yang mengandung banyak zat kimia yang
sulit terurai sehingga beresiko menyebabkan pencemaran air. Oleh sebab itu,
dalam menggunakan detergen untuk mencuci pakaian, ada baiknya Anda
mengelola penggunaannya dengan baik. Selain itu, pilih pula detergen yang sisa zat
kimianya bisa terurai dengan baik alias ramah lingkungan.
• Mengolah dan membuang limbah rumah tangga dengan tepat
Mencegah masalah pencemaran air juga bisa dilakukan dengan menerapkan
beberapa kebiasaan baik. Salah satunya adalah dengan mengolah serta membuang
limbah rumah tangga dengan tepat. Hindari membuang sampah rumah tangga
ke sungai atau danau karena hal tersebut bisa mengganggu keberlangsungan
ekosistem di lingkungan itu sendiri. Selain itu, kelola sampah dengan baik,
Penanggulangan misalnya memisahkan sampah organik dan anorganik.
pencemaran air • Mengganti bahan kimia pemberantas hama dengan
memanfaatkan musuh alami dan parasitoid
Sebenarnya, produk kimia pemberantas hama seperti insektisida dan sejenisnya
bisa diganti dengan menggunakan cara alternatif lainnya. Cara alternatif yang
dimaksud adalah dengan menggunakan musuh alami dan parasitoid. Dengan salah
satu upaya penanggulangan pencemaran air ini, lingkungan menjadi lebih aman
dan tidak meninggalkan dampak buruk bagi kesehatan.
• Mengganti pupuk kimia dengan pupuk organik dan kompos
Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mencegah dan mengatasi masalah
pencemaran air adalah dengan membatasi penggunaan pupuk kimia. Pupuk
kimia merupakan salah satu produk yang memiliki kandungan nitrat dan fosfat
tinggi. Jika digunakan secara berlebihan, zat tersebut bisa memicu pencemaran
Penanggulangan air. Sebaliknya, menggunakan pupuk organik atau pupuk kompos akan tetap
pencemaran air
memberikan efek kesuburan tanah tanpa menciptakan resiko pencemaran air.
• Mengolah limbah cair dari industri atau pabrik
Pabrik atau industri merupakan salah satu sumber penyebab pencemaran air.
Oleh karena itu, mengelola limbah cair yang dialirkan ke sungai atau lainnya
adalah hal yang penting untuk diperhatikan. Anda sendiri bisa menetralkan,
mengendapkan, atau menyaring limbah tersebut sebelum dialirkan ke sungai,
danau, atau bahkan laut.
• Membuat penampungan limbah (septic tank)
Baik rumah tangga maupun perkantoran harus memiliki bak penampungan
limbah alias septic tank yang memadai. Dengan begitu, masalah pencemaran air
oleh limbah buangan setiap harinya bisa teratasi. Selain itu, penanggulangan
pencemaran air dengan septic tank atau bak penampungan limbah ini juga perlu
diterapkan untuk area khusus seperti rumah sakit dan kawasan peternakan.

Penanggulangan • Menangkap ikan dengan cara alami


pencemaran air Biasanya, orang yang lebih mengutamakan hasil instan dalam mencari ikan akan
memanfaatkan bahan peledak untuk mendapatkan banyak hasil tangkapan.
Namun, hal ini bukanlah cara yang tepat karena bahan peledak mengandung
berbagai zat kimia berbahaya yang bisa tertinggal di air dan memicu pencemaran
air. Anda bisa berkontribusi dalam upaya penanggulangan polusi air dengan
menggunakan cara alami dalam menangkap ikan. Cara alami yang dimaksud bisa
menggunakan jala atau pancing. Dengan begitu, regenerasi ikan dalam berlanjut
dengan baik.
Bahan Pencemar Lingkungan Tanah

1. Limbah Industri (c/ limbah sludeg industri kertas )

2. Limbah domestik ( limbah laundry)

3. Limbah Pertambangan (minyak)


Toksikologi 4. Logam Berat ( Hg, Cd, Cu, Pb, Zn, Ni)
Lingkungan
Tanah 5. Limbah Pertanian (Pestisida, residu pupuk)
1. Mengancam kesehatan tanaman, ternak yang berdampak
terhadap kesehatan dan kecerdasan
2. Menyebabkan terganggunya siklus hara dalam tanah
3. Kesehatan adalah rusaknya system syaraf pusat oleh Hg dan Pb
4. Keracunan Hg ditandai dengan gejala utama gemetar khususnya
tangan, dan ketidak stabilan emosi, seperti merasa malu,
Efek dari insomnia, depresi dan iritasi
Tanah 5. Mempengaruhi sifat fisik dan kimia tanah seperti ph tanah yang
semakin meningkat
Tercemar
6. bersifat toksik dan karsinogenik karena kandungan senyawa
hidrokarbonnya.
7. Keracuanan Cu bisa menyebabkan terjadinya hepatitis sirosis,
kerusakan otak dan demyelinasi serta gangguan ginjal
8. Logam Pb dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, penurunan
haemoglobin, pusing dan encelophaty.
9. Degradasi Tanah (hilang atau menurunnya fungsi tanah )
Pencegahan pencemaran tanah yang sering terjadi akibat
pestisida buatan yang berlebihan dapat dihindari dengan
menggunakan pestisida alami (Concept of Back To
Nature).
Pencegahan  Keuntungan penggunaan pestisida nabati antara lain:
Pencemaran (a) bersifat mudah terurai (bio-degradable) di alam sehingga tidak
mencemari lingkungan;
(b) relatif aman bagi manusia dan ternak pelihar aan karena residu
mudah hilang;
(c) relatif mudah dibuat oleh masyarakat.
Tanah yang telah terkontaminasi oleh berbagai jenis
polutan dapat dipulihkan dengan metode pengolahan
yang disebut dengan remidiasi. Remidiasi yaitu
kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah.

Hal-hal yang perlu diketahui Sebelum melakukan remediasi,


Tindakan diantaranya:
penanggulangan o Jenis pencemar (organik atau anorganik), terdegradasi atau
pencemaran tanah tidak, berbahaya atau tidak.
o Berapa banyak zat pencemar yang telah mencemari tanah
tersebut.
o Perbandingan karbon (C), nitrogen (N), dan fosfat (P).
o Jenis tanah.
o Kondisi tanah (basah, kering).
o Telah berapa lama zat pencemar terendapkan di lokasi tersebut.
o Kondisi pencemaran (sangat penting untuk dibersihkan
segera/bisa ditunda).
Remediasi ex situ Bioremediasi

Jenis-jenis
remediasi
tanah Remediasi in situ Fitoremediasi

Jenis-jenis
remediasi
tanah
 Remediasi in situ adalah pembersihan atau pengolahan tanah
Remediasi in terkontaminasi di lokasi. Remediasi in situ lebih murah dan lebih
situ mudah dengan konversi biologi dan kimia, pemisahan daerah
terkontaminasi agar tidak mencemari lingkungan lainnya.

 Remediasi ex situ adalah pengolahan tanah terkontaminasi digali


dan diolah di suatu unit pengolahan antara lain, dapat dilakukan
Remediasi ex
situ dengan cara memisahkan bahan pencemar dengan tanah,
penguraian kontaminan dengan mikroba, pemanfaatan energi
panas yang dapat menguapkan kontaminan dari tanah, dan
ekstraksi kontaminan dari tanah. Remediasi ex situ ini jauh lebih
mahal dan rumit.
Bioremediasi merupakan proses penguraian limbah organik atau
anorganik polutan secara biologi dalam kondisi terkendali dengan
tujuan mengontrol, mereduksi atau bahkan mereduksi bahan
Bioremediasi pencemar dari lingkungan. Menurut definisi (Vidali, 2001),
bioremediasi adalah penggunaan organisme hidup, terutama
mikroorganisme, untuk mendegradasi kontaminan lingkungan ke
dalam bentuk yang kurang beracun.
Bioremediasi terjadi karena enzim yang diproduksi
oleh mikroorganisme memodifikasi polutan beracun
dengan mengubah struktur kimia polutan tersebut,
disebut biotransformasi. Pada banyak kasus,
biotransformasi berujung pada biodegradasi,
dimana polutan beracun terdegradasi, strukturnya
menjadi tidak kompleks, dan akhirnya menjadi
metabolit yang tidak berbahaya dan tidak beracun.
Pendekatan umum untuk meningkatkan kecepatan
biotransformasi atau biodegradasi adalah dengan
cara seeding dan feeding
1. Stimulasi aktivitas mikroorganisme asli (di lokasi
tercemar) dengan penambahan nutrien, pengaturan
kondisi redoks, optimasi pH.

2. Inokulasi (penanaman) mikroorganisme di lokasi


Teknik Dasar
Dalam tercemar, yaitu mikroorganisme yang memiliki
Bioremediasi kemampuan biotransformasi khusus.

3. Penerapan immobilized enzymes.

4. Penggunaan tanaman (phytoremediation) untuk


menghilangkan atau mengubah pencemar.
 Fitoremediasi adalah penggunaan tanaman untuk
menghilangkan polutan dari tanah yang terkontaminasi.

 di mana tanaman yang digunakan adalah tanaman yang


memiliki kemampuan sangat tinggi untuk mengangkut
berbagai pencemaran yang ada.
FITOREMEDIASI
o Pencemaran udara adalah masuknya atau
dimasukkanya zat, energi, dan atau komponen
lain ke dalam udara oleh kegiatan manusia,
Toksikologi sehingga mutu udara turun sampai ke tingkat
Lingkungan tertentu yang menyebabkan atau mempengaruhi
Udara kesehatan manusia (Kemenkes, 2002).
o Bahan pencemar yang terutama di dalam gas
buang kendaran bermotor adalah karbon
monoksida (CO), berbagai senyawa hidrokarbon,
berbagai oksida nitrogen (Nox) dan sulfur (SOx),
dan partikulat debu termasuk timbal (Arifin,
2009).
Tipe Polutan Udara
1. Karbon oksida: CO dan CO2
2. Sulfur oksida: SO2 dan SO3
3. Nitrogen oksida: N2O, NO, dan NO2
4. Hidrokarbon: methan, butena, dan benzene
Bahan 5. Oksida fotokimia: Ozon O3, PAN “kelompok peroxyacylnitrates”, dan
Toksik di berbagai senyawa aldehid
Udara 6. Partikulat: titik-titik partikel cair atau padat tersuspensi, asap, debu, asbestos,
partikel logam (Pb, Cd, dan Be), minyak, garam-garam sulfat
7. Senyawa organik lainnya: asbestos, HF, H2S, H2SO4, HNO3
8. Senyawa organik: pestisida, herbisida, alkohol, dll
9. Substansi radio aktif
10. Kebisingan
Bahan Toksik di Udara

 Tipe dan komposisi


o Polutan udara primer: suatu bhn kimia ditambahkan langsung ke udara
menyebabkan konsentrasinya meningkat atau membahayakan: (CO2,
SO, NO atau Pb).
Bahan o Polutan sekunder: senyawa kimia berbahaya yang terbentuk di atmosfir
melalui reaksi kimia diantara komponen di udara.
Toksik  Komposisi Udara di atmosfir
di Udara o 78% Nitrogen
o 21 % Oksigen
o Sejumlah kecil:
• Argon
• Karbonmoniksida
• Uap air
• Gas-gas lain
Penetrasi melalui kulit
(absorpsi kulit/dermal)

Jalur
Absorpsi melalui saluran
Pemaparan
pernapasan (inhalasi)
Polutan

Absorpsi melalui saluran


pencernaan (ingesti)
Penetrasi melalui kulit
(absorpsi kulit/dermal)

Kulit merupakan jalur pemaparan yang paling umum dari suatu zat, tetapi

untungnya, kulit merupakan barier yang efektif terhadap berbagai jenis zat

kimia. Jika zat kimia tidak dapat menembus kulit, toksisitasnya akan

bergantung pada derajat absorpsi yang berlangsung. Semaikin besar

absorpsinya, semakin besar kemungkinan zat tersebut untuk mengeluarkan

efek toksiknya, zat kima lebih banyak diabsorpsi melalui kulit yang rusak atau

tergores daripada melalui kulit yang utuh (WHO, 2005).


Absorpsi melalui saluran
pernapasan (inhalasi)

Paru merupakan sumber pemaparan yang umum, tetapi tidak seperti

kulit, jaringan paru buka merupakan barier yang sangat protektif

terhadap paparan zat kimia. Fungsi utama paru adalah pertukaran udara

ke dalam darah dengan karbon dioksida dari darah ke udara. Akibatnya,

jaringan paru yang sangat tipis memungkinkan aliran langsung bukan

saja oksigen tetapi berbagia jenis zat kimia lain ke dalam darah (WHO,

2005).
Absorpsi melalui saluran
pencernaan (ingesti)

Ingesti merupakan jalur utama masuknya senyawa yang terkandung

dalam makanan dan minuman. Zat kimia yang ditelan masuk ke dalam

tubuh melalui absorpsi di saluran gastrointestinal. Jika tidak diabsorpsi,

zat kimia itu tidak dapat menimbulkan kerusakan sistemik (WHO,

2005).
 Sesak nafas

 Sakit kepala

 Mual

 Mata buram

 Nyeri dada

 Kanker kulit akibat lapisan ozon menipis


Efek Polutan
 Bahkan kematian
Gas CO HC (Hidrokarbon)
Gas CO akan berikatan dengan HC akan membentuk plycyclic
hemoglobin (HbCO) ang dapat aromatic hidrocarbon (PAH) dan
menyebabkan terganggunya bila PAH masuk ke dalam paru –
metabolisme otot dan fungsi paru akan menimbulkan luka dan
enzim intraseluler merangsang timbulnya sel kanker

Nitrogen Hidroksida
Merupakan gas yang toksik bagi
manusia dan pada umumnya gas
ini dapat menimbulkan gangguan
sistem pernapasan. NO2 dapat
masuk ke paru – paru membentuk
Asam Nitrit (HNO2) dan Asam
Nitrat (HNO3) yang merusak
jaringan mukosa
 Dapat mengikis lapisan ozon pada atmosfer

 Lingkungan menjadi kotor

 Pemanasan global

 Hujan asam
Efek Ke
Lingkungan
Efek akut:

 Serangan asthmatis

Polusi  Saluran pernafasan hiperreaktif


udara dan  Infeksi saluran pernafasan
Kesehatan
 Perubahan fungsi paru yang reversibel

Efek kronis:

 Kanker paru-paru

 Penyakit paru obstruktif kronis “gejala sesak nafas”

 Bronkitis kronis
 Memasang filter pada cerobong asap pabrik.

 Menanam dan merawat tumbuhan di sekitar lingkungan kita.

 Gunakan kendaraan bermotor dengan efisien.

Cara  Gunakan transportasi umum. Jika tidak perlu sekali, simpan


Penanggulangan kendaraan pribadi di rumah dan gunakan transportasi umum
Pencemaran Udara
yang ada.

 Menggunakan alat transportasi ramah lingkungan seperti


sepeda.

 Gunakan bahan bakar yang ramah lingkungan.


 Melaksanakan program AMDAL

 Meminimalkan pemakaian AC. Pilihlah AC non-CFC dan hemat


energi.

 Meminimalkan penggunaan bahan kimia. Menghiasi rumah dan


Cara lingkungan dengan tanaman asli.
Penanggulangan
Pencemaran Udara  Gunakan pengharum ruangan yang tidak mengandung aerosol

 Jangan membuang sampah sembarangan, terutama di sungai,


selokan dan laut.

 Menggunakan lebih banyak barang-barang yang terbuat dari


kaca/keramik, bukan plastik atau styrofoam.
 Sebisa mungkin menghindari menggunakan barang/produk
dengan kemasan kecil (sachet) karena akan menambah jumlah
sampah.

 Membeli bensin yang bebas timbal (unleaded fuel).

 Memilih produk yang ramah lingkungan. Misalnya parfum non-


Cara CFC.
Penanggulangan
Pencemaran Udara
 Memakai plastik berulang kali. Sampah plastik sulit diurai dan
kalau dibakar menimbulkan zat beracun.

 Memfotokopi secara bolak-balik atau memakai kertas yang


sisinya masih kosong. Menghemat kertas berarti mengurangi
penggundulan hutan. Bumi yang hijau dapat menyerap polusi
lingkungan lebih baik.
Nitrogen Dioksida
• Terbentuk ketika nitrogen oksida (NO) dan lainnya (NOx) bereaksi
dengan bahan kimia lain di udara.
Identifikasi • Dihasilkan dari aktivitas manusia seperti pembakaran bahan bakar fosil
Pajanan Bahan (batubara, gas dan minyak), terutama bensin digunakan oleh
Toksik pada kendaraan bermotor.
Lingkungan • Juga dihasilkan dari proses pembuatan asam nitrat, pengelasan dan
penggunaan bahan peledak, proses penyulingan bensin dan logam,
industri pengolahan komersial, dan industri pengolahan makanan.
• Frekuensi pajanan NO2 konsentrasi tinggi dapat menurunkan fungsi
paru- paru khususnya pada anak-anak. Hal ini dapat menurunkan
pertahanan terhadap penyakit paru-paru, agen bronchoconstrictive dan
penyebab iritasi lainnya.
• NO2 juga meningkatkan resiko untuk gangguan kelahiran termasuk
berat lahir rendah, prematuritas, gangguan pertumbuhan intra-uterus,
cacat lahir, dan kelahiran mati.
• NO2 juga dapat mengiritasi hidung dan tenggorokan, terutama pada
orang dengan asma, dan meningkatkan kerentanan terhadap infeksi
pernafasan serta menyebabkan bronchitis dan pneumoni.
Mengurangi efek kesehatan akibat nitrogen
dioksida
Kontak dengan pernapasan
 Membawa korban keracunan menjauh dari
tempat paparan.
Upaya
pencegahan  Mulailah bantuan pernapasan jika
pernapasan telah berhenti dan lakukan
CPR jika tindakan jantung telah berhenti.
 Bawa segera korban ke fasilitas medis.
 Observasi medis dianjurkan selama 24 sampai
48 jam setelah paparan berlebihan, edema
 Asbestos
• Kelompok mineral silikat fibrosa dari logam magnesium dan besi
yang sering digunakan sebagai bahan baku industri tegel lantai
Identifikasi dan atap
Pajanan Bahan • Paparan asbestos dapat terjadi ketika material yang mengandung
Toksik pada asbes (baik buatan manusia ataupun alami) mengalami gangguan
Lingkungan sehingga melepaskan serat asbes ke udara.
• Penyakit yang dapat ditimbulkan adalah asbestosis.
• Gangguan lain yang dapat disebabkan oleh asbestos adalah
kanker paru dan mesothelioma.
• Mesothelioma adalah kanker langka, yang berhubungan dengan
asbes yang terbentuk pada jaringan/selaput pelindung tipis yang
menutupi paru-paru dan abdomen. Mesothelioma merupakan
penyakit berhubungan dengan asbes yang memiliki masa latensi
terpanjang, biasanya mengambil antara 20 dan 40 tahun atau lebih
untuk berkembang
Mengurangi paparan asbestos
o Gunakan pakaian pelindung
Upaya
pencegahan o Memakai masker pelindung
o Lepaskan pakaian pelindung ketika
kembali ke rumah
o Menjauh dari tempat berisiko tinggi
asbestos
 Timbal
• Kadarnya dalam lingkungan meningkat karena penambangan,
Identifikasi peleburan dan berbagai penggunaannya dalam industri.
Pajanan Bahan • Makanan dan minuman yang bersifat asam seperti air tomat, air buah
Toksik pada apel dan asinan dapat melarutkan timbal yang terdapat pada lapisan
Lingkungan mangkuk dan panci. Sehingga makanan atau minuman yang
terkontaminasi ini dapat menimbulkan keracunan.
• Keracunan timbal dalam bentuk kronis lebih sering terjadi dibandingkan
keracunan akut.
• Keracunan timbal kronis lebih sering dialami para pekerja yang terpapar
timbal dalam bentuk garam pada berbagai industri, karena itu
keracunan ini dianggap sebagai penyakit industri.
• Keracunan kronis juga dapat terjadi pada orang yang minum air yang
dialirkan melalui pipa timbal, juga pada orang yang mempunyai
kebiasaan menyimpan Ghee (sejenis makanan di India) dalam
bungkusan timbal.
• Keracunan kronis dapat mempengaruhi sistem syaraf dan ginjal,
sehingga menyebabkan anemia dan kolik, mempengaruhi fertilitas,
menghambat pertumbuhan janin atau memberikan efek kumulatif yang
dapat muncul kemudian.
Mengurangi paparan timbal
o Konsultasikan dengan departemen
kesehatan daerah tentang
pengujiantimbal pada cat dan debu dari
rumah.
o Pastikan anak-anak tidak memiliki akses
untuk mengupas permukaan yang dicat
Upaya dengan cat berbasis timah.
pencegahan o Anak-anak dan wanita hamil tidak
tinggal atau hadir pada perumahan yang
dibangun sebelum 1978 yang sedang
mengalami renovasi. Mereka tidak harus
berpartisipasi dalam kegiatan mengganti
cat lama atau dalam membersihkan puing-
puing cat setelah pekerjaan selesai.
o Teratur mencuci tangan dan mainan
anak-anak. Tangan dan mainan dapat
 Sulfur Dioksida
Identifikasi • Gas SO2 dan H2SO4 (aq) dengan konsentrasi tinggi dapat
Pajanan Bahan merusak paru-paru.
• Paparan jangka panjang dari SO2 (g) dari pembakaran batubara
Toksik pada dapat mengganggu fungsi paru-paru atau menimbulkan
Lingkungan penyakit pernapasan lainnya.
• Pengaruh lain dari pencemar SO2 terhadap manusia adalah
iritasi sistem pernafasan.
• iritasi tenggorokan terjadi jika kadar SO2 5 ppm atau lebih,
bahkan pada beberapa individu yang sensitif iritasi terjadi pada
kadar 1-2 ppm.
• SO2 dianggap pencemar yang berbahaya bagi kesehatan
terutama terhadap orang tua dan penderita penyakit kronis
pada sistem pernafasan kardiovaskular.
• SO2 adalah gas yang bersifat iritasi kuat bagi kulit dan selaput
lender pada konsentrasi 6-12 ppm.
• Dalam kadar rendah SO2 dapat menimbulkan spasme temporer
otot-otot polos pada bronchioli.
• Bila kadar SO2 rendah akan tetapi terpapar dalam kadar yang
berulangkali, dapat menimbulkan iritasi selaput lendir.
Mengurangi efek kesehatan akibat paparan
sulfur dioksida
 Inhalasi: Ambil tindakan pencegahan
untuk memastikan keselamatan diri
sendiri sebelum mencoba penyelamatan
Upaya
pencegahan (mis memakai alat pelindung yang sesuai).
Pindahkan korban ke udara luar ruang.
Jika sulit bernapas, personil terlatih
harus memberikan oksigen darurat.
Jangan membiarkan korban untuk
bergerak tidak perlu. Gejala edema paru

Anda mungkin juga menyukai