Anda di halaman 1dari 25

M.

SUHRON
Suatu gambaran jiwa yang terpecah belah,
adanya keretakan atau disharmoni antara
proses pikir, perasaan dan perbuatan.
( Maramis, 1998)

Skizofrenia merupakan suatu deskripsi sindrom


dengan variasi penyebab dan perjalanan
penyakit yang luas, serta sejumlah akibat
yang tergantung pada perimbangan pengaruh
genetik, dan sosial budaya (Rusdi Maslim,
2000)
STRESSO
R

STIMULASI
HIPOTALAMUS
SEKESI PIH
(DOPAMIN)

Aktivasi biosintesis
Inhibitor prolaktiin adrenalin dan
noradrenalin

Mempengaruhi

sistem limbik dan neokorteks. substantia nigra medulari-periventrikuler

mesolimbik-mesokortikal, nukleus kaudatus dan nukleus Vagus


putamen

Perilaku kesadaran perilaku makan.


 a. Gejala primer
1) Gangguan proses pikir (bentuk, langkah,
dan isi pikir)
2) Gangguan afek dan emosi
3) Gangguan memori
4) Gejala psiomotor / gejala katatonik
gangguan perbuatan
b. Gejala sekunder
1) Waham
2) Halusinasi
 Gejala Primer
Gangguan proses pikir (bentuk, langkah
dan isi pikiran).
Yang paling menonjol adalah gangguan
asosiasi dan terjadi inkoherensi
 Gangguan afek emosi
Terjadi kedangkalan afek-emosi
Emosi dan afek serta ekspresinya tidak
mempunyai satu kesatuan
Emosi berlebihan
Hilangnya kemampuan untuk mengadakan
hubungan emosi yang baik
 Gangguan kemauan
Terjadi kelemahan kemauan
Perilaku negativisme
 Otomatisme
merasa pikiran/perbuatannya dipengaruhi
oleh orang lain
 Gejala psikomotor
Stupor atau hiperkinesia,
logorea (bx bicara)
neologisme (kata baru)
Stereotipe
Katelepsi (posisi tubuh yg lama)
Echolalia (latah kata)
Echopraxia (latah gerak)
 Skizofrenia simplex:
dengan gejala utama kedangkalan emosi dan kemunduran
kemauan

 Skizofrenia hebefrenik,
gejala utama gangguan proses fikir gangguan kemauan dan
depersonalisasi. Banyak terdapat waham dan halusinasi

 Skizofrenia katatonik,
gejala utama pada psikomotor seperti stupor maupun gaduh
gelisah katatonik.
 Skizofrenia paranoid,
degnan gejala utama kecurigaan yang ekstrim
disertai waham kejar atau kebesaran

 Episode schizoprenia akut (lir schizoprenia),


adalah kondisi akut mendadak yang disertai
dengan perubahan kesadaran, kesadaran
mungkin berkabut
Skizofrenia psiko-afektif, yaitu adanya
gejala utama Skizofrenia yang menonjol
dengan disertai gejala depresi atau mania

Skizofrenia residual adalah schizoprenia


dengnan gejala-gejala primernya dan
muncul setelah beberapa kali serangan
Skizofrenia.
 Permulaannya perlahan-lahan atau subakut,
sering timbul pada masa remaja (antara 15-
25),
 Gejala yang dominan adalah ganguan proses
pikir,
 Gangguan kemauan,
 Gdanya defersonalisasi,
 Gangguan psikomotor, neologisme,
 Perilaku kekanak-kanakan, waham dan
halusinasi.
 Reaksi sikap dan tingkah laku yang tidak logis
 Suka tertawa-tawa,
 Kemudian menangis,
 Sangat irritable atau mudah tersinggung
sering disertai sendirian dan penuh
kemarahan
 Terjadi kemundura psikis, kekanak-kanakan,
 Pikiran melantur,
 muka (grimasem) tanpa ada stimulus,
halusinasi.
 Inkoherensi
 Alam perasaaan (mood affect) yang datar
 Senyum yang hanya dihayati sendiri.
 Pedoman Diagnostik
Skizofrenia Hebefrenik (PPDGJ III, Kode F
20.1)
a) Memenuhi kriteria umum diagnosa
skizofrenia
b) Ditegakan pada usia remaja atau dewasa
muda (15-25 tahun)
c) Kepribadian premorbid menunjukan ciri-ciri
khas pemalu dan senang menyendiri.
PENGAMATAN selama 2-3 bulan
Terapi somatik Antipsikotik (KOLABORATIF)
 Antipsikotik termasuk tiga kelas obat yang
utama :Antagonis resptor dopamin
 Risperidone ( risperdal )
 Clozapine ( clozaril )
 Obat Lithium Antikonvulsan
(Benzodiazepin)
 Haldol (haloperidol)
 Stelazine ( trifluoperazine)

 Mellaril (thioridazine)

 Thorazine ( chlorpromazine)

 Navane (thiothixene)

 Trilafon (perphenazine)

 Prolixin (fluphenazine)
 Terapi elektro konvulsif ( ECT )
 Terapi psikososial
> Terapi perilaku
> TAK
> Terapi rekreasi
> Terapi seni (art theraphy)
Suatu proses yang kompleks, meliputi
berbagai disiplin dan merupakan gabungan
dari usaha medik, sosial, educational dan
vaksional yang terpadu sehingga berfungsi
setinggi mungkin
1.PERSIAPAN
 Seleksi/work assessment,
 Okupasi terapi
 Prevocational training (latihan kerja)]
2.Penempatan/penyaluranKegiatan
usaha untuk mengembalikan pasien ke
keluarga/masyarakat dengan memperbaiki
hubungan yang retak antara pasien dan
keluarga sehingga keluarga bersedia
menerima kembali ataupun mencari
pengganti dan menyalurkan ke instansi
lain
 dirumah atau tempat kerja
3. Kegiatan pengawasan
Usaha tindak lanjut terhadap pasien yang
telah dipulangkan dengan melakukan
kunjungan rumah (home visit)
menyelenggarakan bengkel kerja
terlindung (sheltered workshop) di rumah
sakit jiwa.

Anda mungkin juga menyukai