Sumber : Aplikasi Keluarga Sehat, per 4 Oktober 2017 pukul 16.00 WIB
Jumlah Pendataan Keluarga Sehat
Jumlah Keluarga Terdata KS Persentase Keluarga Terdata KS Lengkap
Indonesia : 2.595.911 INDONESIA 65.6
JAWA TIMUR 566,940 KALIMANTAN UTARA 96.9
JAWA TENGAH 566,839 MALUKU UTARA 94.0
SUMATERA UTARA 265,336 KEPULAUAN RIAU 93.1
JAWA BARAT 217,147 DKI JAKARTA 91.7
SUMATERA BARAT 149,919 KALIMANTAN BARAT 91.1
SULAWESI SELATAN 133,053
SULAWESI TENGGARA 89.5
SUMATERA SELATAN 119,671
NANGGROE ACEH DARUSSALAM 87.3
LAMPUNG 91,641
KALIMANTAN TENGAH 85.6
BANTEN 78,110
RIAU 44,367
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA 85.6
DKI JAKARTA 39,912 KALIMANTAN TIMUR 85.2
KALIMANTAN BARAT 32,474 KALIMANTAN SELATAN 85.1
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG 30,184 SUMATERA BARAT 84.0
NUSA TENGGARA BARAT 30,026 BENGKULU 83.2
NANGGROE ACEH DARUSSALAM 27,857 KEPULAUAN BANGKA BELITUNG 83.0
SULAWESI TENGGARA 27,626 MALUKU 82.6
KEPULAUAN RIAU 24,317 SULAWESI BARAT 82.6
KALIMANTAN SELATAN 21,316 SULAWESI UTARA 81.8
KALIMANTAN TIMUR 19,403 BALI 80.9
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA 18,746 NUSA TENGGARA BARAT 80.6
BENGKULU 14,883 SULAWESI TENGAH 79.9
BALI 9,080 NUSA TENGGARA TIMUR 79.9
SULAWESI UTARA 8,465
JAWA TIMUR 79.4
SULAWESI TENGAH 8,329
PAPUA BARAT 78.4
KALIMANTAN UTARA 7,611
GORONTALO 77.9
KALIMANTAN TENGAH 7,114
NUSA TENGGARA TIMUR
JAWA BARAT 72.2
6,951
SULAWESI BARAT 6,704
RIAU 70.3
MALUKU UTARA 6,106 JAMBI 61.7
GORONTALO 5,637 LAMPUNG 56.7
MALUKU 5,210 BANTEN 55.6
JAMBI 3,225 SUMATERA UTARA 53.7
PAPUA BARAT 1,595 SUMATERA SELATAN 51.1
PAPUA 117 JAWA TENGAH 48.6
PAPUA 46.2
- 200,000 400,000 600,000 SULAWESI SELATAN 37.1
Sumber : Aplikasi Keluarga Sehat, per 4 Oktober 2017 pukul 16.00 WIB
Persentase Keluarga Sehat (keluarga dengan IKS > 0,800)
di antara Keluarga yang terdata lengkap
INDONESIA 15.7
Sumber : Aplikasi Keluarga Sehat, per 4 Oktober 2017 pukul 16.00 WIB
Kesenjangan Indikator KS
Indikator Terrendah Provinsi Tertinggi Provinsi
KB 19,2 Maluku 57,3 NTB
Linfaskes 50,7 Maluku 95,7 DKI Jakarta
Imunisasi 51,5 Aceh 98,2 NTB
ASI Exklusif 43,0 Gorontalo 92,9 NTB
Timbng balita 65,9 Kalteng 93,8 NTB
TB 22,0 Lampung 51,9 Kalsel
Hipertensi 18,2 Sultra 38,6 Banten
ODGJ 4,0 Gorontalo 24,8 Aceh
Tidak merokok 40,3 Bengkulu 57,8 Bali
Anggota JKN 30,9 Kalteng 84,5 Aceh
Air bersih 79,2 Kalsel 99,1 DKI Jakarta
Jamban 81,1 Kaltara 99,0 DKI Jakarta
IKS 0,086 Papua Barat 0,323 DKI Jakarta
Website: PISPK
• Muat semua berita tentang PISPK, termasuk
dinamika di Pusat
• Menampilkan semua kegiatan lapangan baik oleh
tim pusat maupun provinsi
• Menampilkan kiriman laporan kegiatan dari daerah
(Provinsi, Kabupaten/Kota dan Puskesmas)
• Memuat kegiatan Binwil diisi oleh masing2
Binwil
• Memuat gambaran terakhir nasional: jumlah
kunjungan keluarga, cakupan kunjungan keluarga,
cakupan 12 indikaktor dan nilai IKS
Website PISPK
• Memuat gambaran terakhir tiap provinsi: jumlah
kunjungan keluarga, cakupan kunjungan keluarga,
cakupan 12 indikaktor dan nilai IKS
• Memuat peringkat provinsi dan kabupaten/kota
berdasarkan:
1. Jumlah keluarga yang dikunjungi
2. Cakupan kunjungan keluarga
3. Nilai IKS (peringkat provinsi dan kab/kota)
4. Cakupan masing2 indikator KS (peringkat
provinsi dan kab/kota)
• Kolom interaktif (melalui Hallo Kemkes)
Perkembangan terakhir
• Pedoman bina keluarga: buku saku sudah
diperbaiki, ada bagan alur rincian kegiatan baik oleh
petugas bina keluarga, UKBM mupun Puskesmas
• Perbaikan/pengembangan software:
– Aplikasi keluarga sehat KB. ODGJ, AB, Jamban
telah diperbaiki
– Delay sudah semakin pendek
– Dikembangkan aplikasi off-line
• Pola anggaran: usulan dari peserta pelatihan MP)
– Kunjungan keluarga (jumlah keluarga yang dikunjungi)
– Up date data (selalu ada tiap tahun)
– PINKESGA (paket informasi kesehatan keluarga)
Perkembangan terakhir
• Kampanye masal tentang PISPK, khususnya
dukungan untuk kunjungan keluarga
• Sudah dibuat video PISPK tetapi untuk sosialisasi
kepada petugas
• Perlu kampanye massif untuk kunjungan keluarga
Beberapa temuan di lapangan
• Maluku Tenggara: Ada Puskesmas dengan wilayah 2
kecamatan hanya bisa entry 9 desa pada 1 kec
sedangkan 8 desa di kec lainnya belum bisa entry
data masalah sudah diselesaikan Pusdatin
• Kab. Demak: baru 1 Puskesmas yang melaksanakan
PISPK perlu didorong untuk memanfaatkan APBD
mengejar taget Puskesmas selanjutnya
• Provinsi NTT: dari 387 Puskesmas baru 37 (<10%)
Puskesmas yang melaksanakan PISPK perlu
percepatan
• Dukungan dari kab/kota dirasa kurang
Percepatan intervensi program
• Dari 12 indikator nasional, da 6 indicator yang
sudah bagus, 6 indikaktor dengan cakupan <50%,
yang terbawah adalah berturut-turut:
1. ODGJ Berat 10%
2. Hipertensi 25%
3. Tuberkulosis 33%
4. Tidak merokok 42%
5. KB 44%
6. JKN 45%
ODGJ Berat
• Jumlahnya sedikit, tetapi yang berobat teratur
hanya 10%
• ODGJ berat, dirujuk ke RS Jiwa atau RSU dengan
pelayanan kesehatan jiwa
• Wilayah dengan ODGJ banyak disusul dengan
deteksi dini gangguan jiwa ringan dikembangkan
program kesehatan jiwa masyarakat (community
psychiatry) dilakukan bersama oleh RS Jiwa dan
Puskesmas setempat
Hipertensi
• Banyak kasus baru sewaktu kunjungan rumah
sehingga yang berobat teratur belum banyak
• Setiap penderita hipertensi diminta masuk JKN
akan masuk prolanis JKN yang ditanggulangi
hipertensi dan PTM lainnya
• Untuk skrining DM, tahap awal bisa dilakukan
pengukuran LP/TB, bila >0,5 berarti ber-risiko
menjadi diabet pemeriksaan lebih lanjut
• Untuk pengendalian faKtor risiko PTM dapat
dilakukan P2TMBM (Pengendalian Penyakit Tidak
Menular Berbasis Masyarakat)
Tuberkulosis
• Mendeteksi kasus secara pro-aktif temuan
meningkat, sehingga indikator ini belum bagus.
• Perlu percepatan intervensi, agar 6 bulan kemudian
status berubah menjadi positif
• Pengadaan logistik (lab, obat dan operasional)
ditingkatkan karena temuan kasus yang meningkat
• Optimalisasi pemanfaatan dana bantuan GF dan
sumberdana lainnya
Tidak merokok
• Indikator ini tidak mudah memperbaikinya
• Pendekatan KTR (Kawasan Tanpa Rokok) harus
terus ditingkatkan: Sekolah, Tempat Ibadah, Tempat
Tempat Umum, dll
• Dilakukan P2TMBM (Pengendalian Penyakit Tidak
Menular Berbasis Masyarakat) sudah
dikembangkan oleh Balitbangkes, saatnya diadopsi
program untuk dilaksanakan secara luas
Keluarga Berencana & JKN
• Perlu pendalaman lebih lanjut, angkanya beda jauh
dengan laporan
Tindak lanjut
• Dideteksi Kab/Kota yang belum melaksanakan
PISPK lakukan supervisi fasilitatif
• Perlu pertemuan dengan pemegang program yang
rendah cakupannya merumuskan percepatan
intervensi program
Telaah beberapa provinsi
Yang Telah Melaksakan
Lokus Kunjungan Keluarga
No Provinsi
Kabupaten
Sudah Belum
1 ACEH DARUSSALAM 23 20 3
2 SUMATERA UTARA 33 27 6
3 SUMATERA BARAT 19 19 0
4 RIAU 12 12 0
5 JAMBI 11 9 2
6 SUMATERA SELATAN 17 17 0
TERIMA KASIH
Trihono
Health Policy Unit (HPU) Setjen Kemkes
Gedung Adhyatma Lantai 2 Ruang 216
Jl HR Rasuna Said Jakata
HP: 08119904414
Emial: trihonor2014@gmail.com