Anda di halaman 1dari 37

LUKA BAKAR

(COMBUSTIO)
Revita Widya Prasanti
Definisi
• Suatu cedera yang disebabkan karena kontak
dengan sumber panas sehingga menyebabkan
kerusakan pada kulit, mukosa dan jaringan
yang lebih dalam.
Penyebab
Fase luka bakar
1. Fase akut / fase syok / fase awal
- Kejadian / IRD
- Problem : pernafasan, cairan, luka
2. Fase subakut
- Dalam perawatan
- Problem : luka, infeksi, sepsis
3. Fase lanjut
- Setelah berobat jalan
- Problem : parut, kontraktur
Patofisiologi
• Cairan tubuh
– Panas  permeabilitas kapiler   air, elektrolit
dan protein keluar ke jaringan interstitial
– Besarnya pengeluaran : ± ½ - 1% blood volume
untuk 1% luas luka yang terbakar
– Pengeluaran cairan ini paling pesat terjadi dalam 6
– 8 jam pertama setelah trauma
Patofisiologi
• Eritrosit
– Panas  eritrosit fragil  anemia
– Anemia tidak timbul pada hari pertama karena
kekurangan eritrosit ditutupi oleh
hemokonsentrasi
• Ginjal
– Syok tidak teratasi
acute renal
– Eritrosit yg pecah  timbunan Hb  failure
– Kerusakan otot  mioglobin 
Patofisiologi
• Endokrin
– Stress  cortison 
– Kelenjar tiroid : lebih aktif krn metabolisme 
• Lambung :
– Dilatasi akut & paralise usus
– Curling ulcer
Patofisiologi
• Jantung
– Myocardial Depressant Factor (MDF)  disfungsi
jantung
• Sistem imun
– Respon imun  Resiko sepsis 
– Kemampuan phagositosis 
Derajat luka bakar
• Kedalaman
• Luas
Derajat luka bakar
(berdasarkan kedalaman)
• Derajat I
• Derajat II
(partial thickness burn)
– Superfisial (A)
– Dalam/ deep (B)
• Derajat III
(full thickness burn)
Derajat luka bakar
(berdasarkan kedalaman)
• Derajat I :
– Hanya epidermis
– Eritrema kulit,
deskwamasi (+), bullae
(-), sensate (++), pucat
dg tekanan.
– Sembuh spontan dlm 7-
10 hari
– Contoh : sunburn
Derajat luka bakar
(berdasarkan kedalaman)
• Derajat II superfisial
(II A) :
– epidermis & lapisan atas
korium
– bula ±, warna pink
– elemen epitelial (dinding
dari kelenjar keringat,
lemak dan folikel rambut
masih banyak)  
mudah sembuh (1-2
minggu), tanpa sikatriks.
Derajat luka bakar
(berdasarkan kedalaman)
• Derajat II dalam (II B) :
– sensasi (-), warna putih,
bullae (+)
– sisa epitelial  
penyembuhan lebih
lama (3-4 minggu),
pembentukan jaringan
hipertropis
Derajat luka bakar
(berdasarkan kedalaman)
• Derajat III :
– Seluruh tebalnya kulit,
atau lapisan dibawah
kulit seperti subkutan,
otot dan tulang.
– Hangus (gradasi warna
putih-hitam), sensasi (-) ,
eskar (+)
– Sembuh lama dg jar
granulasi &
pembentukan scar
Derajat luka bakar
(berdasarkan luas)
• Dewasa : “Rule of Nines” / “Rule of Wallace”

depan belakang
Derajat luka bakar
(berdasarkan luas)
• Anak-anak :
Keparahan luka bakar
• Luka bakar parah :
– Derajat II : 30% atau lebih
– Derajat III : 10% atau lebih
– luka bakar pada tangan, kaki, muka.
– dengan adanya komplikasi pernapasan, fraktur dan kerusakan
jaringan lunak yang luas.
• Luka bakar sedang :
– Derajat II : 15-30%
– Derajat III : 5-10% (kecuali mengenai muka, tangan dan
genetalia)
• Luka bakar ringan
– Derajat II : <15%
– Derajat III : 1 %
Pertolongan pertama
Penatalaksanaan
• Primary survey
• Secondary survey
• Perawatan awal luka
• Pemeriksaan laboratoris awal
• Rujukan ke burn centre
Penatalaksanaan
• Primary survey
•Riwayat terjebak di ruang tertutup
•Sputum bercampur arang
•Luka bakar perioral, termasuk
hidung, bibir, mulut atau tengggorok
•Penurunan kesadaran
•Trauma inhalasi •Ada tanda distres nafas
•Ada takipnea atau kelainan pada
auskultasi
• Secondary survey •Ada sesak nafas atau hilangnya
suara
• Perawatan awal luka
• Pemeriksaan penunjang NB : susp bila  3 gejala
• Rujukan ke burn centre

20
Penatalaksanaan
• Primary survey

•Eskar melingkar pd thorax

• Secondary survey
• Perawatan awal luka
• Pemeriksaan penunjang
• Rujukan ke burn centre

21
Penatalaksanaan
• Primary survey

•Resusitasi cairan
•Eskar melingkar pd extremitas

• Secondary survey
• Perawatan awal luka
• Pemeriksaan penunjang
• Rujukan ke burn centre

22
Resusitasi cairan H-0
Dewasa Anak
Jenis : RL Jenis : RL : Dextran = 17 : 3
Formula Parkland : Jumlah : 2 cc X BB X % luas LB +
4 CC X BB X % luas LB / 24 jam kebutuhan faali
Kebutuhan faali :
10 kg : BB x 100 cc
10-20 kg : BB x 50 cc
> 20 kg : BB x 25 cc

Cara pemberian :
½ jumlah cairan diberikan dalam 8 jam pertama
½ diberikan 16 jam berikutnya 23
Resusitasi cairan H-1
Dewasa Anak
• Diberi sesuai kebutuhan • Sesuai kebutuhan faali
• Albumin (k/p)

24
25
Penatalaksanaan
• Primary survey

•AVPU
(alert – voice – pain – unresponsive)
• Secondary survey
• Perawatan awal luka
• Pemeriksaan penunjang
• Rujukan ke burn centre

26
Penatalaksanaan
• Primary survey

•Hentikan proses yang


menyebabkan luka bakar
• Secondary survey
• Perawatan awal luka
• Pemeriksaan penunjang
• Rujukan ke burn centre

27
Penatalaksanaan
• Primary survey
• Secondary survey
– Pemeriksaan lengkap
dari ujung kepala-kaki
• Perawatan awal luka
• Pemeriksaan penunjang
• Rujukan ke burn centre

28
Penatalaksanaan
• Primary survey
• Secondary survey

• Perawatan awal luka


• Pemeriksaan penunjang
• Rujukan ke burn centre

29
Perawatan luka tertutup
• Luka dicuci, debridement dan didesinfeksi
dengan savlon 1 : 30
• Topikal silver sulfadiazine (SSD)
• Tutup kasa steril tebal/elastic verban
• Luka dibuka hari ke 5 kecuali ada tanda infeksi
• Dilakukan dengan pembiusan total di kamar
operasi
30
Penatalaksanaan
• Primary survey 1. Hematocrit
• Secondary survey 2. Darah lengkap (Hb)
• Perawatan awal luka 3. Albumin
4. RFT dan LFT
• Pemeriksaan 5. Elektrolit : Na, K, Cl, HCO3
penunjang 6. Blood urea nitrogen
7. Urinalysis
• Rujukan ke burn centre
8. Foto thorak
9. Arterial blood gases (trauma
inhalasi)
10. Carboxy hemoglobin
11. ECG (trauma listrik)

31
Penatalaksanaan
• Primary survey 1. Luka bakar derajat II >10%
• Secondary survey 2. Luka bakar muka, tangan,
• Perawatan awal luka genitalia, perineum,
daerah persendian utama
• Pemeriksaan penunjang
3. Luka bakar derajat III
• Rujukan ke burn 4. Luka bakar listrik
centre 5. Luka bakar kimia
6. Trauma inhalasi
7. Luka bakar pada anak-
anak
8. Luka bakar dengan trauma
lain

32
33
Penatalaksanaan lain
• Universal precaution : HIV, hepatitis
• Vital sign
• Pemasangan nasogastric tube (kalau perlu)
• Pemasangan urine kateter (kalau perlu)

34
Penatalaksanaan lain
• Penilaian ventilasi secara kontinyu
• Manajemen nyeri
• Penilaian psikososial
• Pemberian tetanus toksoid
• Timbang berat badan

35
Komplikasi
• Syok, karena kehilangan cairan.
• Sepsis/toksis.
• Gagal ginjal mendadak.
• Pneumonia

36
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai