Anda di halaman 1dari 29

PSIKOLOGI UMUM II

MOTIVASI MANUSIA
Disusun oleh :

AIDA AMALIA FATIHA (1186000006)


HERMITA ADELA (1186000096)
NURFADILAH (1186000158)
SILMI ASYIFA (1186000193)
YUSRON KURNIAWAN JAMAL PUTRA (1186000218)
MATERI YANG AKAN DIBAHAS
◦ Pengertian Motivasi
◦ Jenis – Jenis Motivasi Manusia
◦ Siklus Motivasi
◦ Teori – Teori Motivasi
◦ Motivasi Manusi Adalam Perspektif Islam
PENGERTIAN MOTIVASI
Motif adalah sebab-sebab yang menjadi dorongan, tindakan seseorang, dasar
pikiran atau pendapat, sesuatu yang menjadi pokok.[1]
Motivasi berasal dari bahasa Latin “motivus” yang berarti bergerak atau
menggerakkan. Motivasi dapat diartikan pula sebagai kekuatan yang mengingkatkan
kegigihan dan antusiasme seseorang dalam melakukan suatu kegiatan. Menurut
Mitchell, motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan
individu untuk mencapai tujuannya. Berdasarkan teori kebutuhan Abraham Maslow
serta teori X dan Y Douglas McGregor, motivasi berarti alasan yang mendasari
perbuatan yang dilakukan oleh individu.
Motivasi itu sendiri merupakan istilah lebih umum digunakan
untuk mengantikan terma “motif-motif” yang dalam bahasa
inggris yang disebut motive yang berasal dari kata motion, yang
berarti gerakan atau sesuatu yang bergerak. Karna itu terma motif
erat hubungan dengan gerak yang dilakukan manusia atau
disebut perbuatan atau juga tingkah laku.
Motif dalam psikologi berarti rangsangan dorongan, atau
pembangkit tenaga bagi terjadinya tingkah laku. Dan motivasi
lebih sendirinya lebih berarti rangsangan atau dorongan atau
pembangkit tenaga bagi tingkah laku. Dan motivasi lebih
sendirinya lebih berarti menunjuk kepada seluruh proses gerakan
di atas, termasuk situasi yang mendorong, dorongan yang timbul
dalam diri individu. Situasi tersebut serta tujuan akhir dan gerakan
atau perbuatan yang menimbulkan terjadinya tingkah laku.[2]
DARI PENGERTIAN DIATAS BISA DISIMPULKAN BAHWA

MOTIF ATAU MOTIVASI = DORONGAN UNTUK BERPIKIR DAN MELAKUKAN SESUATU


JENIS – JENIS MOTIVASI MANUSIA
◦ Motif biologis didasarkan pada kebutuhan biologis yang harus dipenuhi untuk
bertahan hidup. Motif biologis yang paling penting adalah rasa lapar, haus, rasa sakit,
penghindaran dan kebutuhan udara, tidur, penghapusan limbah dan pengaturan
suhu tubuh.
◦ Motif stimuli mengekspresikan kebutuhan kita akan stimulasi dan informasi. Contohnya
termasuk aktivitas, rasa ingin tahu, eksplorasi, manipulasi, dan kontak fisik. Meskipun
motif semacam itu juga tampaknya bawaan, mereka tidak sepenuhnya diperlukan
untuk bertahan hidup.
◦ Motif yang dipelajari didasarkan pada kebutuhan, dorongan, dan tujuan yang
dipelajari. Motif yang dipelajari, yang seringkali bersifat sosial, membantu menjelaskan
banyak aktivitas manusia, seperti mencalonkan diri dalam pemilihan atau mengikuti
audisi untuk America's Got Talent. Banyak motif yang dipelajari terkait dengan
kebutuhan yang dipelajari untuk kekuasaan, afiliasi (kebutuhan untuk bersama orang
lain), persetujuan, status, keamanan, dan prestasi.
Ada 3 jenis motivasi menurut Ibrahim El-fiky:
◦ Motivasi hidup
Motivasi hiduplah mendorong manusia untuk kebutuhan primernya, misalnya
makanan,air, dan udara jika kebutuhan primer kurang maka ada motivasi dasar didalam
dirinya yang mengingatkan syarafnya di otak tentang kehususan=kehususan tentang
kekurangan ini yang akan mendorong seseorang untuk semangat berkerja demi memenuhi
kekurangan ini.
◦ Motivasi Eksternal
Motivasi ini berasal dari eksternal seperti motivator ulung , atau teman-teman,
anggota keluarga, majalah-majalah,buku, atau para pemimpin kita di kantor. Namun
motivasi ini cepat hilangnya
◦ Motivasi Internal
Jenis motivasi ini paling kuat dan paling lama tahanya. Karena dengan motivasi
internal kita bisa mengendalikan kekuatan internal yang akan menuntun kita untuk
mewujudkan pencapaian-pencapian besar.
SIKLUS MOTIVASI
Banyak kegiatan yang dapat menimbulkan sebuah motivasi. Motivasi
dapat dimulai saat ada sebuah kebutuhan atau kekurangan internal. Kita
dapat mengambil contoh, misalnya, bayangkan Stefani yang sedang belajar di
perpustakaan tiba tiba merasa perutnya lapar. Keadaan yang dialami Stefani
adalah kekurangan nutrisi yang merupakan kunci dalam tubuhnya. Sehingga
menyebabkan dorongan (keadaan motivasi berenergi) untuk berkembang
mencari makanan. Dalam kasus Stefani, drive itu lapar. Drive mendorong
respons yang aktif (aksi atau serangkaian tindakan) yang dirancang untuk
mendorong kita ke arah tujuan ("target" perilaku yang termotivasi). Dengan
demikian Stefani mencari makanan untuk memenuhi kebutuhannya. Sehinggai
tujuan yang memuaskan kebutuhan akan tercapai dengan Stefani yang
akhirnya makan. dengan demikian, motivasi sederhana dapat ditunjukkan
dengan cara ini:
Need Drive Response Goal

Need
Reduction

◦ Motivation : internal processes that initiate, sustain, direct and terminate activities
◦ Need : an internal deficiency that may energize behavior
◦ Drive : the psychological expression of internal needs or valued goals. For example
hunger, thirst or a drive for success
◦ Response : any action glandular activity or other identifiable behavior
◦ Goal : the target or objective of motivated behavior
◦ Incentive value : the value of a goal above and beyond its ability to fill a need
Siklus motivasi dipengaruhi oleh beberapa factor, yakni:
1. Faktor internal :
a. faktor fisik : yaitu kebutuhan makan dan minum
b. Faktor psikologis : kebutuhan kasih sayang, harga diri, aktualisasi diri, dll.
2. Faktor Eksternal
TEORI TEORI MOTIVASI
Motivasi adalah kekuatan yang menggerakkan seseorang untuk
berperilaku, berpikir, dan merasa seperti yang mereka lakukan. (Laura A: 2012)
Menurut Laura A. King dalam bukunya yang berjudul Psikologi Umum :
Sebuah Pandangan Apresiatif mengemukakan teori motivasi berdasarkan
pendekatan utama terhadap motivasi, mulai dari pendekatan evolusi, teori
pengurangan dorongan dan teori penggugahan optimal.
Dalam konteks studi psikologi, untuk memahami motivasi seseorang
dapat dilihat dari beberapa indicator, di antaranya : durasi kegiatan, frekuensi
kegiatan, persistensi pada kegiatan (ketabahan, keuletan dan kemampuan
dalam menghadapi rintangan dan kesulitan), devosi dan pengorbanan untuk
mencapai tujuan, tingkat aspirasi yag hendak dicapai dengan kegiatan yang
dilakukan, tingkat kualifikasi presentasi atau produk (output) yang dicapai dari
kegiatan yang dilakukan dan arah sikap terhadap sasaran kegiatan. Untuk
memahami lebih lanjut tetang indikator-indikator itu dapat dijelaskan melalui
beberapa teori motivasi berikut :
1. Teori Kebutuhan Maslow (Need Hierarchy Theory)
◦ Setiap manusia memiliki needs (kebutuhan, dorongan, intrinsic dan extrinsic factor)
yang pemunculannya sangat bergantung pada kepentingan individu. Dengan
kenyataan ini Maslow membuat teori hierarki kebutuhan (need hierarchy theory)
untuk menjawab tentang tingkatan kebutuhan manusia tersebut. Teori motivasi
yang dikembangkannya pada intinya menyatakan bahwa kebutuhan-kebutuhan
manusia dapat digolongkan dalam 5 tingkatan, yaitu:
◦ Kebutuhan fisio-logika (physiological needs) seperti: rasa lapar, haus, istirahat, seks
dsb.
◦ Kebutuhan rasa aman (safety needs), tidak dalam arti fisik semata, akan tetapi juga
mental, psikologikal dan intelektual
◦ Kebutuhan akan kasih sayang (love needs)
◦ Kebetuhan akan harga diri (esteem needs), yang pada umumnya tercermin dalam
berbagai simbol-simbol status
◦ Aktualisasi diri (self actualization), dalam arti tersedianya kesempatan bagi
seseorang untuk mengembangkan potensi yang terdapat dalam dirinya sehingga
berubah menjadi kemampuan nyata.
Pemikiran Maslow tentang teori kebutuhan ini tampak lebih bersifat
teoritis, namun telah memberikan fondasi mendasar dan mengilhami bagi
pengembangan teori-teori motivasi yang berorientasi pada kebutuhan
berikutnya yang lebih bersifat aplikatif.
Menurut Maslow, untuk memahami motivasi seseorang maka pahamilah
kebutuhan-kebutuhannya; karena Maslow beranggapan bahwa motivasi
identik dengan kebutuhan. Dengan memahami kebutuhan-kebutuhan
seseorang secara hierarkis maka kita dapat meningkatkan motivasinya.
2. Teori Motivasi Social (McClelland)

McClelland menyatakan bahwa timbulnya tingkah laku seseorang


adalah karena dipengaruhi oleh kebutuhan-kebutuhannya. Dalam konsepnya
tentang motivasi, dalam diri seseorang terdapat 3 kebutuhan pokok yang
mendorong tingkah lakunya yaitu:
◦ Need for achievement
◦ Need for affiliation
◦ Need of power
3. Teori “ERG’ Clyton Alderfer

“ERG” merupakan singkatan dari Exitence, Relatedness and Growth.


Existence Berarti kebutuhan akan eksistenis, Relatedness berarti kebutuhan
untuk berhubungan dengan pihak lain dan Growth berarti kebutuhan akan
pertumbuhan. Secara konseptual terdapat persamaan antara teori yang
dikembangkan oleh Alderfer dan Maslow. Karena Exitence dapat dikatakan
identic dengan hierarki pertama dan kedua dalam teori Maslow. Relatedness
senada dengan hierarki kebutuhan ketiga dan keempat konsep Maslow dan
Growth mengandung makna sama dengan self actualization menurut Maslow.
Teori Alderfer menekankan bahwa berbagai jenis kebutuhan manusia
itu diusahakan pemuasannya secara serentak.
◦ Apabila teori Alderfer disimak lebih lanjut akan tampak bahwa : makin tidak
terpenuhinya suatu kebutuhan tertentu, makin besar pula keinginan untuk
memuaskannya
◦ Kuatnya keinginan memuaskan kebutuhan yang “lebih tinggi” semakin besar
apa bila kebutuhan yang lebih rendah dipusakan
◦ Sebaliknya, semakin sulit memuaskan kebutuhan yang tingkatnya lebih tinggi,
semakin besar keinginan untuk memuaskan kebutuhan yang lebih mendasar
Pandangan Alderfer didasarkan pada sifat pragmatism oleh
manusia. Artinya, karena menyadari keterbatasannya, seseorang
dapat mnyesuaikan diri pada kondisi objektif yang dihadapinya
dengan memusatkan perhatiannya pada hal-hal yang mungkin
dicapainya.
4. Teori “Dua Faktor” Herzberg

Teori dua factor ini berarti faktor hygiene (Pemeliharaan) dan factor
motivational. Menurut teori ini yang dimaksud teori motivasional adalah hal hal
yang mendorong untuk memiliki sesuatu yang akan dicapai yang bersifat
intrinsic (bersumber dalam diri seseorang). Yang tergolong sebagai foktor
motivasional adalah belajar seseorang, keberhasilan yang diraih, kesempatan
untuk tumbuh, pengakuan dari orang lain.
Sedangkan factor hygiene atau pemeliharaan adalah factor factor
yang sifatnya ekstrinsik atau yang bersumber dari luar diri yang turut
menentukan perilaku seseorang dalam kehidupannya.
5. Teori Keadilan

Inti teori ini terletak pada pandangan bahwa manusia terdorong untuk
menghilangkan kesenjangan antara usaha yang telah dilakukan dan hasil
yang diperoleh. Intinya apabila seseorang mempunyai persepsi bahwa hasil
yang diterimanya tidak memadai, dua kemungkinan dapat terjadi yaitu:

Seseorang akan berusaha memperoleh hasil yang lebih besar atau


mengurangi intensitas usaha ynag dibuat dalam melaksanakan tugas yang
menjadi tanggung jawabnya
6. Teori “Harapan” Victor H. Vroom

Menurut teori ini, motivasi merupakan akibat dari suatu hasil


dari yang ingin dicapai oleh seorang dan perkiraan yang
bersangkutan bahwa tindakannya akan mengarah pada hasil
yang diinginkannya itu. Ini artinya, apabila seseorang sangat
menginginkan sesuatu, dan jalan tampaknya terbuka untuk
memperolehnya, yang bersangkutan akan berupaya
mendapatkannya.
Dinyatakan dengan cara yang sangat sederhana, teori
harapan berkata bahwa jika seseorang menginginkan sesuatu
dan harapan untuk memperoleh sesuatu itu cukup besar, yang
bersangkutan akan sangat terdorong untuk memperoleh hal yang
diinginkannya itu. Sebaliknya, jika harapan memperoleh hal yang
diinginkannya itu tipis, motivasinya untuk berupaya akan menjadi
rendah.
7. Teori Penguatan dan Modifikasi Perilaku

Teori ini menekankan bahwa ada berbagai factor dari luar diri
seseorang yang turut berperan sebagai penentu dan pengubah perilaku.
Dalam hal ini berlakulah apa yang dikenal dengan “hokum Pengaruh” yang
menyatakan bahwa manusia cenderung mengulangi perilaku yang
mempunyai konsekuensi menguntungkan untuk dirinya dan mengeakkan
perilaku yang mengakibatkan timbulnya konsekuensi yang merugikan.
MOTIVASI MANUSIA MENURUT PERSPEKTIF ISLAM

Allah berfirman dalam Al-Quran:

“Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka


mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri” (Ar-Ra’d: 11)
Dari ayat di atas kita bisa mengambil kesimpulan bahwa ternyata
motivasi yang paling kuat adalah dari diri seseorang. Motivasi sangat
berpengaruh dalam gerak-gerik seseorang dalam setiap tindak-tanduknya.
Dalam kaitannya dengan tingkah laku keagamaan motivasi tersebut
penting untuk dibicarakan dalam rangka mengetahui apa sebenarnya latar
belakang suatu tingkah laku keagaman yang dikerjakan seseorang. Disini
peranan motivasi itu sangat besar artinya dalam bimbingan dan
mengarahkan seseorang terhadap tingkah laku keagamaan. Namun demikian
ada motivasi tertentu yang sebenarnya timbul dalam diri manusia karena
terbukanya hati manusia terhadap hidayah Allah. Sehingga orang tersebut
menjadi orang yang beriman dan kemudian dengan iman itulah ia lahirkan
tingkah laku keagaman.[3]
Dalam hadits arbain ke- 1 Rasulullah bersabda : Sesungguhnya segala sesuatu itu
tergantung niatnya, dan sesungguhnya setiap orang akan dibalas (mendapatkan) apa
yang ia niatkan.
Dari hadits diatas kita bisa menyimpulkan bahwa dalam islam motivasi disebut
niat, meskipun pada hari ini kita sudah tidak asing lagi dengan kata niat.

Sedangkan niat menurut KBBI adalah 1 maksud atau tujuan suatu perbuatan; 2
kehendak (keinginan dl hati) akan melakukan sesuatu; 3 janji untuk melakukan
sesuatu jika cita-cita atau harapan terkabul; kaul; nazar: , berkaul; bernazar;

Dan bisa kita simpulkan bahwa niat itu sama dengan motivasi.
TERIMA KASIH

Ada pertanyaan?

Anda mungkin juga menyukai