MOTIVASI
MOTIVASI
MOTIVASI MANUSIA
Disusun oleh :
Need
Reduction
◦ Motivation : internal processes that initiate, sustain, direct and terminate activities
◦ Need : an internal deficiency that may energize behavior
◦ Drive : the psychological expression of internal needs or valued goals. For example
hunger, thirst or a drive for success
◦ Response : any action glandular activity or other identifiable behavior
◦ Goal : the target or objective of motivated behavior
◦ Incentive value : the value of a goal above and beyond its ability to fill a need
Siklus motivasi dipengaruhi oleh beberapa factor, yakni:
1. Faktor internal :
a. faktor fisik : yaitu kebutuhan makan dan minum
b. Faktor psikologis : kebutuhan kasih sayang, harga diri, aktualisasi diri, dll.
2. Faktor Eksternal
TEORI TEORI MOTIVASI
Motivasi adalah kekuatan yang menggerakkan seseorang untuk
berperilaku, berpikir, dan merasa seperti yang mereka lakukan. (Laura A: 2012)
Menurut Laura A. King dalam bukunya yang berjudul Psikologi Umum :
Sebuah Pandangan Apresiatif mengemukakan teori motivasi berdasarkan
pendekatan utama terhadap motivasi, mulai dari pendekatan evolusi, teori
pengurangan dorongan dan teori penggugahan optimal.
Dalam konteks studi psikologi, untuk memahami motivasi seseorang
dapat dilihat dari beberapa indicator, di antaranya : durasi kegiatan, frekuensi
kegiatan, persistensi pada kegiatan (ketabahan, keuletan dan kemampuan
dalam menghadapi rintangan dan kesulitan), devosi dan pengorbanan untuk
mencapai tujuan, tingkat aspirasi yag hendak dicapai dengan kegiatan yang
dilakukan, tingkat kualifikasi presentasi atau produk (output) yang dicapai dari
kegiatan yang dilakukan dan arah sikap terhadap sasaran kegiatan. Untuk
memahami lebih lanjut tetang indikator-indikator itu dapat dijelaskan melalui
beberapa teori motivasi berikut :
1. Teori Kebutuhan Maslow (Need Hierarchy Theory)
◦ Setiap manusia memiliki needs (kebutuhan, dorongan, intrinsic dan extrinsic factor)
yang pemunculannya sangat bergantung pada kepentingan individu. Dengan
kenyataan ini Maslow membuat teori hierarki kebutuhan (need hierarchy theory)
untuk menjawab tentang tingkatan kebutuhan manusia tersebut. Teori motivasi
yang dikembangkannya pada intinya menyatakan bahwa kebutuhan-kebutuhan
manusia dapat digolongkan dalam 5 tingkatan, yaitu:
◦ Kebutuhan fisio-logika (physiological needs) seperti: rasa lapar, haus, istirahat, seks
dsb.
◦ Kebutuhan rasa aman (safety needs), tidak dalam arti fisik semata, akan tetapi juga
mental, psikologikal dan intelektual
◦ Kebutuhan akan kasih sayang (love needs)
◦ Kebetuhan akan harga diri (esteem needs), yang pada umumnya tercermin dalam
berbagai simbol-simbol status
◦ Aktualisasi diri (self actualization), dalam arti tersedianya kesempatan bagi
seseorang untuk mengembangkan potensi yang terdapat dalam dirinya sehingga
berubah menjadi kemampuan nyata.
Pemikiran Maslow tentang teori kebutuhan ini tampak lebih bersifat
teoritis, namun telah memberikan fondasi mendasar dan mengilhami bagi
pengembangan teori-teori motivasi yang berorientasi pada kebutuhan
berikutnya yang lebih bersifat aplikatif.
Menurut Maslow, untuk memahami motivasi seseorang maka pahamilah
kebutuhan-kebutuhannya; karena Maslow beranggapan bahwa motivasi
identik dengan kebutuhan. Dengan memahami kebutuhan-kebutuhan
seseorang secara hierarkis maka kita dapat meningkatkan motivasinya.
2. Teori Motivasi Social (McClelland)
Teori dua factor ini berarti faktor hygiene (Pemeliharaan) dan factor
motivational. Menurut teori ini yang dimaksud teori motivasional adalah hal hal
yang mendorong untuk memiliki sesuatu yang akan dicapai yang bersifat
intrinsic (bersumber dalam diri seseorang). Yang tergolong sebagai foktor
motivasional adalah belajar seseorang, keberhasilan yang diraih, kesempatan
untuk tumbuh, pengakuan dari orang lain.
Sedangkan factor hygiene atau pemeliharaan adalah factor factor
yang sifatnya ekstrinsik atau yang bersumber dari luar diri yang turut
menentukan perilaku seseorang dalam kehidupannya.
5. Teori Keadilan
Inti teori ini terletak pada pandangan bahwa manusia terdorong untuk
menghilangkan kesenjangan antara usaha yang telah dilakukan dan hasil
yang diperoleh. Intinya apabila seseorang mempunyai persepsi bahwa hasil
yang diterimanya tidak memadai, dua kemungkinan dapat terjadi yaitu:
Teori ini menekankan bahwa ada berbagai factor dari luar diri
seseorang yang turut berperan sebagai penentu dan pengubah perilaku.
Dalam hal ini berlakulah apa yang dikenal dengan “hokum Pengaruh” yang
menyatakan bahwa manusia cenderung mengulangi perilaku yang
mempunyai konsekuensi menguntungkan untuk dirinya dan mengeakkan
perilaku yang mengakibatkan timbulnya konsekuensi yang merugikan.
MOTIVASI MANUSIA MENURUT PERSPEKTIF ISLAM
Sedangkan niat menurut KBBI adalah 1 maksud atau tujuan suatu perbuatan; 2
kehendak (keinginan dl hati) akan melakukan sesuatu; 3 janji untuk melakukan
sesuatu jika cita-cita atau harapan terkabul; kaul; nazar: , berkaul; bernazar;
Dan bisa kita simpulkan bahwa niat itu sama dengan motivasi.
TERIMA KASIH
Ada pertanyaan?