SUBYEK/ OBYEK
PENELITIAN
1. Memilih
8. Membuat
topik
kesimpulan
penelitian
2. 7.
Merumuskan Menganalisis
masalah data
6.
Merencanakan
3. Merumuska
dan
hipotesis
melaksanakan
penelitian
5.
4.
Menentukan
Menentukan
tipe dan
variabel
desain
KEDUDUKAN SUBYEK PENELITIAN
Populasi
dan
sampel
Pendefinisian Kesimpulan
Studi Perumusan Pengumpulan
dan Perumusan Analisis Data dan
Pendahuluan Hipotesis Data
Masalah Rekomendasi
Instrumen
Penelitian
Penyusunan
Laporan
Hasil
Penelitian
Pengujian
Validitas
dan
Reliabilitas
SUBYEK PENELITIAN
– Dalam topik penelitian, sudah ditentukan
subjek penelitian sebagai populasi, yaitu
kelompok besar dimana hasil penelitian
akan diterapkan.
Pop.studi/
terjangkau
sample
Mengapa sampling?
Kumpulkan data
Populasi Target dan Terjangkau
Populasi target
Sasaran Akhir penerapan hasil penelitian
Bersifat umum biasanya dibatasi karakteristik
demografis (Contoh: usia, jenis kelamin, suku, dll),
karakteristik klinis (Contoh: penderita TB kategori I,
Penderita diare akut, dll)
• Populasi terjangkau
• Bagian dari populasi target yang dapat dijangkau peneliti
• Dibatasi tempat dan Waktu
• Contoh: Pengetahuan Murid SMU N 1 Kota Medan
tentang HIV AIDS
Kerangka Sampling
Daftar dari semua unsur sampel dalam
populasi
Cth :
Daftar penduduk kecamatan X
Jumlah penderita TBC dari Puskesmas X
Daftar murid SMU 1 Negeri Medan
= Consecutive
Teknik sampling dikembangkan
membantu para peneliti melakukan
generalisasi dari hasil penelitian yang telah
dilakukan.
Generalisasi bisa dilakukan lewat penaksiran
(estimation) parameter populasi maupun
generalisasi lewat pengujian hipotesis
(testing of hypothesis) tentang keadaan
parameter di populasi.
Non probability sampling
Consecutive sampling
Pemilihan subjek berdasarkan kriteria yg telah
ditetapkan
Convenient sampling/accidental sampling
Pemilihan sampel tanpa kriteria, tanpa
sistematika tertentu
Quota sampling
Sampel yang akan diambil telah ditentukan
jumlah dan kriterianya. Kalau jumlah tersebut
sudah dicapai maka sipengumpul data berhenti,
Snowball Sampling
Menentukan sampel dalam jumlah kecil
pada awal
Kemudian sampel awal diminta untuk
mengajak temannya
A
B B B
1 2 3
C C C C C C
1 2 3 4 5 6
Probability Sampling/Acak
Acak sederhana(Simple
Random Sampling)
Sistematis (Systematic
Random Sampling
Sampel strata (Stratified
Random Sampling)
Klaster (Cluster sampling)
Bertingkat/bertahap
(Multistage)
Acak Sederhana
Pengambilan sampel sedemikian rupa
sehingga setiap unit dasar (indvidu)
mempunyai kesempatan yang sama
Cara yang paling sederhana, paling ideal
Keuntungan: ketepatan yg tinggi
Kerugian : harus ada kerangka sampling.
Cara: dengan undian, tabel random,
komputer
Acak Sederhana
Randomisasi
Acak Stratifikasi
Pengambilan sampel dengan membagi
populasi menjadi beberapa strata dan
setiap strata homogen
Keuntungan : ketepatan tinggi, Standar
deviasi lebih kecil
Kerugian : harus mengetahui kondisi
populasi, sulit membuat kelompok.
Acak stratifikasi
strata
sampel
Acak Sistematis
Yang diambil secara acak adalah unsur
pertama, selanjutnya secara sistematis
sesuai langkah yg ditetapkan
keuntungan : kerangka sampling tidak
mutlak
lebih mudah, biaya relatif rendah.
Kerugian : terdapat kecendrungan tertentu.
Acak sistimatis
penentuan secara
sistematis
Acak klaster
Populasi dibagi didalam kelas, didalam
kelas terdapat semua variasi yang akan
diteliti
Ciri :
didalam kelas seheterogen mungkin
Antar kelas sehomogen mungkin
Klaster
acak kelas
Kelas
(dlm heterogen)
Sampel Stratified
ˆ ˆ ˆ
ˆ ˆ ˆ
ˆ ˆ ˆ
Sampel Cluster
$ $ @ @ & &
$ $ @ @ & &
$ $ @ @ & &
Contoh :
n= N
1 + N (d²)
N = besar populasi
n = besar sampel
d = tingkat kepercayaan yang diinginkan
Menentukan ukuran sampel menurut Gay
Keluaran+
Diberikan Follow up
pajanan
Keluaran-
Populasi Inklusi Sampel Randomisasi
terjangkau Eksklusi terjangkau
Keluaran+
Tdk diberikan Follow up
pajanan
Keluaran-
Menyeleksi subyek
Lakukan pengukuran variabel data
dasar yang mencakup:
Data demografis: umur, berat badan, jenis
kelamin, dll.
Data klinis
Data laboratorium
Menentukan besar sampel
Penentuan besar sampel yang tepat sangat penting
untuk mendapatkan hasil UK yang sahih
Ditentukan oleh nilai , , SD gabungan, ,
proporsi
Sampel terlalu kecil hasil negatif semu atau
positif semu
Sampel terlalu besar terlalu sensitif,
memboroskan waktu, dana, pengorbanan subyek
Menentukan besar sampel
Untuk menentukan rerata dalam suatu
populasi:
n = (Z.SD/d)2
Z = tingkat kemaknaan
SD = deviasi standar
d = tingkat ketepatan absolut
yang diinginkan
Menentukan besar sampel
Contoh:
Berapa besar sampel untuk mengetahui rerata
umur pasien yang menderita melano karsinoma?
Komentar: Tentukan:
nilai , mis 0.05
SD, mis 3.8 tahun (dari kepustakaan)
Tingkat ketepatan absolut yang diinginkan
peneliti, mis. 1 tahun
Hasil perhitungan n=(1.96 x 3.8)/12=55.47
Menentukan besar sampel
Untuk mengetahui adakah perbedaan antara
rerata dari 2 populasi:
n1 = n2 = 2 {(Z + Z).SD/}2