Plenomodul4blok2 160327182025
Plenomodul4blok2 160327182025
Tutor : Anggota :
25/04/2019 2
SKENARIO 4 : PMO
Ibu Salma, berusia 56 tahun datang ke puskesmas Dewantara dengan keluhan
batuk berdarah. Keluhan dirasakan sejak 3 hari yang lalu, keluhan disertai dengan
demam pada malam hari serta sering berkeringat. Ibu Salma mengaku sudah 3 bulan
ini menderita batuk yang tidak kunjung sembuh. Awalnya batuk berdahak dengan
warna kuning kehijauan tidak disertai darah, ia merasa nafsu makannya berkurang dan
BB turun selama 3 bulan ini. Pada pemeriksaan auskultasi paru kiri atas terdengan
amphoric sound, pada pemeriksaan sputum ditemukan BTA (+).
Dari anamnesis lebih lanjut didapat bahwa 2 tahun lalu bu Salma menjalani
pengobatan OAT selama 6 bulan untuk penyakit batuknya, tetapi setelah 3 bulan
pengobatan, ia menghentikan pengobatannya karena sudah merasa sembuh. Dokter
merencanakan harus ada PMO untuk ibu Salma supaya program penanggulangan TB
nasional dan Internasional tercapai serta menghindari terjadinya komplikasi. Dokter
juga akan melihat kondisi ibu Salma lebih lanjut, apakah perlu rujukan ke rumah sakit
Cut Meutia untuk pemeriksaan penunjang. Kemudian anak ibu Salma juga diperiksa
dan ditemukan 3 benjolan berdiameter masing-masing 1 cm di daerah supraklavikula
dextra, tidak nyeri dan mobile.
Bagaimana kondisi yang dialami ibu Salma dan anaknya?
25/04/2019 3
JUMP 1. TERMINOLOGI MEDIS
25/04/2019 4
JUMP 2-3. RUMSAL- HIPOTESIS
1. Kenapa bu salma mengeluh batuk berdarah, demam pada malam hari dan berkeringat?
Jawab :
Berdarah : adanya proses inflamasi yg terjadi pada saluran pernapasannya yang
mnyebabkan terbentuknya lesi di paru-paru atau bronkus/ bronkioli / pecahnya
pembuluh darah→ berdarah
Demam : adanya inflamasi→ dapat mempengaruhi termoregulator yang mengatur suhu
yg berada di hipotalamus → ↑suhu tubuh
Keringat malam : cara tubuh untuk menurunkan suhu tubuh agar sama dengan set point
di hipotalamus dengan cara mengeluarkan keringat
Jawab :
Infeksi bakteri mikobakteri tuberkulosis →makrofag aktif dan mengeluarkan mediator
inflamasi (TNF) → menekan nafsu makan
25/04/2019 5
3. Apa yang mnyebabkan ibu salma tidak sembuh selama 3 bulan ?
Jawab :
Ibu salma → tipe kasus drop out Tidak meminum obat secara tuntas seperti yang sudah
dijadwalkan oleh dokter dapat mengakibatkan MDR-TB
Jawab :
Px fisik : amphoric sound → menandakan adanya kavitas yang besar dan mengenai
bronkus
Px sputum :
Dikatakan positif bila:
1. sekurang-kurangnya dijumpai 2 dari 3 spesimen yang menunjukkan BTA positif
2. Hasil pemeriksaan 1 spesimen BTA positif dan didukung oleh pemeriksaan radiologi
dengan gambaran tuberkulosis aktif
3. Hasil pemeriksaan 1 spesimen BTA positif, dan didukung oleh px biakan
mikobakterium TB positif
25/04/2019 6
5. Bagaimana hubungan jenis kelamin dan umur, dan faktor-faktor resiko lain untuk
penyakit ibu salma?
Jawab :
Umur → lanjut usia imunitas tubuh ↓
Jenis kelamin→ laki-laki lebih bnyak daripada perempuan
Faktor resiko lain
1. Penyakit HIV
2. Lingkungan kumuh
3. Orang dengan immunosupressif
Diagnosis: TB paru
DD
1. Pneumonia
2. Kanker paru
3. Abses paru
25/04/2019 7
7. Gejala lain selain diskenario?
Jawab :
1. lokal: gejala respiratorik
2. Sistemik: demam, lemas,tdk ada nafsu makan, BB menurun
8. Bagaimana indikasi, contoh obat, efek samping, dan dampak dari pemberhentian
pemakaian obat sebelum waktunya?
Jawab :
Indikasi :
-Fase intensif: 2-3 bulan pengobatan
-Fase lanjutan : 4-7 bulan pengobatan
Contoh obat dan efek samping:
-Rifampisin : ES : mual, muntah, kemerahan pada kulit
-Pirazinamid: ES : nyeri sendi,mual
-Etambutol : ES : gangguan penglihatan
-Isoniazid : ES : mialgia, kesemutan
-Streptomisin: ES : kerusakan N. VIII
Dampak jika dilakukan pemberhentian obat : akan terjadi kasus MDR - TB
25/04/2019 8
9. Siapa PMO ? Apa syarat dan tugasnya ?
Jawab
Petugas kesehatan, Orang lain (kader, tokoh masyarakat, dll), Suami, istri, keluarga,
orang serumah
Syarat PMO
Tugas PMO
Bersedia mendapat penjelasan di poliklinik
Melakukan pengawasan terhadap pasien dalam hal minum obat
Mengingatkan pasien untuk pemeriksaan ulang dahak sesuai jadwal yang telah
ditentukan
Memberikan dorongan terhadap pasien untuk berobat secara teratus sampai selesai
Mengenali efek samping ringan obat dan menasehati pasien agar tetap mau menelan
obat
25/04/2019 9
10. Apa program penanggulangan TB nasional dan internasional?
Jawab :
STARNAS: PMO → 6 strategi
Internasional: WHO, DOTS
“TEMPO”
11. Pemeriksaan penunjang apa yang dapat dilakukan pada kasus bu salma ?
Jawab :
1. Px radiologi
2. Px PCR
3. Px ELISA
4. ICT
5. Px darah
6. Px cairan pleura
25/04/2019 10
12. Apa tatalaksana awal dan indikasi rujuk ?
- Tatalaksana awal:
Farmakologi : Rifampisin, pirazinamid, isoniazid, etambutol, streptomisin
-Indikasi :
Adanya komplikasi dan dirujuk ke dokter spesialis paru
-Komplikasi :
Batuk darah, pneumonia thorax, efusi pleura
-Prognosis :
1. Terapi yg cepat akan sembuh dengan baik
2. Bila daya tahan tubuh baik prognosis baik dan sebaliknya
25/04/2019 11
14. Mengapa anak bu salma dijumpai benjolan didaerah supraklavikula dextra,tidak nyeri
dan mobile ?
Jawab :
•Kemungkinan anak buk salma mengalami limfadenitis TB yang merupakan manifestasi
lokal dari kuman TB
•Kemungkinan kuman termasuk tertular pada anaknya melalui inhalasi masuk ke paru,
menyebar secara limfogen, sehingga terjadi limfadenitis TB
Jawab :
TB paru primer / chilhood TB
25/04/2019 12
16. Apa pencegahan yang bisa dilakukan untuk mencegah TB ?
Jawab :
-Vaksin BCG pada bayi yg baru lahir
-TB paru dengan BTA+ : beri obat
-Memisahkan alat-alat yg dipakai oleh pasien TB dengan org yg sehat
-Jangan meludah sembarangan bagi penderita
25/04/2019 13
JUMP 4. SKEMA
25/04/2019 14
JUMP 5. LEARNING
OBJECTIVE
Mahasiswa dapat memahami dan
menjelaskan tentang :
25/04/2019 16
Definisi
• penyakit infeksi yang menyerang parenkim paru-paru,
disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis.
Definisi dan • Kuman dorman, Tumbuh optimal suhu 37⁰C, ph 6.4-7.
etiologi
Gejala respiratorik :
batuk >2 minggu,
baatuk darah, sesak
nafas, nyeri dada
25/04/2019 23
25/04/2019 24
PEMERIKSAAN FISIK(1) DAN
DIAGNOSTIK(2-3)
Tanda infiltrat (redup, bronkial, ronki basah, dll)
Tanda penarikan difragma, para dan mediastinum
Sekret disaluran nafas serta ronki
Suara amforik berhubungan langsung dengan kaviti dan bronki
Px Bakteriologik
• dapat berasal dari sputum, cairan pleura, liquor cerebrospinal, bilasan
bronkus, bilasan lambung, urin dan jar biopsi
25/04/2019 25
Interpretasi hasil px:
- 2x positif, 1x negatif
:Mikroskopik +
-3x negatif
:Mikroskopik –
Darah : LED↑
PEMERIKSAAN RADIOLOGIK
Foto thoraks PA dengan atau tanpa foto lateral
-Bayangan lesi terletak dilapangan atas paru atau
segmen apical lobus bawah.
-Bayangan berawan (patchy) atau bercak (nodular).
-Adanya kavitas, tunggal, atau ganda.
25/04/2019 27
TATALAKSANA TB
Pengobatan tuberkulosis bertujuan untuk menyembuhkan
pasien,mencegah kematian, mencegah kekambuhan, memutuskan
rantai penularan dan mencegah terjadinya resistensi kuman terhadap
OAT.
3. Kombinasi
Paduan obat
25/04/2019 28
Pengobatan Tb paru pada orang dewasa di
bagi dalam beberapa kategori
3. Kategori 3 : 2HRZ/4H3R3
4. Kategori 4: RHZES
Diberikan kepada penderita
Diberikan pada kasus Tb
BTA (+) dan rontgen paru
mendukung aktif kronik .
.
25/04/2019 30
25/04/2019 31
E
f
e
k
s
a
m
p
i
n
g
25/04/2019 32
1. Komplikasi dini: komplikasi dini : pleuritis, efusi pleura,
empiema, laryngitis, usus
25/04/2019 33
25/04/2019 34
anak
Prinsip dasar pengobatan TBC :
Minimal 2 macam obat dan diberikan dalam waktu
relatif lama 6-12 bulan. PengobatanTBC dibagi
dalam 2 fase.
25/04/2019 36
Catatan :
Bila BB ≥33 kg dosis sesuai tabel yang sebelumnya.
Bila BB < 5 kg sebaiknya dirujuk ke RS.
Obat harus diberikan secara utuh (tidak boleh dibelah)
LO 2
25/04/2019 38
25/04/2019 39
Pada kehamilan, Ibu menyusui
dan bayinya
Pada prinsipnya tidak berbeda dengan pengobatan TB
pada umumnya.
Menurut WHO, hampir semua, kecuali streptomisin.
Semua jenis OAT aman untuk ibu menyusui. Seorang
ibu menyusui yang menderita TB harus mendapat
paduan OAT secara adekuat untuk mencegah
penularan kuman TB kepada bayinya.
Ibu dan bayi tidak perlu dipisahkan dan bayi tersebut
dapat terus disusui.
Pengobatan pencegahan dengan INH diberikan kepada
bayi tersebut sesuai dengan berat badannya.
TB MILIER
• Rawat inap
• Paduan obat: 2 RHZE/ 4 RH
• Pada keadaan khusus (sakit berat), tergantung keadaan
klinik, radiologik dan evaluasi pengobatan , maka
pengobatan lanjutan dapat diperpanjang sampai dengan
7 bulan 2RHZE/ 7 RH
• Pemberian kortikosteroid tidak rutin, hanya diberikan pada
keadaan
- Tanda / gejala meningitis
- Sesak napas
- Tanda / gejala toksik
- Demam tinggi
• Kortikosteroid: prednison 30-40 mg/hari, dosis diturunkan 5-
10 mg setiap 5-7 hari, lama pemberian 4 - 6 minggu.
PLEURITIS EKSUDATIVA TB
(EFUSI PLEURA TB)
Paduan obat: 2RHZE/4RH.
• Evakuasi cairan, dikeluarkan seoptimal
mungkin, sesuai keadaan penderita dan
berikan kortikosteroid
• Dosis steroid : prednison 30-40 mg/hari,
diturunkan 5-10 mg setiap 5-7 hari,
pemberian selama 3-4 minggu.
• Hati-hati pemberian kortikosteroid pada TB
dengan lesi luas dan DM. Ulangan
evakuasi cairan bila diperlukan
TB PARU DENGAN HIV / AIDS
25/04/2019 43
25/04/2019 44
TB PARU DENGAN DIABETES
MELITUS (DM)
• Paduan obat: 2 RHZ(E-S)/ 4 RH dengan regulasi baik/ gula
darah terkontrol
• Bila gula darah tidak terkontrol, fase lanjutan 7 bulan :
2RHZ(E-S)/ 7 RH
• DM harus dikontrol
• Hati-hati dengan penggunaan etambutol, karena efek
samping etambutol ke mata; sedangkan penderita DM
sering mengalami komplikasi kelainan pada mata
• Perlu diperhatikan penggunaan rifampisin akan mengurangi
efektiviti obat oral anti diabetes (sulfonil urea), sehingga
dosisnya perlu ditingkatkan
• Perlu kontrol / pengawasan sesudah pengobatan
selesai,untuk mengontrol / mendeteksi dini bila terjadi
kekambuhan
TB Paru dan Gagal Ginjal
25/04/2019 54
Tujuan PMO
(PMO) Menurut Ditjen PPM dan PLP
(1997) bahwa tujuan penggunaan
Pengawas Menelan Obat (PMO) adalah :
1) menjamin ketekunan dan keteraturan
pengobatan sesuai jadwal yang ditentukan
pada awal pengobatan,
2) menghindari penderita dari putus
berobat sebelum waktunya, dan
3) mengurangi kemungkinan pengobatan
dan kekebalan terhadap OAT.
Persyaratan yang harus dipenuhi oleh seorang PMO
adalah :
1) seseorang yang dikenal, dipercaya dan disetujui,
baik oleh petugas kesehatan maupun pasien, selain
itu harus disegani dan dihormati oleh pasien,
2) seseorang yang tinggal dekat dengan pasien,
3) Bersedia membantu pasien dengan sukarela, dan
4) bersedia dilatih dan atau mendapat penyuluhan
bersama-sama dengan pasien. Sebaiknya PMO
adalah petugas kesehatan, misalnya bidan desa,
perawat, pekarya kesehatan, sanitarian, juru
imunisasi, dan lain-lain.
Peran Pengawas Menelan Obat
(PMO)
tugas PMO bagi penderita tuberkulosis paru
adalah :
a. Mengetahui tanda-tanda tersangka
tuberkulosis paru.
b. Mengawasi penderita agar minum obat
setiap hari.
c. Mengambil obat bagi penderita seminggu
sekali d. Mengingatkan penderita untuk
periksa ulang dahak :
1. Seminggu sebelum akhir bulan ke dua
pengobatan, pemeriksa ulang dahak dilakukan
untuk menentukan obat tambahan.
2. Seminggu sebelum akhir bulan ke lima
pengobatan, pemeriksaan ulang dahak
dilakukan untuk mengetahui kegagalan.
3. Seminggu sebelum akhir bulan ke enam
pengobatan, pemeriksaan ulang dahak
dilakukan untuk mengetahui kesembuhan.
e. Memberikan penyuluhan
f. Memberitahukan jika terjadi suspek pada
keluarga penderita.
g. Menujuk kalau ada efek samping dari
penggunaan obat
Pengetahuan Pengawas Menelan
Obat (PMO)
Menurut Depkes (2008) bahwa informasi penting yang perlu
dipahami PMO untuk disampaikan kepada pasien dan keluarganya
adalah :
1) tuberkulosis disebabkan oleh kuman, bukan penyakit
keturunan atau kutukan,
2) tuberkulosis dapat disembuhkan dengan berobat secara
teratur sampai selesai,
3) cara penularan tuberkulosis, gejala-gejala yang mencurigakan
dan cara penjegahannya,
4) cara pemberian pengobatan pasien (tahap awal dan lanjutan),
5) pentingnya pengawasan supaya pasien berobat secara teratur,
dan
6) kemungkinan terjadi efek samping obat dan perlunya segera
meminta pertolongan ke rumah sakit atau unit pelayanan
kesehatan.
LO 3
25/04/2019 60
• Tuberkulosis yang menyerang organ
selain paru paru
definisi
• Mycobakterium tuberkulosis
etiologi
Di bagi 2
ringan
• Ex:meningitis
Tb ekstra millier,perikarditis
peritonitis,tb usus tb saluran
paru berat kencing dan alat kelamin
Macam macam tuberkulosis
ekstra paru
Tb pada saluran
napas atas Tb pada Tuberkulosis
mulut,tonsil,dan lidah meningitis
epiglotis,laring
dan faring
Tuberkulosisi Tb
Tb mata
ginjal dan usus/gastroentestinal/
dll
peritoneal
saluran kencing
Limfadenitis tb
• Limfadenitis kronis non spesifik yang biasanya di
definisi sbbkn oleh m.tuberculosis
• m.tuberkulosis,m.tuberculosisi
etiologi complex,m.afrikanum
• m.Canetti dan m.caprae
Gejala klinis
• Rute yang menjadi kemungkinan tempat
masuknya m.tuberkulosis ke kel limfe
• Reaktifitas dari TB paru atau pelebaran
patogenesis hilus(paling sering)
• Keterlibatan cervical melalui infeksi laring
• Jalur hematogen
• OAT
tatalaksana
• Baik jika
• jangka waktu pengobatan penderita tepat
prognosis • Minum obat teratur sesuai dosis yang di anjurkan
• Tidak adanya gangguan imunologi
SOURCE
Pedoman-nasional-pelayanan-
kedokteran-tata-laksana-tuberkulosis.
Jurnal TB Indonesia. PPTI Maret 2012
vol. 8
Konsensus TB
scribd
25/04/2019 67
TERIMA KASIH
25/04/2019 68