Anda di halaman 1dari 35

3 pembunuh utama

maternal :
1. perdarahan,
2. infeksi,
3. Preeklamsia/Eklamsia

Perdarahan dpt
disebabkan :
 Malnutrisi gizi ;
 Anemia selama
kehamilan ;
 Berbagai sebab anemia
 Perubahan fisiologis  Dx/ anemia kabur ;
 Peningkatan volume plasma tidak sebanding
dengan peningkatan Eritrosit  Hct Menurun ;
 Rentan penyakit hematologis termasuk anemia .
ANEMIA FISIOLOGIS
Hemodilusi  volume plasma meningkat 40-50 % ;
Sel darah merah (RBC) meningkat 18-25 % .
Kelompok Kriteria anemia (Hb)
Laki-laki dewasa < 13 g/dl
Wanita dewasa tidak hamil < 12 g/dl
Wanita hamil < 11 g/dl

Hoffbrand AV, et.al, 2001


1. Ringan : Hb 8 g/dl – Hb 9,9 g/dl ;
2. Sedang : Hb 6 g/dl – Hb 7,9 g/dl ;
3. Berat : Hb < 6 g/dl .

Cut off point anemia, kriteria WHO :


1. Laki-laki dewasa : Hb < 13 g/dl
2. Perempuan dewasa tdk hamil : Hb < 12 g/dl
3. Perempuan Hamil : Hb < 11 g/dl
4. Anak 6-14 th : Hb < 12 g/dl
5. Anak 6 bln- 6 th : Hb < 11 g/dl
 Kadar Hb kurang dari 11 g/dl pada trimester I & III
 Kadar Hb kurang dari 10,5 g/dl pada trimester II
( Centers of disease Control, 1990 )
Anemia During Pregnancy

Acquired Hereditary

(
Thalassemias
Iron-deficiency anemia
Acute blood loss Sickle-cell
hemoglobinopathies
Inflammation / malignancy
Other Hemoglobinopathies
Megaloblastic anemia
Hereditary hemolytic
Acquired hemolytic anemia
anemias
Aplastic / hypoplastic
anemia
ALGORITME ADB
Hemoglobin < 12 g/dl PCV < 36 (1)

ANEMIA

Macrocytic Hyperchromic Microcytic Normocytic Normochromic


MCV > 100 fL Hypochromic MCV 80 – 100 fL
MCV < 80 fL
Target cells
Alcohol B12 or Folate Liver Iron Aluminum Acute Anemia of Infection
Thalassemia Deficie Toxicity Blood Loss Renal Failure Malignancy
Abuse Deficiency Disease ncy
Anemia

Hb - Electrophoresis Serum Iron, TIBC, Ferritin Blood Urea


• Transferrin Saturation < Creatinine
15%
Hb A2 (Two Fold) (S. Iron / TIBC x 100)
• Serum Ferritin < 30 ng/ml
Hb F (Modest Elevation)
Thalassemia minor Iron Deficiency Renal failure
(Confirmed) Anemia (Confirmed)
(Confirmed)
(1) WHO: Nutritional anemia; Report of a WHO scientific group. Geneva, Switzerland; WHO; 196 (2) Approach to the patient with anemia – 1 up-to-date (Vol. 9 No. 1Version, 2001).
ANEMIA DEFISIENSI BESI
ANEMIA OK PENYAKIT KRONIS
ANEMIA SIDEROBLASTIK
THALASSEMIA
KONSEKUENSI ANEMIA
DEFISISENSI BESI PADA KEHAMILAN

Maternal :
Penampilan yang loyo ;
Kelelahan ;
Partus lama ok inertia/atonia uteri  syok ;
Fungsi imun menurun ;
Gagal jantung ;
Pre-eclampsia ;
Pyelonephritis ;
Sepsis puerperal ;
Perdarahan perinatal ;
Meningkatkan risiko transfusi darah .

Hercberg, S.,Galan, P., and Preziosi, P(2000) Consequences of iron deficiency in pregnant woman: current issues. Clin Drug
Invest. 19, Suppl. 1, 1-7
Wali A et al. JPMA. 2002;52:392-396 Perewusnyk,G and Breymann C. British Journal Of Nutrition (2002) 88: 3-10
Fetus/Plasenta :
Meningkatnya risiko abortus ;
Prematuritas ;
Kontraksi prematur ;
Kematian janin / IUFD ;
Ruptura amnion ;
Insufisiensi plasenta ;
Pertumbuhan janin terhambat / IUGR .

Hercberg, S.,Galan, P., and Preziosi, P(2000) Consequences of iron deficiency in pregnant woman:
current issues. Clin Drug Invest. 19, Suppl. 1, 1-7
Wali A et al. JPMA. 2002;52:392-396
Perewusnyk,G and Breymann C. British Journal Of Nutrition (2002) 88: 3-10
Tahapan defisiensi Besi

nico hudaya
Fungsi Fisiologis Zat Besi
 transpor O2 & nutrisi
 oksidasi sel
 perlu utk pertumbuhan
 fungsi otak & cognitive
Bentuk Besi di dalam tubuh
Hemoglobin and myoglobin
 Storage iron : ferritin and hemosiderin
 Cellular Tissue Iron

 ** the cycle : absorption ; transport ;


storage ; excretion
ETOLOGI ADB
Asupan zat besi
kurangnutrisi ;
Pengalihan zat besi dari ibu ke
bayi/asi ;
Gangguan penyerapan zat
besi di sal.pencernaan ;
Kehilangan darah ok peny.
Kronis, keganasan, infeksi
(malaria) ;
Kekurangan bahan2 yg
berperan dalam produksi sel
darah merah (eritropoetin, zat
besi, vit.B12, As. folat, vit C ,
vit. B6 , As. amino) .
Faktor-faktor yg menghambat
absorbsi besi
 binding agents
 reduced gastric acid
 infection
 GIT diseases
 Calcium
 Tea , coffee
Diagnosis ADB
hamilnya lain & ADB nya lain
sering tak jelas / tak
mengeluh
keluhan klasik anemia :
pucat, mudah lelah, nafas
pendek, berdebar , pusing,
telinga mendenging , sulit
konsentrasi dll
Dx/ mudah : setiap hamil
dengan anemia dianggap
ADB sampai terbukti lain.
PENATALAKSANAAN HAMIL & ADB
Komsumsi besi sejak dini mulai
remaja ( menarch) ;
Sebelum hamil ;
Segera ANC 1x s/d 90 hari ;
Atasi causa blood loss ;
Berikan Zat besi
(Fe++, Fe+++) utk mencegah/terapi
Oral ;
Parenteral ;
Tranfusi darah .

Tujuan terapi pada ADB adalah :


◦ menambah massa hemoglobin
◦ meningkatkan cadangaah
Terapi Per Oral
 Rute pemberian preparat terbaik
 Garam besi terdapat dalam bentuk :
◦ sulfat,
◦ fumarat,
◦ suksinat,
◦ glukonat dan garam lainnya
 Preparat besi oral pilihan : ferrous sulfate
◦ diabsorpsi lebih cepat
◦ tetapi lebih irritasi pada lambung.
 Tablet besi mengandung 200 mg elemen besi per
hari (2-3 mg/kg BB)
 Pemberian besi sebesar 195 mg secara oral akan
diabsorpsi 18% yaitu 35 mg
◦ berkurang setengahnya bila diberikan setelah
makan.
 Mencapai nilai Hb yang diharapkan : 1 – 2 bulan
 Mengembalikan cadangan besi yang cukup : ber
bulan-bulan.
 Pemberian teruskan sampai 3 bulan HB normal
Sediaan besi
Sediaan % kandungan zat Takaran untuk
besi mendapatkan 60-65
mg zat besi yang
bisa diserap

Sulfas Ferrosus 30% 200 mg


Sulfas Ferrosus 20% 300 mg
Ferro Fumarat 33% 200 mg
Ferro Glukonas 11,6% 600 mg
 Absorpsi :
◦ Meningkat dalam suasana asam
◦ Dibantu vit C, orange juice, daging, ikan
Vitamin C mengubah ion ferri  ferro, sehingga
mudah diserap usus ;
Dihambat : susu, kopi, antasid, teh, sereal, obat
yang menekan asam lambung

Kurang efektif bila:


◦ Defisiensi besi yang berat
◦ Gangguan penyerapan
◦ Adanya efek samping
◦ Tambahan pathologi (intestinal, renal…)
Efek samping per oral
 heart burn, mual muntah & dyspepsia
 konstipasi / diare.
 Solusi :
◦ diberikan preparat besi sustained release,
◦ preparat besi secara parenteral.
Makanan sumber besi
Ada dua bentuk masukan besi : bentuk heme dan non heme

Sumber besi bentuk heme 1. Daging sapi


(dari kandungan besi tinggi ke 2. Daging kambing
rendah) 3. Daging babi
4. Daging ayam
5. Ikan

Sumber besi bentuk non heme 1. Sayur : brokoli, kubis, kol


kembang (dari bioavaila -bilitas
dan kandungan latu, wortel,
bayam. Besi tinggi ke rendah).
Ada dua bentuk masukan besi : bentuk heme dan non heme

Sumber besi bentuk non heme 2. Buah : jeruk, tomat, apel,


pisang, pir, strawberi.
3. Biji-bijian/sereal ; (rendah)
jagung, beras.
4. Daging ayam, ikan, daging,
ASI, telur, ASS.

Sumber makanan kaya vitamin C 1. ½ cangkir brokoli


Sekitar 50 mg asam askorbat 2. ½ cangkir kobis rebus
sekaligus kaya kandungan besi 3. 1 buah kiwi
4. 1 buah jeruk kecil
5. ½ cangkir jus jeruk
6. 2 tomat
BESI PARENTERAL
 INTRA MUSKULER
 INTRAVENA

INDIKASI :
◦ intolerance per-oral
( ok gangguan pencernaan ) ;
◦ anemia gravis ;
◦ perlu efek segera .
parenteral
1. Larutan ferri-hydroxida dalam NaCl fisiologis atau
ikatan dekstran 50 mg/mL ;
2. Harus ada tes kepekaan ;
3. Yang IM , dg tehnik suntikan Zig zag untuk
mencegah skin tattooing ;
4. Diulang setiap minggu sampai kadar Hb tercapai ;
5. Selanjutnya diteruskan dengan Fe oral .
Pemakaian DARAH
 Jarang
 Indikasi:
◦ persiapan pre-op
◦ kasus anemia gravis
◦ akan dilakukan operasi segera
◦ ada perdarahan aktif
 Bentuk : whole fresh blood; PRC ; fresh frozen
plasma; cryoprecipitate / platelets.
 ADB masih ada
 Problim OBSOS , 46% ibu hamil
dgn ADB
 Malnutrisi protein kalori
 Pendidikan / penyuluhan
 Cegah / eradikasi :
ankilostomiasis
 Pemberian preparat Fe /
fortifikasi makanan sejak usia
dini , menarche, sebelum hamil
 Teoritis BISA karena Obatnya
murah meriah.
nico hudaya

Anda mungkin juga menyukai