Definisi :
Keadaan patologis yang menggambarkan STADIUM AKHIR FIBROSIS
HEPATIK yang berlangsung secara PROGRESIF dan ditandai dengan
DISTORSI DARI ARSITEKTUR HEPAR dan PEMBENTUKAN NODULUS
REGENERATIF yang terjadi akibat nekrosis hepatoseluler
Epidemiologi
■ Berdasarkan morfologi:
– macronoduler
■ besar nodul > 3mm
– mikronoduler
■ besar nodul < 3mm
– campuran
■ yang memperlihatkan gambaran mikro-dan makronodular
Penyakit infeksi Bruselosis
Skistosomiasis
Ekinokokkus
Toksoplasmosis
ETIOLOGI
Virus hepatitis (sering di Indonesia adalah Hep. B (40-50%) dan Hep. C (30-
40%)
Sitomegelovirus
Penyakit keturunan dan metabolik Defisiensi Α-1 Antitripsin
Penyakit Gaucher
Intoleransi Fruktosa Herediter
Sindrom Fanconi
Penyakit Simpanan Glikogen
Tirosinemia Herediter
Galaktosemia
Hemokromatosis
Penyakit Wilson’s
Obat dan toksin Alkohol
Obstruksi Bilier
Kolangitis Sklerosis Primer
Amiodaron
Penyakit Perlemakan Hati Non-Alkoholik
Arsenik
Sirosis Bilier Primer
Penyebab lain / tidak terbukti Penyakit Usus Inflamasi Kronik
Pintas Jejunoileal
Fibrosis Kistik
Sarkoidosis
PATOGENESIS
NORMAL: hati mempunyai sel stellata yang berperan dalam keseimbangan
pembentukan matriks ekstraselular dan proses degeneratif sel
PATOLOGIS:
hepar terpapar dengan faktor-faktor tertentu yang berlangsung secara terus-menerus (eg: Hepatitis
dan bahan-bahan hepatotoksik)
Reaksi inflamasi: hepatosis dan sel Kuppfer melepaskan sitokin seperti TGF-β
berdeposit di sinusoid-sinusoid
Sel-sel hepatosit disekitarnya pula mengalami regenerasi sedangkan dikelilingnya telah mengalami
kekakuan
HASIL AKHIR:
Hati akan mengkerut, bentuk tidak teratur dan nodulasi sel hati dipisahkan oleh pita fibrosis yang
padat dan lebar .Ukuran nodulus sangat bervariasi, dengan sejumlah besar jaringan ikat
memisahkan pulau parenkim regenerasi yang sususannya tidak teratur.
PATOFISIOLOGI
Manifestasi klinik
■ Merupakan komplikasi dari gangguan fungsi hepar dan hipertensi porta yang
disebabkan oleh fibrosis dan gangguan vaskularisasi
■ Tidak berdasarkan etiologi
Nekrosis hepar Terganggunya fungsi
hepar
■ Fungsi metabolisme
Karbohidrat, protein dan lipid
– Hipoglikemi
– ↓ protein plasma asites dan edema
– ↓ detoksikasi amonia encephalopathy hepatik
■ Fungsi detoksifikasi
obat, toksin, sisa metabolisme dan hormon
– ↑ androgen dan estrogen
■ Ginekomastia
■ ↓ bulu tubuh
■ Virilizasi dan Gangguan menstruasi
■ Spider nevi
■ Palmar eritem
– ↑ ADH dan aldosteron
■ Edema
■ Fungsi hemostasis dan hematologi
Sintesis faktor pembekuan darah
– Resiko perdarahan
– PT memanjang
■ Fungsi sintesis dan eksresi empedu
– ↓ absorpsi lemak dan vitamin larut lemak
– BAB berwarna seperti dempul
■ Metabolisme bilirubin
– Hiperbilirubinemia jaundice
– ↑ urobilinogen urin berwarna seperti teh
■ Perubahan biokimiawi
– ↑ AST dan ALT
– ↑ Bilirubin
– ↓ Albumin
– ↑ Alkaline phosphatase
Jaundice
Ginekomastia
Palmar eritem
Spider Nevi
Liver Nail
Dupuytren contracture
Fibrosis Hipertensi porta
■ Vena porta membawa darah dari GI tract, spleen, pankreas, dan vesika felea ke
sinusoid dalam hepar V. hepatika V. cava inferior
■ Tekanan St. porta normal 5 – 10 mmHg
■ Pada Sirosis
– Fibrosis pada sinusoid obstruksi ↑ tek. V. porta (> 10 mmHg)
PORTOSYSTEMIC
ANOSTOMOSES
Hipertensi porta
Varices • Anemia
• Varices esophagus • Trombositopenia
• Caput medussae • Leukopenia
• Hemorroid
Varises Esophagus
• Asites
• Hepatik Ensefalopatik
Cirrhosis Hepatis
Ascites
Plasma
Renin activity
Asites
Patogenesis
Hepatik Ensefalopati
Toxins
NH3
Shunting
Failure to GABA-BD
metabolize receptors
NH3
Bacterial action
Protein load
STAGES OF HEPATIC ENCEPHALOPATHY
Imunitas menurun
Prolonged Bacteremia
Complement
Colonization Ascites
9. Abnormalitas Koagulasi
■ Terjadi penurunan sintesis faktor pembekuan (vitamin K, Faktor
II, VII, IX, dan X) dan gangguan kllirens anticoagulan.
■ Pasien juga mengalami trombositopenia akibat hipersplenisme.
10. Gangguan Tulang
■ Terjadinya osteoporosis sering terjadi pada pasien dengan
penyakit liver karena malabsorpsi vitamin D dan kurangnya
asupan kalsium.
■ Dual x-ray absorptiometry (DEXA) berguna untuk menentukan
osteoporosis atau osteopenia pada pasien dengan penyakit liver
kronis.
1. Siti Nurdjanah. Sirosis Hati. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Perhimpunan Dokter
Spesialis Penyakit Dalam Indonesia. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu
Penyakit Dalam FKUI. 2006. 101:445 – 48
2. Siti Maryani Sutadi. Sirosis Hepatitis. Fakultas Kedokteran Ilmu Penyakit Dalam.
USU Digital Library. 2003. 1 – 7
3. Bacon, R.B. Cirrhosis and Its Complications. Harrison’s Principles of Internal
Medicine. 17th Edition. New York: The McGraw-Hill Companies, Inc. 2008. 302:
1971-83.
4. Heuther, S.E. Cirrhosis. Understanding Pathophysiology, 3rd Edition. Mosby,Inc.
2004. 34: 1008-10