By : Cecilya Kustanti, S.Kep. Ns. M.Kes 1. Teori Florence Nightingale
Inti dari konsep Florence
Nightingale, pasien dipandang dalam konteks lingkungan, yaitu terdiri dari lingkungan fisik, lingkungan psikologis dan lingkungan sosial. 1. Lingkungan fisik Merupakan lingkungan dasar/alami yang terdiri dari ventilasi dan udara, dan berefek pada lingkungan fisik yang bersih yang selalu mempengaruhi pasien dimanapun berada. Dan pasien harus berada dalam ruangan yang bebas dari debu, noda, asap dan bau-bau yang lain. Tempat tidur pasien harus selalu bersih,udara bersih, ruangan tidak dingin, tidak lembab. Lingkungan dibuat sedemikian rupa, sehingga memudahkan perawatan baik bagi dirinya sendiri maupun orang lain. 2. Lingkungan Psikologi Kondisi lingkungan yang negatif dapat menyebabkan stress fisik dan berpengaruh buruk pada jiwa dan emosi pasien. Perawat dalam berkomunikasi dengan pasien diharapkan jangan terlalu terburu-buru atau terputus-putus, Komunikasi sebaiknya dilakukan dilingkungan pasien dan kurang baik bila dilakukan diluar lingkungan pasien atau jauh dari pendengaran pasien. Tidak boleh memberikan harapan yang terlalu muluk, menasehati yang berlebihan tentang kondisi penyakitnya. 3. Lingkungan sosial Seperti juga hubungan komunitas dengan lingkungan sosial dugaannya selalu dibicarakan dalam hubungan individu pasien yaitu lingkungan pasien secara menyeluruh tidak hanya meliputi lingkungan rumah atau lingkungan rumah sakit tetapi juga keseluruhan komunitas yang berpengaruh terhadap lingkungan secara khusus. 2. Teori pencapaian tujuan Imogene M. King
Teori pencapaian tujuan (Theory of Goal
Attainment) thn 1971 merupakan teori yang bersifat terbuka dan dinamis, dengan sembilan konsep utama yang meliputi interaksi, persepsi, komunikasi, transaksi, peran, stress, tumbuh kembang, waktu dan ruang. Teori King merupakan serangkaian konsep yang saling berhubungan dengan jelas dan dapat diamati dalam praktek keperawatan. Manfaat dari teori ini adalah: mengkontribusi pada pengembangan tubuh ilmu pengetahuan (Body of Knowledge), dapat dijadikan sebagai rujukan dalam memperbaiki praktek keperawatan. Beberapa penjelasan konsep cukup konsisten, Konsep yang satu dengan konsep yang lainnya cukup jelas dalam membentuk suatu teori. Teori ini dapat menyesuaikan pada setiap perubahan, perkembangan iptek, sosial, ekonomi dan politik. Selain dapat menyesuaikan pada setiap perubahan, teori ini dapat dipergunakan dan menjelaskan atau memprediksi sebagian besar phenomena dalam keperawatan, tetapi teori ini juga mempunyai keterbatasan khususnya penerapan pada keperawatan klien yang tidak mampu berinteraksi dengan perawat, contohnya: Klien koma, bayi baru lahir dan pada kasus- kasus psikiatri. Perawat-perawat yang ingin mengaplikasikan teori ini pada praktek keperawatan, harus mempunyai pengetahuan dari konsep-konsep yang ada dalam teori pencapaian tujuan (Goal Attainment) dan memiliki kemampuan untuk membuat perencanaan keperawatan individu sambil mendorong partisipasi aktif pasien dalam fase pengambilan keputusan. 3. Teori adaptasi Calista Roy Mendefinisikan bahwa keperawatan merupakan suatu analisa proses dan tindakan sehubungan dengan perawatan sakit atau potensial seseorang untuk sakit. memandang klien sebagai suatu sistem adaptasi. Sesuai dengan model Roy, tujuan dari keperawatan adalah membantu seseorang untuk beradaptasi terhadap perubahan kebutuhan fisiologis, konsep diri, fungsi peran, dan hubugan interdependensi selama sehat dan sakit Model Konseptual adaptasi Roy, ada empat elemen penting yang termasuk dalam model adaptasi keperawatan adalah: 1. Manusia Bahwa manusia sebagai sebuah sistem adaptif. Sebagai sistem adaptif, manusia dapat digambarkan secara holistic sebagai satu kesatuan yang mempunyai input, control, output, dan proses umpan balik. Proses control adalah mekanisme koping yang dimanifestasikan dengan cara adaptasi. 2. Lingkungan Digambarkan sebagai dunia di dalam dan di luar manusia. Lingkungan merupakan masukan (input) bagi manusia sebagai sistem yang adaptif sama halnya lingkungan sebagai stimulus eksternal dan internal.Lebih luas lagi lingkungan didefinisikan sebagai segala kondisi, keadaan disekitar dan mempengaruhi keadaan, perkembangan dan perilaku manusia sebagai individu ata kelompok. 3. Kesehatan Kesehatan didefinisikan sebagai keadaan dan proses menjadi manusia secara utuh dan terintegrasi secara keseluruhan. Integritas atau keutuhan manusia menyatakan secara tidak langsung bahwa kesehatan atau kondisi tidak terganggu mengacu kelengkapan atau kesatuan dan kemungkinan tertinggi dari pemenuhan potensi manusia. 4. Keperawatan Menggambarkan keperawatan sebagai disiplin ilmu dan praktek. Sebagai ilmu, keperawatan mengobservasi, mengklasifikasikan dan menghubungkan proses yang secara positif berpengaruh pada status kesehatan. Sebagai disiplin, praktek, keperawatan menggunakan pendekatan pengetahuan untukmenyediakan pelayanan pada orang-orang. Keperawatan meningkatkan adaptasi individu dan kelompok dalam situasi yang berkaitan dengan kesehatan. 4. Teori sistem kesehatan Betty Neuman Konsep yang dikemukakan oleh Betty Newman adalah konsep “Health care system” yaitu model konsep yang menggambarkan aktifitas keperawatan yang ditujukan kepada penekanan penurunan stress dengan memperkuat garis pertahanan diri secara fleksibel atau normal maupun resistan dengan sasaran pelayanan adalah komunitas. Serta Betty Newman mendefinisikan manusia secara utuh merupakan gabungan dari konsep holistic dan pendekatan system terbuka. Model Betty Neuman Dalam Lingkungan Komunitas memberikan penekanan pada penurunan stress dengan cara memperkuat garis pertahanan diri keperawatan ditujukan untuk mempertahankan keseimbangan tersebut dengan terfokus pada empat intervensi yaitu : a. Intervensi yang bersifat promosi Dilakukan apabila gangguan yang terjadi pada garis pertahanan yang bersifat fleksibel yang berupa : -Pendidikan kesehatan. -Mendemonstrasikan keterampilan keperawatan dasar yang dapat dilakukan klien dirumah atau komunitas yang bertujuan meningkatkan kesehatan. b. Intervensi yang bersifat prevensi Dilakukan apabila garis pertahanan normal terganggu : -Deteksi dini gangguan kesehatan Misalnya deteksi tumbuh kembang balita, keluarga dll -Memberikan zat kekebalan pada klien yang bersifat individu misalnya : konseling pra nikah. c. Intervensi yang bersifat kuratif Dilakukan apabila garis pertahanan terganggu. d. Intervensi yang bersifat rehabilitatif Dilakukan seperti pada upaya kuratif yaitu apabila garis pertahanan resisten yang terganggu. Komunitas dilihat sebagai klien yang dipengaruhi oleh dua aktor utama : komonitas yang merupakan klien dan penggunaan proses keperawatan sebagai pendekatan yang terdiri dari 5 tahapan : -Pengkajian -Diagnosis keperawatan komonitas -Perencanaan -Pelaksanaan -Evaluasi 5. Teori perawatan diri OREM Salah satu Model Konseptual Model Keperawatan Teori OREM ini adalah kemampuan seseorang untuk merawat diri sendiri sehingga tercapai kemandirian untuk mempertahankan kesehatan. OREM dalam teori sistem keperawatannya menggarisbawahi tentang bagaimana kebutuhan self-care klien dapat di penuhi oleh perawat, klien atau kedua- duanya. Apabila ada self-care dificit yaitu defisit antara apa yang bisa di lakukan dan apa yang perlu di lakukan untuk mempertahankan fungsi optimum disinilah keperawatan diperlukan. Hasil akhir tindakan keperawatan menurut OREM adalah adanya peran perawat sebagai pendidik atau konsultan dalam meningkatkan kemampuan klien sehingga di harapkan kemandirian pasien berangsur-angsur dapat terwujud. Ada 3 prinsip dalam keperawatan diri sendiri yaitu : • Perawatan diri yang bersifat holistik, seperti kebutuhan oksigen,air,nutrisi,eliminasi,aktivitas dan istirahat. • Perawatan mandiri yang harus di lakukan sesuai dengan tumbuh kembang manusia. • Perawatan mandiri yang harus di lakukan karena adanya masalah kesehatan atau penyakit. 6. Teori manusia sebagai kesatuan Martha Elizabeth Roger.
Teori Rogers berfokus pada proses
kehidupan manusia secara utuh. Ilmu keperawatan adalah ilmu yang mempelajari manusia, alam dan perkembangan manusia secara langsung. Berdasarkan pada kerangka konsep yang dikembangkan oleh Roger ada 5 asumsi mengenai manusia, yaitu : 1. Manusia merupakan makhluk yang memiliki kepribadian unik, antara satu dan lainnya berbeda di beberapa bagian. Secara signifikan mempunyai sifat-sifat yang khusus jika semuanya jika dilihat secara bagian perbagian ilmu pengetahuan dari suatu subsistem tidak efektif bila seseorang memperhatikan sifat-sifat dari sistem kehidupan manusia. Manusia akan terlihat saat bagiannya tidak dijumpai. 2. Berasumsi bahwa individu dan lingkungan saling tukar-menukar energi dan material satu sama lain. Beberapa individu mendefenisikan lingkungan sebagai faktor eksternal pada seorang individu dan merupakan satu kesatuan yang utuh dari semua hal. 3. Bahwa proses kehidupan manusia merupakan hal yang tetap dan saling bergantung dalam satu kesatuan ruang waktu secara terus menerus. Akibatnya seorang individu tidak akan pernah kembali atau menjadi seperti yang diharapkan semula. 4. Perilaku pada individu merupakan suatu bentuk kesatuan yang inovatif. 5.Manusia bercirikan mempunyai kemampuan untuk abstrak, membayangkan, bertutur bahasa dan berfikir, sensasi dan emosi. Dari seluruh bentuk kehidupan di dunia hanya manusia yang mampu berfikir dan menerima dan mempertimbangkan luasnya dunia. Menurut Martha E Roger ilmu tentang keperawatan berhubungan langsung dengan proses kehidupan manusia dan bertujuan untuk menjelaskan dan memperkirakan kealamiahan dan hubungannya dengan perkembangan. Untuk memperkuat teorinya Martha E. Rogers mengkombinasikan konsep manusia seutuhnya dengan prinsip homeodinamik yang kemudian di kemukakannya. Prinsip-prinsip Hemodinamika : 1. Integritas (Integrality), adalah proses berhubungan yang menguntungkan antar manusia dan lingkungannya secara berkesinambungan. 2. Resonansi (Resonancy), Prinsip ini membicarakan tentang alam dan perubahan yang terjadi antara manusia dan lingkungan. Resonansi dapat dijelaskan sebagai suatu pola- pola gelombang yang ditunjukkan dengan perubahan-perubahan dari frekuensi terendah ke frekuensi yang lebih tinggi pada gelombang perubahan. 3. Helicy, Prinsip yang menyatakan bahwa keadaan alami dan hubungan manusia dan lingkungan adalah berkesinambungan, inovatif, ditunjukkan dengan peningkatan jenis pola-pola perilaku manusia dan lingkungan yang menimbulkan kesinambungan, menguntungkan, merupakan interaksi yang simultan antara manusia dan lingkungan bukan menyatakan ritmitasi. 7. Teori berubah a. Pengertian • Berubah merupakan kegiatan atau proses yang membuat sesuatu atau seseorang berbeda dg keadaan sebelumnya, (Atkinson, 1987). • Proses pergeseran dari satu sistem ke sistem yang lain • Perubahan merupakan suatu proses dimana terjadinya peralihan atau perpindahan dari status tetap (statis) menjadi status yang bersifat dinamis, artinya dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan yang ada. b.Motivasi Dalam Perubahan Pada dasarnya perubahan timbul karena adanya suatu motivasi dalam diri manusia, yaitu karena tuntutan Kebutuhan Dasar Manusia. : - Kebutuhan Fisiologis - Kebutuhan Kemanan dan Kenyamanan - Kebutuhan Sosial - Kebutuhan Penghargaan diri - Kebutuhan Aktualisasi Diri c. Faktor Pendorong Untuk Melakukan Perubahan ( Robert Kreitner and Angelo Kinicki, 2001, Organizational Behavior) • Kekuatan eksternal yaitu kekuatan yang muncul dari luar institusi, Seperti : karakteristik demografi, Perkembangan teknologi, Perubahan pasar, tekanan sosial dan politik. • Kekuatan internal yaitu kekuatan yang muncul dari dalam institusi, seperti : masalah sumber daya manusia, kepuasan kerja, produktifitas, motivasi kerja, keputusan dan kebijakan menejemen Teori – Teori Perubahan : • Teori KURT LEWIN • Teori ROGERS E • Teori LIPPIT • Teori Spradley A. Teori KURT LEWIN 1. Tahap pencairan (Unrefreezing) Seseorg yg mau mengadakan proses perubahan harus memiliki motivasi yg kuat utk berubah, menyiapkan diri, siap untuk berubah atau melakukan adanya perubahan. 2. Tahap Bergerak (Moving) Pada tahap ini perawat berusaha mengumpulkan informasi dan mencari dukungan dari orang-orang yang dapat membantu memecahkan masalah. 3. Tahap Pembekuan (Refreezing) Memiliki dukungan dan alternatif pemecahan masalah perubahan diintegrasikan dan distabilkan sebagai bagian dari sistem nilai yang dianut. Tugas perawat sebagai agen berubah berusaha mengatasi orang-orang yang masih menghambat perubahan. B. Teori Rogers Teori Rogers tergantung pada lima faktor yaitu : -Perubahan harus mempunyai keuntungan yang berhubungan -Perubahan harus sesuai dengan nilai-nilai yang ada -Kompleksitas -Dapat dibagi -Dapat dikomunikasikan C. TEORI LIPPIT Proses berubah menurut Lippit ada tujuh langkah : -Mendiagnosis masalah -Mengkaji motivasi dan kemapuan untuk berubah -Mengkaji motivasi dan agen-agen untuk berubah -Menetapkan tujuan perubahan -Memilih peran yang sesuai untuk agen berubah -Mempertahankan hasil perubahan -Mengakhiri hubungan D. Teori Spredley Spradley menegaskan bahwa perubahan terencana harus secara konstan dipantau utk mengembangkan hubungan yang bermanfaat antara agen berubah dan sistem berubah. Berikut adalah langkah dasar dari model Spradley: 1. Mengenali gejala 2. Mendiagnosis masalah 4. Menganalisa jalan keluar 5. Memilih perubahan 6. Merencanakan perubahan 7. Melaksanakan perubahan 8. Mengevaluasi perubahan 9. Menstabilkan perubahan SELAMAT BELAJAR