STATISTIK
OLEH
ISLAMIYATI, MKM
STATISTIK NON-
PARAMETRIK
statistik inferensi atau statistik
induktif
Statistik non-parametrik
statistik bebas distribusi
Jadi secara umum metode statistik
non-parametrik digunakan :
Bila sampel sangat kecil sehingga
distribusi sampel tidak normal
Pada sampel besar tapi distribusi
data tidak normal
Bila data menggunakan skala
nominal atau ordinal
Keuntungan metode statistik non-parametrik
Jika ukuran sampel kita kecil, tak ada
pilihan lain yang lebih baik kecuali
statistik non-parametrik, kecuali jika
distribusi populasi jelas normal
Keterangan :
χ2 = Chi Square (Kai Kuadrat)
O = Frekuensi yang diamati
E = Frekuensi yang
diharapkan
Contoh :
Dilakukan penelitian terhadap warna
baju yang disukai oleh mahasiswa Prodi
Kebidanan Metro. Berdasarkan
pengamatan selama 1 bulan terhadap
360 mahasiswa didapat bahwa 125 orang
menyukai baju berwarna biru, 100 orang
menyukai warna pink, 75 orang
menyukai warna hijau dan 60 orang
menyukai warna yang lainnya.
Penyelesaian :
Untuk soal di atas, hipotesis yang diajukan adalah :
Ho : Peluang mahasiswa Prodi Kebidanan Metro
untuk menyukai empat warna baju adalah
sama
Ha : Peluang mahasiswa Prodi Kebidanan Metro
untuk menyukai empat warna baju adalah
tidak sama
n = jumlah sampel
Rumus yang digunakan adalah sebagai
berikut :
n ad bc 1 / 2n
2
2
Tinggi 10 30 40
Rendah 20 40 60
Jumlah 30 70 100
Ec = 60 x 30 = 1800 = 18 Ed = 60 x 70 = 4200 = 42
100 100 100 100
2
O E 2
E
2
Ec = 6 x 5 = 30 = 3 Ed = 6 x 5 = 30 = 3
10 10 10 10
E
Contoh :
Suatu penelitian dilakukan untuk
mengetahui adakah hubungan antara
profesi dengan jenis olah raga yang
sering dilakukan. Profesi
dikelompokkan menjadi dokter,
perawat dan bidan. Jenis olah raga
dikelompokkan menjadi tenis,
bulutangkis dan senam. Selanjutnya
hitung berapa besar koefisiennya.
Jumlah sampel sebanyak 200 orang
terdiri dari 80 orang perawat, 70 orang
bidan dan 50 orang dokter
Frekuensi jenis olahraga yang disenangi
berdasarkan jenis profesi
E
(30 – 18,75)² (30 – 30)² (15 – 26,25)²
χ² = ----------------- + ------------ + ---------------- +
18,75 30 26,25
(15 - 12,5)² (20 – 20)² (15 – 17,5)²
-------------- + ------------- + --------------- +
12,5 20 17,5
(5 – 18,75)² (30 – 30)² (40 – 26,25)²
--------------- + ------------+ ------------------
18,75 30 26,2
= 6,75 + 0 + 4,82 + 0,5 + 0 + 0,36 + 10,08 + 0
+ 7,2
= 29,71
Selanjutnya untuk menghitung koefisien
kontingensi C, maka harga χ2 dimasukkan
ke dalam rumus :
2
C
N 2
29,71
C
200 29,71
29,71
C
229,71
0,129
0,36
Jadi besarnya koefisien antara jenis
profesi dengan olahraga yang sering
dilakukan = 0,36. Untuk menguji
signifikan koefisien C dapat
dilakukan dengan menguji Chi square
hitung dengan Chi square tabel.
BB (X) = 50 46 47 52 51 49 60 48 52 55
TB (Y) = 160 155 158 160 158 150 160 155 159 155
Penyelesaian :
Hipotesis yang diajukan adalah :
– Ho : Tidak ada hubungan antara BB
dan TB
– Ha : Ada hubungan antara BB & TB
47
154 x94
47
14476
47
120,32
= 0,39
Jadi ada korelasi positif sebesar 0,39
antara BB dan TB artinya semakin berat
BB maka akan semakin tinggi TB.
BB (X) = 10 9 7 5 7 7 6 8 5 7 6
Umur (Y) = 11 10 8 3 5 5 5 6 4 6 3
Ketentuan Uji :
χ² satu dan dua sampel :
– χ² hitung ≥ χ² tabel : Ho ditolak & Ha diterima
– χ² hitung < χ² tabel : Ha ditolak & Ho diterima
Fisher Exact :
– P hitung > α : Ho diterima & Ha ditolak
– P hitung ≤ α : Ha diterima & Ho ditolak
Product Moment :
– r hitung < r tabel : Ho diterima & Ha ditolak
– r hitung ≥ r tabel : Ha diterima & Ho ditolak