Anda di halaman 1dari 27

PEMBERIAN CAIRAN DAN

NUTRISI PADA BAYI DAN ANAK


Kelompok 9

1. Fadilah Awaludin
2. Rulla Awalia
3. Yanti Kusumaningsih

Program Studi DIII Keperawatan


Universitas Pendidikan Indonesia
Kampus Sumedang
Apa itu
Nutrisi???
Pengertian Nutrisi
Nutrisi ialah zat penyusun makanan yang diperlukan
oleh tubuh untuk metabolisme, yaitu air, protein, lemak,
karbohidrat, vitamin dan mineral (FKUI Edisi I, 1985).
Nutrisi adalah zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh
untuk tumbuh dan berkembang. Setiap anak mempunyai
kebutuhan nutrien yang berbeda-beda dan anak mempunyai
karakteristik yang khas dalam mengkonsumsi makanan atau
zat gizi tersebut. Oleh karena itu, untuk menentukan makanan
yang tepat pada anak, tentukan jumlah kebutuhan dari setiap
nutrien kemudian tentukan jenis bahan makanan yang dapat
dipilih untuk diolah sesuai dengan menu yang diinginkan,
tentukan juga jadwal pemberian makan dan perhatikan porsi
yang dihabiskannya (Yupi Suartini, 2004).
Tujuan Pemberian Nutrisi pada
Bayi dan Anak
Melaksanakan pemberian makan yang sebaik-baiknya
kepada bayi dan anak, bertujuan sebagai berikut:
1. Memberikan nutrisi yang cukup untuk kebutuhan,
memelihara kesehatan dan memulihkannya bila
sakit, melaksanakan berbagai aktivitas, pertumbuhan
dan perkembangan jasmani serta psikomotor.
2. Mendidik kebiasaan yang baik tentang cara makan,
menyukai makanan, dan menentukan makanan yang
diperlukan.
Jenis- Jenis Nutrisi untuk Bayi dan Anak
1. Nutrisi untuk bayi 0-6 bulan
a. ASI Ekslusif
Satu bentuk rangsangan untuk mengoptimalkan
pertumbuhan dan perkembangan otak bayi adalah dengan
menerapkan pola asah, asih, asuh dalam perawatannya sehari-
hari dalam pemberian ASI juga perlu ditunjang dengan
pemenuhan gizi yang tepat.
ASI ekslusif menurut WHO (World Health Organization)
adalah pemberian ASI saja tanpa tambahan cairan lain baik
susu formula, air putih, air jeruk, ataupun makanan tambahan
lain. Sebelum mencapai usia 6 bulan sistem pencernaan bayi
belum mampu berfungsi dengan sempurna, sehingga ia belum
mampu mencerna makanan selain ASI.
Keunggulan ASI
Hasil penelitian tersebut menjelaskan keunggulan ASI dibanding
dengan susu sapi atau susu buatan lainnya adalah sebagai berikut :
1. ASI mengandung hampir semua zat gizi yang diperlukan oleh
bayi dengan konsentrasi yang sesuai dengan kebutuhan bayi
2. ASI mengandung kadar laktosa yang lebih tinggi dimana
laktosa ini dalam usus akan mengalami peragian hingga
membentuk asam laktat yang bermanfaat dalam usus bayi.
 Menghambat pertumbuhan bakteri yang patologis.
 Merangsang pertumbuhan mikroorganisme yang dapat
menghasilkan berbagai asam organik dan mensintesa
beberapa jenis vitamin dalam usus.
 Memudahkan pengendapan kalsium casenat (protein susu).
 Memudahkan penyerapan berbagai jenis mineral .
 ASI mengandang berbagai antibodi yang dapat melindungi hayi
dari berbagai penyaki infeksi.
3. ASI lebih aman dari kontaminasi, karena diberikan langsung,
sehingga kecil kemungkinan tercemar zat berbahaya
4. Resiko alergi pada bayi kecil sekali Karena tidak mengandung
Beta laktoglobulin
5. ASI dapat sebagai perantara untuk menjalin hubungan kasih
sayang antara ibu dan anak
6. Temperatur ASI sesuai dengan temperatur tubuh bayi.
7. ASI membantu pertumbuhan gigi lebih baik
8. Kemungkinan bayi tersedak pada waktu meneteki ASI kecil sekali.
9. ASI mengandung laktoferin untuk mengikat zat besi
10. ASI lebih ekonomis, praktis, tersedia setiap waktu pada suhu yang
ideal dalam keadaan segar
11. Dengan memberikan ASI kepada bayi berfungsi menjarangkan
kelahiran.
Komposisi ASI
Komposisi ASI tidak sama dari waktu ke
waktu, hal ini berdasarkan stadium laktasi,
komposisi ASI dibedakan menjadi 3 macam :
1. Kolostrum : ASI yang dihasilkan pada hari
pertama sampai hari ketiga setelah bayi lahir
2. ASI masa transisi: ASI yang dihasilkan mulai
hari ke empat sampai hari ke sepuluh.
3. ASI mature : ASI yang dihasilkan mulai hari
ke sepuluh sampai seterusnya.
Komposisi ASI
Kandungan Kolostrum Transisi ASI mature
Energi (kg kla) 57,0 63,0 65,0

Laktosa (gr/100ml) 6,5 6,7 7,0

Lemak (gr/100ml) 2,9 3,6 3,8

Protein (gr/100ml) 1,195 0,965 1,324

Mineral (gr/100ml) 0,3 0,3 0,2

Immunoglobulin:

Ig A (mg/100ml) 335,9 - 119,6

Ig G (mg/100ml) 5,9 - 2,9

Ig M (mg/100ml) 17,1 - 2,9


Lisosim (mg/100ml) 14,2-16,4 - 24,3-27,5

laktoferin 420-520 - 250-270


(Hanum Marimbi, 2010)
b. PASI (Pengganti ASI) dengan minuman
buatan
Minuman buatan harus diberikan pada bayi
dalam keadaan sebagai berikut :
1. lbu meninggal sewaktu melahirkan
2. Ibu meninggal pada saat bayi masih mente
3. ASI tidak dapat keluar
4. Ibu yang meneteki mengalami sakit berat
yang secara medis tidak diperbolehkan
menetekkan bayinya
Macam-Macam Susu Formula
1. Menurut rasa
 Manis yaitu susu sapi yang diencerkan sendiri
seperti : SGM, morigana manis, isomil, Enfamil,
dll.
 Asam seperti camelpo 2, cap bendera asam. Susu
buatan rasa asam lebih tahan terhadap
kontaminasi daripada susu buatan manis.
2. Menurut Ph cairan yaitu susu yang disamakan
dengan ASI (Acidified, Non Acidulated) contohya
seperti susu buatan manis.
3. Menurut kandungan nutrien ; seperti rendah
laktosa misalnya isomil. Susu rendah lemak
seperti : eledon yang terdiri dari lemak carbon
misalnya protagen, yang diberikan terutama pada
bayi yang dengan berat badan yang rendah.
4. Menurut sumber protein ; ada yang dibuat dari
kacang kedelai misalnya sobee, isomil, umumnya
diberikan sebagai makanan tambahan pada bayi
yang alergi terhadap susu sapi.
5. Juga pembagian berdasarkan penggolongan
kompoisi nutrien yaitu adapted : formula yang
mempunyai komposisi nutrien
Makanan Untuk Bayi Usia 4 – 6 Bulan
1. Makanan Yang Di Anjurkan
 Bubur tepung beras / beras merah, dimasak dengan menggunakan cairan
air/kaldu daging sayuran, susu formula, ASI atau air.
 Bubur tepung baik tepung mayzena, dimasak dengan kaldu atau susu
formula / ASI Pure buah atau buah yang dihaluskan, seperti pisang, papaya,
melon, apel, avocado .
 Pure sayuran, sayuran yang direbus kemudian dihaluskan menggunakan
blender sayuran yang dianjurkan, kacang polong, kacang merah, wortel,
tomat, kentang, labu kuning. Selama memblender sayuran sebaiknya
ditambah dengan kaldu atau air matang agar tekstur sayuran dapat lembut.
 Pure kacang, kacang direbus dengan kaldu hingga empuk kemudian
dihaluskan dengan blender pastikan blender dan alat saji berlabel food grade
agar aman bagi bayi.
 Daging, pilih yang tidak berlemak.
 Ayam, pilih daging ayam kampung muda tanpa tulang, kulit dan lemak.
 Ikan, pilih daging ikan tanpa duri seperti filet salmon, filet ikan kakap dan
gindara.
Bubur tepung beras Buah yang dihaluskan Pure sayuran

Pure Kacang Daging, tidak berlemak Ayam Tanpa Tulang


2. Makanan Yang Tidak Di Anjurkan
 Semua jenis makanan yang mengandung protein glutten,
biasanya terdapat didalam tepung terigu barley, biji gandum,
cookies dari tepung terigu dan havermut .
 Hindari pemberian gula, garam, bumbu bumbu masak/ penyedap
rasa terhadap makanan bayi.
 Makanan terlalu berlemak.
 Buah terlalu asam seperti jeruk dan sirsak.
 Makanan terlalu pedas atau berbumbu tajam hindari cabe lada
dan asam.
 Susu sapi dan olahannya khususnya untuk bayi yang memiliki
reaksi alergi terhadap susu sapi atau lactose intoleran.
 Buah buahan mengandung gas .
 Sayuran mengandung gas pemicu perut kembung.
 Kacang tanah, bisa menyebabkan alergi atau pemicu
anaphylactic.
 Sering kali telur memicu alergi, berikan bertahap dengan porsi
kecil dan lihat reaksinya
Havermut Bumbu Masak

Buah terlalu asam seperti jeruk dan sirsak


Buah Mengandung Gas Sayuran Mengandung Gas

Kacang Tanah Telur


Makanan Bayi umur 6-12
Dalam usia ini kini ASI saja tidak cukup untuk memenuhi zat
gizi yang dibutuhkan oleh tubuhnya, maka mulai usia ini perlu
diperkenalkan beberapa jenis makanan padat yang disebut makanan
pendamping ASI (MP - ASI). Secara umum kesiapan bayi menerima
makanan pendamping ditandai dengan hal hal berikut:
1. Bayi mulai memasukan tangan ke mulut dan mengunyahnya.
2. Bayi merespon dan membuka mulutnya saat disuapi makanan.
3. Hilangnya reflek menjulurkan lidah.
4. Bayi lebih tertarik pada makanan dibandingkan botol susu atau
ketika disodorkan puting susu.
5. Bayi rewel atau gelisah padahal sudah diberi ASI atau susu
formula 4-5 x sehari .
6. Bayi sudah bisa duduk sampai disangga dan sudah mampu
menegakkan kepalanya.
Pada usia 6-9 bulan tekstur makanan sebaiknya
makanan cair, lembut atau saring, seperti bubur buah,
bubur susu atau bubur sayuran saring/dihaluskan.
Menginjak usia 10-12 bulan, bayi mulai beralih ke
makanan kental dan padat namun tetap bertekstur lunak,
seperti aneka nasi tim.
Makanan Untuk Perkembangan Anak
Usia 12-24 Bulan
Makanan memegang peranan penting dalam
pertumbuhan fisik dalam kecerdasan anak. Oleh karena nya,
pola makan yang baik dan teratur perlu diperkenalkan sejak
dini, antara lain dengan pengenalan jam-jam makan dan
variasi makanan.

Gizi seimbang dapat dipenuhi dengan pemberian makanan


sebagai berikut:
1. Agar kebutuhan gizi seimbang anak terpenuhi, makanan
sehari hari sebaiknya terdiri atas ketiga golongan bahan
makanan tersebut.
2. Kebutuhan bahan makanan itu perlu diatur, sehingga
anak mendapatkan asupan gizi yang diperlukannya
secara utuh dalam 1 hari.
Waktu- waktu yang disarankan adalah
a. Pagi hari waktu sarapan
b. Pukul 10.00 sebagai selingan. Tambahkan susu.
c. Pukul 12.00 pada waktu makan siang.
d. Pukul 16.00 sebagai selingan.
e. Pukul 18.00 pada waktu makan malam.
f. Sebelum tidur malam, tambahkan susu
g. Jangan lupa kumur - kumur dengan air putih atau gosok
gigi.

Usia 12-24 bulan bayi sudah mulai dikenalkan dengan


makanan keluarga atau makanan padat namun tetap
memperhatikan rasa. Hindari makanan- makanan yang dapat
mengganggu organ pencernaan, karena organ pencernaan bayi
belum sesempurna organ pencernaan orang dewasa.
Mengatur Makanan Anak Usia 1-5 Tahun
Dalam memenuhi kebutuhan zat gizi anak usia 1-5 tahun
hendaknya digunakan kebutuhan prinsip sebagai berikut:
1. Bahan makanan sumber kalori harus dipenuhi baik berasal
dari makanan pokok, minyak dan zat lemak serta gula.
2. Berikan sumber protein nabati dan hewani.
3. Jangan memaksa anak makan makanan yang tidak disenangi,
berikan makanan yang lain yang dapat diterima, misalnya
jika anak menolak sayuran mungkin karena cara
memasaknya, buatlah cara lain, jika masih tetap menolak
gantilah sayuran dengan menambah buah-buahan yang
penting anak mendapat vitamin dan mineral. Begitupun
sumber protein, kalori dan sebagainya bisa diganti-ganti yang
penting kebutuhan gizi anak terpenuhi.
4. Berilah makanan selingan (makanan ringan misalnya biskuit
dan semacamnya) diberikan antara waktu makan pagi, siang
dan malam.
• Makanan anak usia 1 tahun tidak jauh berbeda
dengan makanan waktu usia anak kurang dari 1
tahun.
• Makanan anak setelah mencapai umur 3 tahun
lebih banyak makanan padat, masa 1-3 tahun ini
masa yang sangat labil dimana anak mudah sekali
terserang berbagai penyakit infeksi, sehingga
keadaan gizi anak harus mendapat perhatian yang
baik.
• Makanan anak usia 3-5 tahun, tetap sama dengan
makanan anak usia sebelumnya, tetapi seperti
pada kebutuhan protein sedapat mungkin diambil
dari makanan sumber hewani.
Mengatur Makanan Anak Sekolah
Pada masa ini gigi akan mulai tanggal dan akan
diganti dengan gigi permanen sehingga makanan
disiapkan selain untuk pertumbuhan tubuhnya juga untuk
pertubuhan gigi permanennya.
Usia sekolah ini anak sudah aktif memilih makanan
yang di sukai, kebutuhan energy semakin besar karena
anak sudah banyak melakukan kegiatan-kegiatan lainnya.
Mulai usia 10-20 tahun kebutuhan gizi anak laki-laki
dengan perempuan berbeda, anak laki-laki lebih banyak
melakukan aktivitas sehingga membutuhkan energy yang
lebih banyak sedangkan anak perempuan membutuhkan
protein dan zat besi yang lebih banyak karena saat itu
telah mulai haid.
Mengatur Makanan Anak Remaja
Pada masa ini pun terjadi pertumbuhan
yang pesat sehingga dibutuhkan zat gizi yang
cukup untuk mengimbangi pertumbuhan dan
perkembangan tubuhnya. Anak perempuan
biasanya pada masa ini sering mengurangi
makan karena takut gemuk, sehingga .
Akibatnya mereka akan sakit atau kurang
gizi, untuk itu perlu sekali ditanamkan pada
mereka mengenai masalah gizi
Sekian & Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai