Anda di halaman 1dari 10

PEMBINAAN DAN EVALUASI

Tim Penyusun :

 Syahliya Fitriyani ( P1337420316038 )


 Nur Rahmawati Santi ( P1337420316039 )
 Wahyu Astri P ( P1337420316040 )
 Moh. Noor Aufal M ( P1337420316041 )
 Devith Ayunda S.C ( P1337420316042 )
 Dwi Octaviani ( P1337420316043 )
penyelenggaraan kegiatan kelompok
lanjut usia sebagai suatu bentuk
pemberdayaan masyarakat, sangat
tergantung dari peran masyarakat atau
kelompok lanjut usia itu sendiri
PEMBINAAN
 Pembinaan yang dilakukan berupa asistensi kepada
masyarakat dan kelompok lanjut usia dengan
menggunakan prinsip kemitraan
 berdasarkan pengalaman dilapangan salah satu model
yang bisa diterapkan, khususnya dalam melakukan
pembinaan yang berkaitan dengan pemberdayaan
masyarakat adalah menejemen ARRIF
Menejemen ARRIF merupakan suatu proses menejemen
yang diawali dengan melakukan analisa, antara lain:

 Analisa situasi
 Analisa tingkat perkembangan
 Analisa kasus
 Analisa sumber daya
Pembinaan Pendekatan Manajemen ARRIF
 ANALISIS :
Analisis Situasi
Analisis Tingkat perkembangan
Analisis Kasus
Analisis Sumber Daya (tenaga, dana, dan alat)

 RUMUSAN
Masalah : Keterjangkauan, Tingkat perkembangan
Tujuan : Untuk mengatasi keterjangkauan dan tingkat perkembangan
Intervensi : Untuk mengatasi masalah

 RENCANA KEGIATAN
Merencanakan kegiatan untuk mengatasi masalah, dengan memanfaatkan potensi yang
tersedia

 INTERVENSI
Melakukan langkah-langkah penyelesaian sesuai yang telah direncanakan

 FORUM KOMUNIKASI
Melakukan kegiatan pertemuan-pertemuan untuk membahas hasil kegiatan intervensi dan
merencanakan tindak lanjut.
Evaluasi
Suatu kegiatan apapun bentuknya, perlu
dievaluasi untuk mengetahui tingkat keberhasilan
maupun tingkat perkembangannya

 Demikian pula halnya dengan kelompok lanjut usia


 Untuk melakukan evaluasi secara baik dan akurat
diperlukan beberapa indikator
 Indikator yang dimaksud meliputi indikator masukan
(input), indikator proses dan indikator luaran (output)
Indikator tersebut harus memenuhi unsur SMART (Spesific
Measurable Achievable Realiable Time bound) :
 Spesifik
artinya yang diusulkan bersifat khusus
 Terukur
artinya indikator yang diusulkan dapat diukur
 Mudah didapat
artinya indikator yang diusulkan optimis dapat
dicapai
 Terpercaya
artinya indikator tersebut dapat dipercaya
 Waktu tertentu
artinya adanya kurun waktu yang jelas
Indikator Bahan Evaluasi
 Frekuensi pertemuan atau pelaksanaan kegiatan selama satu
tahun
 Kehadiran kader
 Cakupan pelayanan kesehatan, meliputi :
Cakupan penimbangan (berat badan dan tinggi badan)
Cakupan pemeriksaan laboratorium sederhana (urine dan
darah /Hb)
Cakupan hasil pemeriksaan kesehatan
Cakupan anggota yang ikut penyuluhan atau konseling
 Kegiatan penunjang, antara lain :
Senam lanjut usia
Pengajian atau pendalaman agama untuk kelompok lansia
Diskusi atau pertemuan ceramah
Usaha ekonomi produktif
Rekreasi, dll
Tingkat perkembangan kelompok
lansia
dapat digolongkan menjadi 4 tingkat, yaitu :
 Kelompok lanjut usia pratama
 Kelompok Lanjut Usia Madya
 Kelompok Lanjut usian Purnama
 Kelompok lanjut Usia Mandiri
PENCATATAN DAN PELAPORAN

 Hal – hal yang dicatat adalah pelaksanaan dan hasil


kegiatan yang dilakukan oleh kelompok lanjut usia
termasuk alat penunjang , serta hal-hal lainnya sesuai
kebutuhan
 Pencatatan dilakukan juga oleh puskesmas dan dinas
kesehatan kabupaten atau kota , sedangkan
pencatatan di tingkat provinsi dan pusat disesuaikan
dengan kebutuhan.

Anda mungkin juga menyukai