Anda di halaman 1dari 18

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN

KEHUTANAN
REPUBLIK INDONESIA

PENYUSUNAN KATEGORI JABATAN LINGKUP


KEMENTERIAN LHK
Jakarta, April 2019
Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan 1
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
REPUBLIK INDONESIA

LATAR BELAKANG
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang ASN

Pasal 71 Ayat (2)


Setiap Instansi Pemerintah menyusun pola karier PNS secara khusus sesuai
dengan kebutuhan berdasarkan pola karier nasional.

Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 Tentang Manajemen


PNS
Pasal 188 ayat (4)
Setiap Instansi Pemerintah menyusun pola karier instansi sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) huruf a secara khusus sesuai dengan kebutuhan
berdasarkan pola karier nasional.

Pasal 188 Ayat (5)


Pola karier instansi sebagaimana dimaksud pada ayat (4) ditetapkan oleh PPK.
2
TAHAPAN PENYUSUNAN REGULASI POLA KARIER

1. Penyusunan Klasifikasi Jabatan Pengawas, Administrator, Jabatan Pimpinan


Tinggi

2. Penyusunan Kategori Jabatan Pengawas, Administrator,


Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama

3. Penyusunan Batang Tubuh PermenLHK tentang Pola Karier Lingkup


Kementerian LHK

4. Pengundangan dan Harmonisasi di Kemenkumham

3
ELEMEN UTAMA DALAM PENYUSUNAN POLA
KARIER
I. KLASIFIKASI JABATAN/JOB FAMILY :

1. Seluruh jabatan Pengawas, Administrator, JPT Pratama dikelompokkan berdasarkan tugas


pokok dan fungsi yang sejenis atau serumpun;
2. Pengisian jabatan Pengawas diutamakan berasal dari jabatan Pelaksana yang memiliki job
family yang sama;
3. Apabila rasio antara kebutuhan Talent dengan Jabatan Target (Pengawas) yang akan kosong
tidak terpenuhi dari jabatan Pelaksana, maka pemenuhannya dapat diusulkan dari jabatan
fungsional yang memiliki kesamaan job family dengan Jabatan Target;
4. Bagi jabatan Pengawas, Administrator, JPT Pratama dan Madya pola mutasi dan promosi
harus mengacu pada job family yang sama;

4
ELEMEN UTAMA DALAM PENYUSUNAN POLA
KARIER
II. KATEGORI JABATAN :

Setiap Jabatan Pengawas, Administrator, JPT Pratama dan Madya di


lingkungan Kementerian LHK dikategorikan ke dalam 2 atau 3 kategori
jabatan yang berbeda

Kategori jabatan terdiri dari :


(a) Kategori jabatan pemula;
(b) Kategori jabatan pengembangan
(c) Kategori jabatan pemantapan

5
ELEMEN UTAMA DALAM PENYUSUNAN POLA KARIER
(LANJUTAN)
II. KATEGORI JABATAN :

Kategori Jabatan Kategori Jabatan Kategori Jabatan


Pemula (Kategori 1) Pengembangan Pemantapan (Kategori
(Kategori 2) 3)
Jabatan yang nilai dan Jabatan yang nilai dan Jabatan yang nilai dan
kompleksitasnya kompleksitasnya lebih kompleksitasnya
relatif masih rendah tinggi dari kategori sangat tinggi, hal ini
dan merupakan jabatan pemula, serta merupakan
pengenalan tugas dan untuk menambah pemantapan
fungsi jabatan yang pengalaman jabatan pengalaman jabatan
baru didudukinya. dan pengembangan pemula dan/atau
kapasitas diri yang jabatan pengembangan
telah dimiliki serta pemantapan
kapasitas diri yang
telah dimiliki dalam
rangka persiapan
promosi ke jenjang
jabatan yang lebih
tinggi.
6
ELEMEN UTAMA DALAM PENYUSUNAN POLA KARIER
(LANJUTAN)
II. KATEGORI JABATAN :

Bagi jabatan Pengawas yang akan dipromosikan dalam jabatan Administrator, harus terlebih
dahulu menduduki jabatan Pengawas pada 3 kategori jabatan yang berbeda.

Bagi jabatan Administrator, JPT Pratama yang akan dipromosikan dalam jabatan
setingkat lebih tinggi, harus terlebih dahulu menduduki jabatan Administrator/JPT
Pratama paling kurang pada 2 kategori jabatan yang berbeda.

Kategori Jabatan disusun berdasarkan nilai jabatan (job value) hasil Evaluasi Jabatan yang
penyusunannya dengan mengacu pada Permenpan dan RB No. 34/2011 tentang Pedoman
Evaluasi Jabatan;

7
PENYUSUNAN EVALUASI JABATAN
I. ALUR PENETAPAN NILAI DAN KELAS JABATAN (PERMENPAN DAN RB NO.
34/2011)

Penyusunan Peta Jabatan

Penyusunan Informasi Faktor


Jabatan

Penyusunan Hasil Evaluasi Jabatan

8
PENYUSUNAN EVALUASI JABATAN

II. FAKTOR-FAKTOR PENILAIAN JABATAN STRUKTURAL

FAKTOR 1 – RUANG LINGKUP DAN DAMPAK PROGRAM


(LEVEL 1 - 5)
• Faktor ini menilai tingkat kerumitan dan kedalaman lingkup
dan dampak umum bidang program dan pekerjaan yang
diarahkan oleh pejabat struktural, termasuk dampak
pekerjaan di dalam maupun di luar organisasi
• Batasan: (1) Hanya mencakup pelaksanaan tugas sehari-
hari; (2) Siapa yang memanfaatkan hasil kerja jabatan ini?;
(3) Apa dampak dari hasil kerja kepada pegawai dan unit
kerja terkait?; (4) Apakah dampaknya hanya internal atau
eksternal, bahkan sampai internasional?
9
PENYUSUNAN EVALUASI JABATAN (lanjutan…)

II. FAKTOR-FAKTOR PENILAIAN JABATAN STRUKTURAL

FAKTOR 2 – PENGATURAN ORGANISASI (LEVEL 1 - 3)


Faktor ini mempertimbangkan situasi organisasi dalam beberapa
tingkat jabatan penyeliaan.
Batasan: Kepada Siapa Jabatan tsb bertanggung Jawab?

FAKTOR 3 – WEWENANG PENYELIAAN DAN MANAJERIAL


(LEVEL 1 - 3)
Faktor ini meliputi wewenang penyeliaan dan manajerial yang
dijalankan secara berulang

10
PENYUSUNAN EVALUASI JABATAN (lanjutan…)

II. FAKTOR-FAKTOR PENILAIAN JABATAN STRUKTURAL


FAKTOR 4 – HUBUNGAN PERSONAL
Faktor ini terdiri dari 2 bagian, yaitu sifat dan maksud hubungan
(kontak) yang dilakukan.
Sub Faktor 4A - Sifat Hubungan (Tingkat sub factor 4A-1 sampai
4A-4)
Sub Faktor 4B - Tujuan Hubungan (Tingkat sub factor 4B-1 sampai
4B-4)
FAKTOR 5 – KESULITAN DALAM PENGARAHAN PEKERJAAN
(LEVEL 1 - 8)
Faktor ini mengukur kesulitan dan kerumitan pekerjaan dasar
dalam organisasi yang diarahkan, termasuk pekerjaan lini dan staf,
atau pekerjaan yang dikontrakkan

11
PENYUSUNAN EVALUASI JABATAN (lanjutan…)

II. FAKTOR-FAKTOR PENILAIAN JABATAN STRUKTURAL

FAKTOR 6 – KONDISI LAIN (Level 1 – 6)


Faktor ini mengukur berbagai kondisi yang mempengaruhi tingkat
kesulitan dan kerumitan dalam melaksanakan kewajiban
wewenang dan tanggung jawab penyeliaan

12
CONTOH POLA KARIER JABATAN ADMINISTRASI

JPT MADYA

JPT PRATAMA (KAT.2) JPT PRATAMA (KAT.3)

ADMINISTRAT ADMINISTRAT ADMINISTRAT


OR (KAT.3) OR (KAT.2) OR (KAT.1)

PENGAWAS PENGAWAS PENGAWAS


(KAT.1) (KAT.2) (KAT.3)

SEKOLAH predikat sangat


PELAKSANA memuaskan
KADER
13
CONTOH POLA KARIER JABATAN FUNGSIONAL
KATEGORI KEAHLIAN
JABATAN ADMINISTRASI

JPT MADYA

AHLI UTAMA

JPT PRATAMA (KAT.2) JPT PRATAMA (KAT.3)

ADMINISTRAT ADMINISTRAT ADMINISTRAT


AHLI MADYA OR (KAT.3) OR (KAT.2) OR (KAT.1)

PENGAWAS PENGAWAS PENGAWAS


AHLI MUDA
(KAT.1) (KAT.2) (KAT.3)

AHLI SEKOLAH predikat sangat


PERTAMA KADER memuaskan

14
CONTOH POLA KARIER JABATAN FUNGSIONAL
KATEGORI KETERAMPILAN

PENYELIA PENYELIA

PENGAWAS PENGAWAS PENGAWAS


(KAT.1) (KAT.2) (KAT.3)

MAHIR MAHIR

TERAMPIL TERAMPIL
JABATAN ADMINISTRASI

PEMULA

JABATAN FUNGSIONAL
15
KATEGORI KETERAMPILAN
PENYUSUNAN EVALUASI JABATAN
II. POLA TINGKATAN JABATAN
NILAI JABATAN JABATAN
KELAS
BATAS BATAS ATAS JPT ADMINISTRASI FUNGSIONAL
JABATAN
BAWAH
18 JPT UTAMA
17 4.055 4.730
JPT MADYA
16 3.605 4.050
15 3.155 3.600
JPT PRATAMA
14 2.755 3.150
13 2.355 2.750
12 2.105 2.350 ADMINISTRATOR
11 1.855 2.100
KEAHLIAN
10 1.605 1.850
PENGAWAS
9 1.355 1.600
8 1.105 1.350
7 855 1.100 KETERAMPILA
6 655 850 N
5 455 650
PELAKSANA
4 375 450
3 305 370
2 245 300
13
PENETAPAN KATEGORI JABATAN

Penyusunan rekap data job value untuk


masing-masing jabatan (Pengawas,
Administrator, JPT Pratama dan Madya)

Tentukan range job value untuk masing-


masing kategori (Pemula,
Pengembangan dan Pemantapan)
berdasarkan hasil rekapitulasi

14
“Anyone who
has never
made a
mistake has
never tried
anything new”
(Albert Einstein) THANK YOU
18

Anda mungkin juga menyukai