Anda di halaman 1dari 38

LAPORAN KASUS

CHRONIC KIDNEY DISEASE


Ng Chor Yao
112018110
Pembimbing: dr. Stefanus Sp.PD
LAPORAN KASUS

• IDENTITAS PASIEN
• Nama : Tn.Mitro Wiarjo
• Usia : 76 tahun
• Jenis Kelamin : Laki- laki
• Pekerjaan : Petani
• Alamat : Suka Bangun
Rt/Rw 01/03
Sukamulya
• Suku bangsa : Jawa
• Agama : Islam
• Pendidikan : SD
• Status Perkawinan : Sudah Menikah
ANAMNESIS
• Autoanamnesis, 26/03/2019
• Keluhan Utama: Tiga bulan rasa lemas, sesak, pusing dan sakit pada
perut bagian bawah.
• Riwayat Penyakit Sekarang:
• Tiga bulan SMRS, pasien sudah ke RSUD DR H Bob Bazar ,SKM untuk
mendapatkan rawatan dengan keluhan lemas, sesak dan nyeri di perut
bagian bawah. Pasien kemudianya dirujuk untuk mendapatkan
rawatan di RS Abduk Muluk.
• Pada tanggal 14/1/19 pasian telah mendapat rawatan di RS Abdul
Muluk, pasien merasa semakin sesak dan nyeri di bagian perut bawah
.Keluhan pasien tidak membaik setelah dirawat.
ANAMNESIS
• Satu hari SMRS Imanuel, pasien merasa lemas
sehingga sulit berjalan dan nasfu makan semakin
berkurang. Rasa sesak pasien juga semakin memburuk
.Pasien juga merasa mual. Rasa nyeri pada perut
semakin parah. Pasien juga mengeluh seperti ingin
membuang air kecil pada malam hari dan sulit untuk
tidur pada malam hari. Tekanan darah pada pasien juga
tinggi (160/80) Pembengkakan pada ekstremitas
disangkal pasien. Pasien tidak mempunyai riwayat
merokok.
ANAMNESIS
Hubungan Umur (Tahun) JenisKelamin KeadaanKeseha PenyebabMeninggal
tan

Kakek - Laki – Laki Meninggal Tidak tahu

Nenek - Perempuan Meninggal Tidak Tahu

Ayah - Laki – Laki Meninggal Tidak Tahu

Ibu - Perempuan Meninggal Tidak Tahu

Saudara Ada 2–umur Laki-Laki 1.Anemia -


lupa

Anak-anak Ada 5- umur 3laki-laki, 2perempuan 1. Sehat -


lupa 2. Sehat
3. DM
4. Sehat
5. Penyakit
Maag
PEMERIKSAAN FISIK
• KEADAAN UMUM
• Keadaan Umum: Tampak sakit sedang
• Kesadaran : compos mentis
• TANDA-TANDA VITAL
• TD : 160 / 80 mmHg
• Nadi : 83 x/menit reguler, isi cukup
• Respirasi : 20 x/menit dangkal
• Suhu : 37 ˚C
• JVP : 5+2 cm H2O
• Sianosis : tidak ada
• Edema Umum : mata,wajah sembab+
• Kulit : Sawo matang, ptechie (-), jaringan parut (-), turgor kulit menurun. Bisul (+)

• Kepala : Normocephali

• Rambut : Warna hitam dan sedikit putih, distribusi merata, tidak mudah dicabut

• Mata : Pupil isokor +/+, refleks cahaya langsung dan tidak langsung +/+, konjungtiva anemis
+

• Hidung : Sekret -/-, deviasi septum -/-

• Telinga : Liang telinga lapang, sekret -/-, nyeri tekan tragus -/-
• Tenggorokan : Nyeri tenggorokan(+) , suara serak(+)

• Mulut : Mukosa lembab, sianosis (-)

• Leher : Pembesaran KGB dan tiroid (-), JVP 5-2 cmH2O

• Toraks :
Pulmo Depan Belakang

Inspeksi  Simetris saat statis dan dinamis  Simetris saat statis dan dinamis

 Tidak ada benjolan  Tidak ada benjolan


Palpasi  Fremitus taktil simetris  Fremitus taktil simetris
 Nyeri tekan -  Nyeri tekan -

 Sonor di seluruh lapang paru  Sonor di seluruh lapang paru


Perkusi

 Suara napas vesikuler  SSuara napas vesikuler


Auskult
 Ronkhi - / -  Ronkhi - / -
asi
 Wheezing - / -  Wheezing - / -
Cor
Abdomen
Inspeksi Tidak terlihat pulsasi pada ictus cordis
Palpasi Ictus cordis tidak teraba Inspeksi Datar, caput medusa (-), vena kolateral (-)
• Batas kanan jantung linea sternalis
Dinding perut:supel, nyeri tekan
dextra ICS 4
epigastrium (+), massa (-), defans
• Batas atas jantung linea sternalis musculer (-). Nyeri ketok CVA(+)
sinistra ICS 2 Hati :
• Batas pinggang linea parasternalis tidak teraba
Perkusi Palpasi
Limpa :
sinistra ICS 3
• Batas bawah jantung linea tidak teraba
Ginjal :
midclavicularis sinistra ICS 5
ballotement (-), nyeri ketuk CVA (-)
• Batas kiri jantung linea axillaris Lain-lain : Tidak ada
anterior sinistra ICS 6
Auskulta Bunyi jantung I dan II terdengar murni
si ,regular, murmur (-), gallop (-)
Perkusi timpani, shifting dullness (-)

bising usus 12x / menit


Auskultasi
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hematologi Rutin Hasil tgl 25/03/2019 Hasil tgl 28/03/2019
Hemoglobin 3.7 * 8.1
Hematokrit 11 * 24
Eritrosit 1.50 * 3.11
Leukosit 5380 * 5400
Trombosit 180000 147000
Hitung Jenis:
 Basofil 0 0
 Eosinofil 5 3
 Batang 0* 0
 Segmen 65 68
 Limfosit 23* 20
 Monosit 7 9
MCH 24.7 * 26
MCV 71.3* 76.2
MCHC 34.6 34.2
Kimia Klinik
Imunoserologi
HBSAG Rapid NON REAKTIF
Anti HCV Rapid NON REAKTIF
Anti HIB Rapid NON REAKTIF
Kimia Klinik Hasiltgl 25/03/2019 Hasil tgl 28/03/2019
Fungsi Hati
Albumin 3.4g/dl
AST(SGOT) 24 u/l
ALT(SGPT) 17u /l
Fungsi Ginjal
Ureum 339.6mg/dl 175.5mg/dl
Blood Urea Nitrogen (BUN) 159.00mg/dl 82.00mg/dl
Kreatinin 21.48mg/dl 12.15mg/dl
Karbohidrat
Glukosa Rapid Sewaktu 154mg/dl
PEMERIKSAAN PENUNJANG

• Radiologi
• Gambaran efusi pleura laminal bilateral
• Gambaran Kardiomegali ringan DD/ec posisi
Rumus Kockcorft-Gault:
• Rumus Kockcorft-Gault:
• LFG = ( 140 – Umur) X BB = (140-76) X 48 = 3072 = 1.98634 mL/min/1,73m2
• 72 x Kreatinin 72 x 21.48 1546.56

• Stage 5 of chronic kidney disease


RESUME
• Setelah memeriksa seorang laki laki , berumur 76 tahun,
dengan keluhan tiga bulan rasa lemas ,sesak, pusing
dan sakit pada perut bagian bawah, sering merasa
kembung. Pasien merasa mual. Tiga bulan sebelumnya
pasien pernah mendapat rawatan di RSUD Dr. H Bob
Bazar,SKM Satu hari SMRS Imanuel, pasien merasa
lemas sehingga sulit berjalan dan nasfu makan semakin
berkurang. Rasa sesak dan pusing pada pasien juga
semakin memburuk .Pasien juga merasa mual. Rasa
nyeri pada perut semakin parah. Pasien juga mengeluh
seperti ingin membuang air kecil pada malam hari dan
sulit untuk tidur pada malam hari. Tekanan darah pada
pasien juga tinggi (160/80) Pembengkakan pada
ekstremitas disangkal pasien. Pasien tidak mempunyai
riwayat merokok.
Daftar Masalah
1. Anemia
• - Atas dasar: Keluhan Lemah , sesak , sering pusing , tidak nasfu
makan ,pemeriksaan Hb menurun
• - Rencana diagnostik: Pemeriksaan hematologi
• - Rencana pengobatan: Transfusi darah
• - Rencana monitoring: CBC (monitoring hb) , gizi
• - Prognosis:
• Qua ad vitam : dubia ad bonam
• Qua ad functionam : dubia ad bonam
• Qua ad sanationam: dubia ad bonam
1. Gagal Ginjal Kronik (CKD)
• - Atas dasar: Pasien mempunyai riwayat lemas yang cukup lama , 3
bulan. Keluhan lemas ini bisa disebabkan penurunan kadar Hb di
dalam tubuh pasien.3.7g/dL.Pasien juga mempunyai gejala sindrom
uremia yang terdiri dari keluhan lemah , letargi, anoreksia, mual,
nokturia dan pruritus. Pasien juga mempunyai riwayat tekanan darah
yang tinggi yaitu 160/80 .Penurunan fungsi ginjal juga dapat dilihat yaitu
peningkatan kadar ureum dan kreatinin serum. Kadar GFR pada pasien
ini adalah 1.986-
• Rencana diagnostik: Fungsi Ginjal
• - Rencana pengobatan: Hemodialisa
• - Rencana monitoring: KU, TTV.
• - Prognosis:
• Qua ad vitam: dubia ad malam
• Qua ad functionam: dubia ad malam
• Qua ad sanationam: dubia ad malam
• TERAPI
• Pranza 2 x 40mg
• Narfoz 3 x 8mg
• Folavit 2 x 1 tab
• Bicnat 3x1 tab
• Calos 3x1 tab
• PRC 5 unit
• PROGNOSIS
• Quo ad vitam : ad malam
• Quo ad functionam : dubia ad malam
• Quo ad sanationam : dubia ad malam
FOLLOW UP
Tanggal Subjektif Objektif Assesment Planning
25/3/19 Pasien Ku : ss Ks : Cm Anemia Narfoz 3 x 8mg
CKD Folavit 2 x 1 tab
mengatakan T: 130/100 mmHg
Bicnat 3x1 tab
muaal, tidak N: 84 x/menit Calos 3x1 tab
nasfu R: 20 x/menit Transfusi PRC 4 unit
makan,lemah S: 36,1 o C
Hari ini 2 unit
Mata : CA +/+, SI -/-
Pulmo: rhonki -/- ,
wheezing -/-
Cor: BJ I-II regular,
murmur -, gallop -
Abd : asites (-), nyeri
tekan(+),hepatomeg
ali (-)
Extremitas: edema
tungkai (-/-), ptechiae
(-)
Akral: hangat
FOLLOW UP
Tanggal Subjektif Objektif Assesment Planning

26/3/19 Pasien Ku : ss Ks : Cm Anemia Pranza 2 x 40mg


Ckd Narfoz 3 x 8mg
mengatakan T: 160/110 mmHg
Folavit 2 x 1 tab
muaal, tidak N: 90 x/menit Bicnat 3x1 tab
nasfu R: 20 x/menit Calos 3x1 tab
makan,lemah S: 36,5 o C Transfusi PRC 2 unit
Mata : CA +/+, SI -/-
Pulmo: rhonki -/- ,
wheezing -/-
Cor: BJ I-II regular, murmur
, gallop (-)
Abd : asites (-), nyeri
tekan(+),hepatomegali (-)
Extremitas: edema tungkai
(-/-), ptechiae (-)
Tanggal Subjektif Objektif Assesment Planning

27/3/19 Pasien Ku : ss Ks : Cm Anemia Pranza 2 x 40mg


Ckd Narfoz 3 x 8mg
mengatakan T: 150/110 mmHg
Folavit 2 x 1 tab
muaal, tidak N: 75 x/menit Bicnat 3x1 tab
nasfu R: 20 x/menit Calos 3x1 tab
makan,lemah S: 36 o C Hemodialisis
Mata : CA +/+, SI -/-
Pulmo: rhonki -/- ,
wheezing -/-
Cor: BJ I-II regular, murmur
, gallop (-)
Abd : asites (-), nyeri
tekan(+),hepatomegali (-)
Extremitas: edema tungkai
(-/-), ptechiae (-)
FOLLOW UP
Tanggal Subjektif Objektif Assesment Planning

28/3/19 Pasien Ku : ss Ks : Cm Anemia Pranza 2 x 40mg


Ckd Narfoz 3 x 8mg
mengatakan T: 160/110 mmHg
Folavit 2 x 1 tab
mual N: 85 x/menit Bicnat 3x1 tab
berkurang, R: 20 x/menit Calos 3x1 tab
lemas S: 37 o C Hemodialisis ulang
berkurang. Mata : CA +/+, SI -/-
Tapi belum Pulmo: rhonki -/- ,
nasfu makan wheezing -/-
Cor: BJ I-II regular, murmur
, gallop (-)
Abd : asites (-), nyeri
tekan(+),hepatomegali (-)
Extremitas: edema tungkai
(-/-), ptechiae (-)
FOLLOW UP
Tanggal Subjektif Objektif Assesment Planning

29/3/19 Pasien Ku : ss Ks : Cm Anemia Pranza 2 x 40mg


Ckd Narfoz 3 x 8mg
mengatakan T: 150/90 mmHg
Folavit 2 x 1 tab
sudah tidak N: 85 x/menit Bicnat 3x1 tab
mual, tidak R: 20 x/menit Calos 3x1 tab
sesak, lemas S: 37 o C Hemodialisis ulang
berkurang Mata : CA +/+, SI -/-
Pulmo: rhonki -/- ,
wheezing -/-
Cor: BJ I-II regular, murmur
, gallop (-)
Abd : asites (-), nyeri
tekan(+),hepatomegali (-)
Extremitas: edema tungkai
(-/-), ptechiae (-)
Definisi
Chronic Kidney Disease (CKD)menurut NKF-K/DOQI
adalah:
Kerusakan ginjal > 3 bulan, struktural atau fungsional
dengan atau tanpa penurunan LFG
 Kelainan patologi atau
 Tanda kerusakan ginjal dalam darah ataupun urine
atau pada pemeriksaan imaging
 LFG < 60mL/m/1,73m², > 3 bulan dengan atau
tanpa kerusakan ginjal
 CKD meruapakan gangguan fungsi ginjal yang
menahun bersifat progresif dan irreversibel.
Klasifikasi CKD
 Derajat/Stage Penyakit
 Diagnosis Etiologi
Klasifikasi atas dasar penyakit dibuat berdasarkan
LFG yang dihitung dengan rumus Kockcroft-Gault:

LFG (ml/mnt/1,73m
2) = (140 – umur) X BB
*)
72 X kreatinin plasma
(mg/dl)
*) pada perempuan dikalikan 0,85
Klasifikasi Atas Dasar Diagnosis Etiologi
Penyakit

Penyakit ginjal DM tipe 1 dan 2


diabetes
Penyakit ginjal non *Penyakit glomerular
diabetes (autoimun, infeksi sistemik, obat, neoplasia)
*Penyakit vaskular
(penyakit pembuluh darah besar, HT,
mikroangiopati)
*Penyakit tubulointerstitial
(pielonefritis kronik, batu, obstruksi,
keracunan obat)
*Penyakit kistik
(ginjal polikistik )
Penyakit pada Rejeksi kronik
Transplantasi Keracunan obat (siklosporin, takrolimus)
Penyakit recurrent (glomerular)
Transplantasi gromerulopathy
PATOFIOLOGI

Kerusakan permanen unit fungsional ginjal

Penurunan faal ginjal menahun


dan progersif

Penumpukan Produk akhir metabolisme

6
Kriteria penyakit ginjal kronik
• 1. Kerusakan ginjal yang terjadi lebih dari 3 bulan,
berupa kelainan stuktural atau fungsional, dengan
atau tanpa penurunan laju fitrasi glomerolus (LFG),
dengan manifestasi:
• Kelainan patologis
• Terdapat tanda kelainan ginjal, termasuk kelainan
dalam komposisi darah atau urin, atau kelaian dalam
tes pencitraan
• 2. LFG kurang dari 60 ml/menit/1,73m², selama 3 bulan,
dengan atau tanpa kerusakan ginjal.
PENDEKATAN DIAGNOSIK

Gambaran klinis

. Sindrom uremia: Lemah, letargi, anoreksia, mual-


muntah, nokturia, kelebihan volume cairan, neuropati
perifer, pruritus,uremic frost, perikarditis, kejang
sampai koma.

. Gejala komplikasi: hipertensi, anemia, ostedistrofi


renal, payah jantung, asidosis metabolik, gangguan
keseimbangan elektrolit (sodium, kalium, khlorida.)
GAMBARAN LABORATORIS

TES KLIREN KREATININ : LFR pada umumnya ↓


KIMIA DARAH : urea/BUN ↑, serum kreatinin↑, dapat
terjadi hipoalbunemia, dislipidemia, hiperfosfatase.
DARAH LENGKAP : Hb, trombosit, hematokrit, Fe
serum dan feritin ↓ , lekosit ↑
ANALISA GAS DARAH : pH ↓, pCO, HCO3, dan
kadang-kadang terjadi penurunan pO2.
HAPUSAN DARAH : leukosit ↑, trombosit ↓ dan eritrosit
normokrom normositer.
PEMERIKSAAN URINE : dapat terjadi hematuri,
proteinuri, albuminuri, bakteriuri.

9
PEMERIKSAAN RADIOLOGIS
 Intravenous Infusion Pyelographi (IVP) : menilai sistem
pelviokalises dan ureter.
 USG : menilai besar dan bentuk ginjal, tebal parenkim
ginjal, anatomi ureter proksimal, kandung kemih dan
prostat.
 Ro thorak : mengetahui tanda-tanda kardiomegali dan
odema paru.
 EKG : untuk mengetahui kemungkinan hipertropi
ventrikel kiri dan kanan, tanda-tanda perikarditis,
disritmia, gangguan elektrolit.

10
Management of Patients with Chronic Kidney Disease

EarlyDetectionofCKD

Interventionsthatdelayprogression PreventionofUremicComplications ModifcationofComorbidity PreparationforRenalReplacementTherapy


(GFR<60cc/min/1.73m2) (GRF<30cc/min/1.73m2)

ACEInhibitors Anemia CardiovascularDisease Education


An"ESRDClinic"

ARBs Osteodystrophy KidneyTransplantEvaluation ChoiceofDialysisModality

BPControl Malnutrition Pre-emptiveTransplantation TimelyDialysisAccessPlacement

Bloodglucosecontrol ReducedFunctioningandWell-being TimelyDialysisInitiation


Derajat LFG Rencana Tatalaksana
(ml/mnt/1,73m
2)

I ≥ 90 Terapi penyakit dasar, kondisi


komorbid, evaluasi pemburukan fungsi
ginjal, memperkecil resiko
kardiovaskular
II 60-89 Menghambat pemburukan fungsi ginjal

III 30-59 Evaluasi dan terapi komplikasi

IV 15-29 Persiapan untuk terapi pengganti


ginjal
V ≤ 15 Terapi pengganti ginjal
1. Pembatasan asupan protein
Dilakukan pada LFG ≤ 60 ml/menit.
Asupan protein : 0,6 – 0,8gr/kgBB/hari 0,35 - 0,50gr
diantaranya protein dengan nilai biologis tinggi.
Protein tidak disimpan dalam tubuh dipecah menjadi
urea dan substansi nitrogen lain akan dieksresi ginjal
Asupan protein tinggi penimbunan substansi nitrogen
dan ion anorganik lain uremia
Asupan protein berlebih perubahan hemodinamik
ginjal meningkatkan aliran darah dan tekanan
intraglomerulus (intraglomerulus hyperfiltration)
meningkatkan perburukan fungsi ginjal
2. Pembatasan Cairan dan Elektrolit
Bertujuan mencegah terjadinya edema dan komplikasi
kardiovaskular
Air yang masuk tubuh harus sama dengan air yang
keluar tubuh
Air yang keluar tubuh = insensible water loss (IWL) 500 –
800 ml/hari (sesuai luas permukaan tubuh) + jumlah urin.
Pantau asupan kalium dan natrium
 Kalium. Hiperkalemi aritmia jantung. Anjuran: 3,5 –
5,5 mEq/lt.
 Natrium. Mengendalikan HT dan edema. Disesuaikan
dengan tingginya TD dan derahat edema
3. Terapi Pengganti Ginjal
Dilakukan pada penderita penyakit ginjal kronik
stadium 5 (LFG < 15ml/mnt)
Hemodialisis
Peritoneal dialisis
Transplantasi ginjal
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai