Anda di halaman 1dari 21

A K U N TA N S I M U D H A R A B A H

(PSAK 105)
KELOMPOK 3:
ALFIN ILHAM
E VA R I A L L E S TA R I
M A L I H AT U L A F L A H A H
S I T I R I S H AYAT I
WENNY NILA SARI
PENGERTIAN

• Menurut PSAK 105, Mudharabah adalah akad kerjasama antara dua pihak dimana pihak pertama
(pemilik dana) menyediakan seluruh dana, sedangkan pihak kedua (pengelola) bertindak selaku
pengelola dan keuntungan usaha dibagi diantara mereka sesuai kesepakatan sedangkan kerugian
finansial ditanggung oleh pemilik dana
JENIS JENIS MUDHARABAH

Muqayyadah

Mutlaqah

Musytarakah
RUKUN DAN KETENTUAN MUDHARABAH

Pelaku

Objek Mudharabah

Ijab Qabul dan serah terima

Nisbah Keuntungan
PRINSIP PEMBAGIAN HASIL USAHA

Revenue
• Pendapatan/penjualan - HPP
Sharing
Profit
• Penjualan – HPP - Biaya
Sharing
AKUNTANSI MUDHARABAH BAGI BANK
SYARIAH SELAKU PEMILIK DANA (PSAK
105)
• Pengakuan dan Pengukuran Investasi Mudharabah
1. Pengkuan Invetsasi Mudharabah, diakui pada saat pembayaran kas atau penyerahan asset
nonkas.
2. Pengukuran Investasi Mudharabah
a. Investasi mudharabah dalam bentuk kas diukur sebesar jumlah yang dibayarkan
jurnalnya :

Rekening Debit Kredit


Investasi Mudharabah xxxx
Kas/Rekening Nasabah xxxx
b. Investasi mudharabah dalam bentuk nonkas diukur sebesar nilai wajar asset nonkas pada saat
penyerahan. Ada 2 kemungkinan pengukuran :
1) Jika nilai wajar lebih tinggi daripada nilai tercatatnya, selisih diakui sebagai keuntungan
tangguhan.
Rekening Debit Kredit
jurnalnya :
Investasi Mudharabah xxxx
Keuntungan Aset xxxx
Mudharabah Tangguhan
Aset Nonkas xxxx

2) Jika nilai wajar lebih rendah daripada nilai tercatatnya, maka selisihnya diakui sebagai kerugian
dan diakui pada saat penyerahan asset nonkas.
jurnalnya : Rekening Debit Kredit
Investasi Mudharabah xxxx
Kerugian Aset Mudharabah xxxx
Tangguhan
Aset Nonkas Xxxx
• Pengakuan dan Pengukuran Pendapatan Bagi Hasil
1. Pendapatan bagi hasil usaha yang belum dibayar diakui sebagai piutang.
Jurnalnya : Rekening Debit Kredit

Piutang pendapatan bagi hasil Xxxx

Pendapatan bagi hasil mudharabah Xxxx

2. Apabila pihak pengelola dana melakukan pembayaran piutang


jurnalnya : Rekening Debit Kredit

Kas/rekening Nasabah Xxxx

Piutang pendapatan bagi hasil Xxxx


• Pengakuan dan Pengukuran pada Saat Akad Berakhir
Pada saat akad mudharabah berakhir, selisih antara investasi mudharabah setelah dikurangi
penyisihan kerugian investasi, dan pengambilan investasi mudharabah, diakui sebagai keuntungan
atau kerugian dari investasi mudharabah.
Keuntungan atau kerugian = selisih antara investasi mudharabah (netto)
dengan pengambilan investasi mudharabah

Keuntungan, bila pengambilan > investasi mudharabah (netto)


Kerugian, bila pengambilan < investasi mudharabah (netto)

Terdapat 2 (dua) alternative pencatatan pada saat akad mudharabah berakhir, yaitu:
1. Alternatif 1 bila terjadi keuntungan investasi mudharabah.
Rekening Debit Kredit
Kas/Piutang/Aset Nonkas xxxx
Penyisihan Investasi Mudharabah xxxx
Investasi Mudharabah xxxx
Keuntungan Investasi Mudharabah xxxx
2. Alternatif 2 bila terjadi kerugian investasi mudharabah

Rekening Debit Kredit

Kas/Piutang/Asset Nonkas xxxx

Penyisihan Investasi Mudharabah xxxx

Kerugian Investasi Mudharabah xxxx

Investasi Mudharabah xxxx

Apabila pengelola (mudharib) tidak mampu melunasi dana mudharabah maka bank Syariah selaku
pemilik dana dapat membuat jurnal sebagai berikut:
1) Bila akad mudharabah menghasilkan keuntungan
Rekening Debit Kredit

Piutang Mudharabah – jatuh tempo xxxx

Penyisihan investasi mudharabah xxxx

Investasi mudharabah xxxx

Keuntungan investasi mudharabah xxxx


2) Bila akad mudharabah menghasilkan kerugian
Rekening Debit Kredit
Piutang mudharabah – jatuh tempo Xxxx

Penyisihan investasi mudharabah Xxxx

Kerugian investasi mudharabah Xxxx

Investasi mudharabah xxxx


PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN
AKUNTANSI MUDHARABAH PSAK 105
• Pemilik dana menyajikan investasi mudharabah dalam laporan keuangan sebesar nilai tercatat, yaitu
nilai investasi mudharabah dikurangi penyisihan kerugian (jika ada).
– Contoh Kasus
• Pada tanggal 1 Juni 2012, Bank Syariah Kaffah (BSK) menyetujui pemberian fasilitas Mudharabah
Muthlaqah PT Syamil yang bergerak dibidang bengkel mobil dengan kesepakatan sebagai berikut
Plafond : Rp500.000.000
Objek bagi hasil : Laba kotor (gross profit sharing)
Nisbah : 80% PT Syamil dan 20% BSK
Jangka waktu : 10 Bulan (jatuh tempo tanggal 1 April 2013)
Biaya administrasi : 5.000.000 (dibayar saat akad ditandatangani)
Pelunasan : Pengembalian pokok di akhir periode
Keterangan : Modal dari BSK diberikan secara tunai tanggal 10 Juni 2012.
Pelaporan dan pembayaran bagi hasil oleh nasabah dilakukan stiap tanggal 10 mulai bulan September
Berikut adalah beberapa transaksi yang terkait dengan pembiayaan mudharabah:
1. Pada tanggal 1 juni 2012, pada saat penandatanganan akad, Bank Syariah Kaffah harus membuat
jurnal off balance sheet sebagai berikut:
Tanggal Rekening Debit Kredit

01/06/12 Dr. Pos Lawan Rp500.000.000


Kewajiban
Administrasi
Pembiayaan
Cr. Kewajiban Rp500.000.000
Komitmen
Administrasi
pembiayaan

Pada tanggal yang sama, bank syariah kaffah juga akan melakukan jurnal untuk menerima
pembayaran biaya administrasi dari nasabah. Jurnal yang harus dibuat oleh bank syariah kaffah
adalah
Tanggal Rekening Debit Kredit
01/06/12 Dr. Kas/Rekening Nasabah Rp5.000.000.000

Cr.Pendapatan Rp500.000.000
administrasi
2. Pada tanggal 10 Juni 2012, Bank Syariah Kaffah melakukan pencairan dana ke nasabah sebesar
Rp500.000.000. jurnal yang harus dibuat oleh bank syariah untuk mencatat pencairan dana ke
nasabah ada 2 yaitu 1). Mencatat penghapusan kewajiban komitmen yang dibuat jurnal sebelumnya
dan 2). Mencatat pencairan dana ke nasabah.
Jurnal off balance sheet yang harus dibuat oleh bank syariah kaffah untuk membalik rekening
kewajiban komitmen yang relah dicatat sebelumnya adalah:
Tanggal Rekening Debit Kredit
10/06/12 Dr. Kewajiban Rp500.000.000
Komitmen
Administrasi
Pembiayaan
Cr. Pos Lawan Rp500.000.000
Kewajiban
Komitmen
Administrasi
Pembiayaan
• Jurnal yang harus dibuat oleh bank syariah untuk mencatat pengeluaran dana ke nasabah secara
tunai adalah:
Tanggal Rekening Debit Kredit
Dr. Investasi Rp500.000.000
Mudharabah
10/06/12

Cr. Kas Rp500.000.000

Jurnal yang harus dibuat oleh Bank Syariah untuk mencatat pengeluaran dana ke nasabah melalui
rekening nasabah di BSK adalah:
Tanggal Rekening Debit Kredit

Dr. Investasi Rp500.000.000


Mudharabah
10/06/12
Cr. Rekening Rp500.000.000
Nasabah
3. Berkaitan dengan pembayaran bagi hasil yang diterima oleh Bank Syariah Kaffah dari nasabah
dilakukan pada tanggal yang sama dengan tanggal pelaporan yaitu tanggal 10 setiap bulan.
Pembayaran bagi hasil yang pertama dilakukan pada tanggal 10 Juli 2012, pembayaran bagi hasil
yang kedua dilakukan pada tanggal 10 Agustus 2012, dan seterusnya.
Terdapat 2 alternatif pencatatan yang berbeda untuk mencatat bagi hasil yang diterima yaitu
1) apabila tanggal pelaporan dan pembayaran dilakukan pada saat yang sama, dan
2) apabila pembayaran dilakukan setelah tanggal pelaporan
a. Apabila pembayaran bagi hasil dilakukan pada tnggal yang sama dengan tanggal pelaporan
secara tunai, maka jurnal yang harus dibuat oleh Bank Syariah Kaffah pada tanggal 10 Juli 2012
jika laba bruto bulan juni 2012 sebesar Rp2.000.000 (porsi bank syariah adalah 20%) adalah
Tanggal Rekening Debit Kredit

10/07/12 Dr. Kas/Rekening Nasabah Rp400.000

Cr. Pendapatan Bagi Hasil Rp400.000


Mudharabah
b. Apabila pembayaran bagi hasil dilakukan pada tanggal yang berbeda dengan tanggal pelaporan,
misalnya pada tanggal pelaporan yaitu tanggal 10 Agustus 2012 maka jurnal yang harus dibuat
oleh Bank Syariah Kaffah jika laba bruto bulan Juli sebesar Rp2.500 (porsi bank syariah adalah
20%) adalah:
Tanggal Rekening Debit Kredit

10/08/12 Dr. Piutang Pendapatan Bagi Rp500.000


Hasil

Cr. Pendapatan Bagi Hasil Rp500.000


Mudharabah

c. Selanjutnya, nasabah melakukan pembayaran pada tanggal 20 Agustus 2012, maka jurnal yang
harus dibuat oleh bank syariah untuk mencatat penerimaan pembayaran bagi hasil dari
nasabah adalah:
Tanggal Rekening Debit Kredit

20/08/12 Dr. Kas/Rekening Nasabah Rp500.000

Cr. Piutang Pendapatan Bagi Hasil Rp500.000


4. Pada tanggal 1 April 2013 saat akad berakhir terdapat dua alternatif pencatatan yaitu 1) apabila
nasabah mampu mengembalikkan modal mudharabah dan 2) apabila nasabah tidak mampu
mengembalikan modal mudharabah.
a. Apabila nasabah mampu mengembalikan modal Mudharabah, maka jurnal yang harus dibuat
oleh Bank Syariah Kaffah untuk mencatat pengembalian modal Mudharabah adalah:
Tanggal Rekening Debit Kredit
01/04/13 Dr. Kas/Rekening Rp500.000.000
Nasabah

Cr. Investasi Rp500.000.000


Mudharabah

b. Apabila nasabah tidak mampu mengembalikan modal Mudharabahbank syariah akan


mencatatnya sebagai piutang Mudharabah jatuh tempo. Jurnal yang harus dibuat oleh bank
syariah kaffah apabila nasabah tidak mampu melunasi modal mudharabah adalah:
Tanggal Rekening Debit Kredit
01/04/13 Dr. Piutang Mudharabah – Rp500.000.000
jatuh tempo

Cr. Investasi Mudarabah Rp500.000.000


PERLAKUAN AKUNTANSI BANK BRI
SYARIAH MENURUT PSAK 105
1. Pengakuan dan Pengukuran Akuntansi Mudharabah Bank BRI Syariah
• Pengakuan dan Pengukuran Pembiayaan Mudharabah
Bank BRI Syariah mengakui pembiayaan mudharabah pada saat bank menandatangani akad dan
memberikan dana sebesar pokok pembiayaan mudharabah sesuai dengan akad yang telah disepakati
bersama antara bank dan nasabah.
• Pengakuan dan Pengukuran Pendapatan Bagi Hasil
Pendapatan usaha mudharabah diakui dalam periode terjadinya hak bagi hasil sesuai nisbah yang
disepakati dan tidak diperkenankan mengakui pendapatan dari proyeksi hasil usaha. Kerugian akibat
kelalaian atau kesalahan pengelola dana dibebankan pada pengelola dana dan tidak mengurangi investasi
mudharabah.
• Pengakuan dan Pengukuran Pada Saat Akad Berakhir
Pada saat akad mudharabah berakhir selisih antara pembiayan mudharabah setelah dikurangi saldo
cadangan kerugian penurunan nilai dan pengembalian investasi mudharabah, diakui sebagai keuntungan
atau kerugian dari pembiayaan mudharabah.
2. Penyajian dan Pengungkapan Akuntansi Mudharabah Bank BRI Syariah
Pada tanggal laporan posisi keuangan, pembiayaan mudharabah dinyatakan sebesar saldo
pembiayaan dikurangi dengan saldo cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk berdasarkan
hasil review oleh manajemen terhadap kualitas pembiayaan yang ada.
Kesimpulan
• Dalam PSAK 105 tentang Mudharabah, Mudharabah diartikan sebagai akad kerjasama antara
dua pihak dimana pihak pertama (pemilik dana) menyediakan seluruh dana, sedangkan pihak
kedua (pengelola) bertindak selaku pengelola dan keuntungan usaha dibagi diantara mereka
sesuai kesepakatan sedangkan kerugian finansial ditanggung oleh pemilik dana.
• Terdapat 3 jenis akad mudharabah, diantaranya: Mudharabah Muthlaqah, Muqayyadah dan
Musytarakah.
• Mudharabah muthlaqoh adalah jenis mudharabah dimana pemilik dana memberikan kebebasan
kepada pengelola dana dalam pengelolaan investasinya
• Mudharbah muqayyadah adalah jenis mudharabah dimana pemilik dana memberikan batasan
kepada pengelola antara lain mengenai dana, lokasi, cara, dan atau objek investasi atau sector
usaha.
• Mudharabah Musytarakah adalah jenis mudharabah di mana pengelola dana menyertakan modal
dananya dalam kerja sama investasi .

Anda mungkin juga menyukai