Anda di halaman 1dari 24

Muhamad Fikri

(102016166)
D1

Fakultas Kedoketan Ukrida


Jakarta
Seorang wanita berusia 60 tahun dibawa ke
UGD RS dengan keluhan sangat nyeri pada panggul
kanan setelah jatuh di kamar mandi 2 jam yang lalu.
Pasien tersebut terpeleset hingga terjatuh
menyamping ke kanan dan pangkal paha kanannya
membentur lantai. Setelah terjatuh, pasien tidak
dapat bangun untuk berdiri atau berjalan.
Seorang wanita mengeluh nyeri pada panggul
kanan
Anamnes
is
Pencega
han
Pf-Pp
MIND MAP
prognos
Etiologi
is

RM
Kompli Epidem
kasi iologi

Penatal
Patofisi
aksanaa
ologi
n Manifest
asi klinis
Anamnesis

 Identitas : Perempuan, berusia 60 tahun.


 Keluahan Utama : Nyeri pada panggul
kanan setelah jatuh di kamar mandi 2 jam
yang lalu.
 Setelah jatuh, pasien tidak dapat bangun
untuk berdiri atau berjalan.
Pemeriksaan Fisik

 TTV : Dalam batas normal


 Inspeksi
- Tampak edema pada panggul kanan
- Ekstremitas bawah sebelah kanan tampak
lebih memendek dan
berada pada posisi eksternal rotasi
 Palpasi
- Sangat nyeri saat dipalpasi
 Pergerakan
- Tidak dapat digerakan baik aktif maupun pasif
Pemeriksaan Penunjang

 Radiografi pada dua bidang (cari lusensi


dan diskontitunitas pada korteks tulang),
 Tomografi, CT scan, MRI(jarang),
 Ultrasonografi dan scan tulang dengan
radioisotop. (scan tulang terutama
berguna ketika radiograft/CT scan
memberikan hasil negatif pada kecurigaan
fraktur secara klinis.
Pemeriksaan Penunjang

 Rontgen: Femur dextra AP,


lat ditemukan fraktur
transversa femur dextra 1/3
poximal dengan soft tissue
swelling
FRAKTUR
Greenstick Transversal Oblik

Depresi Komunitif Spiral

Kompresi Patologik Avulsi

Impaksi Epifisial
Trauma
Langsung

Trauma Tak
Langsung
Pukulan, Trauma, dll.

FRAKTUR

Terbuka Tertutup

Kerusakan Terputusnya Terputusnya


Jaringan Kontinuitas Pembuluh Darah

Deformitas

Hilangnya Syok
Edema Nyeri Krepitasi Hipovolemik
Fungsi
Nyeri
Krepitus
Pemendekan
Deformitas
Pembengkakan &
Perubahan Warna
Anamnesia
Px. Radiologis Diagnosis
Fisik

Fraktur
Tertutup 1/3
Proximal Different Diagnose (DD)
Femur
Dextra

Inter-trochanter Collum Femur

Subtrochanter Femur Corpus Femur


WD
1. Terjadi di sebelah proksimal linea
intertrochanter pada
intraskapsular sendi panggul.
2. Insiden: Lansia (spontan,
osteoporosis). sedangkan pada
usia muda sering kali terjadi
karena trauma yang cukup
besar.
3. Metode penanganan: Reduksi
tertutup/terbuka & fiksasi interna,
protesis caput femoris.
4. Klinis : Riwayat jatuh, nyeri
sendi panggul, tungkai rotasi
lateral, tampak memendek
1. Terjadi di antara trochanter
major & minor sepanjang linea
intertrochanterica di luar kapsul
sendi.
2. Insiden: Jatuh pada
osteoporosis senilis &
pascamenopause.
3. Metode penanganan: Sliding Hip
Screw (Paku & Plat), Traksi
skeletal.
4. Klinis : Tungkai tampak lebih
pendek, rotasi ekternal.
1. Terjadi antara trochanter minor dan
di dekat 1/3 proksimal corpus femur.
2. Insiden: Benturan kuat dan perluasan
dari fraktur intertrochanter ke distal
pada lansia.
3. Metode penanganan: Batang
Intramedular, Sekrup kompresi & plat
samping (side plate).
4. Waktu penyembuhan tulang: 12-16
minggu.
5. Durasi rehabilitasi: 16-20 minggu.
1. Fraktur diafisis femur yang tidak
melibatkan daerah artikular atau
metafisis.
2. Insiden: Benturan kuat,
osteopenik.
3. Metode penanganan: Fiksasi
paku intramedular, reduksi
terbuka & fiksasi plat interna,
fiksasi eksterna, traksi skeletal.
4. Klinis : Tungkai tampak lebih
pendek, rotasi ekternal.
Primary Survey A, B, C, D, E

Farmakologi Konservatif Operatif


Paracetamol Proteksi ORIF
Antiinflamasi Imobilisasi
nonsteroid (Plate and
Antibiotik Screw)
Vitamin D3
Komplikasi Komplikasi
Dini Lanjut

Osteoporosis
Emboli Lemak
post trauma
Lesi medulla
spinalis/saraf perifer Kontraktur
Trauma Union/Mal
Vaskular union
Compartment Gangguan
Syndrom Pertumbuhan
Wanita 60 tahun tersebut menderita fraktur
tertutup 1/3 proximal femur dextra
Pada pasien yang lebih tua biasanya karena adanya
kelainan tulang lainnya misalnya adanya
osteoporosis. Untuk penanganan awal yaitu dengan
primary survey. Penatalaksanaan sedini mungkin
bisa mengurangi gejala komplikasi neurovascular
dan rekonstruksi anatomis.
Terima
kasih

Anda mungkin juga menyukai