Anda di halaman 1dari 49

OLEH : Drs. Mustaan, M.

Ag
 Makna Agama
 Agama Sebagai Sumber Moral
 Agama petunjuk kebenaran
 Klasifikasi Agama dan Agama Islam
 Agama Ide Dasar Perdamaian
 Islam, Kerukunan Dan Demokrasi
A. MAKNA AGAMA
 Pencarian yang tidak mudah untuk mendefinisikan
agama apalagi di dunia ini kita menemukan kenyataan
bahwa agama amat beragam.

 Dalam masyarakat indonesia selain istilah agama, juga


dikenal istilah RELIGI ( dari bahasa Eropa / Inggris ),
dan AL-DIIN ( Bahasa Arab ), ketiga istilah tersebut
banyak menimbulkan perbincangkan para ahli. Dalam
hal ini terdapat perbedaan pendapat dikalangan para
ahli sebagai berikut :
Agama, religi dan Al-diin menurut para ahli :
 Menurut Sidi Gazalba dan KH. Zainal Arifin Abbas :
 Al- diin pengertianya lebih luas daripada agama dan religi. Agama dan religi
hanya berisi tentang hubungan antara manusia dan tuhan saja, sedangkan Al-diin
mencakup hubungan manusia dengan Tuhan dan hubungan manusia dengan
manusia. ( Q.S Al Imran ayat 19 )

 Menurut H. Endang Syaifuddin Anshari dan Faisal Ismail


 Al-diin, agama dan religi adalah sama, hanya berbeda dari segi bahasa saja.
Agama (bahasa indonesia yg berasal dari bhs. Sangsekerta ), religi ( dr bhs
Inggris ), Al-diin ( bahasa arab ). Dan sebagai dasar argument tersebut adalah
Dasar Qur’niyah, Al-Kafiruun ayat 6.
B. Agama Sebagai Sumber Moral
Berbagai pendapat mengenai kefitrahan agama dapat di kaji pada beberapa
pemikiran yang berkembang. Misalnya einstein menyatakan bahwa sifat
sosial manusia nerupakan salah 1 faktor pendorong terwujudnya agama:

 Moral sangat penting bagi manusia. Moral dapat digali dan diperolah dalam
agama, karena agama adalah sumber moral bahkan moral yang paling
tangguh.
 Dapat disimpulkan, bahwa pentingnya agama dalam kehidupan disebabkan
oleh sangat perlunya moral oleh manusia padahal moral bersumber dari
agama.
C. Agama Petunjuk Kebenaran
 Manusia ingin mengetahui siapa atau apa Yang Mahasuci,
dan ketika itulah dia menemukan Tuhan, dan sejak itu pula
ia berusaha berhubungan dengan Nya. Usaha itulah yang
dinamai beragama.

 Sekarang bagaimana manusia mesti mencari kebenaran ?? Sebagai


jawaban atas pertanyaan ini Allah SWT telah mengutus para Nabi dan
Rasul diberbagai masa dan tempat. Para Nabi dan Rasul ini diberi
Wahyu atau Agama untuk disampaikan kepada manusia. Wahyu atau
agama inilah merupakan kebenaran sesungguhnya yang dicari
manusia sejak dulu, yaitu kebenaran mutlak dan Universal.
D. Klasifikasi agama dan Agama Islam
 Secara fitrah manusia membutuhkan agama sebagai pegangan
hidup, karena itu sejarah agama sama panjangnya dengan
sejarah manusia.
 Agama budaya umunya bersifat politeistik atau mempercayai
beberapa Tuhan, sedangkan agama wahyu bersifat monoteistik
atau meyakini satu Tuhan.
 Agama islam adalah agama wahyu yang berdasarkan Tauhid,
berbeda dengan monoteisme.
 Agama Islam adalah agama wahyu satu satunya yang memiliki
Kitab suci yang asli dan autentik, dan tidak mengalami
perubahan sejak diturunkan hingga akhir jaman. Dan Rasul yang
membawanya adalah Muhammad SAW.
E. Agama Ide Dasar Perdamaian
Perdamaian merupakan salah ciri utama agama islam. Islam
lahir dari pandangan ajaranya tentang Allah, Tuhan Yang
MahaKuasa, alam dan manusia.

 Keberadaan agama menjadi instrument terciptanya perdamaian


dalam kehidupan manusia, oleh karena agama mengajarkan
untuk berhati suci, menghilangkan dendam, dan memacu
pemeluknya untuk berbuat kebaikan, baik kepada sesama
manusia maupun lingkungan.
F. Islam, Kerukunan dan Demokrasi
Karena setiap agama menuntut pengorbanan apapun dari
pemeluknya demi mempertahankan kelestarianya. Namun
demikian, Islam datang tidak hanya bertujuan mempertahankan
eksistensinya sebagai agama, tetapi juga mengakui eksistensi
agama lain, dan memberinya hak untuk hidup berdampingan
sambil menghormati pemeluk agama lain.
 Disini dapat ditarik kesimpulan bahwa kebebasan berpendapat,
termasuk kebebasan memilih agama, adalah anugrah yang di
anugrahkan Tuhan kepada setiap Insan.
BAB II
KONSEP KETUHANAN DALAM
ISLAM
A. Konsep Ketuhanan
Mengetahui tentang Allah dan percaya kepada Nya
merupakan sesuatu yang sangat mendasar dalam Islam.
Siapa yang mempercayai Tuhan, berarti mempercayai
keterbatasan kemampuan dirinya.
Keberadaan manusia manusia di dunia ini bukalanlah
karena kebetulan, manusia diciptakan dan diberi anugrah
akal dan pikiran. Karena itu manusia harus membuat
hidupnya sangat berarti.Bahkan sejauh mungkin arti
hidupnya itu bermanfaat bagi manusia dan mahkluk lainya
B. Hakikat Tuhan
Anggapan tentang Tuhan sebagai zat Yang Maha Tinggi tidak
bisa dilepaskan dari sepanjang sejarah peradaban manusia,
anggapan tersebut antara lain :
1. Tuhan merupakan misteri yang tunggal melampaui segala sesuatu yang
tak dapat dijelaskan.
2. Kekuatan Tuhan tampak di alam, bukan karena menciptakan dunia sejak
awal mula tetapi juga karena hadir dalam kejadian kejadian alam.
3. Nama dan gelar Tuhan yang biasa digunakan di afrika juga menunjukan
bahwa ia adalah pembentuk tubuh manusia dan pemberi napas hidup.
4. Tuhan adalah pemberi aturan moral dan hakim atas tindakan
masyarakat
5. Tuhan sebagai bentuk alam ( Bulan dan Matahari )
Berdasarkan definisi ini dapat dipahami, bahwa Tuhan bisa
berbentuk apa saja, yang di pentingkan oleh manusia yang
pasti ialah manusia tidak mungkin atheis, tidak mungkin
tidak bertuhan. Dalam ajaran islam diajarkan kalimat “ la
ilaaha illa Allah.” susunan kalimat tersebut dimulai dengan
peniadaan, yaitu “tidak ada Tuhan,” kemudian baru diikuti
dengan penegasan “melainkan Allah.” Hal itu berarti
bahwa seorang muslim harus membersihkan diri dari
segalam macam Tuhan, sehingga yang ada hanya satu
Tuhan yaitu Allah.

Dalam kitab suci Al-Quran dijelaskan tentang Tuhan Allah


antara lain dalam surat Al-Baqoroh ayat 255
C. Sejarah pemikiran manusia tentang Tuhan

Proses perkembangan pemikiran tentang Tuhan menurut Teori


Evolusinalisme adalah sebagai berikut :
1. Dinamisme : Menurut paham ini, manusia mengakui adanya kekuatan
pada suatu benda yang berpengaruh pada kehidupan.
2. Animisme : Kepercayaan terhadap benda yang mempunyai Roh, Oleh
karena itu menurut kepercayaan ini agar manusia tdk terkena efek
negatif dari roh, manusia hrs menyediakan kebutuhan Roh ( Sesaji ).
3. Politeisme : Dalam paham ini roh yang lebih dari yang lain disebut dewa.
Dewa mempunyai tugas yang sesuai dengan bidangnya masing- masing.
Ada yang membidangi mslh cahaya, air dan angin.
4. Henoteisme : Lama kelamaan kepercayaan manusia semakin meningkat
dan dalam paham ini, satu bangsa hanya mengakui satu dewa yaitu
Tuhan. Kepercayaan ini honoteisme ( Tuhan tingkat nasional ).
5. Monoteisme : kepercayaan ini hanya mengakui satu Tuhan untuk
seluruh bangsa, bentuk ini ditinjau dari filsafat ketuhanan terbagi dalam
3 paham yaitu : deisme, panteisme, dan teisme.
D. Hakekat Wujud Tuhan

Manusia di dunia ini tidak akan dapat melihat wajah Allah


walaupun itu para Nabi atau Rasul, apalagi para wali. Tetapi
manusia hanya dapat melihat dari Hasil ciptaan Nya.

Para Mufassirin ada yang mengartikan yang nampak oleh


gunung itu ialah kebesaran dan kekuasaan Allah, dan ada pula yang
menafsirkan bahwa yang nampak itu hanyalah cahaya Allah.
Bagaimanapun juga nampaknya Tuhan itu bukanlah nampak
mahkluk, hanyalah nampak yang sesuai sifat – sifat Tuhan yang
tidak dapat di ukur dengan ukuran manusia.
BAB III
KEIMANAN DAN KETAQWAAN
A. Pengertian Iman
 Iman ditinjau dari segi bahasa : dari bahasa Arab “amina”, “yu’minu”,
“imanan” yang berarti percaya.
 Iman menurut Istilah : meyakini dengan sepenuh hati, melafalkan dengan
ucapan, mengaplikasikan Iman dengan perbuatan.
 Menurut Agama : keimanan adalah aqidah dan pokok yang diatasnya
berdiri syariat islam, meyakini dengan sepenuh hati tentang aqidah
islamiyah dan menjadikan landasan dalam setiap melakukan amal
perbuatan.
Dalam surat Al-baqarah ayat 165 dikatakan bahwa orang yang beriman adalah
orang yang sangat cinta kepada Allah SWT. ( Asyaddu hubban lillah ).
Pengertian keimanan atau akidah itu tersusun dari enam perkara yaitu :

1. Hubungan kepada Allah, ma;rifat dengan nama –nama Nya yang mulia dan sifat
Nya yang tinggi. Juga ma’rifat dengan bukti-bukti wujud Nya. Serta
kenyataansifat Keagungan Nya.
2. Hubungan dengan alam yang ada di balik alam semesta ini yakni alam yang tidak
dapat di lihat.
3. Hubungan dengan kitab-kitab Allah SWT yang diturunkan oleh Nya kepada
Rasul. Kepetinganya adalah dijadikan sebagai batas untuk mengetahui antara
yang baik dan yang buruk yang halal dan yang haram.
4. Hubungan dengan Nabi-nabi dan Rasul-rasul Allah Ta’ala yang dipilih oleh Nya
untuk dijadikan pembimbing ke arah petunjuk serta pemimpin seluruh mahkluk
guna menuju kepada yang baik.
5. Hubungan dengan hari akhir dan peristiwa-peristiwa yang terjadi disaat itu
seperti kebangkitan dari kubur,memperoleh balasan, pahala atau siksa, surga dan
neraka.
6. Hubungan dengan takdir ( qadla dan qadar ) yang diatas landasanya itulah
berjalan peraturan segala yang ada di dalam alam semesta ini, baik dalam
penciptaan atau cara mengaturnya.
B. WUJUD IMAN & TAQWA DALAM KEHIDUPAN .
 Kehidupan Spiritual :
Iman harus terwujud dalam kehidupan sehari hari yaitu sebagai
landasan dalam segala aktivitas, baik dalam ucapan, perbuatan
maupun pikiran yang dilandasi dengan rasa iklas.

Diantara bentuk aplikasi iman seseorang kepada Allah SWT diantaranya :


1. Mengerjakan sholat
2. Membayar zakat dan sedekah.
3. Mengerjakan puasa.
4. Mencintai Allah dan Rasul Nya
5. Selalu bertaqwa dan berdoa kepada Allah SWT
6. Rela berkorban karena Allah untuk kebaikan umat.
7. Bersabar ketika mendapat cobaan dan berusaha keluar dari cobaan.
 Kehidupan Intelektual.
Islam membangun struktur intelektual manusia dengan berbagai
dasar sebagai berikut :
1. Ilmu pengetahuan yang benar berdasarkan pada bukti-bukti
yang jelas dan Al-Quran sebagai penguat utama.
2. Beriman atau bertaqwa kepada Allah SWT merupakan tonggak
utama dalam struktur keagamaan.
3. Setiap muslim yang beriman meyakini keabadian Allah, iman
kepada Qadho’ dan Qodar Allah ( Q.S. Al Insaan 30 )
4. Setiap muslim yang benar yakin bahwa setiap mahkluk
mempunyai tujuan luhur berbakti kepada Allah SWT.
5. Yakin bahwa manusia mempunyai status paling mulia diantara
semua mahkluk Allah lain. ( Q.S. Al A’raaf 11 )
C. Tanda-tanda orang beriman
Sebagai petunjuk bagi orang orang yang mengimani Al-Quran
sebagai petunjuk manusia (hudan linnas). Al-Quran menjelaskan tanda-
tanda orang yang beriman sebagai berikut :
1. Jika disebut nama Allah, maka hatinya bergetar dan berusaha agar
ilmu Allah tidak lepas dari syaraf memorinya, serta jika dibacakan
ayat Al-Quran, maka bergejolak hatinya untuk segera
melaksanakanya.
2. Senantiasa tawakkal, yaitu bekerja keras bedasarkankerangka ilmu
Allah, diiringi dengan doa.
3. Tertib dalam melaksanakan shalat
4. Menyisihkan sebagian hartanya untuk dizakatkan
5. Menghindari perkataan yang tidak bermanfaat.
6. Memelihara amanah dan selalu menepati janji.
7. Berjihad di jalan Allah.
PERAN IMAN DAN TAKWA DALAM MENJAWAB
PROBLEMA DAN TANTANGAN KEHIDUPAN MODERN
Peran iman dan taqwa menjadi sangat penting dalam kehidupan
modern, bukan hanya menjadi sampingan karena :
 Iman melenyapkan kepercayaan pada kekuasaan benda.
 Iman menanamkan semangat berani menghadapi maut.
 Iman menanamkan sikap”self help” dalam kehidupan.
 Iman memberikan ketentraman jiwa.
 Iman mewujudkan kehidupan yang baik. ( hayatan tayyibah ).
 Iman melahirkan sikap iklas dan konsekuen.
 Iman memberikan keberuntungan.
 Iman mencegah penyakit.
Demikianlah pengaruh dan manfaat iman kepada kehidupan manusia, ia
bukan hanya sekadar kepercayaan yang berada dalam hati, tetapi menjadi
kekuatan yang mendorong dan membentuk sikap dan perilaku hidup.
BAB IV
KONSEP HUKUM, HAM
DAN DEMOKRASI
A. PENGERTIAN HUKUM ISLAM
Dalam konsepsi hukum islam, dasar dan kerangka hukumnya
ditetapkan oleh Allah SWT, yang di atur tidak hanya hubungan
manusia dengan Allah, hubungan manusia dengan manusia lain dalam
hal masyarakat termasuk diri sendiri.
Ada 2 istilah yang berhubungan dengan hukum islam. Pertama
syariat, kedua fiqh. Syariat merupakan hukum islamyang ditetapkan
secara langsung dan tegas oleh Allah ( Bersifat konstan dan tidak
mengenal perubahan dan tidak boleh disesuaikan dengan kondisi ).
Sementara Fiqh merupakan hukum hasil ijtihad dari sumber pokok
hukum islam,bersifat fleksibel,elastis.( Al-Quran dan Al-Sunnah).
Hukum Islam ditinjau dari pengambilanya
atau dasarnya terdiri dari :
 Hukum yang diambil dari Nas yang tegas :
Hukum yang tidak berubah dan wajib dijalankan oleh seluruh
umat islam. Dan tidak ada seorang pun yang bisa membantahnya,
contoh : shalat lima waktu, zakat, puasa, haji.
 Hukum yang diambil dari Nas yang tidak yakin
maksudnya terhadap hukum itu :
Dalam hal ini mujtahid boleh berijtihad dalam batas memahami
nas ini saja, tidak boleh melampaui nas itu.
 Hukum yang tidak ada nas, baik secara qat’i (pasti)
maupun secara zanni(dugaan), namun pada suatu masa
mujtahid sepakat (ijma) atas hukumnya.
SUMBER HUKUM ISLAM
 Al- Quran
Al-quran adalah kalam Allah yang disampaikan kepada Nabi
Muhammad SAW, melalui perantara malaikat jibril, berbahasa arab,
yang disampaikan secara mutawir dan membacanya termasuk ibadah.
 Al – Hadist
 Al-hadist adalah semua perkataan, perbuatan, ketetapan keadaan dan
ahklak nabi muhammad SAW.
 fungsi Al-hadist dalam Al-Quran :
1. Hadist memperkuat hukum hukum yang telah ditentukan oleh Al-Quran.
2. memberikan rincian dan penjelasan terhadap ayat ayat Al – Quran yang masih
bersifat umum.
3. menetapkan hukum atau aturan yang tidak di dapati dalam Al- Quran.
 IJTIHAD
 Ijtihad adalah pencurahan segala kemampuan akal sehat mungkin
untuk menemukan keputusan hukum tertentu yang tidak
ditemukan dalam Al- Quran dan Al-Hadist.
 Bentuk bentuk Ijtihad antara lain :
1. Qiyas adalah menetapkan suatu hukum terhadap sesuatu yang belum dijelaskan
oleh Al-Quran ,aupun hadist, dengan cara membandingkanya dengan hukum
yang serupa yang terdapat dalam Al- Quran.
2. Ijma adalah kesepakatan ulama ulama islam dalam menetapkan suatu masalah
yang tidak diterangkan Al-Quran dan Hadist, dengan cara musyawarah.
3. Istihsan adalah pilihan yuridis atau penggunaan akal secara bebas yang
bertentangan dengan Qiyas.
4. Istidal adalah pernyataan tentang hubungan yang ada antara satu proposisi
dengan lainya.
FUNGSI HUKUM ISLAM DAN TUJUAN HUKUM ISLAM

Menurut Abu Ishak al-Shatibi, tujuan hukum islam adalah memelihara :


1. Agama
 agama adalah sesuatu yang harus dimiliki oleh setiap manusia supaya martabatnya dapat
terangkat lebih tinggi dari mahkluk lain.
 Agama islam harus dipelihara dari ancaman orang-orang yang merusak Aqidah, syariah dan
ahklak.
2. Jiwa
 Menurut islam jiwa harus dilindungi, untuk itu islam melarang pembunuhan dan pelaku
pembunuhan di ancam hukuman qidash.
3. Akal
 Manusia adalah mahkluk Allah yang paling mulia, karena manusia mempunyai bentuk yang
paling baik diantara mahkluk lainya dan manusia dikaruniai akal dan pikiran.
4. Keturunan.
 Dalam memelihara keturunan manusia islam mengatur dengan pernikahan dan melarang
zina
5. Harta
 Pada prinsipnya hukum islam tidak mengakui hak milik benda secara mutlak, karena
pemilikan atas suatu benda hanya ada pada Allah SWT.
BAB V
ETIKA, MORAL DAN AKHLAK
PENGERTIAN AKHLAK, ETIKA dan MORAL.

 AKHLAK
 Akhlak pada dasarnya melekat pada diri manusia, bersatu dengan perilaku
atau perbuatan. Jika perilaku yang melekat itu buruk maka disebut akhlak
buruk / mazmumah. Dan bila sebalinya maka disebut akhlak baim atau
mahmudah.
 ETIKA
 Etika berasal dari bahasa Yunani “ ethes: yang artinya adat kebiasaan.
Etika adalah ilmu yang menyelidiki baik dan buruk dengan
memperhatikan perbuatan manusia sejauh yang diketahui oleh akal
pikiran.
 MORAL
 Moral adalah tindakan manusia yang sesuai dengan ide umum (masyarakat) yang
baik dan wajar. Moral dan Etika memiliki kesamaan dalam hal baik dan buruk,
bedanya etika bersifat teoritis dan moral bersifat praktis.
Penerapan Akhlak dalam kehidupan sehari – hari :
A. Akhlak terhadap Allah.
 Ahklak yang baik berucap dan bertingkah laku yang terpuji terhadap
Allah SWT, baik melalui ibadah langsung atau perilaku yang
mencerminkan komunikasi dengan Allah.
B. Akhlak terhadap Manusia
a) Akhlak terhadap diri sendiri Contohnya : Setia(Al amanah), Benar
(asshiddiq), Adli ( Aladlu), memelihara kesucian diri (Al ifafah), Malu (al
Haya), Keberanian ( ay syajaah), kekuatan (alquwwah), Kesabaran (as
shabru), Kasih sayang (ar rahman), Hemat (aliqtishad)
b) Akhlak terhadap orang Tua.
Prinsip dalam melaksanakan Akhlak mahmudah terhadap orang tua adalah :
o Menaati perintah Tua, kecuali bila perintah bertentangan dengan Allah
o Ihsan, yaitu berbuat baik kpd mereka sepanjang hidupnya,
o Lemah Lembut dalam bertutur dan bertindak
o Berterimakasih
o Berdoa untuk mereka
C. Ahklak terhadap Lingkungan
Seorang Muslim memandang alam sebagai milik Allah yang wajib disyukuri dengan
cara mengelolanya dengan baik agar bermanfaat bagi manusia dan bagi alam itu
sendiri. Pemanfaatan alam dan lingkungan hidup bagi kepentingan manusia
hendaklah disertai rasa tanggung jawab untuk menjaganya agar utuh dan lestari

``Ahklak merupakan misi utama ajaran islam disamping tauhid, keduanya


mempunyai implikasi simbiosis yang besar dalam prinsip ajaran agama islam. Oleh
karenanya tidaklah sempurna iman seseorang sebelum ia mampu menunjukan akhlak
yang baik dalam kehidupanya sehari – hari, baik dengan sesama manusia juga kepada
lingkungan``
BAB VI
KEBUDAYAAN ISLAM
A. Konsep Kebudayaan dalam Islam
Kebudayaan dalam islam adalah hasil olah akal, budi, cipta, rasa,
karsa dan karya manusia yang berlandaskan pada nilai nilai
tauhid.Islam sangat menghargai akal manusia untuk berkiprahdan
berkembang. Hasil olah akal, budi, rasa dan karsa yang telah terseleksi
oleh nilai – nilai kemanusiaan yang bersifat universal berkembang
menjadi sebuah peradaban.

Sehubungan dengan hasil perkembangan kebudayaan yang


dilandasi nilai – nilai ketuhanan atau disebut sebagai perdaban islam,
makan fungsi agama disini akansemakin jelas. Ketika perkembangan
dari dinamika kehidupan umatmanusia itu sendiri mengalami
kebekuan karena keterbatasan dalam memecahkan persoalan
kehidupannya sendiri.
Prinsip Kebudayaan Islam

Kebudayaan adalah manifestasi dari perwujudan segala aktivitas


manusia sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Ia
merupakan perwujudan adri ide, pemikiran, gagasan, nilai nilai,
norma dalam bentuk tindakan dan karya. Oleh karena itu, kebudayaan
adalah suaru yang spesisfik manusiawi.

Manusia dengan akalnya mampu menciptakan kebudayaan,


Manusia tidak semata mata terbenam ditengah alamsemesta, tetapi dia
dapat mngutak atik alam semesta ini dan mengubah menurut
kemauan dirinya.
KARAKTERISTIK KEBUDAYAAN ISLAM

1. Menghormati akal. Manusia dengan akalnya bisa membangun kebudayaan


baru. Oleh karena itu kebudayaan islam menempatkan akal pada posisi yang
terhormat. Kebudayaan islam tidak akan hal hal yang dapat merusak akal
manusia.
2. Momeotivasi untuk menuntut dan meningkatkan ilmu, karena dengan
smakin meningkatnya ilmu seseorang, maka dengan sendiri kebudayaan
islam akan semakin maju.
3. Menghindari taqlid buta. Kebudayaan islam hendaknya mengantarkan umat
manusia untuk tidak menerima sesuatu sbeleum diteliti.
4. Tidak membuat pengerusakan. Kebudayaan islam boleh dikembangkan
namun tetap harus memperhatikan keseimbangan alam agar tidak terjadi
kerusakan di muka bumi.
5. Menerima dan memeriksa kebenaran dari mana dan siapapun datangnya,
dengan cara halusmelalui proses seleksi, sehingga dapat ditemukan pokok
ide, gagasan, teori sesuai dengan petunjuk wahyu.
BAB VII
IPTEK DAN SENI DALAM ISLAM
IPTEK DAN SENI DALAM ISLAM
 Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia melalui
tangkapan panca indra, intuisi dan filsafat.
 Ilmu adalah pengetahuan yang sudah diklasifikasikan, diorganisasikan,
disistemasi, dan diinterpretasi sehingga menghasilkan kebenaran
objektif, yang sudah teruji kebenaranya.

Sedangkan tujuan manusia meningkatkan ilmu pengetahuan


adalah untuk meningkatkan kualitas hidup, peradaban, harkat
martabat kemanusiaanya, meredam rasa kesombongan dan
memperbanyak berbuat kebajikan melalui karunia akal.
KARAKTERISTIK DAN KLASIFIKASI ILMU DALAM ISLAM

1. Sumber dan Metode Ilmu


Lahirnya islam membawa manusia kepada sumber sumber
pengetahuan lain dengan tujuan baru, yakni lahirnya islam
intelektual induktif. ( fusilat 53 )
2. Keterbatasan Ilmu
Manusia diberi anugrah oleh Allah SWT dengan alat alat ognitif yang
alami terpasang pada dirinya. Dengan alat ini manusia mengadakan
observasi, eksperimental dan rasionalisasi.
BAB VIII
KERUKUNAN ANTAR UMAT
BERAGAMA
MAKNA ISLAM BAGI SELURUH ALAM
Kata islam berarti damai, selamat, sejahtera, penyerahan diri taat
dan patuh. Pengertian tersebut menunjukan bahwa agama islam
adalah agama yang mengandung ajaran untuk menciptakan
kedamaian, keselamatan dan kesejahteraan pada semua mahkluk
hidup.
Fungsi islam sebagai agama rahmatan lil alamin tidak tergantung
pada penerimaan atau penilaian manusia.Subtansi rahmat terletak
pada fungsi ajaranya tersebut, dan fungsi itubaru akan terwujud bila
manusia dan mahkluk lainya sebagai pengemban amanat Allah telah
dapat menaati dan menjalankan agama islam dengan benar dan
kaffah.
Bentuk bentuk kerahmatan Allah pada ajaran islam :

1. Islam menunjukan manusia jalan hidup yang benar


2. Islam memberikan kebebasan kepada manusia untuk menggunaan
potensi yang diberikan oleh Allah secara tanggung jawab.
3. Islam menghormati dan menghargai sesama manusia sebagai
hamba Allah, baik muslim maupun non muslim.
4. Islam mengatur pemanfaatan alam secara baik proporsional.
5. Islam menghormati kondisi spesifik individu manusia dan
memberikan perlakuan yang spesifik pula.
 Ukhuwah Islamiyah
 Ukhuwah Islamiyah adalah persaudaraan, perasaan simpati dan empati
antara 2 orang atau lebih yang berlaku antar semua umat muslim.
 Dalam surat Al hujarat ayat 10 juga dijelaskan bahwa semua umat islam
adalah saudara dan wajib menjalin trs persaudaraan
 Ukhuwah Insaniah
 Ukhuwah Insaniah adalah persaudaraan yang berlaku pada semua umat
manusia secara universal tanpa membedakan agama, suku, ras dan sapek
aspek kekhususan lainya.
 Ukhuwah Insaniah ini harus dilandasi oleh suatu ajaran bahwa semua
umat manusia adalah mahkluk Allah.
 Dalam surat Al Baqarah ayat 177 Allah menggambarkan hubungan
kemanusiaan yaitu mengeluarkan harta dan orang orang yang menepati
janji.
 Firman firman Allah tersebut mengajarkan bahwa subtansi ibadah kepada
Allah, bukanlah pemenuhan ibdah formal kepada Allah semata, tetapi
pengabdian juga terhadap semua umat manusia yang di wujudkan dalam
bentuk tolong menolong, saling memaafkan, menepati janji dan
menegakan keadilan
BAB IX
SISTEM POLITIK DALAM ISLAM
Pengertian Politik dalam Islam

 Kata Politik berasal dari bahasa latin Politicos atau politicus yang
artinya relating to citizen ( Hubungan warga negara )

 Dalam bahasa arab politik biasanya diterjemahkan dengan kata


siyasah, kata ini berasal dari kata saasa-yasuusu yang diartikan
mengemudi, mengendalikan dan mengatur, jadi kata poltik diartikan
mengurus, mengatur kepentingan seseorang.
Prinsip Dasar Politik Islam.

Secara garis besar, Al-Quran sebagai sumber ajaran agama islam


mengandung ajaran tentang prinsip prinsip dasar yang harus
diaplikasikan dalam sistem politik islam adalah :
1. Kemestian mewujudkan persatuan dan kesatuan umat sebagaimana
tercantum surat al Mu’minun 52
2. Keharusan bermusyawarah dalam menyelesaikan masalah masalah ijtihad.
Dalam surat As Syuura 38 dan Ali Imran 159 terkandung prinsip ekonomi,
politik, sosial, budaya dan sebagaimana yang berkaitan dengan interkasi
kepentingan dan kemajuan bersama.
3. Keharusan menunaikan amanat dan menetapkan hukum secara adil. Dalam
surat an Nisa 58
4. Keharusan menaati Allah dan Rasulullah dan ulil amri ( pemegang
kekuasaan ) sebagaimana dalam QS. An Nisa 59
5. Selalu berupaya mendamaikan konflik antar kelompok dalam masyarakat
islam, sebagaimana firman Allah dalam QS. Al Hujarat.
6. Keharusan mempertahankan kedaulatan negara dan larangan melakukan
agresi dan ekspansi. ( QS. Al Baqarah 190 )
7. Mengutamakan perdamaian dan berusaha tidak menimbulkan konflik. QS. Al
Anfal 61
8. Bersikap waspada dalam bidang pertahanan dan keamanan sebagai firman
Allah dalm QS. Al Anfal 60.
9. Selalu menepati janji politik, sebagai firman Allah QS. An Nahl 91
10. Berusaha menciptakan perdamaian dan kerjasama antar bangsa dalam
kebaikan dan kemakmuran: QS. Al Hujarat 13
11. Pemerataan kemakmuran dan perputaran ekonomi kepada seluruh lapisan
masyarakat. QS. Al Hasyr 7.
12. Menegakan prinsip prinsip pelaksanaan hukum dalam hal
 Meringankan beban retribusi dan pajak kepada masyarakat ( Taqlilul taklif )
 Tidak menyulitkan pelayanan publik (‘adamul Haraj’)
Dalam Politik Islam dikenal beberapa istilah politik
diantaranya adalah :
a. Siyasah Dusturiyah
 Siyasah ini secara global membahas tentang hubungan antara pemimpin
dengan rakyatnya serta institusi yang terdapat dalam negara tersebut
untuk kemaslahatan dan pemenuhan hajat publik.
b. Siyasah dauliyah
 Siyasah ini menekankan kepada faktor faktor non fisik bagi
kesejahteraan dan rasa aman dalam negara yang melindungi dan
mengayomi rakyatnya. Faktor faktor tersebut meliputi :
1. Kemerdekaan ( al akhlak al karomah )
2. Kerjasama
3. Kehormatan manusia
4. Toleransi
5. Persamaan
6. Keadilan
7. Persatuan Umat
c. Siyasah Maliyah
 Siyasah ini mencakup pengurusan hal hal fisik atau materi yang
berpengaruh terhadap diri sendiri dan masyarakat. Hal hal tersebut
meliputi :
1. Prinsip kepemilikan harta benda
2. Tanggung jawab sosial yang kokoh
3. Pengaturan zakat, hasil bumi, ternak dan zakat fitrah
4. Pajak
5. Harta peninggalan tanpa ahli waris
6. Harta temuan
7. Harta rampasan perang
8. Bea cukai barang impor
9. Eksploitasi sumber daya alam.

Melalui kejelasan dalam pengaturan hal hal di atas, siyasah ini


bertujuan agar tercapai keadilan finansial yang mewujudkan
kemakmuran yang merata demi kemajuan bersama.

Anda mungkin juga menyukai