Asuhan Keperawatan

Gangguan Persepsi Sensori

dan
Gangguan Kognitif

Kelompok 2
Diana Aulia Firnadia Afra A
Handri Vias A Mega Sri M
M. Oktariq Tomi Ihsan M
Zindya Dwi I
 Gangguan Persepsi Sensori :
Halusinasi
1. Identitas Pasien :
• Inisial nama • Agama
• Alamat • Status
• Umur • No CM
• Pekerjaan • Tanggal Pengkajian
• Pendidikan • Sumber Data

2
2. Alasan Masuk
Sejak 6 bulan klien mengalami perubahan perilaku, klien
sering marah – marah dan mudah tersinggung. 2 bulan
sebelum masuk rumah sakit klien mengeluh sulit tidur, klien
sering bicara sendiri dan tertawa sendiri. Klien dibawa ke RSJ
Grhasia karena sering bicara sendiri, akhir – akhir ini klien
sering mengamuk melempari orang – orang dan sulit tidur.
3. Faktor Predisposisi
Klien baru pertama kali dirawat di RSJ, namun klien
mengikuti rawat jalan di poliklinik jiwa RSJ. Saat melakukan
rawat jalan klien tidak rutin untuk minum obat. Klien hanya
minum obat jika ada yang mengingatkannya.

4. Faktor Presipitasi
Klien mengatakan dirumah dikatakan tidak waras oleh
suaminya. Klien mengatakan anak dari kakaknya mengalami
gangguan seperti klien yaitu suka mendengar suara – suara.
 5. Fisik
• Tanda tanda vital
- TD
- Nadi
- RR
• Keluhan Fisik
Klien mengatakan dari semalam batuk dan tenggorokannya sakit,
klien mengeluh kedinginan, namun klien tidak memiliki alergi
dingin. Klien mengalami batuk berdahak dan dahaknya dapat
keluar. Klien tidak mengalami masalah lain dengan fisiknya, klien
mengatakan berat badannya selama dirawat di RSJ bertambah 1
kilogram.

5
6. Psikososial
• Genogram
• Konsep Diri
- Gambaran Diri : klien menganggap dirinya baik-baik saja
- Identitas Diri : Sebelum dirawat, klien mengatakan dirumah membantu
pekerjaan suaminya
- Peran Diri : Klien sudah menikah dan memiliki satu orang anak
- Ideal Diri : Klien mengatakan ingin pulang dan ingin bekerja seperti
sebelum dirawat
- Harga Diri : klien mengatakan tidak minder dengan dirinya yang sekarang
Lanjutan…
• Hubungan Sosial
Klien dapat bersosialisasi dengan pasien – pasien yang ada dibangsal tempat
klien dirawat. Dirumah klien dapat bersosialisasi dengan baik, namun
beberapa bulan terakhir klien tidak bisa bersosialisasi dengan baik kepada
tetangga dan orang – orang yang ada disekitarnya
• Spiritual
- Nilai dan keyakinan
- Kegiatan ibadah
7. Status mental
8. Kebutuhan Persiapan Pulang
Klien mengatakan tidak ada orang yang dekat dengan klien. klien
mengatakan suami klien jarang berpertemuan dengan klien.

Klien tidak memiliki masalah dengan lingkungan tempat klien tinggal.

Pengetahuan klien kurang mengenai pengendalian perilaku

kekerasan dan manfaat minum obat. Ketika ditanya tentang apa itu
halusinasi, klien dapat menjelaskan sedikit, yaitu mendengar apa
yang tidak nyata.
 “ Diagnosa medik : F.20.3 ( Skizofrenia tak terinci )
Axis I : F. 20. 3 ( Skizofrenia tak terinci )
Axis II : cenderung skizoid
Axis III : belum ada dx
Axis IV : tidak ada keluhan / tidak jelas
Axis V : GAF 41 – 50

11
 Analisa
Data

Masalah
Keperawatan

Rencana
Tindakan
Keperawatan

Implementasi
dan
Evaluasi

12
Gangguan Kognitif

1. Pengkajian
- Faktor predisposisi
- Faktor presipitasi
- Mekanisme Koping
- Perilaku

13
Gangguan Kognitif
2. Diagnosa keperawatan
- Ansietas
- Koping individu tidak efektif
- Gangguan proses berpikir
- Ketakutan
- Isolasi social
- Risiko cedera
- Perubahan nutrisi : kurang
dari kebutuhan tubuh
14
- Perubahan Persepsi/sensori
- Defisit perawatan diri
- Gangguan pola pikir
- Gangguan pola tidur
- Kerusakan komunikasi
- Perubahan fungsi peran
- Risiko kerusakan integritas
kulit
- Koping keluarga tidak efektif
Gangguan Kognitif
3. Intervensi keperawatan
Intervensi lebih diarahkan pada pemenuhan kebutuhan dasar
klien antara lain ; kebutuhan tidur, nutrisi, perawatan diri,
peningkatan orientasi realitas, pemeliharaan pola eliminasi yang
optimal, dan pemenuhan kebutuhan spiritual.
Dengan KH :
▪ klien tetap aman dan bebas dari cidera • Mempertahankan cairan & nutrisi
▪ Berkurangnya ansietas • Tidak menyakiti diri dan orang lain
▪ Berorientasi sesuai kemampuan • Mengikuti aktivitas dan istirahat sesuai jadwal
▪ Mempertahankan aktivitas sehari-hari • Reaksi katastopik minimum
15
Gangguan Kognitif
4. Tindakan Keperawatan
1. Jaga Keselamatan
▪ Lakukan tindakan kedaruratan sesuai kebutuhan
▪ Antisipasi lingkungan yang dapat membahayakan pasien
▪ Minimalkan masalah kardiovaskuler
▪ Pantau obat-obatan dan interaksi obat, pastikan dosis yang aman untuk
klien lansia

16
Gangguan Kognitif
4. Tindakan Keperawatan
2. Respon terhadap defisit neurologi
▪ Panggil klien dengan namanya dan perkenalkan diri
▪ Bantu memori klien dengan kalender, papan orientasi, sesuai
kebutuhan
▪ Hindari tuntutan yang menimbulkan stres, dan batasi tugas klien dalam
mengambil keputusan
▪ Tawari aktivitas sesuai kemampuan klien
▪ Batasi situasi yang memalukan secara sosial
▪ Jangan menyetujui, memperkuat halusinasi, ilusi atau waham
17
Gangguan Kognitif
4. Tindakan Keperawatan
3. Hindari dan minimalkan reaksi katastopik
▪ Pertahankan konsistensi rutinitas
▪ Kurangi stimulus lingkungan bila klien cemas
▪ Jangan melakukan pendekatan terlalu cepat
▪ Pertahankan sikap tenang dan mendukung bila klien beragitasi
4. Pertahankan tingkat fungsional klien untuk melakukan aktivitas sehari-hari
▪ Tingkatkan keseimbangan antara istirahat dan aktivitas
▪ Bantu klien dalam beraktivitas
▪ Bantu klien toileting sesuai jadwal
18
Gangguan Kognitif
5. Evaluasi Hasil
1. Gangguan proses pikir : bingung
Kemampuan Pasien :
- Mampu meyebutkan tanggal
- Mampu menyebutkan nama orang yang dikenal
- Mampu mengenali tempat dimana pasien berada
- Mampu melakukan kegiatan harian sesuai jadwal
Kemampuan keluarga :
- Mampu mebantu pasien mengenali waktu, tempat, dan orang
- Membantu pasien melaksanakan kegiatan sehari-hari
19
Gangguan Kognitif
5. Evaluasi Hasil
2. Risiko Cidera
Kemampuan Pasien :
- Menyebutkan faktor yang menimbulkan cidera
- Menggunakan cara yang tepat untuk mencegah cidera
Kemampuan keluarga :
- Dapat mengungkapkan faktor yang menimbulkan cidera
- Menjauhkan alat-alat yang dapat menciderai
- Selalu menemani pasien dirumah

20
 THANKS!
Any questions?

21