Anda di halaman 1dari 32

BAHASA INDONESIA REGISTER ILMIAH

Syahidin Badru

Universitas Sahid
Jakarta

HP : 081382097907
Email: badru56@gmail.com
Blog : http://staff.blog.ui.ac.id/syahidin.badru/
EYD: BAB 2
MINGGU KE-2—4: EYD
Tujuan Instruksional Khusus:
Mahasiswa dapat (1) memakai huruf kapital dan huruf miring dengan benar; (2)
menulis singkatan dan akronirn dengan benar;
(3) menulis angka dan lambang bilangan dengan benar; (4) menulis unsur
serapan dengan benar; (5) menggunakan tanda baca dengan benar.

Pokok Bahasan:
Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan
Subpokok Bahasan:
1. Pemakaian Huruf Kapital dan Huruf Miring
2. Penulisan Kata
3. Penulisan Singkatan dan Akronim
4. Penulisan Angka dan Lambang Bilangan
5. Penulisan Unsur Serapan
6. Pemakaian Tanda Baca
ACUAN PENGGUNAAN
BAHASA INDONESIA YANG BAIK DAN BENAR
RUANG LINGKUP EJAAN BAHASA INDONESIA YANG DISEMPURNAKAN
(Edisi Pertama berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 57, Tahun1972)
(Edisi kedua berdasarkan keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia,
Nomor 0543a/U/1987 tanggal 9 September 1987)

1) Pemakaian Huruf 5) PemakaianTanda Baca


(1) abjad (1) tanda titik (.)
(2) vokal (2) tanda koma (,)
(3) konsonan (3) tanda titik koma (;)
(4) pemenggalan (4) tanda titik dua (:)
(5) tanda hubung (-)
2) Pemakaian Huruf Kapital huruf Miring (6) tanda pisah (--)
(1) huruf besar (7) tanda elipsis (...)
(2) huruf miring (8) tanda tanya (?)
(9) tanda seru (!)
3) Penulisan Kata (10) tanda kurung ((...))
(1) kata dasar (11) tanda kurung siku ([...])
(2) kata turunan (12) tanda petik ("...")
(3) kata ulang (13) tanda petik tunggal ('...')
(4) gabungan kata (14) tanda garis miring (/)
(5) kata ganti: ku-, kau-, -mu, -nya (15) tanda penyingkat (')
(6) kata depan: di, ke, dari
(7) kata sambung: si dan sang
(8) partikel -lah, -kah, -tah, -pun, pun
(9) singkan dan akronim
(10) angka dan lambang bilangan

4) Penulisan Unsur Serapan


RUANG LINGKUP EJAAN BAHASA INDONESIA YANG DISEMPURNAKAN
(Edisi ketiga berdasarkan
Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia, Nomor 46, tanggal 31 Juli 2009)

I. PEMAKAIAN HURUF
III. PEMAKAIAN TANDA BACA
A. Huruf Abjad
A. Tanda Titik (.)
B. Huruf Vokal
B. Tanda Koma (,)
C. Huruf Konsonan
C. Tanda Titik Koma (;)
D. Huruf Diftong
D. Tanda Titik Dua (:)
E. Gabungan Huruf Konsonan
E. Tanda Hubung (-)
F. Huruf Kapital
F. Tanda Pisah (--)
G. Huruf Miring
G. Tanda Tanya (?)
H. Huruf Tebal
H. Tanda Seru (!)
I. Tanda Elipsis (...)
II. PENULISAN KATA
J. Tanda Petik ("...")
A. Kata Dasar
K. Tanda Petik Tunggal ('...')
B. Kata Turunan
L. Tanda Kurung ((...))
C. Bentuk Ulang
M. Tanda Kurung Siku ([...])
D. Gabungan Kata
N. Tanda Garis Miring (/)
E. Suku Kata
O. Tanda Penyingkat atau Apostrof (')
F. Kata Depan di, ke, dan dari
G. Partikel
IV. PENULISAN UNSUR SERAPAN
H. Singkatan dan Akronim
I. Angka dan Bilangan
J. Kata Ganti ku-, -ku, kau-, -mu, dan -nya
K. Kata si dan sang
EJAAN BAHASA INDONESIA
Ejaan (EYD) adalah kaidah bahasa yang
mengatur pemakaian huruf, penulisan kata,
dan penggunaan tanda baca.
Misalnya, penempatan tanda baca pada
kalimat berikut akan memengaruhi informasi
yang disampaikan.
SPP mahasiswa baru dinaikkan

1. Tahun ini SPP mahasiswa baru dinaikkan.


1a. Tahun ini SPP mahasiswa-baru dinaikkan.
1b. Tahun ini SPP mahasiswa baru-dinaikkan.
1a. Tahun ini SPP mahasiswa-baru dinaikkan.
1b. Tahun ini SPP mahasiswa baru-dinaikkan.
1c. SPP mahasiswa baru tahun in dinaikkan.
1d. SPP mahasiswa tahun in baru dinaikkan.

Dalam kasus ini saya temukan angka 30 2/3.


Dalam kasus ini saya temukan angka 32/3.

30 2/3 (tiga puluh dua pertiga)


32/3 (tiga puluh dua pertiga)
2a. Dalam kasus ini saya temukan angka 30 2/3 (tiga-puluh dua-pertiga).
3a. Dalam kasus ini saya temukan angka 32/3 (tiga-puluh-dua pertiga).
Pemakaian Huruf
1. Huruf miring dipakai
a. untuk menuliskan judul buku, nama
majalah, dan nama surat kabar yang
dikutip di dalam teks;
b. untuk menuliskan huruf, kata, atau
istilah yang dikhususkan/ditegaskan;
c. untuk menuliskan kata atau istilah
asing, termasuk istilah ilmiah, dan
kata atau istilah dari bahasa daerah.
2. Huruf Kapital
Huruf kapital seluruhnya dipakai untuk
menuliskan
a. judul utama,
b. judul bab,
c. judul kata pengantar, daftar isi, dan
daftar pustaka.
Huruf Kapital Awal Kata
Huruf kapital pada setiap awal kata
digunakan untuk menuliskan
a. judul-judul subbab,
b. nama Tuhan, nabi, agama, dan kitab suci,
c. nama diri,
d. nama tahun, bulan, dan hari,
e. nama gelar, jabatan, dan pangkat,
f. nama-nama geografi dan sapaan.
Penulisan Kata
1. Penulisan Gabungan Kata
a. Gabungan kata ditulis serangkai jika mendapat awalan dan
akhiran sekaligus atau salah satu unsurnya berupa unsur terikat.
b. Gabungan kata ditulis terpisah jika tidak berimbuhan atau
hanya mendapat imbuhan awalan/akhiran.
2. Penulisan Bentuk di, per, dan pun
3. Penulisan Bentuk Ulang
Bentuk ulang ditulis ulang dengan menggunakan tanda hubung.
Penulisan Unsur Serapan
1. Penerjemahan
shophouse  ruko (rumah toko)
industrial estate  kawasan industri
balanced budget  anggaran
berimbang
2. Penyesuaian ejaan
energy  energi
standardization  standardisasi
3. Penerjemahan dan Penyerapan
subdivision  subbagian
inflation rate  laju inflasi
Penulisan Singkatan
Singkatan ialah kependekan yang berupa huruf atau
gabungan huruf, baik yang dilafalkan huruf demi huruf
maupun dilafalkan sesuai dengan bentuk lengkapnya.
Misalnya:
a. LHP [el-ha-pe] b. sdr. [saudara]
PT [pe-te] dst. [dan seterusnya]
BPK [be-pe-ka] dsb.[dan sebagainya]

c. a.n. [atas nama], bukan a/n


u.p. [untuk perhatian], bukan u/p
d.a. [dengan alamat], bukan d/a
s.d. [sampai dengan], bukan s/d
Penulisan Akronim
Akronim ialah kependekan yang berupa gabungan
huruf awal, suku kata, atau huruf awal dan suku kata
yang ditulis dan dilafalkan seperti kata biasa.
Misalnya:
a. raker b. SIM
rapim FISIP
taplus IKIP

b. Bappenas
Kemdiknas
Kadin
MINGGU KE-5—6
BENTUK DAN MAKNA
Tujuan Instruksional Khusus:
Mahasiswa dapat (1) membuat contoh kata dan frasa berdasarkan jenisnya; (2)
membedakan makna gramatikal dan makna leksikal; (3) membedakan sinonim;
antonim; homonim; homofon; homograf.

Pokok Bahasan:
Bentuk dan Makna
Subpokok Bahasan:
1. Fonem, Morfem, Kata, Frasa, Klausa
2. Jenis Kata
3. Makna dan Perubahannya
BENTUK DAN MAKNA
ACUAN WAJIB: BAB 3
BENTUK DAN MAKNA
Bentuk

Fonem
Morfem
Kata
Frasa
Klausa
Kalimat
Alinea
Karangan
BENTUK DAN MAKNA
Bentuk

Fonem Morfem Kata Frasa Klausa Kalimat Alinea Karangan

Judul karangan ilmiah harus berupa frasa, bukan klausa atau kalimat.

Topik : Mutu pelayanan hotel berbintang Sahid Jakarta tahun 2013

Tujuan: Memerikan mutu pelayanan hotel berbintang Sahid Jakarta


tahun 2013
Tesis : Mutu pelayanan hotel berbintang Sahid Jakarta Tahun 2013
sangat memuaskan.

Judul : Mutu Pelayanan Hotel Berbintang Sahid Jakarta Tahun 2013


BENTUK DAN MAKNA
Bentuk

Fonem Morfem Kata Frasa Klausa Kalimat Alinea Karangan

Judul karangan ilmiah harus berupa frasa, bukan


klausa atau kalimat.

Topik : Peranan perpustakaan kampus dalam meningkatkan mutu


pendidikan masyarakatnya
Tujuan: Menunjukkan peran perpustakaan kampus sebagai sarana yang
sangat penting untuk meningkatkan mutu pendidikan
Tesis : Perpustakaan kampus mempunyai peranan yang sangat
penting untuk meningkatkan mutu pendidikan
TATA BENTUK KATA
MENSUKSESKAN
SUKSES
MENYUKSESKAN
MEMPARKIR
PARKIR
MEMARKIR
MENTARGETKAN
TARGET
MENARGETKAN
MENGKOORDINASIKAN
KOORDINASI
MENGOORDINASIKAN
MENSTABILKAN
STABIL
MENYETABILKAN
MEMPROGRAM
PROGRAM
MEMROGRAM
MENTRANSFER
TRANSFER
MENRANSFER
MENGKREDIT
KREDIT
MENGERIDIT
MENTERAPKAN/MENGETRAPKAN/
MENERAPKAN

MENGUATIRKAN/MENGAWATIRKAN/
MENGKHAWATIRKAN

MENTRAMPILKAN/MENERAMPILKAN/MENRAMPILKAN

MENGESAMPINGKAN/MENGENYAMPINGKAN/
MENSAMPINGKAN

MENTERJEMAHKAN/MENERJEMAHKAN

MENCOLOK/MENYOLOK

MENSUCIKAN DIRI/MENYUCIKAN DIRI


MENGONSUMSI/MENGKONSUMSI

MENGECAT/MENCAT

MEMPOSKAN/MENGEPOSKAN

MENGEPEL/MEMPEL
Pengertian Kalimat

Penanda

Kalimat Informasi

Struktur
Penanda
Kalimat (dalam ragam tulis) diawali
dengan huruf kapital dan diakhiri
dengan tanda titik, tanda tanya, atau
tanda seru.

Informasi
Kalimat merupakan rangkaian kata
yang mengandung informasi relatif
lengkap
Contoh Kasus
1. Surat tugas itu sudah ditandatangani.
2. Surat tugas yang sudah ditandatangani
itu.

Catatan:
Rangkaian kata (1) sudah merupakan
kalimat karena informasinya sudah
lengkap, sedangkan (2) belum menjadi
kalimat karena informasinya belum
lengkap.
Struktur

Kalimat sekurang-kurangnya mengandung


dua unsur, yaitu subjek dan predikat.
Namun, jika predikatnya berupa kata kerja
transitif, sebuah kalimat--selain
memerlukan unsur subjek dan predikat--
juga memerlukan unsur lain, yaitu objek.
Misalnya:
PT Sekar Ayu memproduksi jamu Cap
Kelinci.
Unsur-Unsur Kalimat

S P Pel

Ket
Contoh Kasus
1. Dalam bab ini akan membahas metode pengumpulan data.
2. Pembangunan itu untuk menyejahterakan masyarakat.

Kalimat (1) tidak lengkap karena tidak ada subjeknya,


sedangkan (2) tidak ada predikatnya. Perhatikan
perbaikannya di bawah in.

1a. Bab ini akan membahas metode pengumpulan data.


1b. Dalam bab ini akan dibahas metode pengumpulan data.
2a. Pembangunan itu bertujuan menyejahterakan masyarakat.
Pustaka Acuan
Alwi, Hasan, dkk. 1998. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Balai Pustaka.
Badru, Syahidin. 1994. "Laras Bahasa Surat Niaga" Naskah hasil penelitian Proyek Pembinaan Bahasa
dan Sastra Indonesia dan Daerah,Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Jakarta.
-------------. 1996. Penyulihan sebagai Alat Kohesi dalam Wacana. Jakarta: Pusat Bahasa, Depdiknas.
--------------. 2000. Nomina dan Pemakaiannya dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa,
Depdiknas.
--------------. 2008. Bahan Ajar Laras Bahasa dalam Tata Naskah Dinas. Jakarta: Pusat Pendidikan dan
Pelatihan, Sekretariat Negara Republik Indonesia.
----------------. 2013. “Bahasa Indonesia Laras Dinas”, Bahan Ajar pada Pembekalan Ujian Dinas Pusat
Pendidikan dan Pelatihan, Sekretariat Negara Republik Indonesia.
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1991. Prosiding Teknik
Penulisan Buku Ilmiah. Jakarta: Depdikbud.
Finoza, Lamuddin. 2012. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Diksi
Pusat Bahasa. 2006. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. Jakarta: Pusat
Bahasa.
Pusat Bahasa. 2006. Pedoman Umum Pembentukan Istilah. Jakarta: Pusat Bahasa.
Pusat Bahasa. 2006. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. Jakarta: Balai Pustaka.
Soeseno, Slamet. 1993. Teknik Penulisan Ilmiah-Populer: Kiat Menulis Nonfiksi untuk Majalah. Jakarta:
Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama.
Utoro Dewo, Felicia., Montolalu, Luci R., dan Kawira, Lita Pamela. 2004. Bahasa Indonesia : Sebuah
Pengantar Penulsan Ilmiah. Jakarta : Program PDPT Universitas Indonesia.
Terima Kasih

Syahidin Badru
Dosen

Universitas Sahid Jakarta

Anda mungkin juga menyukai