Peran Medik PD Penanganan Korban Bencana
Peran Medik PD Penanganan Korban Bencana
Sklera : pelindung bola mata dari kerusakan mekanis dan memungkinkan melototnya otot
mata
Kornea : penerima rangsangan cahaya,mereaksikan cahaya
Koroidea :penyedia makanan untuk semua bagian mata yang lain
Pupil : mengatur sedikit banyaknya cahaya yang diperlukan mata
Lensa : membiaskan dan memfokuskan cahaya,agar bayangan dari benda tepat jatuh dari
bagian retina
Aqueos humor : untuk menjaga kantong depan bola mata
Vitreous humor : untuk meneruskan rangsangan ke bagian mata
Retina : menerima bayangan dan juga melihat benda
Badan silia : menyokong lensa dan juga mensekresikan aqueso humor
Bintik buta : untuk tempat saraf optik
INDERA PENDENGARAN DAN KESEIMBANGAN (TELINGA)
Telinga merupakan alat indera yang peka terhadap rangsangan berupa gelombang suara. Telinga
manusia mampu mendengar suara dengan frekuensi antara 20-20.000 Hz. Selain sebagai alat
pendengaran, telinga juga berfungsi menjaga keseimbangan tubuh manusia.
Gangguan dan Penyakit pada Indera Pendengaran/Telinga
Ganguan pada telinga dapat disebabkan oleh luka pada telinga bagian luar yang telah terinfeksi atau otitis
sehingga mengeluarkan nanah. Gangguan ini dapat bersifat permanen jika terjadi infeksi yang sangat
parah. Penderita harus segera memeriksakan telinganya pada dokter supaya dapat cepat disembuhkan.
Penyakit pada Indera pendengaran adalah sebagai berikut.
a. Otosklerosis, yaitu kelainan pada tulang sanggurdi yang ditandai dengan gejala tinitus (dering pada
telinga) ketika masih kecil.
b. Presbikusis, yaitu kerusakan pada sel saraf telinga yang terjadi pada usia manula. Rusaknya reseptor
pendengaran pada telinga bagian dalam akibat dari mendengarkan suara yang amat keras.
INDERA PENCIUMAN/PEMBAU (HIDUNG
Hidung adalah reseptor atau pun penerima rangsangan yang memiliki kemampuan untuk mendeteksi dan juga merespon
berbagai macam bau dari luar tubuh. Indra penciuman atau bagian bagian hidung ini merupakan indra yang sangat
sensitif karena mempunyai struktur sel yang langsung berhubungan dengan sistem pernapasan dan saluran tenggorokan
yang terdiri dari lubang hidung dan rongga hidung dimana rongga hidung tersebut tersusun atas tulang dan tengkorak.
Lidah adalah alat indera yang peka terhadap rangsangan berupa zat kimia larutan. Lidah memiliki otot yang tebal,
permukaannya dilindungi oleh lendir dan penuh dengan bintil-bintil. Kita dapat merasakan rasa pada lidah karena
terdapat reseptor yang dapat menerima rangsangan. Reseptor itu adalah papilla pengecap atau kuncup pengecap. Kuncup
pengecap merupakan kumpulan ujung-ujung saraf yang terdapat pada bintil-bintil lidah. Papilla agak kasar karena
memiliki tonjolan-tonjolan pada permukaan lidah. Di dalam papila terdapat banyak kuncup-kuncup pengecap (taste bud)
yaitu suatu bangunan berbentuk bundar yang terdiri dari dua jenis sel yaitu sel-sel penyokong dan sel-sel pengecap yang
berfungsi sebagai reseptor.
Selain menghasilkan keringat, pada bagian dermis terdapat ujung saraf/reseptor peraba. Kulit adalah alat indera yang
peka terhadap rangsangan berupa sentuhan, tekanan, panas, dingin, dan nyeri atau sakit. Kepekaan tersebut
disebabkan karena adanya ujung-ujung saraf yang ada pada kulit. Biasanya ujung saraf indera peraba ada dua macam,
yaitu ujung saraf bebas yang mendeteksi rasa nyeri atau sakit, dan ujung saraf yang berselaput (berpapilia).