Anda di halaman 1dari 17

MENDETEKSI

KECURANGAN (FRAUD)

KELOMPOK 4 :

EKA YUSTIKA SARI SANGADJI 0227 1611 055


AMELIA SAMSUDIN 0227 1611 057
WAODE GUSTIA ULFA 0227 1611 086
MIFTHAHULRIQA M. A. SALEH 0227 1611 093
KAMALIA BASYIR 0227 1611 061
Indikator Kecurangan (Red Flag)

Red Flags merupakan jejak tindakan kecurangan yang


tertinggal. Red flag ini dapat berbentuk banyak hal,
seperti anomali akuntansi, transaksi atau peristiwa yang
tak terjelaskan, elemen transaksi yang tidak biasa,
perubahan perilaku ataupun karakteristik seseorang, dan
lain lain. Red flags yang umumnya terjadi (sesuai dengan
skema kecurangan) disajikan berikut ini :
Skema Kecurangan
Skema Lap. Keuangan
• Perbedaan Waktu (Perawatan Penjualan yang Tidak Tepat)
Contohnya : pengembalian barang dagangan yang berlebihan,
disertai dengan kredit penjualan, terutama pada hari-hari awal
periode pelaporan keuangan baru

• Pendapatan Fiktif
Contohnya : Peningkatan aset yang tidak biasa

• Pencatatan Kewajiban yang Tidak Benar


Contohnya : Faktur vendor dan transaksi liabilitas lainnya yang tidak
dicatat
• Pengungkapan yang Tidak Memadai
Contohnya : Penemuan kontingensi hukum yang tidak diungkapkan

• Penilaian Aset Tidak Benar


Contohnya : Peningkatan nilai buku aset yang tidak biasa atau tidak
dijelaskan (inventaris, piutang, aset berumur panjang)
Skema Penyalahgunaan Aset
• Pencurian Uang Tunai
Contohnya : Penurunan tingkat deposito di bank yang tidak biasa
atau tidak dijelaskan

• Perusahaan Shell
Contohnya : Kurangnya data kontak yang memadai: nomor telepon,
dan sebagainya

• Vendor Pass-Through
Contohnya : Menurunnya laba, meningkatkan harga pokok
penjualan

• Nonaccomplice Vendor
Contohnya : Penggunaan nomor faktur yang tidak berurutan.
• Pembelian Pribadi
Contohnya : transaksi pembelian yang mencurigakan pada kartu
kredit perusahaan

• Karyawan Hantu
Contohnya : kenaikan upah yang tidak disertai dengan bukti

• Komisi
Contohnya :Peningkatan biaya komisi yang tidak disertai dengan
bukti

• Upah yang Dipalsukan


Contohnya : Perubahan tarif upah yang tidak disertai bukti
• Check-Tampering
Contohnya : Jumlah cek yang dibatalkan terlalu banyak

• Skimming
Contohnya : Pendapatan lebih rendah dari yang diharapkan

• Lapping
Contohnya :Keluhan pelanggan tentang pembayaran yang diposting
lama setelah cek dikirimkan
Skema Korupsi
• Konflik kepentingan
Contohnya : adanya hubungan antara seorang karyawan dan pihak
ketiga (vendor)

• Penyuapan
Contohnya : Perubahan gaya hidup karyawan

• Pemerasan Ekonomi
Contohnya : karyawan menuntut pembayaran dari vendor agar
karyawan tersebut tetap mendukung vendor
Kelemahan Pengendalian Internal

Pengendalian internal
terdiri atas
pengendalian Ketiadaan dari pemisahan tugas
lingkungan, sistem Ketiadaan dari perlindungan fisik
akuntansi dan Ketiadaan dari pemeriksaan
pngendalian prosedur. sendiri
Umumnya gejala Ketiadaan dari otorisasi yang
kelemahan pada tepat
pengendalian Ketiadaan dari dokumen dan
internalmen cakup: arsip yang tepat
Menolak pengendalian yang ada
Kurangnya pengetahuan tentang
sistem akuntansi
Indikator Analisis Kecurangan
indikator analisis kecurangan adalah prosedur atau
hubungan yang sangat tidak wajar atau sangat
tidak yang realistik. Indikator-indikator meliputi
transaksi atau kejadian yang terjadi pada waktu
dan tempat yang tidak biasa yang dilakukan oleh
atau melibatkan orang yang biasanya tidak akan
berpartisipasi atau yang menggunakan prosedur,
kebijakan, atau praktik yang tidak biasa.
Indikator-indikator tersebut juga meliputi transaski
dan jumlah yang terlalu besar atau terlalu kecil,
yang dilakukan atau terjadi terlalu sering atau
terlalu jarang,yang nilainya terlalu tinggi atau
terlalu rendah,atau yang menghasilkan sesuatu
yang terlalu banyak atau terlalu sedikit.
Beberapa contoh indikator analisis kecurangan
adalah :
 kekurangan atau penyesuaian persediaan
yang tidak dapat dijelaskan
 penyimpangan dari spesi&ikasi
 peningkatan nilai sisa
 kelebihan pembelian
 terlalu banyak mem" debit dan kredit
 meningkatan atau penurunan saldo akun,
rasio, atau hubungan.
 Keabnormalan & fisik
 Kekurangan atau kelebihan kas
 Kelebihan biaya untuk keterlambatan
 Biaya atau pengembalian yang tidak wajar
 Rotasi eksekutif yang berlebihan
Hubungan laporan -laporan keuangan yang tidak
wajar seperti :
 Meningkatanya pendapatan dan menurunnya
persediaan
 Meningkatnya pendapatan dengan menurunnya
piutang
 Meningkatnya pendapatan dengan menurunnya
arus kas
 Meningkatnya persediaan dengan menurunnya
utang
 Meningkatnya volume dengan meningkatnya
biaya perunit
 Meingkatnya volume dengan menurunnya nilai
sisa
 Meningkatnya persediaan dengan menurunnya
biaya penyimpanan di gudang.
Perilaku Yang Tidak Biasa
Hasil penelitian psikologi menemukan bahwa saat
seseorang (terutama kesalahan fraud yang
pertama kali dilakukan) melakukan kejahatan,
orang tersebut akan mengalami perasaan takut
dan bersalah. Perasaaan ini menimbulkan
sensasi yang tidak menyenangkan atau bisa
disebut dengan stress. Individual tersebut
kemudianmenampakkan tingkah laku yang
berbeda untuk menanggulangi stressnya, hal ini
dapat digambarkan dengan:
Tidak ada signal tingkah laku kecurangan yang khusus, akan
tetapi perubahan sikap dan tingkah laku merupakan suatu
indikator seseorang melakukan kecurangan. Seseorang yang
baik bisa saja menjadi jahat dan suka mengintimidasi.
Seseorang yang jahat dan suka mengintimidasi bisa saja
menjadi seseorang yang baik.
Informasi dan Pengaduan
Sering kali, sulit unutk mengetahui apa yang
memotivasi seseorang memberikan informasi
dan pengaduan. Oleh karena itu, kapanpun
informasi atau pengaduan diterima, mereka
harus diperlakukan dengan hati-hati dan
dipertimbangkan hanya sebagai indikator
kecurangan. Individu seharusnya selalu
dianggap tak bersalah hingga benar-benar
terbukti bersalah dan tidak boleh dicurigai atau
dituduhsecara tidak adil.
Ada beberapa alasan mengapa orang menjadi
ragu-ragu untuk mengungkapkan informasi
adanya dugaan kecurangan. Alasan-alasan
tersebut
antara lain:
• Biasanya tidak mungkin mengetahui dengan
pasti bahwa kecurangan terjadi.
• Mereka merasa takut terjadi pembalasan
dendam karena menjadi whistle blower!
• Mereka sering terintimidasi oleh pelaku.
• Mereka sering berpikir bahwa menuduh
seseorang tidak dapat dibenarkan.
• tidak mudah untuk memberikan informasi
dalam banyak organisasi
Terima Kasih ..

Anda mungkin juga menyukai