Anda di halaman 1dari 10

ASSALAMUALAIKUM WR.

WB
MONITORING & EVALUASI PATIENT SAFETY

Kelompok 1:
1. Aisyah
2. Devi Safitri
3. Dewi Aprilianti
4. Finda Yesiana
5. M. Candra Wijaya
6. Nabilla Amelia
7. Nur Rahma
8. Shinta Nirwana
Pengertian patient safety

Menurut Supari tahun 2005, patient safety adalah bebas dari cidera aksidental
atau menghindarkan cidera pada pasien akibat perawatan medis dan
kesalahan pengobatan. Patient safety (keselamatan pasien) rumah sakit adalah
suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman. Hal ini
termasuk : assesment resiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang
berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden,
kemampuan belajar dari insident dan tindak lanjutnya serta implementasi
solusi untuk meminimalkan timbulnya resiko. Sistem ini mencegah terjadinya
cedera yang di sebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan
atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya dilakukan (DepKes RI, 2006).
Tujuan Sistem Patient safety

Tujuan Sistem Keselamatan Pasien Rumah Sakit


adalah:
A. Terciptanya budaya keselamatan pasien di Rumah
Sakit.
B. Meningkatnya akuntabilitas Rumah Sakit terhadap
pasien dan masyarakat
C. Menurunnya KTD di Rumah Sakit
D. Terlaksananya program-program pencegahan
sehingga tidak terjadi penanggulangan KTD
Sedangkan tujuan keselamatan pasien secara
internasional adalah:

A. Identify patients correctly


B. Improve effective communication
C. Improve the safety of high-alert medications
D. Eliminate wrong-site, wrong-patient, wrong
procedure surgery
E. Reduce the risk of health care-associated infections
F. Reduce the risk of patient harm from falls
Konsep dan Prinsip patient safety

Patient safety adalah pasien bebas dari cedera yang tidak seharusnya terjadi atau
bebas dari cedera yang potensial akan terjadi (penyakit,cedera fisik/sosial psikologis,
cacat, kematian ) terkait dengan pelayanan kesehatan (KKP-RS, 2008). Patient Safety
(keselamatan pasien) rumah sakit adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat
asuhan pasien lebih aman. Hal ini termasuk : assesment resiko, identifikasi dan
pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis
insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi
solusi untuk meminimalkan timbulnya resiko. Sistem ini mencegah terjadinya cedera
yang di sebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak
mengambil tindakan yang seharusnya diambil (DepKes,2006).
Kriteria monitoring dan evaluasi patient safety

• Di Rumah Sakit

A. Rumah sakit agar membentuk Tim Keselamatan Pasien Rumah


Sakit, dengan susunan organisasi sebagai berikut : Ketua : dokter,
Anggota : dokter, dokter gigi, perawat, tenaga kefarmasian
dan tenaga kesehatan lainnya
B. Rumah sakit agar mengembangkan sistem informasi pencatatan
dan pelaporan internal tentang insiden
C. Rumah sakit agar melakukan pelaporan insiden ke Komite
Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KKPRS) secara rahasia
D. Rumah sakit agar memenuhi standar keselamatan pasien rumah
sakit dan menerapkan tujuh langkah menuju keselamatan pasien
rumah sakit.
E. Rumah sakit pendidikan mengembangkan standar pelayanan
medis berdasarkan hasil dari analisis akar masalah dan sebagai
tempat pelatihan standar-standar yang baru dikembangkan.
• Di Propinsi/Kabupaten/kota
A. Melakukan advokasi program keselamatan pasien ke rumah sakit
- rumah sakit di wilayahnya
B. Melakukan advokasi ke pemerintah daerah agar tersedianya
dukungan anggaran terkait dengan program keselamatan pasien
rumah sakit
C. Melakukan pembinaan pelaksanaan program keselamatan pasien
rumah sakit.

• Di Pusat
A. Membentuk Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit dibawah
Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia.
B. Menyusun panduan nasional tentang Keselamatan Pasien Rumah
Sakit
C. Melakukan sosialisasi dan advokasi program keselamatan pasien
ke Dinas Kesehatan Propinsi/Kabupaten/Kota, PERSI Daerah dan
rumah sakit pendidikan dengan jejaring pendidikan
D. Mengembangkan laboratorium uji coba program keselamatan
pasien.
Monitoring dan evaluasi patient safety
• Di Rumah Sakit

Pimpinan rumah sakit melakukan monitoring dan evaluasi pada unit kerja-
unit kerja di rumah sakit, terkait dengan pelaksanaan keselamatan pasien di
unit kerja

• Di Propinsi
Dinas Kesehatan Propinsi dan PERSI Daerah melakukan monitoring dan
evaluasi pelaksanaan Program Keselamatan Pasien Rumah Sakit di wilayah
kerjanya.

• Di Pusat
a. Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit melakukan monitoring dan
evaluasi pelaksanaan Keselamatan Pasien Rumah Sakit di rumah sakit
- rumah sakit
b. Monitoring dan evaluasi dilaksanakan minimal satu tahun satu kali.

Anda mungkin juga menyukai