Anda di halaman 1dari 8

LEUKEMIA MIELOBLASTIK

KRONIK
1. Epidemiologi dan Etiologi
 15-20 % dari leukemia dan merupakan
leukemia kronik yang paling sering dijumpai
di Indonesia.
 Insiden di negara barat : 1-
1,4/100.000/tahun
 Sering mengenai usia pertengahan dengan
puncak umur 40-50 tahun.
Radiasi
Leukemogenik : zat kimia mempengaruhi
frekuensi leukemia. Seperti : Benzena
Herediter : sindrom down
Infeksi virus : retrovirus, HTLV-1
2. Patogenesis
• Gen BCR-ABL pada kromosom Philadelphia (Ph)
menyebabkan proliferasi yang berlebihan sel
induk pluripoten pada sistem hematopoiesis.
• Bertahan lama usia dari sel leukemia dikarenakan
gen BCR-ABL bersifat anti apoptosis.
• Sehingga mendesak sistem hematopoiesis karena
terbentuknya klon-klon abnormal
3. Manifestasi Klinik
 Fase kronik
- Asimtomatik
- Gejala hiperkatabolik : berat badan menurun,
lemah, anoreksia, dan berkeringat malam.
- Spelomegali
- Gejala gout, gangguan penglihatan
 Fase akselerasi
- demam, lelah, nyeri tulang (sternum) semakin
progresif
- Leukositosis
- Trombosit menurun
- Promielosit > 30 %
4. Dasar Diagnosis Kerja
 Anamnesa
= riwayat keluarga, kapan gejala dirasakan,
terpapar/ mempunyai faktor predisposisi.
 Pemeriksaan fisik
= pemeriksaan pembesaran organ

Anda mungkin juga menyukai