Anda di halaman 1dari 18

“ Add your company slogan ”

Reaksi Netralisasi
Priyo Agung Nugroho, M.Pd

LOGO
Reaksi Netralisasi

1 Kompetensi Dasar

2 Indikator

3 Reaksi Asam Basa

4 Titrasi Asam Basa


Kompetensi Dasar
1. Menghitung banyaknya pereaksi dan hasil reaksi dalam
larutan elektrolit
2. Melakukan titrasi asam basa untuk menentukan
konsentrasi larutan asam basa
Indikator
1. Mengkomunikasikan hasil pengamatan tentang beberapa
reaksi dalam larutan
2. Menggunakan konsep mol, konsentrasi, volume larutan
untuk perhitungan kimia pada reaksi dalam larutan
Reaksi Asam Basa
Reaksi Netralisasi adalah reaksi penggaraman dimana
perbandingan mol antara asam dan basa sama maka sifat
asam dan sifat basa saling meniadakan.
Pada reaksi netralisasi jika larutan asam dan larutan basa
dalam jumlah yang ekuivalen, akan dihasilkan suatu larutan
yang bersifat netral ( pH = 7 ). Adapun reaksi netralisasi yang
sesungguhnya adalah reaksi :

OH- + H+  H2O
Reaksi diatas memperlihatkan bahwa 1 mol H+ dinetralkan
oleh 1 mol OH-.
Pada reaksi antara asam bivalen ( bervalensi 2 ) dengan
basa monovalen maka 1 mol asam akan menetralkan 2 mol
basa
Contoh Reaksi Netralisasi :
a. KOH + HCl  KCl + H2O
b. 2KOH + H2SO4  K2SO4 + 2H2O
c. Ca(OH)2 + 2HCl  CaCl2 + 2H2O
Pada reaksi antara asam / basa kuat dan asam / basa lemah
dengan perbandingan mol asam – basa yang tidak sama,
akan diperoleh larutan yang sifatnya tergantung pada
reaktan yang tersisa. Jika reaktan yang tersisa berupa asam
kuat maka larutan akan bersifat asam dan pH dihitung
dengan rumus :
pH = -log[H+]sisa
Sebaliknya jika reaktan yang tersisa basa kuat maka larutan
akan bersifat basa dan pH dihitung dengan rumus :
pOH = -log[OH-]sisa
pH = 14 - pOH
Contoh Soal :
Larutan Ba(OH)2 mempunyai pH 13. Berapa mL larutan HCl
0,2 M yang harus ditambahkan ke dalam 100 mL larutan
Ba(OH)2 supaya pH-nya menjadi 9.
Jawab :
pH Ba(OH)2 awal = 13
pOH = 14 – 13 = 1
[OH-] = 10-1
[OH-] = M . valensi asam
10-1 = M . 2
M = 0,5 . 10-1
Ba(OH)2 + 2HCl  BaCl2 + 2H2O
Mula – mula 5 mmol 0,2 x mmol
Reaksi 0,1 x mmol 0,2 x mmol 0,1 mmol 0,2 mmol
-------------------------------------------------------------------------------------------------
Sisa (5 – 0,1x) mmol – 0,1 mmol 0,12mmol
Msisa = ( 5 – 0,1 x ) mmol
-----------------------
(100 + x )mL

pHakhir = 9
pOH = 5
[OH-] = Msisa . valensi asam
10-5 = ( 5 – 0,1 x ) . 2
--------------------
100 + x
(100 + x ) . 10-5 = ( 5 – 0,1 x ) . 2
10-3 + 10-5x = 10 – 0,2 x
x = 103
------
0,2
= 5000 mL
Latihan Soal
1. Berapa mL larutan NaOH yang pH-nya = 12 harus
dicampur dengan 100 mL larutan H2SO4 yang pH-nya = 3
supaya pH campuran menjadi 11 ?
2. Berapa gram NaOH yang harus ditimbang untuk membuat
20 mL larutan NaOH 0,2 M ? ( Ar Na : 23, O : 16, H : 1 )
Titrasi Asam Basa
Pada reaksi antara asam dan basa di mana jumlah mol
asam sama dengan jumlah mol basa akan dihasilkan garam
dan air. Sejumlah tertentu larutan asam dititrasi dengan
larutan basa sampai mencapai titik ekuivalen ( asam dan
basa tepat habis bereaksi ), jika salah satu larutan diketahui
molaritasnya maka molaritas larutan yang satu lagi dapat
diketahui dengan menggunakan rumus :
M1 . V1 = M2 . V2
Keterangan 1 = asam
2 = basa
Titik ekuivalen dapat diketahui dengan menambahkan suatu
indikator. Indikator ini haruslah berubah warna di sekitar titik
ekuivalen. Titrasi dihentikan pada saat indikator
menunjukkan perubahan warna. Keadaan ini disebut “titik
akhir titrasi”
Perubahan pH pd
Kurva Titrasi
Bila larutan basa ditetesi dengan larutan asam maka pH
akan turun. Sebaliknya, jika larutan asam ditetesi larutan
basa maka pH larutan akan bertambah naik. Perubahan pH
pada proses titrasi digambarkan dengan grafik “kurva titrasi”.
Bentuk kurva titrasi tergantung kekuatan asam basa yang
direaksikan. Ada 3 macam titrasi, yaitu :
a. Asam kuat dengan basa kuat
b. Basa lemah dengan asam kuat
c. Asam lemah dengan basa kuat
a. Titrasi Asam Kuat – Basa Kuat
Misalnya 25 mL larutan HCl 0,2 M di tritrasi dengan
larutan NaOH 0,2 M, akan diperoleh kurva titrasi seperti
gambar berikut :
Titik ekuivalen tercapai saat volume NaOH 25 mL. Sedikit
penambahan volume NaOH akan menaikkan pH menjadi
10 dan sedikit pengurangan volume NaOH akan
menurunkan pH menjadi 5.
Titik ekuivalen terjadi pada pH = 7, saat asam dan basa
tepat habis. Pada daerah sekitar titik ekuivalen terjadi
perubahan pH yang cukup drastis. Secara stoikiometri,
titik ekuivalen dicapai pada saat penambahan 25 mL
NaOH 0,2 M.
b. Netralisasi Asam Lemah oleh Basa Kuat
Perubahan pH pada titrasi 50 mL CH3COOH 0,1 M
dengan larutan NaOH 0,1 M diperoleh kurva titrasi seperti
gambar berikut :

pH larutan akan naik sedikit demi sedikit dan lonjakan pH di sekitar


titik ekuivalen lebih sempit, hanya sekitar 3 satuan ( pH ± 7 – 10 )
c. Netralisasi Basa Lemah oleh Asam Kuat
Perubahan pH pada titrasi 50 mL NH3 0,1 M dengan
larutan HCl 0,1 M diperoleh kurva titrasi seperti gambar
berikut :
pH larutan turun sedikit demi sedikit dan penurunan pH di
sekitar titik ekuivalen terjadi lonjakan pH yang cukup
sempit yaitu sekitar 3 satuan ( pH ± 7 – pH ± 14 ). Titik
ekuivalen terjadi pada pH dibawah 7 dan titik ekuivalen
dapat diamati dengan indikator metil merah.
Latihan Soal
1. Berapa mL larutan KOH 0,638 M yang diperlukan untuk
menetralkan 430 mL larutan H2SO4 0,4 M ?
2. Berapa molaritas larutan NH4OH yang kerapatannya 0,9
g/mL dan mengandung 28,33 % NH3 ?
3. Berapa mL air yang diperlukan untuk mengencerkan 10
mL larutan asam cuka pada nomor 4, supaya molaritas
larutannya menjadi 0,25 M ?
“ Add your company slogan ”

LOGO

Anda mungkin juga menyukai