Anda di halaman 1dari 22

OBAT GANGGUAN

SALURAN
PENCERNAAN PART 2
EMETIK = Muntah
• Obat Emetik
obat yang diindikasikan untuk merangsang muntah
1. Syrup Ipekak
menginduksi muntah dengan merangsang CTZ dan
bekerja langsung pd mukosa lambung
Diminum bersama dengan cairan yg cukup (tidak
boleh diberikan bersamaan dengan susu/minuman
berkarbon
Muntah akan terjadi 15-30 menit muntah
Perhatian : dapat bersifat racun bila tidak menimbulkan
muntah dan diserap. Apabila ini terjadi :
berikan pasien arang aktif (norit) atau bilas
lambung
2. Apomorfin
SC atau IM
termasuk golongan narkotika, menekan pusat
pernapasan dan menurunkan tekanan darah.

Kontraindikasi : pasien yg menelan bahan-


bahan kausatik (ex : amoniak, pemutih
pakaian, larutan akali, cat, minyak tanah dll)
karena dapat memperparah luka pada
eksofagus. Terapi : arang aktif
DIARE
Diare
Menurut WHO; Diare a/:
• Defekasi encer > 3 x sehari dengan/ tanpa
darah dan/ atau lendir dalam tinja
• Diare akut  diare yang terjadi secara
mendadak dan berlangsung < 7 hari pada bayi
dan anak yang sebelumnya sehat
Etiologi
1.Infeksi
a.Infeksi Enteral
(penyebab utama diare pada anak) Meliputi :
- infeksi bakteri: Vibrio, E. Coli, Salmonella,
Shigella, Bacillus cereus,Clostridium
perfringens
-infeksi virus: Enterovirus (virus
Echo,Coxsackie), Adenovirus, Rotavirus
- investasi parasit: cacing (Ascaris,Trichiuris,Oxyuris),
ProtozoaOxyuris), Protozoa(Entamoeba
histolytica, jamur (candida albicans)
b. Infeksi Parenteral
Infeksi di bagian tubuh lain di luar alat pencernaan
(OMA, tonsilofaringitis,bronchopneumonia,
enchepalitis)
terutama terdapat pada bayi dan anak< 2 tahun
2. Malabsorbsi
a.Malabsorbsi karbohidrat
Pada bayi dan anak yang terpenting dan tersering
ialah intoleransi laktosa
b.Malabsorbsi lemak
c.Malabsorbsi Protein
Mekanisme Diare
Mekanisme dasar yang menyebabkan timbulnya
diare:
1.Gangguan osmotik
Makanan/zat tidak dapat diserap tekanan
osmotikdalam rongga usus meningkat 
pergeseran air dan elektrolit ke dalam rongga
usus
Isi rongga usus yang berlebihan 
merangsang usus untuk mengeluarkannya 
diare osmotik
2. Gangguan sekresi
Rangsangan tertentu ( toksin ) pada dinding usus 
peningkatan sekresi air dan elektrolit ke dalam
rongga usus  diare sekretorik timbul karena
terdapat peningkatan isi rongga usus

3. Gangguan motilitas usus


Hiperperistaltik  berkurangnya kesempatan usus
untuk menyerap makanan  diare.
Bila peristaltik usus menurun  bakteri tumbuh
berlebihan  diare
Faktor Resiko Diare
• Kuman penyebab diare
• Keadaan gizi
Malnutrisi  korelasi positif dengan lama dan
beratnya diare, menurunnya aktifitas enzim usus &
hilangnya integrasi usus
• Higiene dan sanitasi
• Sosial budaya
Pemberian makanan tambahan yang terlalu dini dan
tidak tepat ( faktor penting ) . diare
• Kepadatan penduduk
• Sosial ekonomi
Klasifikasi Dehidrasi
A. Derajat Dehidrasi Menurut Jumlah Cairan
yang Hilang
1. Dehidrasi Ringan
Kehilangan cairan 5 % Berat Badan
2. Dehidrasi Sedang
Kehilangan cairan 5- 10 % Berat Badan
3. Dehidrasi Berat
Kehilangan cairan >10 % Berat Badan
Tanda Dehidrasi (WHO 1997)
• Dehidrasi ringan/ sedang
1.Gelisah,rewel/mudah marah
2.Mata cekung
3.Haus, minum banyak
4.Cubitan kulit perut kembalinya lambat
• Dehidrasi berat
1.Letargiatau tidak sadar
2.Mata cekung
3.Tidak bisa minum/ malas minum
4.Cubitan kulit perut kembalinya sangat lembat
Pada dehidrasi berat, pasien dapat mengalami asidosis
metabolik.
Asidosis metabolik terjadi karena :
1. Kehilangan bikarbonat >> melalui tinja
2. Ketosis kelaparan
3. Produk-produk metabolik asam tidak dapat dikeluarkan
 oliguria/ anuria
4. Pindahnya ion natrium cairan ekstrasel ke cairan intrasel
5. Penimbunan asam laktat
Gambaran Klinik Asidosis Metabolik
• Hiperventilasi ( pernafasan cepat dan dalam/ Kussmaul
• Terkadang diikuti syok, mual, muntah, anoreksia
• Bila asidosis hanya sedikit dan cukup cairan
elektrolit ( CO2 combining power tidak kurang
dari 40 vol % atau 18 mEq/liter)  dikoreksi
oleh homeostasis tubuh sendiri
• Bila dibawah nilai diatas  dikoreksi dengan
natrium laktat atau natrium bikarbonat
B. Derajat Dehidrasi menurut Tonisitas Cairan
1. Dehidrasi isotonik
Kadar Na dalam plasma 130 – 150 mEq/L
2. Dehidrasi hipotonik
Kadar Na dalam plasma <130 mEq/L
3. Dehidrasi hipertonik
Kadar Na dalam plasma 130 – 150 mEq/L
Terapi Diare
• Dasar pengobatan diare :
1. Pemberian cairan
2. Dietetik ( pemberian makanan)
3. Obat-obatan
Pemberian cairan pada diare dengan
dehidrasi
1. Jenis Cairan
a. Cairan rehidrasi oral ( Oral rehidration salts)
formula lengkap ( NaCl, NaHCO3, KCl dan glukosa)
 oralit
Formula sederhana (tidak lengkap) hanya
mengandung NaCl & sukrosa atau karbohidrat lain (
larutan gula garam, larutan air tajin garam, larutan
tepung beras garam )  pengobatan diare pertama
di rumah dengan/ tanpa dehidrasi ringan
2. Jalan Pemberian
a. Per oral
dehidrasi ringan, sedang dan tanpa dehidrasi, anak
mau minum serta kesadaran baik
b. Intragastrik
dehidrasi ringan, sedang atau tanpa dehidrasi tetapi
anak tidak mau minum, atau kesadaran menurun
c. Intravena
Dehidrasi berat
Obat-Obatan
1. KEMOTERAPEUTIKA : membunuh bakteri
ex : amoksisilin, tetrasiklin; kloramfenikol; ciprofloksasin
a. Kolera (V. Cholerae)
konsistensi feses : cair dan ada lendir2 yg mengambang
dalam feses cair (diare air beras)
Terapi : Tetrasiklin (4x250 mg 3 hari/ 2x500 mg)
Doksisiklin ( 2x100 mg 3 hari)
b. Tifus (salmonella thypi)
Pilihan 1 : Klotrimoksazol 2x 3 tab (1440 mg)
Pilihan 2 : Amoksisilin ( 6x 1gram 2 minggu)
Pilihan 3 : Kloramfenikol ( 4x750 mg sampai demam hilang,
lanjutkan dgn 4x500 mg, Total 2 mgg)
2. OBSTIPANSIA : terapi simptomatis
a. Zat penekan peristaltik
mengurangi peristaltik shg memberikan waktu lbh
untuk resorbsi air dan elektrolit oleh mukosa usus
1. Opium
2. Derivat Petidin
- Difenoksilat (selektif lokal pada saraf-saraf dinding
usus, sehingga mengurangi gerak peristaltik)
- Loperamida (imodium) : khasiat obstipansi nya 2-3x
lebih kuat, tanpa berefek pd SSP, sehingga tidak
menimbulkan ketergantungan
dosis : 2 tablet (2 mg); tiap 2 jam 1 tab, max 8
tablet/hari
3. Antikolinergik
menurunkan motilitas usus dan hiperekskresi
Atropin dan ekstrak belladona
b. Adstringensia
menciutkan selaput lendir usus
ex : tanin, garam bismuth dan aluminium
c. Adsorbensia
menyerap racun yang berasal dari bakteri atau dr
makanan
ex : norit , kaolin, pektin
3. SPASMOLITIKA : melepaskan kejang-kejang otot yang
sering menyebabkan nyeri perut pada diare
ex : papaverin, oksifenonium
OBAT KONSTIPASI = Laksansia
• Konstipasi :
defekasi terhenti / tidak lancar / tidak teratur
• Laksansia/laksativ
zat yang dapat menstimulasi gerakan
peristaltik usus sebagai efek langsung
rangsangan terhadap dinding usus, sehingga
mempermudah defekasi dan meredakan
sembelit

Anda mungkin juga menyukai