Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN AKUNTABILITAS

KINERJA INSTANSI
PEMERINTAHAN
KELOMPOK

1.
2.
3.
Pengertian

• Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah adalah perwujudan kewajiban


suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan
dan kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai sasaran dan
tujuan yang telah ditetapkan melalui sistem pertanggungjawaban secara
periodik.

• Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah adalah instrumen yang


digunakan instansi pemerintah dalam memenuhi kewajiban untuk
mempertanggujawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi
organisasi yang terdiri dari berbagai komponen yg merupakan suatu
kesatuan yaitu perencanaan stratejik, perencanaan kinerja, pengukuran
kinerja dan pelaporan kinerja.
Latar Belakang LAKIP

• Dalam rangka lebih meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang


lebih berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab
dipandang perlu adanya pelaporan AKIP
• Untuk melaksanakan pelaporan AKIP perlu dikembangkan Sistem
AKIP
• Sebagai wujud pertanggungjawaban dalam mencapai misi dan
tujuan instansi pemerintah dan dalam rangka perwujudan good
governance telah dikembangkan media pertanggungjawaban LAKIP
Fungsi LAKIP

Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: KEP/135/M.


PAN/9/2004
• Sebagai sarana/instrumen penting untuk melaksanakan reformasi dalam
penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan, pembangunan, dan pelayanan
masyarakat
• Sebagai cara dan sarana yang efektif untuk mendorong seluruh aparatur
pemerintah meningkatkan disiplin dalam menerapkan prinsip-prinsip good
governance dan fungsi-fungsi manajemen kinerja secara taat azaz
(konsisten)
• Sebagai cara dan sarana yang efektif untuk meningkatkan kinerja instansi
pemerintah/unit kerja berdasarkan rencana kinerja yang jelas dan
sistematis dengan sasaran kinerja yang terukur secara berkelanjutan
Fungsi LAKIP

• Sebagai alat untuk mengetahui dan mengukur tingkat keberhasilan


atau kegagalan dari setiap pimpinan instansi/unit kerja dalam
menjalankan misi, tugas/jabatan, sehingga dapat dijadikan faktor
utama dalam evaluasi kebijakan, program kerja, struktur
organisasi, dan penetapan alokasi anggaran setiap tahun bagi
setiap instansi/unit kerja
• Sebagai cara dan sarana untuk mendorong usaha penympurnaan
struktur organisasi, kebijakan publik, ketatalaksanaan, mekanisme
pelaporan, metode kerja, dan prosedur pelayanan masyarakat
berdasarkan permasalahan nyata yang dihadapi dalam pelaksanaan
manajemen pemerintahan secara berkelanjutan.
Evaluasi LAKIP

• Aktivitas analisis yang sistematis, pemberian nilai, atribut,


apresiasi, dan pengenalan permasalahan, serta pemberian solusi
atas masalah yang ditemukan untuk tujuan peningkatan kinerja
akuntabilitas instansi/unit kerja pemerintah.
Evaluasi LAKIP

Umum Khusus
• Menilai penerapan Sistem Akuntabilitas • Memberikan penilaian terhadap
Kinerja Instansi Pemerintah (Sistem AKIP) penerapan Sistem AKIP
dalam rangka mewujudkan kepemerintahan
yang baik serta pencegahan kolusi, korupsi, • Memberikan saran perbaikan
dan nepotisme (KKN) terhadap penerapan Sistem AKIP
• Menilai pelaksanaan program dan kegiatan
instansi/unit kerja • Memberikan saran perbaikan guna
• Meningkatkan akuntabilitas kinerja organisasi
peningkatan kinerja dan
akuntabilitas instansi/unit kerja.
• Meningkatkan efisiensi dan efektivitas
pengelolaan sumber daya
• Memberikan informasi kinerja organisasi.
Perencanaan Kinerja

• Proses penetapan kegiatan tahunan dan indikator kinerja berdasarkan


program , kebijakan, sasaran yang telah ditetapkan dalam rencana
stratejik.
Perencanaan Kinerja

Pengukuran Kinerja dengan mempergunakan


Indikator Kinerja Utama (IKU).
Penggunaan IKU
• IKU pada tingkat Kementerian Negara/ • Perencanaan Jangka Menengah
Departemen/LPND adalah Indikator Hasil
(Outcome) sesuai dengan kewenangan tugas dan • Perencanaan Tahunan
fungsi. • Penyusunan dokumen Penetapan
• IKU pada tingkat Eselon I adalah Indikator hasil Kinerja
(Outcome) dan atau keluaran (Output),
setingkat lebih tinggi dari keluaran • Pelaporan Akuntabilitas Kinerja
(Output) unit kerja dibawahnya. • Evaluasi Kinerja
• IKU pada tingkat Eselon II sekurang-kurangnya • Pemantauan dan pengendalian
adalah Indikator keluaran (Output). Kinerja.
Fungsi LAKIP

• Media hubungan kerja organisasi


• Media akuntabilitas
• Media informasi umpan balik perbaikan kinerja
• LAKIP sebagai Instrumen Peningkatan Kinerja Berkesinambungan.
Hal Wajib Termuat Dalam LAKIP

• LAKIP menyajikan informasi kinerja berupa hasil pengukuran kinerja,


evaluasi, dan analisis akuntabilitas kinerja, termasuk menguraikan
keberhasilan dan kegagalan, hambatan/kendala, permasalahan, serta
langkah-langkah antisipatif yang akan diambil.
• Disertakan uraian mengenai aspek keuangan yang secara langsung
mengaitkan hubungan antara anggaran negara yang dibelanjakan dengan
hasil atau manfaat yang diperoleh (akuntabilitas keuangan) .
• Diuraikan juga secara singkat Renstra dan Renja tahun bersangkutan
beserta sasaran yang ingin dicapai pada tahun itu dan kaitannya dengan
capaian tujuan, misi, dan visi.
Tujuan Analisis Kinerja

• Mengenali kendala dan permasalahan yang dihadapi


• Menilai efisiensi penggunaan sumber daya dalam menghasilkan
output
• Menilai efektivitas pencapaian hasil (outcome) terhadap rencana
• Menilai apakah kualitas hasil telah memenuhi keinginan/kepuasan
stakeholders
• Menilai apakah pencapaian output dan outcome sesuai dengan
waktu yang ditetapkan
Indikator Kinerja

• Hasil (Outcome) : Bagaimana Tingkat pencapaian Kinerja yang


diharapkan Terwujud, berdasarkan Output (Keluaran) atas
Kebijakan atau Program yang sudah dilaksanakan
• Keluaran (Output) : Bagaimana Produk yang Dihasilkan secara
Langsung oleh adanya Kebijakan atau Program, berdasarkan Input
(Masukan) yang digunakan.
Standar Evaluasi Kinerja

• Ketaatan (compliance) berkaitan dengan upaya audit, dengan


mempertanyakan sejauh mana transaksi oleh pemerintah telah
sejalan atau sesuai dengan ketentuan hukum atau peraturan
perundangundangan;
• Efisiensi (efficiency) berkaitan dengan sejauh mana instansi
pemerintah telah mencapai tingkat produktivitas optimum atas
dasar sumber daya yang telah digunakan;
• Efektivitas (Effectiveness) berkaitan dengan sejauh mana Tingkat
Pencapaian Tujuan Kebijakan atas dasar Pemanfaatan Sumber Daya
Publik.
TAHAP-TAHAP
PENYUSUNAN
LAKIP
TAHAP-TAHAP
PENYUSUNAN
LAKIP
TAHAP-TAHAP
PENYUSUNAN
LAKIP
Hubungan LAKIP dengan LKPD dan LPJ

 LAKIP

LAKIP merupakan laporan kinerja tahunan yang berisi


pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai
tujuan/sasaranstrategis instansi.
Landasan hukum penyusunan LAKIP adalah Inpres 7/1999 tentang
AkuntabilitasKinerja instansi Pemerintah, PP 8/2006 tentang
Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Permenpan
29/2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan
Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
LAKIP berisi informasi tentang gambaran umum organisasi,
perencanaan dan perjanjian kinerja dan akuntabilitas kinerja
Hubungan LAKIP dengan LKPD dan LPJ

 LKPD
 Diterbitkannya UU Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara diikuti dengan
kewajiban pemerintah pada berbagai level (Pusat, Provinsi, Kabupaten/kota) untuk
menyusun laporan keuangan. Peraturan Pemerintah (PP) No.24 tahun 2005 yang
disempurnakan menjadi PP No.71 tahun 2010 mengatur tentang Standar Akuntansi
Pemerintah (SAP).
 Pertanggungjawaban publik mensyaratkan bahwa pemerintah wajib memberikan
laporan keuangan sebagai bukti pertanggungjawaban dan pengelolaan
(accountability & stewardship). Laporan keuangan pemerintah haruslah memuat
informasi akuntansi yang merepresentasikan kondisi keuangan, posisi keuangan,
aliran kas dan data-data keuangan lain suatu pemerintahan.
 Hubungannya dengan LAKIP yakni Untuk yang berkaitan dengan kinerja ada tiga
laporan yang harus disusun oleh Pemda, yaitu LKPJ (Laporan Keterangan
Pertanggungjawaban. Laporan Kepala Daerah kepada DPRD yang berkiatan dengan
pertanggung jawaban pelaksanaan program. Isi laporan ini hanya mengungkapkan
apa yang sudh dikerjakan tidak menggambarkan apakah sasaran pemda berhasil
atau tidak.
Hubungan LAKIP dengan LKPD dan LPJ

 LPJ
Laporan ini mengambarkan kinerja urusan yang ditangani oleh Pemda.
Untuk itu Depdagri menetapkan Indikator Kinerja Kunci untuk masing-
masing urusan. Pemda harus mengisi realisasi capaian masing-masing
indikator yang telah ditetapkan tersebut.
Kinerja yang terbaik setiap Pemda bukan ditetapkan berdasarkan
standard, melainkan melalui proses perbandingan antara Pemda. Jadi
bisa saja terjadi yang terbaik diantara yang terjelek.
Dasar hukum LKPJ dan LPPD adalah UU 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan, sedangkan LAKIP adalah Inpres No 7 Tahun 1999 tentang
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Sebenarnya berkaitan
dengan kinerja sudah ada dasar hukumnya yaitu PP No 8 Tahun 2006
tentang Laporan Keuangan dan Kinerja, namun amanh dari PP tersebut
yaitu Perpres tentang SAKIP,sampai saat ini belum keluar
Thank’s

Anda mungkin juga menyukai