Anda di halaman 1dari 32

ACTIVITY

RELATIONSHIP CHART
(ARC)
ACTIVITY RELATIONSHIP CHART
(ARC)

 Teknik untuk merencanakan tata letak


fasilitas atau departemen berdasarkan
derajat hubungan aktivitas.
 ARC didasarkan pada kode-kode huruf
yang menunjukkan derajat haubungan
aktivitas kualitatif dan sering dilengkapi
kode angka yang menjelaskan alasan untuk
pemilihan kode huruf tersebut.
 Kode huruf menunjukkan bagai mana
aktivitas dari masing-masing departemen
tersebut mempunyai hubungan secara
langsung atau erat kaitannya satu dengan
yang lainnya.
 Kode huruf yang digunakan adalah :
A = mutlak perlu
E = sangat penting
I = penting
O = cukup/biasa
U = tidak penting
X = tidak dikehendaki
 Untuk menjelaskan hubungan keterkaitan antara
satu departemen dengan departemen yang lain
dan untuk memperkuat perlukan alasan untuk
menentukan hubungan tersebut.
 Alasan untuk mendapatkan derajat keterkaitan
secara umum dapat dikelompokkan menjadi
tiga, yaitu :
 Keterkaitan produksi
 Urutan aliran kerja
 Menggunakan peralatan yang sama
 Menggunakan catatan yang sama
 Menggunakan ruangan yang sama
 Polusi : bising, debu, getaran, bau, dll
 Memudahkan pemindahan bahan.
 Keterkaitan pegawai
 Menggunakan pegawai yang sama
 Pentingnya saling berhubungan
 Derajat hubungan kepegawaian
 Kemudahan pengawasan
 Melaksanakan pekerjaan serupa
 Perpindahan pegawai
 Gangguan pegawai
 Aliran informasi
 Menggunakan catatan/berkas yang sama
 Derajat hubungan kertas kerja
 Menggunakan alat komunikasi yang sama
Langkah-langkah membuat ARC
 Catat semua departemen pada peta hubungan
aktivitas
 Lakukan wawancara atau survey pada pegawai
/tenaga kerja tiap-tiap departemen atau kepada
pihak manajemen tentang aktivitas pada setiap
departemen.
 Masukan alasan setiap pasangan departemen
pada peta keterkaitan.
 Catat derajat kedekatan setiap pasangan
departemen pada peta keterkaitan sesuai alasan
yang dimasukan.
 Evaluasi peta keterkaitan.
Analisa hubungan aktivitas

Analisa bersifat kuantitatif


1. Penerimaan & distribusi
A
123
2. Gudang material & alat U
O I
3 A 4 U
3. Ruang perawatan
E 6 U O
2,5 U O 2,5
4. Ruang produksi
I O 2,5

5. Ruang ganti 4 X 2,5


X 7
7
6. Kantor
Kode Alasan
1 Urutan aliran kerja
2 Derajat hubungan kepegawaian
3 Kemudahan pengawasan
4 Perpindahan alat/pegawai
5 Alat informasi & komunikasi sama
6 Pegawa sama
7 Bising, debu, bau tidak sedap
 Data yang diperoleh dari ARC dimasukan
dalam suatu lembaran kerja (worksheet)
sbb:
Lembar Kerja Diagram Keterkaitan Aktivitas
Aktivitas Derajat Keterkaitan
A E I O U X
2 - 4 6 3,5 -
1. Penerimaan & pengiriman
1,4 - - 3,6 5 -
2. Gudang Material
- 4 - 2,6 1,5 -
3. Perawatan
2 3 1,5 - - 6
4. Produksi
- - 4 - 1,2,3 6
5. Ruang ganti pakaian
- - - 1,2,3 - 4,5
6. Kantor
 Dengan data yang telah disusun
dalam lembaran kerja diatas, maka
berikutnya menentukan letak
departemen melalui diagram
hubungan aktivitas ( ARD = Activity
Relationship Diagram) berdasarkan
hubungan keterkaitan masing-
masing departemen dan alas an
untuk memilih hubungan tersebut.
 Ada dua cara yang dapat
dipergunakan untuk membuat
diagram yaitu :
 Dengan template block diagram
 Dengan menggunakan kombinasi
garis dan kode warna
 Data yang telah dikelompokan
dalam lembaran kerja kemudian
dimasukkan ke dalam template
block diagram.
A-2 E A-1,4 E A- E-4
1 2 3
X X X
I-1,5 O-6 I- O-3,6 I- O-2,6
A-2 E-3 A- E- A- E-
4 5 6
X=6 X=6 X=4,5
I-1,5 O-6 I-4 O- I- O-1,2,3
6. Kantor 4m

1. Penerimaan & 3. R. Perawatan 5m


distribusi
4m
5. R Ganti

2. Gudang 8m
Material & alat 4. R Produksi

9m 12m
Activity Relationship
Diagram (ARD)
Room Relationship Diagram

Kombinasi diagram ARC dan flow diagram


Diagram hubungan ruangan

 Mengevaluasi luas area yang


dibutuhkan dan yang tersedia
 Diagram hubungan ruangan dibuat
setelah analisis terhadap luas yang
dibutuhkan dan ARC
Diagram hubungan ruangan
Luas area yang dibutuhkan
 Dasar penentuan luas area yang dibutuhkan
:
- tingkat produksi
menentukan jumlah mesin,alat, tipe
tata letak
- peralatan proses produksi
berdasarkan produk yang dibuat atau
proses yang diperlukan
- karyawan yang diperlukan
jumlah tergantung dari jumlah mesin dan
alat
Metode penentuan
kebutuhan luas ruangan
1. Metode fasilitas industri
luas ruang berdasarkan fasilitas produksi
dan fasilitas pendukung proses produksi.
Luas = L mesin x jml mesin + allowance
2. Metode template
luas ruang berdasarkan model/ template
yang dibuat
3. Metode standar industri
berdasarkan hasil penelitian terhadap
industri yang melakukan PTLP secara
menyeluruh
Fasilitas yang
dipertimbangkan
 Gudang bahan baku
 Gudang bahan ½ jadi
 Gudang barang jadi
 Gang
 Pengiriman dan penerimaan
 Tempat peralatan material handling
 Ruang perkakas dan rak perkakas
 Maintenance
Fasilitas yang
dipertimbangkan
 Packaging
 QC
 Pengawasan
 Pelayanan kesehatan
 Pelayanan makanan
 Toilet
 Kantor
 Parkir tamu dan karyawan
 Parkir pengiriman dan penerimaan
Contoh metode fasilitas industri
Mesin Jml Ukuran Luas Luas total Allow Keb. ruang
(m2) (m2)

P L
Cutting 3 3.3 6.27 20.7 62.1 50% 93.150
Mill type A 5 4.5 3.5 15.75 78.75 50% 118.125
Mill type B 7 3.6 3.5 12.6 88.2 50% 132.300
Mill type C 4 2.4 3 7.2 28.8 50% 43.200

Bor type A 2 2.8 2.145 6 12 50% 18.000


Bor type B 2 2.5 1.485 3.7 7.4 50% 11.100
Bor type C 1 2.5 3.465 8.7 8.7 50% 13.050

Press 1 2.6 2.31 6 6 50% 9.000


Kebutuhan ruang produksi 437.925
Contoh block layout

5
1

2 3

6 7 10

8 9
Rancangan Alternatif Tata
Letak
 Dengan membuat block layout berdasarkan
diagram hubungan ruangan
 Block layout menggambarkan batasan-
batasan ruang
 Perancangan detail layout : menata fasilitas
pada block layout
 Metode perancangan :
1. gambar atau sketsa
2. model 2 dimensi (template)
3. model 3 dimensi (maket)
Evaluasi dan follow up
Teknik evaluasi:
1. Rasio untung rugi
menyusun untung rugi dari alternatif-
alternatif, kemudian layout yang dipilih
berdasarkan keuntungan relatif terbesar
2. Peringkat
- menentukan faktor-faktor yang dianggap
penting dalam pembuatan layout.
- membuat ranking alternatif untuk tiap
faktor
- dihitung skor untuk tiap alternatif
3. Analisis faktor
- menentukan faktor-faktor penting
- memberi bobot faktor
- menentukan ranking alternatif untuk tiap
faktor
- skor = bobot x ranking
4. Perbandingan biaya
- identifikasi biaya tiap alternatif
- alternatif yang terpilih adalah yang
termurah
Contoh
Perusahaan alat rumah tangga membuat
rencana tata letak fasilitas yang baru
dengan kebutuhan ruang sbb:
 Departemen A = 850 m2
 Departemen B = 1750 m2
 Departemen C = 850 m2
 Departemen D = 850 m2
 Departemen E = 500 m2
 Departemen F = 850 m2
 Departemen G = 650 m2
 Departemen H = 325 m2
Diketahui peta keterkaitan aktivitas
sebagai berikut:
penyelesaian

Diagram keterkaitan aktivitas


Diagram hubungan ruangan
Dept C Dept G

Dept F Dept B Dept E

Dept H Dept A Dept D

Block Layout

Anda mungkin juga menyukai