Nama : Ny. M
Umur : 80 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Sumbersari, Jember
Agama : Islam
Keluhan Utama
Sesak
Riwayat Penyakit Sekarang
Riwayat
Tekanan darah: 1
Pemeriksaan Fisik
SpO2 : 98%
Pernapasan: 2
Suhu: 36,
Nadi:
Pemeriksaan Fisik
Kepala
Pemeriksaan Penunjang
X-Foto Thorax
Cor : Membesar
Pulmo:
cephalisasi
vasculer paru
Kesan :
Cardiomegali
dengan tanda
kongestive
Pemeriksaan Penunjang
Darah lengkap
Follow Up Pasien
PPOK
DEFINISI FAKTOR
RISIKO
PATOGENESIS PPOK
DIAGNOSIS
ANAMNESIS
• Batuk Kronis
• Batuk berdahak
kronik
• Sesak napas
Faktor Risiko :
- Riwayat paparan asap rokok
- Riwayat paparan polusi udara
- Riwayat penyakit saluran
napas
- Genetik
Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
Pemeriksaan Penunjang
Faal paru :
› Spirometri ( tidak dilakukan saat
eksaserbasi )
› Uji bronkhodilator
GOLD 1 Ringan VEP1 ≥ 80% prediksi
Sangat
GOLD 4 VEP1 < 30% prediksi
berat
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
Pemeriksaan Penunjang
tidak rutin dilakukan
Uji latih kardiopulmoner
Uji provokasi bronkhus
Uji coba kortikosteroid
EKG
Ekokardiograf
Analisa gas darah
Pemeriksaan bakteriologis sputum
Pemeriksaan kadar alfa-1 antitripsin
Diagnosis Banding
Penatalaksanaan
Tujuanpenatalaksanaan
Tujuan penatalaksanaanumum
umumPPOK
PPOK
› Mengurangi gejala
› Mengurangi gejala
› Mencegah eksaserbasi berulang
› Mencegah eksaserbasi berulang
› Memprebaiki dan mencegah penurunan faal
› Memprebaiki dan mencegah penurunan faal
paru
paru
› Meningkatkan kualitas hidup penderita
› Meningkatkan kualitas hidup penderita
Ada22kondisi
Ada kondisi: :
› Penatalaksanaan PPOK stabil
› Penatalaksanaan PPOK stabil
› Penatalaksanaan PPOK eksaserbasi
› Penatalaksanaan PPOK eksaserbasi
PPOK Stabil
Klasifkas
Eksaserb
i
Pasien Karakteristik asi per CAT mMRC
Spiromet
tahun
ri
Risiko
A rendah, GOLD 1-2 ≤1 < 10 0-1
gejala sedikit
Risiko
rendah,
B GOLD 1-2 ≤1 ≥ 10 ≥2
gejala
banyak
Risiko tinggi,
C gejala GOLD 3-4 ≥2 < 10 0-1
sedikit
Risiko tinggi,
Penatalaksanaan PPOK Stabil
Non Farmakologi Farmakologi
› kelompok A :
smoking cessation
(konseling, terapi
pengganti nikotin,
aktivitas fsik
› kelompok B, C, D :
smoking cessation,
rehabilitasi
pulmonal, aktiftas
fsik
Terapi Farmakologi
PPOK Stabil
Grup Pasien Rekomendasi pilihan pertama
Antikolinergik kerja cepat
A
Atau β2 agonis kerja cepat
Antikonergik kerja lama
B
Atau β2 agonis kerja lama
Kortikosteroid inhalasi + β2 agonis kerja
C lama
Atau antikolinergik kerja lama
Kortikosteroid inhalasi + β2 agonis kerja
D lama
Dan / atau antikolinergik kerja lama
PPOK Eksaserbasi Akut
Gejala eksaserbasi :
sesak bertambah
produksi sputum meningkat
perubahan warna sputum
Klasifkasi Eksaserbasi akut :
› eksaserbasi berat : terdapat 3 gejala kardinal
› ekaserbasi sedang : terdapat 2 dari 3 gejala
kardinal
› eksaserbasi ringan : terdapat 1 dari 3 gejala
kardinal ditambah salah satu dari kriteria
tambahan, antara lain infeksi saluran napas > 5
hari, demam tanpa sebab lainnya, peningkatan
batuk, mengi, peningkatan laju pernapasan atau
frekuensi nadi > 20% nilai dasar.
Penatalaksanaan PPOK
Eksaserbasi
1.
4. Bronkhodilator
β2 agonis kerja cepat dengan/tanpa
antikolinergik kerja cepat
Nebulizer :
› β2 agonis kerja cepat (salbutamol) +
antikolinergik { 2,5 + 0,5 mg } lama
kerja 4-8 jam
Xantin IV ( bolus dan drip )
› aminoflin (sediaan oral 200mg, IV 240mg,
lama kerja 4-6 jam),
› teoflin (oral 100-400mg, lama kerja
bervariasi hingga 24 jam ).
5. Kortikosteroid sistemik
mempercepat waktu pemulihan,
meningkatkan fungsi paru dan hipoksemia
arteri, menurunkan resiko relaps,
kegagalan terapi dan durasi rawat inap.
prednison 30-40 mg selama 10-14
hari.
› per oral eksaserbasi ringan sedang
› IV eksaserbasi berat.
› sebaiknya < 2 minggu untuk mencegah efek
samping.
6.
Ind
Ind
ina
ika
ika
wa
wa
Ra
ra
IC
si
si
U
p
t
Peningkatan intensitas Sesak berat setelah
gejala ( misal, timbul tata laksana IGD/ruang
saat tidak beraktiftas), rawat
PPOK derajat berat, Penurunan kesadaran,
timbul tanda fsik yang kelemahan otot
baru (sianosis, edema ), respirasi,
tidak ada perbaikan dari hemodinamik tidak
penatalksanaan inisial, stabil
terdapat komorbiditas Setelah pemberian
serius, oksigen, terjadi
seringnya terjadi hipoksemia atau PaO2
eksaserbasi, < 50 mmHg atau
tidak sanggup untuk PaCO2 > 50 mmHg,
melakukan perawatan memerlukan ventilasi
di rumah. mekanis
Perlu ventilasi mekanis
Pneumonia
peradangan yang
mengenai parenkim
paru, distal dari
bronkiolus terminalis
yang mencakup
bronkiolus respiratorius,
PNEUMONIA dan alveoli serta
menimbulkan
konsolidasi jaringan
paru dan gangguan
pertukaran gas
setempat
Gejala dan
Tanda
› Batuk disertai dahak
› Nyeri dada atau nyeri pleuritik yang dirasakan
sewaktu menarik napas dalam
› Demam
› Sesak napas
› Sakit kepala, mual, muntah dan diare
Faktor
Risiko
PNEUMONIA
Hasil laboratorium/radiologi
Analisis gas darah arteri : pH 7.35 +30
BUN > 30 mg/dl +20
Natrium < 130 mEq/liter +20
Glukosa > 250 mg/dl +10
Hematokrit < 30% +10
PO2 ≤ 60mmHg +10
Efusi pleura +10
Indikasi rawat inap
1. Skor PORT > 70
2. Bila skor PORT <70 maka rawat inap tetap
diperlukan apabila dijumpai salah satu dari
kriteria di bawah ini:
- frekuensi napas >30x/menit
- PaO2/FiO2 <250 mmHg
- Foto toraks menunjukkan kelainan bilateral
- Foto toraks melibatkan >2 lobus
- Tekanan sistolik <90 mmHg, diastolik <60
mmHg
3. Pneumonia pada pengguna NAPZA
Menurut ATS kriteria pneumonia berat bila dijumpai
“ salah satu atau lebih “ kriteria dibawah ini.
KRITERIA PERAWATAN
INTENSIF
Penisilin
pengobatan …..
Methicillin
pengobatan ……
Legionella
PROGNOSIS
Secara umum prognosis adalah baik,
tergantung dari kuman penyebab dan
penggunaan antibiotik yang tepat serta
adekuat.
KOMPLIKASI
Efusi pleura
Empiema
Abses paru
Pneumothoraks
Gagal napas
Sepsis
Thank you