Nama : Ny. B
Umur : 70 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Parit 9, Kelurahan Man
unggal makmur, Kec. Kuala tungkal, Tanjab timur
Masuk RS : 26 April 2018
Anamnesa
Keluhan Utama
Benjolan pada kedua le Pasien datang dari poli penyakit bedah dengan benjolan pad
her yang semakin lama a kedua leher yang dialami sejak kurang lebih 15 bulan sebe
semakin membesar lum masuk RS, awalnya benjolan hanya 1 buah di leher seb
emakin membesar elah kanan, kecil lalu membesar namun tidak diketahui wakt
unya, kemudian benjolan bertambah menjadi dua pada leher
sebelah kiri. Benjolan terasa nyeri, terasa panas, ada peruba
han suara menjadi serak sejak kurang lebih 7 bulan yang lalu
. Pasien juga mengeluhkan nyeri dan sulit untuk menelan. Se
lama 7 bulan terakhir pasien juga sering demam, namun dem
am tidak pernah diobati dan dibiarkan hingga kondisi membai
k. Juga pasien mengeluhkan adanya keringat yang berlebih,
terutama pada malam hari. Mual (-), muntah (-), nyeri ulu hati
(-). Demam(-) riwayat demam (-). Batuk (+) kadang-kadang, l
ender (+) warna putih, darah (-), nyeri dada (-), sesak (-). Naf
su makan menurun, riwayat penurunan berat badan (+) tidak
diketahui berapa kg
Riwayat Penyakit Dahulu : (-)
Riwayat Penyakit Keluarga : (-)
Pemeriksaan Fisik Kepala
TANDA VITAL Bentuk kepala : Normocephali
Keadaan umum : Tampak sakit sedang Ekspresi muka : Tampak sakit sedang
Simetris muka : Simetris
Kesadaran : Compos mentis
Rambut : tampak hitam tumbuh merata
Tekanan darah : 130/70 mmHg Perdarahan temporal: (-)
Nadi : 84x/i Nyeri tekan syaraf : (-)
RR : 20x/i Mata
Suhu : 36,8 ºC Exophthalmus/endopthalmus : (-/-)
Edema palpebra : (-/-)
STATUS GENERALISATA Conjungtiva anemis : (+/+)
Sklera Ikterik : (-/-)
Kulit
Pupil : Isokor (+/+)
Warna : Sawo matang Lensa : Tidak keruh
Suhu : 36,8ºC Reflek cahaya : (+/+)
Efloresensi : (-) Gerakan bola mata : baik kesegala arah
Turgor : Baik Hidung
Pigmentasi : Dalam batas normal Bentuk : Normal
Ikterus : (-) Selaput lendir : normal
Septum : Deviasi (-) Penumbatan : (-)
Jar. Parut : (-)
Sekret: (-)
Edema : (-) Perdarahan : (-)
Rambut : rambut tumbuh merata Mulut
Bibir : sianosis (-)
Kelenjar Gigi geligi : dbn
Pembesaran Kel. Submandibula : (-) Gusi : berdarah (-)
Jugularis Superior : (-) Lidah : tremor (-)
Bau pernafasan : dbn
Submental : (-)
Jugularis Interna : (-)
Leher
Thorax Kelenjar getah bening :pembesaran (+)
Bentuk : simetris Kelenjar tiroid :pembesaran (-)
Paru-paru Tekanan vena jugularis : (5-2) cm H2O
Inspeksi : pernafasan simetris Massa Tumor :
Palpasi : fremitus taktil normal, nyeri tekan (-), krepitasi (-) •(+), regio colli dextra, ukuran kurang lebih 3x
Perkusi : sonor (+/+) 3 cm, nyeri Tekan (+), Suhu raba hangat, ko
Auskultasi : vesikuler, wheezing (-/-), ronkhi (-/-) nsistensi keras permukaan rata batas tegas, i
mmobile.
Jantung •(+), region colli sinistra, ukuran kurang lebih
Inspeksi: ictus cordis tidak terlihat 1x1 cm, nyeri tekan (+), suhu raba hangat, ko
Palpasi: ictus cordis teraba 2 jari di ICS V linea midclavicula sinistra nsistensi keras permukaan rata batas tegas i
Perkusi batas jantung mmobile
Kanan : ICS III Linea parasternalis dekstra
Kiri : ICS V Linea midklavikularis sinistra Ekstremitas atas
Atas : ICS II Linea parasternalis sinistra Gerakan : dbn
Pinggang jantung : ICS III Linea parasternalis sinistra Nyeri sendi : (-)
Auskultasi: BJ I dan II reguler, murmur (-), gallop (-) Akral : hangat, CRT < 2 detik
Abdomen Edema : (-)
Inspeksi : datar, sikatrik (-), massa (-), bekas operasi (-), pembesaran p Extremitas bawah
ada daerah supra pubis (-) Gerakan : dbn
Palpasi : Nyeri tekan (-), nyeri lepas (-), hepar dan lien tidak teraba. Ny Akral : hangat, CRT < 2 detik
eri tekan supra pubis (-), nyeri ketok CVA (-) Nyeri sendi: (-)
Perkusi : Timpani (+) 4 kuadran abdomen Edema : (-)
Auskultasi : Bising usus (+) normal
USG LEHER (26-4-2018) Suspek Limfoma Maligna Bilateral
Diagnosa Kerja :
Suspek limfoma maligna bilateral
Penatalaksanaan :
Paracetamol 3 x 500 mg p.o
Rencana penatalaksanaan :
Pro Biopsy
Prognosis :
Quo ad vitam : dubia ad Malam
Quo ad fungsionam : dubia ad Malam
Quo ad Sanationam : dubia ad Malam
Anatomi
Buli-buli terletak tepat di belakang pubis didalam cavitas pe
lvis.
Secara anatomik bentuk buli-buli terdiri atas 3 permukaan :
•superior yang berbatasan dengan rongga peritoneum
•dua permukaan inferiolateral
•permukaan posterior
D
D
dan infiltrat.
D
Tatalaksana
1 TURBT
2 Sistektomi Radikal
3 Radioteraphy
4 Kemoterapi Adjuvant
Alternatif Penatalaksanaan
Stadium Tindakan