Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN EVALUASI PROGRAM POKOK PUSKESMAS

PENANGANAN HIPERTENSI TERSTANDAR


DI PUSKESMAS I CILONGOK

Disusun Oleh :
Anisa Aolina Rahayu G4A018070

Pembimbing Lapangan :
dr. Nurul Eka Santi

KEPANITERAAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


JURUSAN KEDOKTERAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2019
PENDAHULUAN
6 program pokok Puskesmas :
A. Latar Belakang • Promkes
• Kesling
• KIA
• Perbaikan Gizi
• Pencegahan Pemberantasan Penyakit
Puskesmas : UKM + UKP mengutamakan Menular (P2M)
upaya promotif dan preventif untuk • Pengobatan Dasar.
mencapai derajat kesehatan masyarakat Program penanganan
(Permenkes RI No 75 Tahun 2016). HIPERTENSI pada
tahun 2018 62,27 % (Target
Puskesmas SPM : 100%)

Menurut Depkes RI (2004) puskesmas • promotif (peningkatan Prevalensi Hipertensi


merupakan unit pelaksana teknis dinas kesehatan) • Indonesia 25,8% (Riskesdas, 2013)
kesehatan kabupaten/kota yang • preventif (pencegahan) • Jawa Tengah 64,83% (Profil Kegiatan
bertanggung jawab menyelenggarakan • pelayanan kuratif Jawa Tengah)
pembangunan kesehatan di wilayah kerja. (pengobatan) • Banyumas 6748 kasus (Profil
• rehabilitatif (pemulihan Kesehatan Banyumas)
kesehatan)
ANALISIS SITEM
Input Proses Feedback Output Outcome Lingkungan

MAN
• 4 Dokter umum + 1 Dokter Gigi MATERIAL
• 21 Bidan
• 14 Perawat
•Fasilitas puskesmas:
• 2 Tenaga Kesehatan Masyarakat
• 2 Ahli gizi
Rawat Jalan, Rawat Inap, IGD, 3 Ambulans.
• 1 Farmasi •Fasilitas luar puskesmas: 11 PKD, 11
Posbindu PTM, Pustu, Posyandu lansia 52
Sesuai Permenkes No.75 tahun 2014 pos.
•Intrumen Pelaksanaan Program : Formulir
MONEY pendataan penderita, alat pengukur tekanan
BLUD (Badan Layanan Umum Daerah) & darah, obat-obatan serta leaflet.
BOK (Bantuan Operasional Kesehatan 
mencukupi
Permenkes No.75 tahun 2014
Input Proses Feedback Output Outcome Lingkungan

METHOD
- Program dilaksanakan oleh tenaga kesehatan - Skrining faktor risiko hipertensi untuk seluruh
(Dokter umum, bidan, perawat, gizi) yang pasien di FKTP oleh PIS-PK
mimiliki kompetensi penatalaksanaan hipertensi - Kegiatan senam lansia
dan diberi kewenangan. - Kegiatan Penyuluhan Hipertensi
- Pendataan dan pelayanan kesehatan penderita - Pencataan dan pelaporan berasal dari
hipertensi sesuai SPM yang dilaksanakan Puskesmas dan luar Puskesmas ke pemegang
Puskesmas maupun luar meliputi terapi program
farmakologi edukasi diet makanan dan aktifitas - Pelatihan teknis pelayanan kesehatan tentang
fisik.
hipertensi bagi tenaga kesehatan, termasuk
- Perujukan penderita hipertensi dengan komplikasi
pelatihan surveilans faktor risiko hipertensi
ke FKRTL.
berbasis web oleh pemegang program
Input Proses Feedback Output Outcome Lingkungan

MARKET MINUTE
usia diatas 15 tahun • Pelayanan kesehatan pada program
• pencatatan dan pelaporan kasus
penanganan hipertensi terstandar
hipertensi dilakukan 1 kali/bulan
sesuai hari kerja di Puskesmas, PKD,
ke pemegang program
Pustu.
• Skrining faktor resiko 1x/tahun.
• Prolanis diadakan setiap 1x/bulan di
• Senam lansia 1x/minggu
puskesmas
• Penyuluhan dilakukan pada
• Posbindu diadakan 1x/bulan di 11
kegiatan ukm
desa
• Pelatihan teknis pelayanan
• Posyandu Lansia diadakan 1x/bulan
kesehatan dan surveilans 1x/tahun
52 pos
Input Proses Feedback Output Outcome Lingkungan

1. PERENCANAAN • Rapat koordinasi (kepala puskesmas,


• Permenkes 43 Tahun 2016 tentang SPM tim perumus spm, ketua mutu,
• Permenkes 44 Tahun 2016 tentang Managemen pemegang program, dokter, bidan
Puskesmas desa)

• 2. PENGGERAKAN DAN PELAKSANAAN


- Pendataan dan pelayanan kesehatan penderita hipertensi sesuai SPM
• Kerjasama lintas program
yang dilaksanakan Puskesmas maupun luar meliputi terapi farmakologi
• Kerjasama dengan bidan
edukasi diet makanan dan aktifitas fisik.
desa dan kader kesehatan
- Perujukan penderita hipertensi dengan komplikasi ke FKRTL.
• Kerjasama dengan RS.
- Skrining faktor risiko hipertensi untuk seluruh pasien di FKTP oleh PIS-PK
1 x/tahun
- Kegiatan senam lansia rutin 1x/minggu
- Kegiatan Penyuluhan Hipertensi saat UKM tetapi belum memiliki jadwal
• Pelaksanaan di Puskesmas : yang tetap.
Dokter, tenaga gizi, perawat. - Pencataan dan pelaporan berasal 1x/bulan ke pemegang program namun
• Pelaksanaan di luar : bidan belum tersusun rapi dan pelaporan yang tidak disiplin melibihi tgl 5.
desa - Pelatihan teknis pelayanan kesehatan sudah dilaksanakan, pelatihan
surveilans faktor risiko hipertensi berbasis web hanya pemegang program
Input Proses Feedback Output Outcome Lingkungan

3. PENGAWASAN-PENGENDALIAN-PENILAIAN

Pengawasan dan Pengendalian


a. Rapat koordinasi (Kepala puskesmas, tim perumus spm,
pemegang program, ketua mutu, dokter dan bidan)
b. Lokakarya mini bulanan (seluruh tenaga kesehatan)
c. Lokakarya mini triwulan (Dinas Kesehatan Banyumas)
Penilaian program: Berdasarkan target nasional  laporan
Dinkes Kab.Banyumas
Input Proses Feedback Output Outcome Lingkungan

 Rapat koordinasi
 Lokakarya mini bulanan
 Lokakarya mini triwulan (Dinas Kesehatan
Banyumas)
Input Proses Feedback Output Outcome Lingkungan

Target dan cakupan penanganan hipertensi terstandar


Puskesmas I Cilongok pada tahun 2018 sebesar 62,27 %
(SPM Permenkes 43 tahun 2016 : 100%)

Triwulan Target capaian (%)


1 40,88%
2 49,52%
3 55,87%
4 62,27&
Input Proses Feedback Output Outcome Lingkungan

• pada tahun 2018


Peningkatan sebanyak 192 rujukan
komplikasi akibat
hipertensi • pada tahun 2017 terdapat
46 rujukan.
Input Proses Feedback Output Outcome Lingkungan

MATA PENCAHARIAN
BURUH PENGANGKUTAN
TINGKAT PENDIDIKAN BANGUNAN 2%
8%

PETANI
23%

LAIN-LAIN, BURUH INDUSTRI


36% 15%

TAMAT SD,
50% PENGUSAHA
11%
BURUH TANI
30%

TAMAT PNS
TAMAT SMA, 11% 3%
PERGURUAN PEDAGANG
TINGGI, 3% 8%
Input Proses Feedback Output Outcome Lingkungan

 dataran tinggi > dataran rendah


 Fisik : jalan sudah beraspal, semua pusat pemerintah desa dapat
terjangkau dengan kendaraan roda dua dan roda empat, alat transportasi
umum yang tersedia berupa bus dan ojek motor, terdapat klinik pratama,
apotek (6), dokter praktek (5).
 Non fisik : Tingkat pendidikan masyarakat relatif rendah (Tamatan SD),
sehingga berdampak pada pengetahuan masyarakat rendah, ekonomi
rendah (Buruh tani)
Strange

Weakness

opport
unity

Threat
STRENGTH
INPUT
• Man • Materials • Method
• Jumlah tenaga • Puskesmas memiliki fasilitas • Penanganan penderita
kesehatan cukup pelayanan yang lengkap dan hipertensi terstandar oleh
• Tenaga kesehatan jejaring yang tesebar di wilayah individu yang berkompetensi
saling membantu Puskesmas 1 Cilongok • Pelayanan kesehatan sesuai
• Money • Instrumen berupa formulir standar minimal dan
• Anggaran dana yang pendataan, alat pengukur, dilakukan sesuai jam kerja :
cukup (BOK + tekanan darah cukup dan obat- Puskesmas, Pustu, Posbindu,
BLUD) obatan PKD, Posyandu Lansia,
• Tersedia leaflet dari Dinkes Prolanis
Banyumas. • Senam lansia
• Skrining faktor resiko
hipertensi oleh PIS-PK
STRENGTH

PROSES
• Minute • Perencanaan
• Pelaksanaan program penanganan hipertensi • Sudah dipersiapkan jauh hari dalam
terstandar dilaksanakan rutin di puskesmas dan rapat koordinasi
diluar puskesmas. • Mengikuti SPM
• Pencatatan dan pelaporan program hipertensi
• Penggerakan dan pelaksanaan
terstandar dilakukan 1 kali/bulan oleh
pemegang program • Kerjasama udah melibatkan tenaga
• Senam lansia yang dilakukan rutin 1x/minggu kesehatan lintas program dan kader
• Skrining faktor resiko hipertensi sudah kesehatan
dilakukan oleh PIS-PK 1 x/tahun. • Kerjasama dengan RSUD/ RS Swasta
untuk pasien rujukan.
• Market • Pelaksanaan penanganan penderita
• Sasaran sudah baik >15 tahun. hipertensi sudah sesuai SPM.
WEAKNESS

• Man • Minute
• Rangkap tugas (PTM, ISPA, Pneumonia, • Pelaporan melibihi waktu yang
ODGJ) ditentukan dan harus diingatkan.
• Method
• Sistem pencatatan dan pelaporan berkas
belum tersusun rapi dan tidak ada aturan
mekanismenya.
• Pelaporan data penanganan penderita
hipertensi terstandar belum berasal dari dokter
praktek mandiri, klinik pratama, dan apotek
• Penyuluhan tidak terjadwalkan dengan baik.
• Pembagian leaflet tentang hipertensi belum
merata
• Pelatihan surveilans hipertensi berbasis web
hanya pemegang program
WEAKNESS

• Perencanaan • Pengawasan- Pengendalian-


• Perencanaan kegiatan penyuluhan belum Penilaian (P3)
terjadwal dengan baik • Rapat lokakarya mini bulanan
belum terjadwalkan dengan baik
• Penggerak dan Pelaksana sehingga bisa berbentrokan
• Koordinasi antara pemegang program dengan kegiatan lain (2018 :
dengan penanggung jawab pendataan kasus 7x).
hipertensi belum maksimal.
• Kegiatan penyuluhan dirasa kurang
maksimal karena tidak adanya penjadwalan
pengisi materi.
• Pembagian leaflet tentang hipertensi belum
luas sampai masyarakat.
OPPORTUNITY THREAT
 Jumlah kader 510 • Tingkat pendidikan rendah berdampak
pengetahuan masyarakat.
 Warga berpartisipasi aktif
• Faktor ekonomi yang rendah memengaruhi daya
 Terdapat kegiatan UKM posyandu lansia, posbindu,
beli masyarakat.
untuk mengisi penyuluhan
• Tingkat pengetahuan kader berbeda-beda
 Anggaran BOK dan BLUD cukup
• Kader – kader posyandu masih didominasi orang-
 Adanya sistem perujukan BPJS orang tua dibandingkan dengan anak muda
 Akses jalan ke FKTP dan kegiatan diluar puskesmas • Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang
baik. penyakit hipertensi dan skrining awal penyakit
 Terdapat program PIS-PK hipertensi
 Terdapat klinik pratama, dokter praktek swasta, apotek • Masyarakat tidak semua memiliki JKN atau
untuk mempermudah melakukan penangan hipertensi BPJS.
terstandar.
 Adanya jejaring puskesmas yang sudah bekerja sama
dengan Puskesmas I Cilongok
STRATEGI
STRENGTH WEAKNESS
1. Bidan desa dapat melakukan 1. Bidan desa dan kader berkerjasama dalam proses
penyuluhan kepada kader disetiap desa pencatatan dan pelaporan penyakit hipetensi, agar
mengenai penyakit hipertensi dan ketika bidan desa memiliki kegiatan yang bersamaan,
pentingnya skrining awal pada penyakit pelaporan kasus tidak tehambat.
hipertensi untuk mencegah terjadinya 2. Mengikutsertakan dokter praktek mandiri, klinik
komplikasi. pratama dan apotek yang memiliki dokter, bidan dan
OPPORTUNITY

2. Bidan desa memberi arahan dan tenaga kesehatan lain untuk mengikuti pelatihan
membuat buku panduan tentang tugas manajemen penanganan penderita hipertensi
kader kesehatan agar mengoptimalkan terstandar dan surveilans hipertensi berbasis web
tugas kader. termasuk mengenai mekanisme pelaporan sehingga
3. Memberikan penghargaan kepada dapat mengurangi data yang missing.
kader yang aktif agar sebagai semangat 3. Pembagian leaflet saat kegiatan penyuluhan
untuk kader dalam mengikuti kegiatan posbindu, posyandu lansia, dan prolanis agar
puskesmas. mempermudah masyarakat memahami materi.
4. Membuat jadwal penyuluhan pada kegiatan UKM.
5. Membuat jadwal tetap lokakarya mini bulanan
STRENGTH WEAKNESS
1. Puskesmas mengadakan penyuluhan 1. Pembagian leaflet saat kegiatan RT/RW
tentang pentingnya JKN atau BPJS
sebagai jaminan kesehatan.
2. Bidan desa memberi arahan dan
membuat buku panduan tentang tugas
kader kesehatan agar mengoptimalkan
tugas kader.
THREAT

3. Bidan desa melakukan pendekatan


kepada kader yang tidak aktif untuk
mengetahui alasannya dan menyelesaikan
permasalahan.
4. Puskesmas bisa menjaring anak muda
seperti karangtaruna sebagai anak bangsa
yang peduli tentang kesehatan.
Kesimpulan

Masalah  faktor internal dan faktor eksternal analisis SWOT

Penanganan hipertensi terstandar wilayah kerja Puskesmas I Cilongok


tahun 2018 adalah 62,27% ( Target SPM : 100%)

Upaya  pelatihan surveillance kepada tenaga kesehatan, Penyuluhan pentingnya skrining awal
penyakit hipertensi kepada kader, Pembuatan buku panduan kader, Penyuluhan pentingnya memiliki
JKN/ BPJS kepada masyarakat serta Penyebaran leaflet penyakit hipertensi, menjaring anak muda
sebagai anak bangsa peduli kesehatan, pendekatan kader yang tidak aktif dan pemberian reward
kepada kader yang aktif
SARAN
Puskesmas Bidan dan Kader Masyarakat

• Melakukan penyuluhan • Lebih aktif lagi • Lebih aktif lagi untuk


pentingnya skrining awal mempromosikan mendapat informasi dan
penyakit hipertensi serta pentingnya skrining awal melaksanakan saran baik
penyakitnya. penyakit hipertensi dari puskesmas/bidan
• Melakukan penyuluhan • Kerja sama dalam
bertingkat dari tenaga kegiatan ditingkatkan,
puskesmas ke bidan desa, terutama pada
kemudian kepada kader- pencatatan dan pelaporan
kader kesehatan dan penderita hipertensi
selanjutnya kepada
masyarakat umum di
wilayah kerja Puskesmas I
Cilongok secara rutin dan
terjadwal

Anda mungkin juga menyukai