Pencegahan
RM Gejala
Klinis
Komplikasi
Terapi DD
Diagnosis
Etiologi
Virus campak
Spherical (bola)
Tidak bersegmen
Single stranded
RNA serat negatif
Mati o/ sinar UV dan panas
Epidemiologi
• Sangat menular
• Rantai transisi = kontak rmh tangga, anak2 sekolah, petugas kesehatan
• Rantai tranmisi butuh populasi dgn individu rentan terus-menerus
• Bayi baru lahir peka ketika antibodi maternal hilang, jika no vaksin, infeksi
• Konsep = penularan, masa inkubasi, timbul imunitas jangka pjg setelah infeksi secara alami
• Terutama serang anak2, krn yg dewasa sdh pernah terpapar jd > imun
• Musim = dingin dan awal semi
• Transmisi = paparan langsung dgn terinfeksi, lalu virus hidup dlm droplet saluran nafas selama
bbrp jam sehingga tidak btuh direct contact
• Paling infeksius = 4-5 hari sebelum ruam sampai 4 hari setelah muncul ruam, saat kadar virus dlm
darah & cairan tubuh tertinggi, jg saat batuk pilek bersin (TRANSMISI) sedang parah.
• ISOLASI VIRUS DARI URIN 1 MINGGU SETELAH RUAM
• Perkotaan = penduduk padat, vaksin rendah campak mostly pd bayi dan anak
• Faktor yg memengaruhi terinfeksi/ tidak = kadar kontak dgn terinfeksi, menurunnya antibodi
maternal, vaksin
• Vaksin digalakkan dan populasi menurun, attack ke anak2 lebih tua. Vaksin digalakkan lebih jauh,
attack remaja dan dewasa, sehingga perlu vaksinasi umur dewasa
Epidemiologi
Lingkungan medis = situs stransmisi
Anak2 masa prodromal ke fasilitas kesehatan (saat diagnosis masih blm
kentara), pdhl anak itu infeksius
Petugas kesehatan dan org lain bs tertular
Pencegahan = kewaspadaan gejala, isolasi ketiga curiga campak, vaksin
kpd anak2 rentan dan petugas
Patogenesis
• Transmisi = droplet respiratori (jarak dekat)
• Airbone terutama d isekolah, kantor para dokter, RS, tempat publik yg
tertutup
• Kontak langsung dgn sekresi, tp virus tdk bertahan lama pada benda mati
• Inkubasi = ~10 hari sampai prodromal, 14 hari sampai ruam
• Pd org dewasa >pjg (smapai 3 mingggu), <pendek pd bayi
• Prodromal 2-3 hari = demam batuk coryza konjungtivitis
• Selanjutnya ruam makulopapuler. Respon imun, lalu pemberantasan vrius
• Bila sembuh, pasien punya imunitas thdp infeksi ulang dalam rentang
waktu yg lama
Patogenesis
• Virus lewat udara epitel sal nafas replikasi (2-4 hari) ke jar
limfe (KGB) sekitar darah infeksi leukosit (terutama monosit)
viremia primer infeksi sistem retikuloendotelial replikasi (5-7
hari stlh infeksi) viremia sekunder seluruh tubuh dlm organ-
organ respon imun host gejala (8-12 hari setelah infeksi) = akhir
inkubasi
• Jaringan diambil masa inkubasi = membran mukosa nasofaring,
konjungtiva, mulut, trachea, bronchus
Gejala klinis
1. Inkubasi = 10-14 hari, no gejala
2. Prodromal = demam, lemas/malaise, anoreksia, cough, coryza,
conjunctivitis, koplik’s spots
Infeksi10 hari viremia primer demam malaise 3c koplik’s
spots di mukosa buccal (2 hari sblm ruam) hari 14 viremia sekunder,
respons imun ruam, koplik’s spots hilang Ruam blkg telinga, leher,
garis rambut wajah tubuh & lengan kaki (akhir hari ke 2) Ruam
Hilang (hari 17 / 3 hari setelah ruam muncul)
desquamasi/pengelupasan kulit
Pd hari 14 sakit kepala, sakit abdomen, muntah, diare, dan myalgia dpt
terjadi
• Ruam hasil respon imun selular
• Ruam (-) = imunitas selular terganggu (AIDS)
• Krn jar limfe terlibat limfadenopati, splenomegali ringan,
apendiksitis
• Tanpa komplikasi penyembuhan mulai segera stlh ruam muncul
• Sal nafas : inflamasi mukosa yg luas utk cegah penyebaran infeksi
virus
• Pneumonitis interstisiil dilihat dgn rongen
• immunocompromised multinucleated giant cell pneumonia
Differential Diagnosis
• Ruam, demam
• Campak = demam tinggi 2-3 hari, lalu ruam
• Rubella, human herpes 6 (Roseola), kawasaki disease, scarlet fever, sensitivitas obat
(erupsi obat)