Anda di halaman 1dari 23

Campak Sebagai Infeksi Virus

Christina Sonia Wibowo


102016197
Skenario
Anak perempuan 2
tahun demam disertai
bercak kemerahan sejak
3 hari lalu
Rumusan Masalah
• Anak umur 2 tahun demam disertai bercak kemerahan sejak 3 hari
lalu
39∘C
Napas 24x
Nadi 110x
Bercak tidak ada vesikel, di kepala dan leher
KGB: tidak teraba, konjungtiva tidak ada cairan, tidak ada strawberry
tongue, thorax normal, abdomen normal
Mind Map
Epidemiologi
Etiologi Patogenesis

Pencegahan
RM Gejala
Klinis

Komplikasi

Terapi DD
Diagnosis
Etiologi
Virus campak
Spherical (bola)
Tidak bersegmen
Single stranded
RNA serat negatif
Mati o/ sinar UV dan panas
Epidemiologi
• Sangat menular
• Rantai transisi = kontak rmh tangga, anak2 sekolah, petugas kesehatan
• Rantai tranmisi butuh populasi dgn individu rentan terus-menerus
• Bayi baru lahir peka ketika antibodi maternal hilang, jika no vaksin, infeksi
• Konsep = penularan, masa inkubasi, timbul imunitas jangka pjg setelah infeksi secara alami
• Terutama serang anak2, krn yg dewasa sdh pernah terpapar jd > imun
• Musim = dingin dan awal semi
• Transmisi = paparan langsung dgn terinfeksi, lalu virus hidup dlm droplet saluran nafas selama
bbrp jam sehingga tidak btuh direct contact
• Paling infeksius = 4-5 hari sebelum ruam sampai 4 hari setelah muncul ruam, saat kadar virus dlm
darah & cairan tubuh tertinggi, jg saat batuk pilek bersin (TRANSMISI) sedang parah.
• ISOLASI VIRUS DARI URIN 1 MINGGU SETELAH RUAM
• Perkotaan = penduduk padat, vaksin rendah  campak mostly pd bayi dan anak
• Faktor yg memengaruhi terinfeksi/ tidak = kadar kontak dgn terinfeksi, menurunnya antibodi
maternal, vaksin
• Vaksin digalakkan dan populasi menurun, attack ke anak2 lebih tua. Vaksin digalakkan lebih jauh,
attack remaja dan dewasa, sehingga perlu vaksinasi umur dewasa
Epidemiologi
Lingkungan medis = situs stransmisi
Anak2 masa prodromal ke fasilitas kesehatan (saat diagnosis masih blm
kentara), pdhl anak itu infeksius
Petugas kesehatan dan org lain bs tertular
Pencegahan = kewaspadaan gejala, isolasi ketiga curiga campak, vaksin
kpd anak2 rentan dan petugas
Patogenesis
• Transmisi = droplet respiratori (jarak dekat)
• Airbone terutama d isekolah, kantor para dokter, RS, tempat publik yg
tertutup
• Kontak langsung dgn sekresi, tp virus tdk bertahan lama pada benda mati
• Inkubasi = ~10 hari sampai prodromal, 14 hari sampai ruam
• Pd org dewasa >pjg (smapai 3 mingggu), <pendek pd bayi
• Prodromal 2-3 hari = demam batuk coryza konjungtivitis
• Selanjutnya ruam makulopapuler. Respon imun, lalu pemberantasan vrius
• Bila sembuh, pasien punya imunitas thdp infeksi ulang dalam rentang
waktu yg lama
Patogenesis

• Virus lewat udara  epitel sal nafas  replikasi (2-4 hari)  ke jar
limfe (KGB) sekitar  darah  infeksi leukosit (terutama monosit) 
viremia primer  infeksi sistem retikuloendotelial  replikasi (5-7
hari stlh infeksi)  viremia sekunder  seluruh tubuh  dlm organ-
organ  respon imun host  gejala (8-12 hari setelah infeksi) = akhir
inkubasi
• Jaringan diambil masa inkubasi = membran mukosa nasofaring,
konjungtiva, mulut, trachea, bronchus
Gejala klinis
1. Inkubasi = 10-14 hari, no gejala
2. Prodromal = demam, lemas/malaise, anoreksia, cough, coryza,
conjunctivitis, koplik’s spots
Infeksi10 hari viremia primer demam malaise  3c  koplik’s
spots di mukosa buccal (2 hari sblm ruam) hari 14 viremia sekunder,
respons imun  ruam, koplik’s spots hilang  Ruam blkg telinga, leher,
garis rambut  wajah tubuh & lengan kaki (akhir hari ke 2)  Ruam
Hilang (hari 17 / 3 hari setelah ruam muncul) 
desquamasi/pengelupasan kulit

Pd hari 14 sakit kepala, sakit abdomen, muntah, diare, dan myalgia dpt
terjadi
• Ruam hasil respon imun selular
• Ruam (-) = imunitas selular terganggu (AIDS)
• Krn jar limfe terlibat  limfadenopati, splenomegali ringan,
apendiksitis
• Tanpa komplikasi  penyembuhan mulai segera stlh ruam muncul
• Sal nafas : inflamasi mukosa yg luas utk cegah penyebaran infeksi
virus
• Pneumonitis interstisiil dilihat dgn rongen
• immunocompromised  multinucleated giant cell pneumonia
Differential Diagnosis
• Ruam, demam
• Campak = demam tinggi 2-3 hari, lalu ruam
• Rubella, human herpes 6 (Roseola), kawasaki disease, scarlet fever, sensitivitas obat
(erupsi obat)

• HHV6Roseola/exanthema subitum = sering pd umur 6-18 bulan. Jarang pd bayi <6


bulan krn antibodi maternal. Ditandai dgn demam tinggi (38,8∘C sampai 40,5∘C) dan
berakhir antara 3-5 hari. Stlh demam, ruam menjadi bntk pigmentasi. Ruam mulai dari
badan lalu ke wajah dan ekstremitas
• Rubella  gejala lebih ringan, ruam mirip campak : 3-4 hari, ruam bersama demam,
adenopathy, arthralgia (sakit sendi)
• Kawasaki disease  strawberry & red tongue, cervical lymphadenopathy, palms & soles
bengkak kemerahan, kongjungtiva merah, demam tinggi (>5hari), ruam menyebar
hampir seluruh tubuh, pengelupasan kulit sekitar jari tangan & kaki (stlh 1-2 minggu)
• Scarlet fever  bacterial inf (streptococcus), ruam, garis merah pd lipat kulit, demam,
tenggorokan sakit, cervial lymphadenopathy, swollen bumpy red tongue, tonsil bengkak
• Erupsi obat  kejadian tidak diduga pd kulit krn konsumsi obat. Dapat hilang setelah
penghentian obat. Waktu muncul ruam tergantung dari tipe obat yg dikonsumsi
v
Diagnosis
• Koplik’s spot  muncul di awal & pathogomonic
• Diagnosis sulit  masa prodromal, ruam dilemahkan antibodi
maternal/imunisasi, (-)ruam/terlambat pd immnocomp, anak malnutrisi parah yg
imunitas seluler terganggu, tempat insiden rendah
• Standard  ruam maculopapular selama ~3hari, demam min 38.8∘C , 3C
• Lab  1) isolasi virus (kultur sel dari sekret respiratori, urin, darah, swab
nasopharyngeal atau konj. 2) Detect antigen virus atau virus dlm cairan sekresi &
detect antibodi dgn metode serologi
• Serologi  detect virus campak spesifik IgM dlm 1 spesimen dari serum/cairan
oral = inf akut
• Inf primer  antibodi detected dlm 1-3 hari pd onset ruam, memuncak dlm 2-
4minggu. Antibodi IgM spesifik virus campak mungkin tidak terdeteksi smapai 4-5
hari stlh onset ruam
• Detect giant cell sekret respiratori, urin, jaringan dr biopsy
• PCR  indentifikasi & karakterisasi genotip virus atau detct virus RNA
Terapi
(-) antiviral spesifik
Tindakan2 pendukung : hidrasi, pemberian antipiretik
(antiinflammatory, analgesic, penurun panas), vitamin A (IV & oral)
Antibiotik  u/ inf sekunder o/ bakteri (pneumonia, otitis media)
Komplikasi
• Mostly melibatkan traktus respiratorius (virus maupun bakteri)
• Laryngitracheobronchitis akut  sumbatan sal.nafas
• Diare  lead to malnutrition
• Otitis media & bronchopneumonia oleh bakteri (ditandai demam
rekuren atau demam yang tidak menghilang dengan ruam)
• Terkait SSP  very rare. 2 minggu setelah onset ruam ditandai
demam, seizure, dan kelainan neurologis lain. Autoimun yg dipicu
infeksi virus campak
Pencegahan
• Imunisasi pasif
Pemberian human immunoglobulin tidak lama stlh eksposur (dapat menghilangkan gejala
klinis).
Pemberian Ig dalam 72 jam eksposur biasanya mencegah infeksi & hampir selalu mencegah
campak
Pemberian Ig 6 hari stlh eksposur dapat mencegah atau memodifikasi penyakit
u/ rumah tangga yg rentan, sering kontak nosokomial, anak <1tahun, immunocomp, wanita
hamil.
Anak <6 bulan biasanya masih punya antibodi maternal

0.25 mL/kg intamuskular


0.5 mL/kg = immunocomp
Total max dosis 15 mL
Ig IV contain antibodi virus campak (dosis 100-400 mg/kg) profilaksis adekuat u/ eksposur
campak selama 3 minggu atau lebih
• Imunisasi aktif
Vaksin virus campak yang sudah dilemahkan (tidak boleh suhu ≥20 ∘C )
atau terkena cahaya
Antibodi pertama  12-15 hari stlh vaksinasi
Memuncak  1-3 bulan
Umur = 6-15 bulan (lebih baik setelah 12 bulan)
Tidak u/ immunocomp
Durasi imunitas diinduksi vaksin ~bbrp dekade
Kesimpulan
• Campak atau measles disebabkan oleh virus campak RNA. Transmisi dapat terjadi melalui droplet saluran
napas, droplet ludah dan transmisi airbone.
• Populasi yang banyak dan rentan memudahkan terjadinya rantai penyebaran virus. Musim yang baik untuk
wabah adalah musim dingin dan awal musim semi karena suhu dan kelembapan yang optimal untuk virus.
• Virus masuk dan menempel pada epitel saluran napas, bereplikasi lalu menyebar ke saluran dan kelenjar
limfe menyebabkan gejala prodromal. Kemudian virus masuk ke dalam aliran darah, ke seluruh organ dan
bereplikasi lebih jauh menyebabkan gejala bertambah parah dan setelah itu ruam muncul akibat respons
imun seluler. Masa inkubasi adalah 10-14 hari, masa prodromal 2-3 hari, ruam sekitar 3 hari, dan
penyembuhan dapat dimulai saat muncul ruam. Seseorang yang terinfeksi virus campak paling infeksius saat
4-5 hari sebelum muncul ruam sampai 4 hari setelah ruam.
• Gejala yang timbul saat masa prodromal adalah demam batuk, coryza/pilek, konjungtivitis, dan Koplik’s
spots, setelah itu ruam muncul pertama dari belakang telinga, lalu leher, wajah, tubuh, dan ekstremitas,
diakhiri dengan deskuamasi. Limphadenopathy, splenomegali ringan, giant cell pneumonia pada pasien
immunocompromised juga dapat ditemukan.
• Differential diagnosis campak adalah rubella, roseola, Kawasaki disease, Scarlet fever, dan erupsi obat. Uji
laboratorium yang dapat digunakan adalah isolasi virus dengan metode kultur, serologi, deteksi giant cell,
dan PCR.
• Pengobatan meliputi tindakan-tindakan pendukung yaitu hidrasi, pemberian antipiretik, diet gizi tinggi dan
vitamin A; juga antibiotik bila ada infeksi sekunder bakteri. Komplikasi campak kebanyakan melibatkan
traktus respitorius dan infeksi sekunder bakteri. Imunisasi yang dapat diberikan untuk mencegah infeksi
adalah imunisasi pasif, yaitu pemberian immunoglobulin; dan imunisasi aktif, yaitu pemberian vaksin virus
campak yang dilemahkan untuk memicu tubuh membentuk antibodi spesifik yang dapat bertahan hingga
beberapa dekade.

Anda mungkin juga menyukai