Anda di halaman 1dari 31

Gizi Daur Lanjut Usia

Dewi Marfu’ah K
Daur Lanjut Usia (Lansia)

• Lansia  tahap plg akhir pada daur kehidupan


manusia
• Lansia  dikaitkan dgn penurununan daya
kemampuan utk hidup & kepekaan scr individu

60-74 75-90 very


elderly old > 90 th
th th old
Karakteristik Fisiologis Lansia

• Perubahan fisologis  proses penuaan  tjd


pergeseran komposisi tubuh terutama sistem
muskuloskeletal  bersifat ireversibel
• Penurunan Lean Body Mass 2%-3% per
dekade sejak usia 30 sampai 70 th
• Lansia > 50 th  penurunan massa otot
sebesar 10,8 kg & digantikan oleh 10 kg
lemak  rendahnya aktivitas fisik, asupan
makanan & perubahan hormonal
Karakteristik Fisiologis Lansia

• Imunitas tubuh menurun sesuai umur 


resiko kesakitan meningkat
• Sel darah putih  perlawanan infeksi kurang
cepat bereaksi & kurang efektif
• Perubahan sistem gastrointestinal  sekresi
air liur menurun, gigi yg rusak/tanggal,
disfagia/ kesulitan menelan, sekresi asam
lambung menurun, peristaltik pencernaan
melambat
Karakteristik Fisiologis Lansia

• Dampak kehilangan gigi  gangguan


mengunyah  mempengaruhi pilihan
makanan  perubahan pola asupan gizi 
status gizi
• Kurang air liur memperlambat penyerapan
zat gizi, lebih sensitif terhadap suhu ekstrim
& tekstur kasar  mengakibatkan rasa sakit
saat makan  asupan makanan menjadi
lebih sedikit
Karakteristik Fisiologis Lansia

• Penurunan produksi
tulang kortikal dan
trabekular  risiko
osteoporosis, risiko
patah tulang
• Pecahnya komponen
kapsul sendi  risiko
nyeri, inflamasi,
penurunan mobilitas
sendi
Karakteristik Fisiologis Lansia

• Kontraksi & relaksasi otot memanjang 


perlambatan waktu bereaksi & pergerakan yg
kurang aktif
• Pemompaan jantung, aliran darah &
kemampuan tubuh utk mengatur tekanan
darah berkurang
• Penurunan fungsi paru paru  risiko
mengalami kesulitan bernafas
Karakteristik Psikologis Lansia

Short Term • Penurunan fungsi kognitif, makin


sering difungsikan, semakin optimal
Memory fungsi otak

• Merasa sendiri di sebuah


Kesepian lingkungan  terasing & tdk
sejalan lagi dgn pemikiran org lain

Merasa tidak • Melarang mereka untuk berbuat


dan bekerja  sikap penolakan bagi
diperlukan lagi dirinya
Karakteristik Psikologis Lansia

Mudah • Wanita lebih mudah tersinggung


thd sesuatu yg sebelumnya
Tersinggung dianggap tdk menggangu

• Lansia yang mengalami depresi


Depresi sering merasa sedih krn kehilangan
perannya

• Kecemasan bersifat relatif  tenang


Kecemasan kembali, setelah mendapatkan
dukungan
Karakteristik Psikososial Lansia

Sadar kematian Perasaan curiga Ingin menarik


• Lansia lain • Prasangka dpt perhatian
meninggal  timbul jika • Mengeluh,
muncul lansia tidak mau
perasaan membaca makan
kapan ia akan berita2
meninggal
Penentuan Status Gizi Lansia

• IMT = BB/TB2
IMT • TB  pengukuran tinggi lutut (TL) &
perhitungan Rumus Chumlea

• Wanita > 80 cm
Lingkar
• Pria > 90 cm
Pinggang

• Wanita > 30 %
Persen Lemak
• Pria > 20 %
Tubuh
Rumus Tinggi Badan Berdasarkan
Tinggi Lutut (Rumus Chumlea) :

Untuk Pria

TB (cm) = 64,19 – (0,04 x usia(tahun)) + (2,02


x tinggi lutut(cm))

Untuk Wanita

TB (cm) = 84,88 – (0,24 x usia (tahun)) +


(1,83 x tinggi lutut (cm))
Klasifikasi Status Gizi Berdasarkan IMT
Menurut Permenkes RI No. 41 tahun 2014

Klasifikasi Keterangan IMT


Kekurangan berat badan
Sangat Kurus < 17,0
tingkat berat
Kekurangan berat badan
Kurus 17,0 - < 18,4
tingkat ringan

Normal 18,5-25,0

Gemuk Kelebihan berat badan


> 25,1 - 27,0
(Overweight) tingkat ringan
Kelebihan berat badan
Obesitas > 27,0
tingkat berat
Klasifikasi Persen Lemak Tubuh
Menurut Lohman (1986) dan Nagamine (1972)

Klasifikasi Pria Wanita


-
5,0 – 9,9 % 5,0 – 19,9 %
(Rendah)
0
10,0 – 19,9 % 20,0 – 29,9 %
(Normal)
+
20,0 – 24,9 % 30,0 – 34,9 %
(Tinggi)
++
25,0 – 50,0 % 35,0 – 50,0 %
(Sangat tinggi)
Masalah Gizi & Kesehatan Lansia
Kurang gizi
• Gizi kurang  penurunan kekebalan tubuh 
rentan terkena penyakit menular maupun tidak
menular

Obesitas
• Peningkatan massa lemak  krg aktivitas fisik &
kelebihan asupan makan. Obesitas  faktor
resiko penyakit jantung, diabetes, dislipidemia

Hipertensi
• Tekanan darah sistolik meningkat secara
progresif hingga usia 70 – 80 th, tekanan darah
diastolik meningkat hingga usia 50 – 60 th
Masalah Gizi & Kesehatan Lansia
Diabetes
• Risiko diabetes meningkat sejalan dengan
peningkatan usia. Sekitar 50% lansia mengalami
gangguan metabolisme glukosa

Dislipidemia
• Peningkatan kadar trigliserida, total kolesterol,
LDL, penurunan HDL  risiko penyakit
kadiovaskuler

Osteoporosis
• Penurunan densitas & gangguan pembentukan
tulang. Risiko pd wanita lbh tinggi (menopause
 estrogen gangguan pembentukan tulang)
Masalah Gizi & Kesehatan Lansia
Hiperurisemia
• Peningkatan kadar asam urat  penumpukan
kristal asam urat pd persendian. Lbh sering tjd
pd pria, pd wanita meningkat stlh menopause

Sarkopenia
• Mulai usia 40 th tjd penurunan massa &
kekuatan otot rangka  kehilangan fungsi
tubuh, disabilitas, kelelahan & risiko jatuh

Konstipasi
• Otot dinding saluran cerna lemah, << asupan
air & serat  frekuensi pergerakan usus << 
masa transit tinja lama  susah BAB.
Kebutuhan Gizi pada Lansia
Kebutuhan Energi:
• Harris Benedict
– Pria: 66,5 + {13,7xBB(kg)} + {5,0xTB(cm)} –
{6,80xUmur(th)}
– Wanita : 655 + {9,6xBB(kg)} + {1,8xTB(cm)} -
{4,7xUmur(th)}
• Mifflin
– Pria : (10xBB) + (6,25xTB) – (5xU) + 5
– Wanita : (10xBB) + (6,25XTB) – (5XU) – 161
• AKG
Angka Kecukupan Gizi Lansia

Usia E P L KH Serat Air


(kkal) (gr) (gr) (gr) (gr) (ml)
Pria
50 - 64 th 2325 65 65 349 33 2600
65 - 80 th 1900 62 53 309 27 1900
> 80 th 1525 60 42 248 22 1600
Wanita
50 - 64 th 1900 57 53 285 28 2300
65 - 80 th 1550 56 43 252 22 1600
> 80 th 1425 55 40 232 20 1500
Angka Kecukupan Gizi Lansia
Usia Vit.A Vit.D Vit.E Vit.B1 Vit.B6 Vit.B12 Vit.C
(mcg) (mcg) (mg) (mg) (mg) (mcg) (mg)
Pria
50 - 64 th 600 15 15 1,2 1,7 2,4 90
65 - 80 th 600 20 15 1,0 1,7 2,4 90
> 80 th 600 20 15 0,8 1,7 2,4 90
Wanita
50 - 64 th 500 15 15 1,0 1,5 2,4 75
65 - 80 th 500 20 15 0,8 1,5 2,4 75
> 80 th 500 20 15 0,7 1,5 2,4 75
Angka Kecukupan Gizi Lansia

Usia Ca P Na K Fe Se
(mg) (mg) (mg) (mg) (mg) (mcg)
Pria
50 - 64 th 1000 700 1300 4700 13 30
65 - 80 th 1000 700 1200 4700 13 30
> 80 th 1000 700 1200 4700 13 30
Wanita
50 - 64 th 1000 700 1300 4700 12 30
65 - 80 th 1000 700 1200 4700 12 30
> 80 th 1000 700 1200 4700 12 30
Kebutuhan Gizi pada Lansia

• Konsumsi KH 55 – 60 % total energi,


diutamakan berasal dari KH kompleks
• Kebutuhan protein lansia sekitar 0,8
gram/kgBB/hari & lemak <25% dari total
kebutuhan energi
• Asupan cairan : 1 – 1,5 L /hari (setara dgn 6
gelas air/hari)
• Serat  membantu fungsi saluran cerna 
mencegah konstipasi
Kebutuhan Gizi pada Lansia

• Vitamin A, C, E & selenium berperan sbg anti


oksidan dan menjaga imunitas tubuh
• Vitamin B6 & B12  menjaga fungsi sistem
syaraf dan fungsi kognitif otak
• Vitamin D & kalsium  mengoptimalkan
kesehatan tulang dan fungsi otot
• Zat besi berperan dlm pembentukan
hemoglobin & mioglobin  proses
metabolisme tubuh
Aktivitas Fisik pada Lansia

Aktivitas Fisik bersifat Ketahanan (Endurance)


• Membantu kerja jantung & paru-paru 
peredaran darah tetap lancar.
• Contoh: bersepeda, jalan kaki, senam, lari
ringan, berenang
Aktivitas Fisik pada Lansia

Aktivitas Fisik bersifat Kekuatan (Strenght)


• Melatih kerja otot, menjaga tulang tetap kuat,
& mempertahankan bentuk tubuh
• Contoh: latihan beban, berkebun
(mencangkul), membawa barang belanjaan
Aktivitas Fisik pada Lansia

Aktivitas Fisik bersifat Kelenturan (Flexibility)


• Gerak mjd lebih mudah, mempertahankan
otot tetap lentur & sendi berfungsi dgn baik
• Contoh: peregangan tangan & kaki, senam
taichi
Aktivitas Fisik pada Lansia

Aktivitas Fisik Sesuai Kondisi Kesehatan


• Tdk bisa melakukan aktivitas fisik ketahanan,
kekuatan atau kelenturan  aktivitas fisik
sesuai kemampuan & kondisi kesehatan
• Contoh: mengangkat kaki setinggi lutut.
Pertimbangan dalam
Penyusunan Menu Makan Lansia
• Disesuaikan dgn tingkat aktivitas & kondisi
kesehatan
• Konsistensi & tekstur makanan disesuaikan
dgn kemampuan pencernaan lansia.
• Penyajian makanan (cara menyajikan, waktu
menyajikan & jenis makanan) disesuaikan
dgn kondisi fisiologis & psikologis lansia
• Porsi makan kecil dan sering, dianjurkan
makan besar 3 kali & selingan 2 kali sehari
Pertimbangan dalam
Penyusunan Menu Makan Lansia
• Sayuran dipotong lebih kecil, bila perlu
dimasak sampai empuk, daging dicincang
dan buah dijus/blender  jika gigi banyak yg
tanggal
• Makan bersama teman  meningkatkan
nafsu makan
• Penggunaan bumbu2  meningkatkan cita
rasa makanan & nafsu makan
Anjuran Makan pada Lansia

Anda mungkin juga menyukai