Anda di halaman 1dari 14

KELOMPOK 2

1. Farida Nur Fauzyah (1808036002)


2. Nisa Istiani (1808036014)
3. Annisa Fitriyani (1808036025)
RAGAM BAHASA INDONESIA

Sebuah bahasa penting atau tidak penting dapat dilihat dari 3 kriteria, yaitu: jumlah penutur, luas
daerah penyebarannya, dan terpakainya bahasa itu dalam sarana ilmu, susastra, dan budaya.
a. Dipandang dari Jumlah Penuturnya
Ada 2 bahasa di Indonesia, yaitu: bahasa Indonesia dan bahasa daerah. Bahasa Indonesia
lahir sebagai bahasa kedua bagi sebagian warga bangsa Indonesia. Yang pertama kali muncul atas
diri seseorang adalah bahasa daerah (“bahasa ibu”).
Jumlah penutur yang di maksud adalah jumlah penutur yang memberlakukan bahasa Indonesia
sebagai “bahasa kedua”. Data ini akan membuktikan bahwa penutur bahasa Indonesia adalah 210
juta orang (tahun 2000) ditambah dengan penutur-penutur yang berada di luar Indonesia. Hal ini
menunjukan bahwa bahasa Indonesia sangat penting kedudukannya di kalangan masyarakat.
b. Dipandang dari Luas Penyebarannya
Penyebaran suatu bahasa tentu ada hubungannya dengan penutur bahasa itu. Oleh sebab,
tersebar nya suatu bahasa tidak dapat dilepaskan dari segi penutur. Penutur bahasa Indonesia yang
berjumlah 210 juta lebih itu tersebar dalam daerah yang luas, yaitu dari sabang sampai merauke.
c. Dipandang dari Terpakainya Bahasa
` Sejalan dengan jumlah penutur dan luas penyebarannya, pemakaian suatu bahasa sebagai
sarana ilmu, budaya, susastra dapat dijadikan pula ukuran penting atau tidaknya bahasa itu. Kalau kita
mencoba memandang bahasa daerah, seperti bahasa kerinci, kita dapat menelusuri beberapa jauh
bahasa itu dapat dipakai sebagai sarana, budaya,dan ilmu.
A. Ragam Lisan dan Ragam Tulis
Bahasa Indonesia yang sangat luas wilayah pemakaiannya ini dan bermacam-macam pula latar
belakang penuturnya, mau tidak mau melahirkan sejumlah ragam bahasa. Adanya bermacam-macam
ragam bahasa ini sesuai dengan fungsi, kedudukan, serta lingkungan yang berbeda-beda. Ragam
bahasa ini pada pokoknya dapat di bagi dalam 2 bagian, yaitu: ragam lisan dan ragam tulis.
Ada pendapat yang mengatakan bahwa ragam tulis adalah pengalihan ragam lisan ke dalam
ragam tulis (huruf). Pendapat ini tidak dapat di benarkan 100% sebab tidak semua ragam lisan dapat
ditulis lagi; sebaliknya,tidak semua ragam tulis dapat di lisankan. Kaidah yang berlaku bagi ragam
lisan belum tentu berlaku sebagai ragam tulis. Perbedaan dari ragam lisan dan ragam tulis sebagai
berikut:
B. Ragam Baku dan Tidak Baku
Ragam Baku adalah ragam yang dilembagakan dan diakui oleh sebagian besar warga masyarakat
pemakaianya sebagai bahasa resmi dan sebagai kerangka rujukan norma bahasa dalam
penggunaannya. Ragam tidak baku adalah ragam yang tidak dilembagakan dan ditandai oleh ciri-ciri
yang menyimpang dari norma ragam baku. Ragam baku mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
a. Kemantapan Dinamis
b. Cendekia
c. Seragam
C. Ragam Baku Tulis dan Ragam Baku Lisan
Ragam baku tulis adalah ragam yang dipakai dengan resmi dalam buku pelajaran atau buku
ilmiah lainnya. Pemerintah menerbitkan dan menertibkan masalah ejaan bahasa Indonesia, yang
tercantum dalam buku pedoman umum ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan. Nilai ragam
baku lisan ini bergantung pada besar atau kecilnya ragam daerah yang terdengar dalam ucapan.
Seseorang dapat dikatakan berbahasa lisan yang baku kalau dalam pembicaraannya tidak terlalu
menonjol pengaruh logat atau dialek daerahnya.
D. Ragam Sosial dan Ragam Fungsional
Ragam sosial yaitu ragam bahasa yang sebagian norma dan kaidahnya didasarkan atas
kesepakatan bersama dalam lingkungan sosial yang lebih kecil dalam masyarakat. Ragam sosial tidak
jarang dihubungkan dengan tinggi atau rendahnya status kemasyarakatan lingkuangan sosial yang
bersangkutan. Ragam fungsional adalah ragam bahasa yang dikaitkan dengan profesi, lembaga,
lingkungan kerja, atau kegiatan tertentu lainnya.
E. Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar
Pengertian benar pada suatu kata atau suatu kalimat adalah pandangan yang diarahkan dari segi
kaidah bahasa. Sebuah kaliamat atau sebuah pembentukan kata dianggap benar apabila bentuk itu
mematuhi kaidah-kaidah yang berlaku.
FUNGSI BAHASA INDONESIA
Fungsi bahasa yang terutama adalah sebagai alat untuk bekerja sama atau komunikasi di dalam
kehidupan manusia bermasyarakat. Untuk berkomunikasi sebenarnya dapat juga digunakan cara lain.
Bahasa Indonesia sendiri, yang mempunyai kedudukan sebagai bahasa nasional dan bahasa resmi
Negara di tengah-tengah berbagai macam bahasa daerah, mempunyai fungsi sebagai berikut:
1. Alat untuk menjalankan administrasi Negara.
2. Alat pemersatu barbagai suku bangsa di Indonesia.
3. Media untuk menampung kebudayaan nasional.
DIKSI BAHASA INDONESIA
A. Pengertian Diksi
Diksi adalah pilihan kata, maksudnya kita memilih kata yang tepat untuk menyatakan sesuatu.
Pilihan kata merupakan suatu unsur sangat penting, baik dalam dunia karang-megarang maupun dalam
dunia tutur setiap hari. Kata yang tepat akan membantu seseorang mengungkapkan dengan tepat apa
yang ingin disampaikannya, baik lisan maupun tulisan.
B. Makna Denotatif dan Makna Konotatif
Makna denotatif adalah makna dalam alam wajar secara eksplisit (tegas). Denotatif mengandung
suah kata secara objektif atau bias juga disebut makna konseptual. Makna konotatif asosiatif adalah
makna yang timbul sabagai akibat dari sikap sosial, sikap pribadi, dan kriteria tambahan yang
dikenakan pada sebuah makna konseptual.
Kata Asli Makna Konotatif Makna Denotatif

Kamar Kecil Jamban Kamar yang kecil

Ringan Tangan Suka memukul Tangan yang ringan

Lintah Darat Rentenir Lintah yang ada di darat

Bunga Desa Gadis desa tercantik Tumbuhan yang indah

Peti es Diam Peti yang berisi es


C. Makna Umum dan Khusus
Kata umum adalah kata yang acuannya lebih luas, seperti ikan. Sedangkan, kata khusus adalah
kata yang acuannya lebih khusus, seperti lele, gurame, tawes, dan ikan mas. Pasangan kata umun dan
kata khusus harus dibedakan dalam pengacuan yang generik dan spesifik. Sapi, kerbau, kuda, dan
keledai adalah hean-hewan yang termasuk segolongan, yaitu golongan hewan mamalia. Dengan
demikian, kata hewan bersifat umum (generik), sedangkan sapi, kerbau, kuda, keledai adalah kata
khusus(spesifik).
D. Kata Konkret dan Abstrak
Kata konkret adalah kata yang acuannya semakin mudah diserap pancaindra, seperti meja, rumah,
mobil, air, cantik, hagat, wangi, dan suara. Kata abstrak adalah kata yang tidak mudah diserap
pancaindra, seperti gagasan dan perdamaian. Kata abstrak digunakan untuk megungkapkan gagasan
rumit dan mapu membedakan secara halus gagasan yang bersifat teknik dan khusus.

E. Sinonim
Sinonim adalah dua kata atau lebih yang pada asasnya mempunyai makna yang sama, tetapi
bentuknya berlainan. Sinonimini dipergunakan untuk mengalih-alihkan kata pada tempat tertentu
sehingga kalimat itu tidak membosankan.

Anda mungkin juga menyukai