Anda di halaman 1dari 14

TINDAKAN MEDIS

Agama Islam dihadirkan melalui Nabi Muhammad SAW


untuk merealisasikan kemaslahatan manusia.
Dalam islam dikenal beberapa kaidah, diantaranya:
 Adlararu yuzalu, kemadlaratan harus dihilangkan,
 Adlarurat tubihu almahdlurat, keadaan
darurat/emergency menyebabkan bolehnya dilakukan
sesuatu yang dilarang,
 Almasyaqqat tajlib altaisir, keadaan yang
memberatkan membawa kemudahan,
 Almaslahatu amah muqaddamun ala almaslahat
alkhashash, kemaslahatan umum didahulukan
daripada kemaslahatan khusus.
Manusia Sebagai khalifah yang dimuliakan Allah
Sebagaimana firmanNya QS. Al-An’am:165
‫ض ُك ْم فَ ْوقَ َب ْعض َد َر َجات ِل َي ْبلُ َو ُك ْم ِفي َما آتَا ُك ْم ِإ َّن َربَّ َك‬
َ ‫ض َو َرفَ َع َب ْع‬
ِ ‫األر‬
ْ ‫ف‬ َ ‫َو ُه َو الَّذِي َج َعلَ ُك ْم خَال ِئ‬
‫ور َر ِحي ٌم‬ ِ ‫س ِري ُع ْال ِعقَا‬
ٌ ُ‫ب َو ِإنَّهُ لَغَف‬ َ
Dan Dialah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan Dia
meninggikan sebahagian kamu atas sebahagian (yang lain) beberapa
derajat, untuk mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya kepadamu.
Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat siksaan-Nya, dan sesungguhnya Dia
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

‫ض َخ ِلي َفةً َقالُوا أَتَ ْج َع ُل ِفي َها َم ْن يُ ْف ِس ُد ِفي َها َو َي ْس ِفكُ ال ِ ِّد َما َء‬ ْ ‫َو ِإ ْذ قَا َل َرب َُّك ِل ْل َمال ِئ َك ِة ِإ ِنِّي َجا ِع ٌل ِفي‬
ِ ‫األر‬
َ‫ِّس لَ َك قَا َل ِإنِِّي أَ ْعلَ ُم َما ال تَ ْعلَ ُمون‬ ُ ‫ِك َونُقَ ِد‬ َ ُ‫َون َْح ُن ن‬
َ ‫س ِبِّ ُح ِب َح ْمد‬
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya
Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata:
"Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan
membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami
senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau?"
Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu
ketahui".
Sebagai khalifah, manusia ditugasi untuk mewujudkan kesejahteraan pada
dirinya, keluarganya, sesamanya dan lingkungannya. Dalam hal inilah manusia
akan dicintai Allah jika dapat memberikan manfaat kepada orang lain.
Rasulullah menegaskan :
Manusia yang paling dicintai Allah ialah orang yang paling bermanfaat untuk
manusia. HR. Thabrany
Termasuk dalam memberikan manfaat orang lain adalah menyumbangkan
tenaga, dana dan bahkan sebagian organ tubuhnya untuk melepaskan
penderitaan orang lain. Perbuatan ini dapat dibenarkan selama selama tidak
memberikan madharat kepada dirinya sendiri, Rasulullah menegaskan : “la
dlarara wa la dlirara” Jangan menimbulkan madlarat pada diri sendiri juga
kepada orang lain. HR. Bukhary.
Karena itu seseorang tidak dibenarkan melakukan tindakan yang dapat
membawa kerusakan dirinya, sebagaimana firman Allah QS. Al-Baqarah(2):195
َ‫ب ْال ُم ْح ِس ِنين‬ َ َّ ‫َّللا َوال ت ُ ْلقُوا ِبأ َ ْيدِي ُك ْم ِإلَى الت َّ ْهلُ َك ِة َوأَ ْح ِسنُوا ِإ َّن‬
ُّ ‫َّللا يُ ِح‬ َ ‫َوأَ ْن ِفقُوا ِفي‬
ِ َّ ‫س ِبي ِل‬
Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu
menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena
sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.
TRANSPLANTASI
Transplantasi adalah pemindahan jaringan atau organ dari tempat satu ke tempat
yang lain, bisa dari satu tubuh atau dari tubuh yang lain. Transplantasi jaringan
seperti pencakokan kornea mata dan transplantasi organ seperti pencakokan ginjal,
jantung, dan lain-lain.
Dilihat dari hubungan genetic donor dan resipien ada 3 macam:
1. Auto tranplatation, transplantasi dimana donor dan resipien satu individu.
2. Homo transplantation, transplantasi dimana donor dan resipiennya terdiri dari
individu yang sama jenisnya. Pada transplantasi ini donor dan resipien dua
individu yang masih hidup atau sudah meninggal dunia (cadaver donor).
3. Hetero transplantation, yaitu transplantasi yang donor dan resipiennya
berlainan jenisnya, seperti transplantasi yang donornya hewan dan resipiennya
manusia.
Beberapa kemungkinan yang terjadi pada homo transplantation :
Apabila donor dan resipien berasal dari satu telur, seperti saudara kembar,
transplantasi tidak banyak menyebabkan reaksi penolakan. (mirip auto
transplantation.
Apabila donor dan resipien saudara kandung atau salah satu dari orang tuanya,
kemungkinan reaksi penolakan cukup besar.
Apabila donor dan resipien tidak ada hubungan saudara, kemungkinan reaksi
penolakan lebih besar.
Bentuk-bentuk transplantasi/pemindahan anggota tubuh :
Transplantasi dari orang yang masih hidup.
Transplantasi dari orang yang sudah meninggal.

Ad.1 transplantasi dari orang yang masih hidup terdapat beberapa


bentuk yakni:
Tranplantasi anggota tubuh dari satu tempat ke tempat lain pada satu
tubuh. Misalnya pemindahan kulit, tulang rawan, tulang, pembuluh
darah dsb.
Transplantasi dari orang yang masih hidup kepada orang lain. Ada yang
dipindahkan menyebabkan kematian seperti jantung, hati dan ada yang
tidak menyebabkan kematian seperti ginjal dan paru-paru.

Ad.2. Transplantasi (Ginjal) Donor Orang yang meninggal


Masalah ini tidak diatur dalam agama Islam secara detil, karena itu
merupakan wilayah ijtihadiyah. Dalam konteks untuk merealisasikan
kemaslahatan, maka harus berprinsip sepanjang tidak menyakiti
seseorang baik yang masih hidup ataupun sudah meninggal.
Tetapi pada keadaan dlarurat (emergency) maka ketentuan hukum prinsip dapat
berubah, sebagaimana QS. Al-An’am(6):119
ُ ‫ض‬
‫ط ِر ْرت ُ ْم ِإلَ ْي ِه‬ ْ ‫ص َل لَ ُك ْم َما َح َّر َم َعلَ ْي ُك ْم ِإال َما ا‬
َّ َ‫وقَ ْد ف‬
sesungguhnya Allah telah menjelaskan kepada kamu apa yang diharamkan-Nya
atasmu, kecuali apa yang terpaksa kamu memakannya.

Karena itu transplantasi ginjal donor orang yang meninggal dapat dilakukan dengan
pertimbangan kemaslahatan dan kemadlaratan. Untuk menentukan sejauhmana
kemaslahatan dan kemadlaratan transplantasi donor ginjal orang yang meninggal, ada
pertimbangan sebagai berikut :
Merusak tanpa tujuan kemaslahatan adalah dilarang. Namun jika merusak dengan
tujuan yang lebih besar dibolehkan. Ibnu kudamah dalam al-mughny mengatakan
boleh membedah perut si mati untuk mengeluarkan sesuatu yang berharga yang
ditelannya sewaktu hidup demi kemaslahatan harta orang lain.
Dalam pertimbangan manfaat, seseorang yang masih hidup lebih berhak
memanfaatkan anggota tubuhnya. Sementara bagi si mati organ tubuhnya tidak
bermanfaat lagi sedangkan ada penderita yang masih hidup sangat membutuhkan, jika
tranplantasi tidak dilakukan akan membahayakan dirinya. Di sini berlaku kaidah
‘maslahah yang lebih besar didahulukan daripada yang lebih kecil. Atau jika terjadi dua
madlarat maka wajib memilih madlarat yang lebih kecil’.
Dengan kata lain madlarat mengambil ginjal si mati yang tidak lagi dimanfaatkan lebih
kecil disbanding madlarat yang masih hidup yang ginjalnya tidak lagi dapat difungsikan.
Menurut Pandangan Syariat Islam :
1. Diperbolehkan memindahkan anggota tubuh seseorang ketempat lain dari
tubuhnya sendiri. Ini dengan mempertimbangkan kepastian bahwa manfaat
yang diprediksi dari operasi ini lebih kuat dibanding kerugian yang muncul
akibat operasi tersebut. Misalnya untuk mengembalikan bentuk aslinya, atau
memperbaiki cacat.
2. Diperbolehkan memindahkan anggota tubuh seseorang kepada orang lain
apabila anggota tubuh itu terus memperbaharui diri secara otomatis. Seperti
darah dan kulit.
3. Diperbolehkan memanfaatkan bagian anggota tubuh yang telah diangkat dari
tubuh ke tubuh yang lain yang disebabkan adanya penyakit.
4. Diharamkan transplantasi organ tubuh yang menjadi tumpuan kehidupan.
Seperti jantung, hati.
5. Diharamkan transplantasi organ tubuh yang masih hidup yang bila organ ini
hilang akan mematikan fungsi prinsip dalam kehidupannya meskipun tidak
sampai meninggal. Contoh transplantasi kedua kornea mata.
6. Boleh transplantasi organ tubuh dari orang yang meninggal untuk yang masih
hidup asal kehidupannya bergantung pada organ tersebut, dengan persyaratan :
7. Ada ijin dari si mati sebelum meninggal atau ahli warisnya atau persetujuan
penguasa muslim
8. Tidak dilakukan melaui transaksi jual beli organ tubuh.
INSEMINASI, BAYI TABUNG
Inseminasi buatan adalah mengambil air (sperma) seorang suami dan disuntikkan ke
dalam rahim istrinya.
Inseminasi buatan (bayi tabung ) yang dikenal ada 7 macam, yaitu :
1. Dengan cara mengawinkan sperma yang diambil dari seorang suami dengan sel telur
(ovum) yang diambil dari seorang wanita yang bukan istrinya, kemudian hasil
pembuahan ditanamkan ke rahim istrinya.
2. Dengan cara mengawinkan sperma yang diambil dari seorang laki-laki yang bukan
suaminya dengan sel telur si istri kemudian hasil pembuahan ditanam ke rahim
istrinya.
3. Dengan pembuahan sperma dari sel telur pasutri yang dilakukan di luar (tidak
melalui proses alamiah tapi dilaborat ) kemudian hasil pembuahan ditanamkan ke
dalam rahim wanita lain.
4. Dengan cara melakukan pembuahan laborat antara sperma dan sel telur dari lelaki
dan wanita asing kemudian hasil pembuahan ditanam di rahim istri.
5. Dengan melakukan pembuahan laborat antara sperma dan sel telur pasutri
kemudian hasil pembuahan ditanam di istri yang lain.
6. Dengan cara mengambil sperma dan sel telur pasutri, kemudian pembuahan
dilakukan di luar lalu ditanam ke dalam rahim istri.
7. Mengambil benih sperma suami lalu disuntikkan ke dalam rahim istrinya (proses
pembuahan di dalam).
Kesimpualan : no 1-5 diharamkan dalam Islam sedang no 6-7 diperbolehkantetapi harus
mengambil sikap hati-hati.
Diperbolehkan melakukan inseminasi buatan dengan beberapa
kondisi, antara lain :
1. Jika jumlah sel sperma (air mani ) seorang suami sedikit, lalu
diambil dan dikumpulkan kemudian disuntikkan ke dalam rahim
istrinya.
2. Apabila keasaman vagina dapat membunuh sperma dengan cara
diluar kewajaran.
3. Apabila ada kontradiksi antara sel-sel vagina dan sperma yang
menyebabkan kematian sperma tersebut.
4. Apabila sekresi yang dihasilkan dari leher rahim menghambat
masuknya sperma ke dalam rahim istri.
5. Apabila suami mengidap penyekit yang menyebabkannya
menderita impotensi sehingga tidak dapat melakukan penetrasi,
padahal ia mampu menghasilkan sperma yang sehat dan baik.
ABORSI
Aborsi adalah berakhirnya kehamilan akibat keluarnya janin sebelum bisa
hidup sendiri.
Terjadinya aborsi dapat di bagi menjadi 3, yaitu :
1. Aborsi spontan / alamiah, yaitu aborsi yang terjadi secara spontan
akibat kelainan fisik pada ibu dari janin yang terjadi diluar kehendak
manusia atau disebut keguguran.
2. Aborsi buatan / sengaja, yaitu aborsi dengan sengaja menggugurkan
janin.
3. Aborsi medis, yaitu pengguguran kandungan yang dilakukan atas alasan
medis dengan pertimbangan yang matang dan tidak tergesa gesa.
Beberapa alasan mengapa seseorang melakukan aborsi :
1. Tidak dapat membiayai anaknya.
2. Tidak ingin memiliki anak tanpa ayah
3. Karena telah diketahui adanya janin cacat dalam kandungan
4. Tidak ingin punya anak karena akan mengganggu karir.
Semua alasan diatas tidak dibenarkan seseorang melakukan tindakan
aborsi.
Sebagaimana disebutkan dalam QS. Al-Isra’(17):33
َ ‫س ْل‬
‫طانًا فَال‬ ْ ‫ق َو َم ْن قُ ِت َل َم‬
ُ ‫ظلُو ًما فَقَ ْد َجعَ ْلنَا ِل َو ِل ِيِّ ِه‬ ِ ِّ ‫َّللاُ ِإال ِب ْال َح‬
َّ ‫س الَّ ِتي َح َّر َم‬
َ ‫َوال تَ ْقتُلُوا النَّ ْف‬
‫ورا‬
ً ‫ص‬ ُ ‫ف ِفي ْالقَتْ ِل ِإنَّهُ َكانَ َم ْن‬ ْ ‫يُ ْس ِر‬
Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah
(membunuhnya), melainkan dengan suatu (alasan) yang benar.
Dan barang siapa dibunuh secara lalim, maka sesungguhnya
Kami telah memberi kekuasaan kepada ahli warisnya, tetapi
janganlah ahli waris itu melampaui batas dalam membunuh.
Sesungguhnya ia adalah orang yang mendapat pertolongan.

QS. Al-Isra’(17):31
ْ ‫َوال ت َ ْقتُلُوا أ َ ْوال َد ُك ْم َخ ْشيَةَ ِإ ْمالق ن َْح ُن ن َْر ُزقُ ُه ْم َو ِإيَّا ُك ْم ِإ َّن قَتْلَ ُه ْم َكانَ ِخ‬
‫طئًا‬
Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut
kemiskinan. Kami lah yang akan memberi rezeki kepada mereka
dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah
suatu dosa yang besar.
Ulama Fuqoha bersepakat bahwa haram hukumnya
melakukan aborsi ketika ruh sudah ditiupkan ( janin
berumur 4 bulan ). Para ulama (Ijtihadiyah) berpendapat
diperbolehkannya aborsi dengan syarat tertentu yakni janin
yang dikandung sang ibu belum berumur 4 bulan/belum
ditiupkan ruhnya, terbukti adanya penyakit yang
membahayakan jiwa Ibu dan oleh ahli medis/kedokteran
yang dapat dipercaya bahwa aborsi adalah satu-satunya
cara penyembuhan atau penyelamatan sang ibu. Tetapi ada
pula ulama yang berpendapat bahwa sejak bertemunya sel
sperma dan sel telur maka aborsi adalah haram, sebab
sudah ada kehidupan pada kandungan yang sedang tumbuh
untuk menjadi makhluk yang bernyawa yang harus
dihormati dan dilindungi eksistensinya.
KELUARGA BERENCANA
KB adalah sebagai suatu aktivitas individual untuk mencegah,
mengatur terjadinya kehamilan.
Pada dasarnya ulama berpendapat bahwa KB adalah haram secara
mutlak. Apalagi KB dengan alasan takut jatuh miskin. Sebagaimana QS.
Adzariyat(51):58
ُ ِ‫ق ذُو ا ْلقُ َّو ِة ا ْل َمت‬
‫ين‬ ُ ‫الر َّزا‬
َّ ‫َّللا ُه َو‬
َ َّ ‫ِإ َّن‬
Sesungguhnya Allah Dialah Maha Pemberi rezeki Yang Mempunyai
Kekuatan lagi Sangat Kokoh.

QS. Hud(11):6
ٍ ‫ع َها ُك ٌّل فِي ِكتَا‬
‫ب ُم ِبي ٍن‬ َ ‫ست َ ْو َد‬ ْ ‫َّللا ِر ْزقُ َها َويَ ْعلَ ُم ُم‬
ْ ‫ستَقَ َّر َها َو ُم‬ ِ َّ ‫علَى‬
َ ‫ض ِإال‬ ْ ‫َو َما ِم ْن دَابَّ ٍة فِي‬
ِ ‫األر‬
Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi
melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui
tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya
tertulis dalam kitab yang nyata (Lohmahfuz).
Adapun jika mencegah kehamilan itu karena ada dlarurat, misalnya ibu tidak bisa
melahirkan secara normal tetapi melalui operasi cesar maka diperbolehkan.
Sedangkan mengkonsumsi obat, pil untuk menunda kehamilan beberapa waktu
untuk kemaslahatan istri karena fisiknya sangat lemah jika hamil bahkan
membahayakan dirinya maka diperbolehkan. Termasuk kekhawatiran jika
meninggalkan generasi yang lemah agama, ilmu dan pendidikannya adala alasan
ulama membolehkan KB dengan berdasar pada QS. An-Nisa’:9
‫س ِدي ًدا‬ َ ‫ِين لَ ْو تَ َركُوا ِم ْن َخ ْل ِف ِه ْم ذُ ِ ِّريَّةً ِض َعافًا َخافُوا‬
َ َّ ‫علَ ْي ِه ْم فَ ْليَتَّقُوا‬
َ ‫َّللا َو ْليَقُولُوا قَ ْوال‬ َ ‫و ْليَ ْخ‬
َ ‫ش الَّذ‬
Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di
belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap
(kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah
dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.

Syariat islam datang untuk membawa kebaikan dan menolak keburukan. Dalam
islam tidak diperkenankan seseorang yang menggunakan alat KB / kontrasepsi
dengan tujuan memandulkan, justru Islam menganjurkan untuk menambah
keturunan karena generasi yang banyak akan menambah kekuatan umat islam
baik secara social, ekonomi maupun militer. Generasi yang banyak akan
menambah kekuatan dan kekokohan.

Anda mungkin juga menyukai