Anda di halaman 1dari 20

Nama Kelompok

1. Niken Ayu Turnia Siska


2. Musrifa Devi Pandansari
3. Muh Ryan
4. Rendy Galesari
5. Nur Laila Ramadhani
6. Siti Trimulyani
1. INDERA PENGLIHATAN (MATA)

 Mata adalah organ indra yang memiliki reseptor peka cahaya yang disebut fotoreseptor. Setiap mata mempunyai lapisan
reseptor,sistem lensa,dan sistem saraf,indra penglihatan yang terletak pada mata (organ visus) yang terdiri dari organ
okuli assoria(alat bantu mata) dan okulus (bola mata).

 Patologi pada mata


 Konjungtivitis : peradangan pada selaput bening yang berada di permukaan dalam kelopak mata yang mengelilingi bola
mata bagian luar.biasanya disebabkan oleh virus,bakteri,ataupun karna alergi dan iritasi.
 Keratitis : inflamasi pada kornea mata.penyebabnya bisa karena infeksi(virus/bakteri)dan non infeksi karena alergi atau
iritasi.
 Hordeolum : infeksi kelenjar pada palpebra (kelopak mata) penyebabnya karena infeksi staphylococcus aureus.
 Katarak :gangguan penglihatan mata yang ditandai dengan terjadinya perubahan kimia sehingga lensa mata yang semula
jernih dan tembus cahaya,menjadi keruh,berkabut,sehingga seolah-olah penderita melihat benda dari balik air terjun.
 Bagian dari indera penglihatan dan fungsinya;

Sklera : pelindung bola mata dari kerusakan mekanis dan memungkinkan melototnya otot
mata
Kornea : penerima rangsangan cahaya,mereaksikan cahaya
Koroidea :penyedia makanan untuk semua bagian mata yang lain
Pupil : mengatur sedikit banyaknya cahaya yang diperlukan mata
Lensa : membiaskan dan memfokuskan cahaya,agar bayangan dari benda tepat jatuh dari
bagian retina
Aqueos humor : untuk menjaga kantong depan bola mata
Vitreous humor : untuk meneruskan rangsangan ke bagian mata
Retina : menerima bayangan dan juga melihat benda
Badan silia : menyokong lensa dan juga mensekresikan aqueso humor
Bintik buta : untuk tempat saraf optik
2. INDERA PENDENGARAN DAN KESEIMBANGAN (TELINGA)

 Telinga sebagai salah satu panca indra manusia memiliki fungsi sebagai indra pendengar. Berikut ini akan
dijelaskan tentang organ-organ penyusun indra telinga dan hubungannya antara satu dengan lainnya.

 Struktur dan fungsi indra pendengaran, dibagi menjadi 3 yaitu :


1. Telinga Luar yaitu daun telinga dan liang telinga luar ,
A. Daun telinga : Daun telinga terdiri dari tulang rawan dan kulit, yang memiliki bentuk yang khas sehingga
mendukung fungsinya untuk menangkap mengumpulkan, dan menyalurkan bunyi ke liang telinga
B. Liang telinga luar. Liang telinga luar terdiri dari tulang rawan, yang banyak terdapat kelenjar minyak
dan kelenjar serumen. Rambut halus dan serumen berfungsi membersihkan kotoran dan mencegah
serangga kecil masuk. Liang telinga luar memiliki fungsi mengarahkan bunyi ke telinga dan juga berfungsi
sebagai buffer terhadap perubahan kelembaban dan temperatur yang dapat mengganggu elastisitas membran
tympani
2. Telinga Tengah. Telinga tengah terdiri dari 4 bagian yaitu:
A.Gendang telinga (membran timpani) Gendang telinga ini berfungsi menerima getaran suara dan meneruskannya
pada tulang pendengaran dan juga berfungsi mengubah bunyi menjadi getaran.
B. Tulang-tulang pendengaran, yang terdiri dari maleus, inkus dan stapes. Rangkaian ketiga tulang kecil ini berfungsi
mengantarkan getaran ke telinga dalam.
C. Cavum timpani, yang merupakan ruangan yang berhubungan dengan tulang mastoid, sehingga bila terjadi infeksi
pada telinga tengah dapat menjalar menjadi mastoiditis
D. Tuba eustachius, yang berfungsi menjaga keseimbangan tekanan udara dari luar tubuh dan udara di dalam telinga
tengah

3. Telinga Dalam. Telinga dalam terdiri dari 3 bagian yaitu :


A. Koklea atau rumah siput. Koklea berisi cairan dan sel "rambut" yang sangat peka. Struktur yang berupa rambut
halus ini bergetar ketika dirangsang oleh getaran bunyi.
B. Sistem vestibular yang berisi sel yang mengendalikan keseimbangan.
C. Saraf auditori. Saraf auditori menghubungkan koklea atau rumah siput ke otak
 Patologi pada Indera pendengaran adalah sebagai berikut:
A. Otosklerosis, yaitu kelainan pada tulang sanggurdi yang ditandai dengan gejala tinitus (dering pada telinga)
ketika masih kecil.
B. Presbikusis, yaitu kerusakan pada sel saraf telinga yang terjadi pada usia manula. Rusaknya reseptor
pendengaran pada telinga bagiPan dalam akibat dari mendengarkan suara yang amat keras
3. INDERA PENCIUMAN/PEMBAU (HIDUNG

 Hidung adalah reseptor atau pun penerima rangsangan yang memiliki kemampuan untuk mendeteksi dan juga
merespon berbagai macam bau dari luar tubuh. Indra penciuman atau bagian bagian hidung ini merupakan indra
yang sangat sensitif karena mempunyai struktur sel yang langsung berhubungan dengan sistem pernapasan dan
saluran tenggorokan yang terdiri dari lubang hidung dan rongga hidung dimana rongga hidung tersebut tersusun
atas tulang dan tengkorak.

 Bagian – bagian dari indra penciuman dan fungsinya;


1. Rongga Hidung
Pada rongga hidung ini, terdapat selaput lendir dan rambut tipis ( bulu hidung ) atau yang sering disebut dengan silla.
Rongga hidung tersebut bekerja dengan bantuan tulang hidung dan juga tengkorak. Ada pun fungsi dari rongga hidung
tersebut adalah untuk menyebarkan udara terutama oksigen dari bagian luar tubuh tenggorokan menuju jaringan
bagian bagian paru paru yang merupakan bagian akhir dari proses.
2. Lubang Hidung dan Bulu Hidung
Di dalam bagian hidung terdapat bulu hidung dan selaput lendir yang mempunyai fungsi untuk menyaring dan
melindungi rongga hidung dari masuknya benda asing berupa debu atau hasil dari reaksi radikal bebas seperti asap
kendaraan, asap rokok atau pun benda lainnya.
3. Selaput Lendir ( mukus )
Selaput lendir ( mukus ) digunakan sebagai media untuk melekatnya kotoran yang terbawa dari udara yang
mempunyai fungsi untuk menghadang jangan sampai masuk ke bagian rongga hidung. Anda pasti sering kan sobat
membersihkan hidung dan ternyata banyak kotoran, nah inilah kerja dari selaput lendir tersebut.
4. Saraf Pendeteksi Bau
Saraf pendeteksi bau yaitu bagian hidung yang sangat peka dengan kotoran yang sangat tipis dan juga bahkan tidak
terlihat oleh mata, bahkan bisa mencium bau dengan kadar bau yang sangat rendah, sedang, atau pun sampai dengan
bau yang menyengat sekalipun.
5. Tulang Rawan ( tulang lunak )
Tulang rawan yang ada pada hidung adalah tulang yang lentur dan udah retak ketika terkena benturan yang sangat
keras. Tulang rawan ini sendiri terdiri dari kartilaogo septum atau pun lamika kuadran gularis, kolumela. Ada pun
kartilaogo septum ini dilapisi oleh bagian perikondrium yang ada pada jaringan tulang tulang lunak dan juga
periosteum yang ada pada tulang keras.
 Istilah Medis untuk Gangguan Pada Indera Penciuman
 a. anosmia – hilangnya sensasi bau
 b. epistaxis – perdarahan hidung
 c. rhinorrhea – discharge cairan encer dari hidung
 d. atresia choanae – tertutupnya choanae secara patologis atau kongenital
 e. coryza – pilek
 f. defleksi septum – deviasi atau pembengkokan septum
 g. polyp hidung – lesi jinak yang dapat menutupi saluran hidung
 h. kanker kulit hidung – lesi kulit pada sel basalis atau sel skuamosa
 i. hinolith – kotoran hidung yang mengeras
 j. actinomycosis sinus – infestasi jamur pada sinus
 k. pansinusitis – radang semua sinus
 l. sinusitis – radang sinus
PATOLOGI PADA INDRA PENCIUMAN

 Sinusitis atau peradangan sinus terjadi pada rongga-rongga dalam tulang yang berhubungan dengan rongga
hidung. Adapun tanda-tanda atau gejala penyakit sinusitis adalah sebagai berikut:
 Terasa sakit di wajah, khususnya sekitar mata, terlebih lagi ketika anda mengetuk tulang atau menundukkan
kepala.
 Hidung sering tersumbat karena adanya nanah atau ingus yang kental.
 Terkadang gejala yang timbul tersebut disertai dengan panas.
 Influenza adalah kondisi alat pernafasan yang terinfeksi virus. Umumnya menyebabkan batuk, pilekm sakit
leher, dan terkadang panas atau sakit persendian yang disertai dengan pusing. Pada anak kecil, biasanya
disertai dengan gejala mencret ringan.
 Rhinitis
 Pembengkakan dan peradangan pada jaringan lendir inilah yang disebut rhinitis. Rhinitis yang akut biasa
disebabkan oleh virus sedangkan pada yang ringan, ini bisa terjadi karena alergi. Gejalanya bisa berupa
hidung tersumbat, bersin, demam ringan, mata berair dan batuk.

4. INDERA PENGECAP (LIDAH)

 Pengecap adalah istilah teknis untuk indera rasa yang kebanyakan orang miliki, yang memungkinkan mereka untuk mengalami
rasa yang berbeda dan selera makanan dan benda-benda lain ketika seseorang menempatkan dalam mulutnya.
 Proses ini melibatkan saraf yang terletak di kelompok sel rasa yang ditemukan dalam selera hadir dalam pori-pori pada
permukaan lidah dan bagian lain dari mulut seseorang. Proses pengecapan dimulai ketika sebuah benda memasuki mulut
seseorang dan terjadi kontak dengan lidah atau area lain dari mulut.
 Meskipun lidah biasanya terkait dengan selera, mereka hadir di sepanjang atap mulut dan tempat-tempat lain juga, meskipun
sensitivitas ini permukaan lain sering menurun sesuai dengan usia. Ketika makanan atau benda lainnya terjadi kontak dengan
permukaan ini, selera yang larut dalam air bisa masuk pori-pori yang mengandung selera dan sinyal ini kemudian dikirim ke
otak, yang diartikan sebagai rasa. Ada lima rasa yang dimiliki melalui pencicipan, yitu manis, garam, asam, pahit, dan gurih.
 Lidah merupakan organ tubuh yang berfungsi sebagai indera pengecap. Lidah
memiliki reseptor khusus yang mampu menerima rangsang zat kimia yang terlarut.
Reseptor penerima rasa dan bau adalah sel-sel komoreseptor. Indera pengecap
membantu menaikan selera makan. Indera pengecap berupa putting atau kuncup
pengecap yang terkumpul pada daerah tertentu di lidah, yaitu:

 Ujung depan mengecap rasa asin


 Ujung tepi mengecap rasa manis
 Tepi belakang mengecap rasa asam
 Belakang tengah pengecap rasa pahit
ISTILAH MEDIS UNTUK GANGGUAN PADA INDRA PENGECAP ( PATOLOGI )

 Glosoptosis
Glosoptosis merupakan penyakit pada lidah yang berupa lidah yang tertarik ke belakang. Pada bayi baru lahir
atau pada anak-anak kondisi glosoptosis sangan berbahaya karena bisa saja sewaktu-waktu lidahnya menutup
saluran nafas yang bila tidak segera ditangani dengan benar bisa menyebabkan kematian.
 Glossopyrosis
Glossopyrosis adalah sebuah penyakit dengan gejala lidah terasa perih dan terbakar namun tanpa gejala.
Penyebabnya adalah penggunaan obat kumur dalam jangka panjang.
 Atrophic Glossitis
Atrophic Glossitis adalah suatu penyakit yang menyebabkan lidah kehilangan rasa. Lidahnya akan tampak licin
dan mengkilat. Penyakit ini disebabkan oleh kekurangan zat besi.
 Stomatitis Aftosa ( Sariawan )
Sariawan yang dalam istilah medis disebut stomatitis aftosa (apthous stomatitis) atau canker sore adalah luka di
dalam mulut yang dapat menimbulkan rasa sakit dan tidak nyaman. Luka tersebut bisa berbentuk oval atau
bulat, dan berwarna putih atau kuning dengan tepiannya yang berwarna merah akibat peradangan.
• Istilah Medis pada Indra Pengecap.

N Prefis Root Suffixes


o Disease
.

1 opt Gloss osis


. Glosoptosis

2 opy Gloss osis


. Glosopyrosis

3 atrophic Gloss itis Atrophic


. Glossitis

4 Apthous Stoma itis Stomatitis


. Aftosa
5. INDERA PERABA (KULIT)

 Indera peraba adalah kulit. Kulit adalah bagian tubuh yang peka terhadap rangsangan berupa sentuhan, tekanan,
panas, dingin, dan nyeri atau sakit.
 Fungsi kulit :
Sebagai alat pengeluaran berupa kelenjar keringat.
Sebagai indra peraba.
Sebagai pelindung organ dibawahnya.
Tempat dibuatnya vitamin D dengan bantuan sinar matahari.
Pengatur dan penyeimbang suhu tubuh.
Tempat menimbun lemak

 Patologi dan Istilah medis.
 Jerawat (acne) adalah suatu peradangan dari kelenjar sebasea terutama di daerah wajah, leher, dada, dan punggung.
Biasanya jerawat terjadi sewaktu pubertas karena waktu pubertas terjadi perubahan komposisi hormon. Hormon akan
merangsang pertumbuhan dan aktivitas kelenjar sebasea. Kelenjar sebasea memproduksi lemak bersama keringat.
Lemak merupakan media yang cocok bagi pertumbuhan bakteri.
 Dermatitis, ialah suatu peradangan pada permukaan kulit yang biasanya terasa gatal dengan tanda-tanda merah, bengkak,
melepuh, dan berair. Ini dapat disebabkan terkena zat kimia (karbol, sabun, cat rambut, dan lain-lain) atau berkaitan
dengan kondisi tubuh.
 Panu diakibatkan oleh jamur. Infeksi jamur dapat bermacam-macam, pengobatannya biasanya membutuhkan waktu
lama, paling sedikit 30 hari dengan obat khusus jamur.
 Kudis (Scabies) kondisi menular kulit yang disebabkan oleh penyusupan tungau kecil ke dalam lapisan kulit
luar.Penderita akan merasa gatal yang luar biasa. Penyakit ini seringkali dijumpai pada anak-anak. Kudis biasanya
ditemukan pada selah-selah jari tangan, pergelangan tangan, dan pinggang batas celana
Istilah medis indera peraba
 Dermatitis : Dermat (Root) itis (Suflix)
 Hidraadenitis : Hydra (Root) aden (Root) itis (suflix)
 Celiitis : celuler (Root) itis (Suflix)
 Melona Malignum : Melanin (Root)
 Oma (Suffix) Malignant (Root)
 Cauterization of skin: Skin(Root) cauterisation (Suffix)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai